webnovel

18. Rencana Jahat Nathan

Setelah Jade kembali dengan wajah yang terlihat begitu pucat dan murung membuat Ivory menjadi khawatir, ia lalu segera menanyakan apa yang terjadi dengan Catherine. Jade hanya tersenyum kecil dan mengatakan bahwa tidak ada apa - apa yang terjadi. Ia berusaha menenangkan Ivory dengan mengajaknya berdansa dan menikmati momen kebersamaan mereka. Catherine benar, tanpa bisa Jade pungkiri, jauh di dalam lubuk hatinya ia telah menyimpan sebuah rasa yang begitu mendalam terhadap gadis yang kini sedang berada di dalam dekapannya itu. Gadis yang telah mengisi ruang hatinya sejak ia masih berusia sepuluh tahun hingga sekarang. Tanpa ia sadari gadis inilah yang telah menumbuhkan benih - benih bunga dalam hatinya, membuatnya merasa lebih hidup sejak ia kehilangan kedua orang tuanya. Ia merasa sangat sakit setiap kali melihat gadis itu sakit. Ia pun akan merasa sedih setiap kali melihat gadis itu sedih. Itu sebabnya, setiap kali ia selalu ingin membela gadis itu meskipun yang menyakitinya adalah Catherine. Entah sejak kapan, tapi yang ia tahu, perasaan itu tumbuh sudah sejak lama hingga sekarang meskipun gadis itu hanya menganggapnya sebagai seorang kakak, akan tetapi baginya itu sudah lebih dari cukup asalkan ia bisa selalu ada untuknya. Ia merasa malam itu akan menjadi malam yang sangat berarti bagi dirinya. Namun bagi Enrique dan keluarganya, acara malam itu akan menjadi acara terakhir bagi mereka untuk berkumpul dan berbahagia bersama.

Libur musim panas itu merupakan libur panjang sekolah bagi Ivory. Enrique pun berencana mengajak keluarganya untuk berlibur namun Catherine menolaknya dengan alasan akan berkumpul bersama teman – temannya. Catherine memang tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tua angkatnya itu, karena ia tidak pernah bisa menganggap mereka sebagai orang tuanya. Sedangkan Jade sedang sibuk - sibuknya dengan urusan perkuliahannya. Enrique dan Moniq pun tidak bisa memaksakan kedua anak itu. Hari itu merupakan kesempatan emas bagi Enrique untuk pertama kalinya mengajak mereka bersama mengunjungi 'Rahasia Cinta' milik James dan akan menghabiskan waktu bersama terlebih dahulu di pantai itu sebelum mereka menghabiskan masa liburan mereka di Paris, tempat James terakhir kalinya ke sana dan tidak pernah kembali lagi. Sesampainya di pantai, mereka segera mengabadikan foto - foto kenangan mereka saat itu dan menyimpannya dalam kotak kenangan mereka yang digabungkan ke dalam kotak rahasia James. Ketika Ivory sedang menikmati suasana pantai di luar, Enrique segera menyampaikan apa yang harus ia sampaikan mengenai rahasia yang telah dipendamnya selama bertahun - tahun dari Moniq. Ia menjelaskan mengenai apa yang terjadi di balik meninggalnya James dulu yang semuanya berawal sejak ayah asuhnya meninggal. Ia pun menjelaskan mengapa James menempatkan semua dokumen penting perusahaan ayahnya dulu dan semua dokumen penting mereka di sini. Enrique berpesan kepada Moniq untuk menjaga itu semua dengan sebaik mungkin. Sesaat kemudian mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya pada Moniq. Ternyata selama ini ia telah diam - diam mengurus surat warisan atas semua kekayaan yang dimilikinya termasuk peninggalan milik mendiang ayahnya kepada dua ahli waris yaitu Moniq dan Ivory. James yang dulu mengurusnya dan memberikannya pada Enrique, dan sekarang gilirannya yang mewarisi semuanya kepada kedua wanita hebat dalam hidupnya itu. Karena ia tidak tahu apa yang berikutnya akan terjadi padanya. Ia tidak bisa terus mempertahankan itu sendirian sehingga ia merasa ini adalah saat yang tepat untuk segera mengurus semuanya sebelum terlambat. Apalagi belakangan ia pun merasa seperti ada yang telah mengikutinya namun ia belum tahu pasti siapa. Hal tersebut membuatnya khawatir bahwa nasibnya akan berakhir sama dengan James dulu. Ia masih ingat James pernah menuliskan bahwa ia telah diikuti oleh seseorang sebelumnya sebelum akhirnya mengalami kecelakaan naas tersebut. Itu berarti dirinya pun berkemungkinan akan mengalami hal yang sama juga pikirnya.

Moniq yang mengetahui akan hal tersebut begitu shock dan histeris seketika karena takut akan kehilangan orang yang paling ia cintai. Ia tidak bisa membayangkan akan jadi apa hidupnya dan Ivory nanti jika mereka tidak bisa bersama Enrique lagi. Enrique berusaha menenangkannya agar Ivory yang sedang di luar tidak ikut panik. "Sayangku Moniq, jangan panik dulu ya. Please, aku tidak ingin melihat kamu bersedih seperti ini. Coba kamu baca surat dari Kak James ini. 'Perlu kamu ketahui pula, bahwa di dunia ini apa yang kamu lihat, belum tentu bisa kamu percaya, atau apa yang kamu sudah percaya belum tentu bisa kamu lihat'. Ini pesan terakhir yang ingin disampaikannya pada kita. Aku pun tidak tau harus bagaimana sekarang, aku pun sudah berusaha mencari tahu tentang keberadaan orang itu tapi tetap nihil hasilnya. Aku belum mendapatkan petunjuk apapun hingga saat ini. Yang kutau, belakangan aku pun sering diikuti oleh seseorang. Sama dengan Kak James dulu. Makanya aku membawa kalian ke sini hari ini juga karena aku ingin menitipkan ini semua padamu dan juga Ivory. Aku tidak tau pasti sampai kapan aku bisa melindungi kalian berdua, tapi selama nafasku masih ada, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kalian. Suatu hari kalian akan membutuhkan ini semua. Kunci, dokumen, surat, akses password dan lain sebagainya, semuanya telah aku kumpulkan dalam kotak ini. Mulai sekarang kalian bantu aku jaga ini ya." Dalam keadaan terharu Moniq hanya mengangguk kecil yang kemudian disambut oleh pelukan hangat Enrique. "Aku benar - benar minta maaf, aku tidak tau kalo masa laluku yang pahit akan terbawa hingga sekarang dan jadi melibatkan kalian berdua, orang yang paling kusayangi selain kedua orang tua asuhku dan James. Aku sudah kehilangan mereka semua dan sekarang aku tak mau kehilangan kalian juga. Apapun akan kulakukan untuk melindungi kalian." "Riq, tolong kamu jangan mengorbankan dirimu lagi. Kamu juga harus bisa menjaga dirimu dengan baik, bukan cuma kami." "Iya sayang, aku janji." Ivory yang baru saja kembali ke dalam gubuk dan melihat kedua orang tuanya saling berpelukan haru membuatnya sedikit bingung. "Mama sama papa kenapa?" Enrique hanya menjawab singkat, "Bukan apa - apa. Sini sayang." Enrique dan Moniq pun menyambut putri kesayangan mereka dan memeluknya haru. Ivory sepertinya bisa menebak apa yang telah mereka perbincangkan, menurut pemikirannya itu pasti mengenai kenang - kenangan dari James yang membuat papanya kembali terharu. Lagi - lagi papanya belum move on pikirnya.

Sementara Enrique dan keluarganya sedang liburan keluar kota untuk beberapa hari ke depan, Nathan yang mengetahui bahwa rumah tersebut karena Catherine dan Jade akan menginap bersama di rumah teman mereka, maka ia pun mengambil kesempatan ini. Nathan sudah berencana untuk memasuki rumah tersebut untuk mengambil apa yang bisa diambilnya, namun ia tidak sendirian. Ia membawa serta seseorang yang dulu ia sekap. Pria botak dengan mata sebelah tertutup dan wajah hancur seperti bekas sayatan serta berkaki lumpuh yang duduk di kursi roda. Pria paruh baya yang cacat itu ialah James. Pria cacat yang diciptakan oleh Nathan. James tidak menyangka bahwa hidupnya setelah sadar dari koma akibat siksaan yang dialaminya yang dilakukan oleh Nathan akan berakhir tragis seperti sekarang ini meskipun ia sudah sempat kabur dan akhirnya ditangkap kembali oleh Nathan hingga ia sekarang terpaksa harus menuruti semua permintaan Nathan jika ia tidak ingin melihat keluarganya dalam bahaya. Itu semua ia lakukan demi melindungi keluarganya. Ia tidak peduli lagi akan keadaannya sendiri. Selama bersama dengan Nathan, James baru mengetahui latar belakangnya.

Pria psikopat itu bernama Nathanael Lodrick, keturunan satu - satunya dari Charlotte dari hubungan gelapnya dengan seorang pria blasteran Amerika bernama Gerald Lodrick. Pria yang telah tega meninggalkannya dan ibunya karena akan menikah lagi dengan wanita lain yang tidak lain adalah Tiffany, ibu dari Moniq. Ia sendiri mengetahuinya ketika ia mendengar kabar bahwa ibu dari seorang pianis terkenal Monique Keithleen yang terpaksa hidupnya harus berakhir di rumah sakit jiwa guna mendapatkan pengobatan karena kondisi jiwanya yang tidak stabil yang disebabkan oleh traumanya setelah ditinggalkan oleh mantan suami barunya, Gerald Lodrick. Berita tersebut sempat beredar hingga Nathan secara tidak kebetulan mendengar dan membaca berita itu yang menyebabkan Nathan kini menjadi sangat dendam dengan keluarga tersebut. Kumpulan orang – orang yang telah menghancurkan ia dan ibunya hingga ia harus berakhir mengalami kepahitan menjadi anak jalanan yang luntang lantung tidak jelas dan bertemu dengan sebuah kelompok mafia yang merekrutnya untuk menjadi salah satu bagian dari mereka ketika ia berjalan sendirian di tepi jalan perkotaan pada saat itu. Demi membalaskan dendam dan rasa sakit hatinya atas semua kejadian yang menimpa ibunya, ia pun memberanikan diri untuk bergabung dengan kelompok tersebut dengan tujuan untuk bisa bertahan hidup. Karena suatu kejadian yang menimpa pemimpin kelompok mafia tersebut hingga menewaskannya, kelompok tersebut akhirnya mengangkat Nathan untuk menjadi bos mereka dan dari situlah ia mulai membangun sebuah tempat perkumpulan bagi dirinya dan semua anggotanya dari hasil perampokan atau berbagai tindak kriminal yang diperoleh dari setiap tugas dan misi yang mereka jalankan. Sebagai wujud terima kasih, para mafia tersebut pulalah yang membantu Nathan selama itu agar ia bisa mendapatkan nilai bagus dan bisa masuk ke Universitas tempat Enrique dan Moniq kuliah dulu sebagai seorang mahasiswa di sana. Ternyata selama itu pula Nathan telah memata – matai James dan Enrique. Ia yang pada saat itu pun telah menaksir Moniq lantas melihat hubungan mereka yang kala itu semakin hari semakin dekat hingga dunia mengumumkan pernikahan mereka hingga akhirnya mereka bisa hidup berbahagia bagaikan cerita di dalam dongeng membuat dirinya semakin memanas dan yakin untuk merencanakan pembalasan terhadap keluarga tersebut dan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi hak ibunya. Nathan tetap tidak peduli meskipun James sudah menjelaskan yang sebenarnya bahwa ibunya yang salah karena pengadilan telah memutuskan siapa hak ahli waris atas kekayaan keluarga Smith, dan ibunya tidak memiliki hak dikarenakan ia hanya merupakan adik tiri Roderick sehingga tidak bisa mendapat bagian seperti yang diharapkannya tersebut. Nathan benar – benar telah dibutakan oleh dendamnya sendiri.

Setelah memasuki rumah yang megahnya bagaikan istana tersebut, Nathan pun membawa James untuk menunjukkan di mana Enrique biasanya menyimpan asetnya. Padahal untuk dokumen – dokumen perusahaan dan semua data kepemilikan lainnya sudah mereka simpan baik – baik di 'Rahasia Cinta'. Ia yakin harusnya Enrique masih menyimpannya di gubuk kecil itu, sehingga saat ini yang James mampu tunjukkan hanyalah brankas milik keluarga tersebut beserta dengan segala perhiasan – perhiasan mereka. Karena ia pernah mengetahui segalanya mengenai kode pin brankas tersebut, terpaksa ia harus memberitahukannya hanya sebatas itu. Biarlah Enrique hanya kehilangan aset kecilnya ini asalkan jangan dirinya atau keluarganya. Ia tidak rela jika adiknya celaka dan mengalami nasib buruk seperti dirinya saat ini yang terlihat menjijikkan dan tidak mampu berbuat apa – apa lagi. Setelah berhasil membuka brankas, betapa kagetnya Nathan melihat semua keindahan yang seolah berkilau di hadapannya itu. Jumlah yang tidak sedikit pikirnya. Bagaikan mendapatkan durian runtuh, ia pun segera mengambil sejumlah kantongan dan tas untuk mengisi semua. Ketika ditanyai mengenai surat kepemilikan saham atau dokumen perusahaan lainnya, James hanya mengaku tidak tahu karena sudah diambil alih oleh Enrique, hingga Nathan memberikan ancaman keras kepada James. Ia mengancam bahwa jika James tidak mau memberikan surat – surat tersebu maka ia akan melakukan sesuatu terhadap Enrique dan keluarganya. James hanya mengatakan kepada Nathan bahwa meski ia dibunuh sekalipun olehnya, semuanya akan percuma saja karena kenyataannya memang semua surat penting perusahaan sudah diambil oleh adiknya dan ia tidak tahu menahu lagi soal itu. Nathan yang tidak percaya akan hal tersebut meminta anak buahnya untuk bersiap – siap menjalankan rencana berikutnya. James menjadi sedikit khawatir akan rencana Nathan, ia tidak apa – apa jika dirinya yang ditumbalkan olehnya, asalkan jangan adiknya. Ia tidak akan rela dan tidak akan memaafkan Nathan jika sesuatu terjadi padanya. Meskipun ia sudah lumpuh, ia masih bisa memikirkan cara lain untuk membalas Nathan suatu hari nanti.

Your gift is the motivation for my creation. Thank you so much for those who've sent me any gifts! It's really meaningful for me ^_^

linajapardycreators' thoughts