webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

Baby Aruna

Ketika pagi menjelang entah kapan perempuan itu terbangun yang Hendra temukan adalah gadis cantik dengan kuncir kuda.

Midi dress dan wajah cerah sudah melekat di dirinya, seperti hari kemarin Hendra juga mendapatkan sarapannya.

Setelahnya dia merangkak menggoyang tubuh Hendra yang sedang berpura-pura belum bangun.

"Hen bangun.. bangun han.. ayo cepat sudah saatnya bersiap-siap".

Pukul 6 pagi dia sudah sangat ribut. Hendra menggeliat sedikit membuka matanya melihat jam yang terpasang di dinding.

"Ini masih jam 6 Aruna, kenapa kau buru-buru sekali. Aku bahkan masih ingin tidur lagi".

"Ayolah.. ayo bangun!". Aruna menarik-narik tangan Hendra. Pria itu membalasnya dengan lebih gesit, menarik Aruna membuatnya jatuh tersungkur di ranjang mereka kembali.

"Berikan aku ciuman di pipi aku akan bangun".

"Kau itu selalu saja begini".

"Mau enggak?? kalau enggak mau.. aku tidur lagi nih".

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com