webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

Gomawo Oppa

"Hendra.. berhentilah mondar-mandir seperti itu". (Kau membuatku khawatir) Pewaris Djoyodiningrat terus berfikir tanpa henti sejak kedatangan orang-orang kakeknya. Dia belum memeriksa berkas apapun yang menjadi tugasnya.

"Apa kau mengetahui tentang lantai D". Tanya Hendra.

"Tidak". Jawab sekertarisnya polos. (Bukankah itu hanya rumor)

"Kalau aku butuh pengawal siapa yang akan kita gunakan??". Tanya Hendra lagi.

"Agen penyedia jasa tersebut". Jawab Surya.

_Ah' tidak ada jaminan untuk keselamatan ku_ gumam Hendra. Pria itu sedang menghitung keberuntungannya. Tampaknya jauh dari harapan.

"Menurut analisis mu berapa persen kita bisa melawan tetua Wiryo!". Hendra masih memburu kesimpulan di otaknya.

"Sebagai cucu aku rasa 50% sudah cukup bagus, sebagai CEO sepertinya kurang dari 20%". Jawab asistennya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com