webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Teen
Not enough ratings
86 Chs

Bab 58

Bumi terlihat Sedang menikmati sereal Cokelat Dengan campuran Vanila sambil menonton kartun Di TV.Sambil makan, matanya fokus menyaksikan kegilaan Spongebob bersama Sahabatnya Patrick yang membuat si judes Squidward selalu marah-marah terhadap tetangga Rumahnya yang menyebalkan tersebut.Di samping ada Mamanya yang terlihat tengah sibuk berbincang serius Dengan Seseorang di balik telepon genggamnya.Dewi bergerak bolak-balik ke kiri dan ke kanan sambil terus berbicara dengan lawan bicaranya seperti nya mereka sedang membicarakan sesuatu soal pekerjaan

Bumi melihat itu hanya bisa mendengus pelan lalu kembali menatap layar TV Tidak lama setelah itu Mamanya Mematikan sambungan telepon dan duduk di samping putra nya ia menatap Bumi lalu mengecup sekilas pipinya namun tak mendapatkan respons dari Bumi

" kamu nggak kenyang cuma makan sereal gitu"

" kalua nggak kenyang Nanti aku bisa makan lagi " jawab Bumi " oh iya Ma "

" iya sayang "

" Mama sayang Dave nggak sih " Bumi bertanya sambil sekilas menatap Mamanya yang kini menaikkan satu alisnya "

' ya sayang dong.Mama sayang kamu sayang Dave juga " Dewi Berucap " Kenapa kok tiba-tiba Nanyain itu "

" Papa sayang sama Dave juga "

kali ini Dewi bergeming untuk beberapa detik ia yang tadinya tersenyum tipis.tiba-tiba senyuman itu menghilang dari wajahnya Ditatapnya Bumi,lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain

" Apa papa sayang Dave kayak papa Sayang sama aku Ma " ucap Bumi sekali lagi.ia seperti sedang menginterogasi Mamanya sendiri." Apa sayangnya papa ke anak-anaknya itu setara ? nggak pake pilih-pilih Ma "

" Setara Dong Bumi.... Dewi menjawab " kamu kenapa kok tumben Nanya kayak gitu nggak kayak biasanya lho ?

" Aku cuma mau tahu aja " Bumi memberi seulas senyuman tipis.ia lalu kembali memakan sereal Nya untuk suapan terakhir setelah makanannya habis, Bumi meminum susu yang ia letakkan di atas meja.selesai sarapan Bumi Bangkit Dari sofa dan langsung berjalan kearah pintu utama Rumahnya.tak lupa menyambar kunci motor

" Mau kemana "

" keliling Bosen di Rumah " jawab Bumi sekenanya "

Dewi yang merasakan gelagat aneh.Bumi hanya bisa mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya dalam Tidak biasanya Bumi bertanya Tentang Dave apalagi menyangkut tentang soal Kasih sayang darinya dan juga mendingan Dewi merasakan ada sesuatu yang Bumi pendam namun enggan ia bicarakan padanya Bila sikap Bumi mendadak berubah jadi sedingin itu, berarti Suasana Hatinya sedang memburuk

motor besar kebanggaan Bumi kini telah melesat dari pekarangan rumahnya Derumunannya membuat Anjing tetangga menggonggong menyambutnya.pagi-pagi Bumi Sudah dirundung rasa tak bersemangat dan perasaan yang kacau ia masih terbayang-bayang ucapan Dave di markas Antlax beberapa hari yang lalu ia masih bisa membayangkan tatapan penuh luka yang Dave jelaskan untuknya Sayangnya Rasa benci itu lebih menguasai Rasa simpatiknya terhadap kakaknya Tersebut "

Diamnya Bumi adalah pertanda ia sedang menyimpan banyak masalah ataupun perasaan yang enggan ia luapkan saat sesuatu yang ia pendam itu sudah mengendap dan siap kapan saja meluapkan emosinya, itulah yang membuat Bumi Bisa menjadi mengerikan

Bumi samudra Mahendra cowok yang tak pernah bisa di tebak

Lima belas menit pun akhirnya terlewat dan Bumi sudah tiba di depan Sebuah Restoran Cepat saji yang pengunjungnya masih terbilang sedikit.Bumi Masuk ke dalam sambil mengetik sebuah pesan untuk Atta agar menyusul ke Tempat ini Tiba di dalam restoran,Bumi mendekati kasir Dan memesan makanan untuk dirinya dan Atta keadaan pengunjung yang sepi membuat Bumi tak perlu capek mengantre.pesanan Bumi telah Sudah tersaji selesai membayar ia membawa nampan berisi pesanannya itu dan menaruhnya di atas meja yang terletak di dekat tembok berkaca yang menyuguhkan pemandangan di luar Restoran

Bumi duduk di kursi matanya langsung tertuju ke kursi kosong di hadapannya.Baru beberapa hari yang lalu ia Duduk berhadapan dengan Bulan mendengar tawa Cewek itu dan mencuri pandang padanya Namun, sekarang Bulan tidak ada di sini membuat Bumi Tertegun tidak tau Harus senang atau sebaliknya karena selama ada Bulan di Sampingnya.Bumi selalu merasa terganggu akan suara-suara yang diciptakan oleh Bulan Entah itu nyanyian ia berbicara sendiri menggerutu atau gerak-geriknya yang grasah-grusuh.Tetapi , Bila tak ada Bulan siapa lagi orang yang bisa membuatnya Bumi marah-marah hanya karena kemalasannya dalam belajar.Bila tidak ada Bulan siapa lagi yang menganggu Bumi dan membuat konsentrasi belajarnya Buyar Bumi merasa ada yang hilang

menit-menit berlalu Lamunan Bumi terganggu dengan kehadiran Atta yang Baru Datang.ia duduk di hadapan Bumi seraya tersenyum lebar ketika melihat burger besar di mejanya

" ini buat gue " Atta langsung mengambil burger-nya dan membuka bungkusannya ia memakan burger itu, padahal baru saja Atta sarapan Dengan papanya di rumah "

" Bulan udah sampe Bangkok belum ya ? Celetuk Atta " Dari Jakarta ke Bangkok jam beberapa sih "

" nggak tahu " jawab Bumi terdengar malas

" Gue baru kemaren ngelepas Bulan udah kangen aja sekarang Atta Tersenyum tipis " pasti dia lagi seneng-seneng ya di sana "

Bumi mengerdikkan bahu,lalu menyesap cokelat hangat miliknya sebenernya tidak hangat lebih tepatnya masih panas Lidah Bumi pun rasanya seperti terbakar

" oh iya Bokap gue balik tau " sahut Atta

Bumi lagi-lagi tidak memberi respons dengan cerita Atta ia malah diam tatapannya turun ke arah meja bahu nya lemas mata sayu, hidung merah dan napasnya terasa berat seperti Orang sakit padahal tidak sakit

" Lo kenapa Bumi "tanya Atta yang mulai mengerti pergerakan Bumi

" kenapa " Bumi bertanya balik tanpa melirik Atta sedikitpun"

" Bumi yang gue kenal nggak kayak begini " Atta menyipitkan matanya ke arah Bumi memandang Sahabatnya itu dengan penuh selidik " Lo lagi galua ya " ayo ngaku "

Bumi mendengus Seraya melirik sinis Atta Beberapa Detik kemudian ia terbahak-bahak keras membuat beberapa pengunjung lain menoleh

" iya ngerti Bulan lagi pergi jadi Lo nggak bisa ketemu sama Bulan tapikan Minggu Depan Bulan udah balik " Tenang Bumi Bulan pasti Balik kok " Atta Tersenyum lebar, seakan ia tahu persis apa yang ada di otak Bumi hingga pikirannya kosong seperti itu "

" Banyak Ngomong Lo " balas Bumi tak suka " siapa yang bilang gue galuin Bulan "

" Gue " balas Atta

" nggak penting " Bumi berucap sinis "

" Gaya Lo nggak ngomong penting giliran Bulan pergi malah kangen "

" sok tahu Lo Bucin " Bumi mendengus "Ngapain juga gue mikirin Cewek kayak dia nggak ada gunanya tahu

" Yakin " Atta menatap Bumi dengan mata jahilnya " jadi Bulan nggak penting nih ? Oke gue catet yang omongan Lo "

kali ini Bumi tidak menyahut lagi ia kembali menatap ke depan kaca namun pandangannya terlihat kosong.lagi-lagi Bumi melamun, pikirannya kembali melayang-layang di benaknya Sementara Atta ia malah asyik ngoceh Sendiri hingga Telinga Bumi lama-lama lelah mendengarkannya Dua setengah jam berlalu.Bumi dan Atta masih menatap di Restoran kali ini bersama Bianca yang baru datang sekitar sepuluh menit lalu.

Dunia penerbangan kembali berduka pesawat Indonesia Garuda tujuan Bangkok Thailand mengangkut penumpang 231 penumpang mengalami kecelakaan maut.Belum Bisa di konfirmasi apa yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi Namun dari beberapa sanksi Mata menyebutkan terdengar suara ledakan begitu kencang dari langit dan di prediksi pesawat itu jatuh ke laut lepas di selat Malaka

Suara seorang presenter TV berhasil membuat semua penghuni Restoran Tersebut menoleh matanya ke sumber suara.Bumi, Atta Bianca menatap layar yang memberikan Video siaran langsung dari Tim SAR yang tengah mengevakuasi korban kecelakaan pesawat

Tim SAR berusaha mencari korban yang masih hilang untuk saat ini jumlah Korban yang ditemukan sebanyak 117 orang dan semuanya telah di nyatakan meninggal dunia

itu...itu bukannya pesawat Bulan ? Jantung Bumi Rasanya mencelos ke bawah, tubuhnya mendadak kaku dan lidahnya terasa kelu

" serius " Atta terkejut " seriusnya Bumi itu pesawat Bulan "

setelah bergeming beberapa detik sorot matanya masih menatap nanar TV yang menempel di tembok tersebut, Bumi langsung berlari keluar dari Restoran dengan Wajah panik tak bisa di sembunyikan lagi.Di belakangnya ada Atta berserta Bianca ikut berlari mengejarnya Beberapa kali Atta hampir menabrak Orang-orang yang melintas di Dekatnya ia sudah kepalang panik tidak peduli dengan apa pun yang sedang terjadinya padanya selain Bulan yang ada di pikirannya

" BUMI" Atta memanggil dengan Suara keras berusaha menggapai Bumi yang sudah berlari semakin menjauh Tiba di luar Restoran Bumi mengambil motornya yang terparkir di parkiran Restoran Tanpa menunggu Atta Dan Bianca Bumi langsung melesat meninggalkan tempat lalu motornya membawa ia dalam keramaian jalan raya.Matanya Fokus menajam ke segala arah yang ada di depannya.Seakan-akan motor yang ia kendarai

segera mencapai garis finish.Di belakangnya motor yang di kendarai Atta tak kalah ngebutnya dengan Bumi Dalam hati Bumi tak hentinya berdoa menyebut nama Bulan dan berharap Cewek itu Dalam keadaan baik-baik saja Dengup Jantungnya terasa begitu kencang belum lagi telapak tangan Bumi yang terasa bergetar.keringat pun mulai bercucuran menghiasi wajahnya pucat nya Bumi Cemas, Semua nya ikut Cemas

Bandara Soekarno Hatta sudah terlihat di depan,mata namun macet membuat Bumi ingin marah-marah ingin Rasanya ia melempar nuklir ke arah mereka agar Cepat hilang dari Dengan rasa panik bercampur kesal, Bumi menerobos macet sambil membunyikan klaksonnya berkali-kali tak peduli motornya yang paling berisik di antara yang lain dan kendaraannya Kini menjadi tontonan karena paling Rusuh intinya Bumi ingin segera sampai di Bandara dan mencari informasi tentang Bulan

tidak lama kemudian motor Bumi tiba di lobi di bandara Soekarno Hatta dan memakirkannya di area basemen.Bumi melepas helm meninggalkannya parkiran dan masuk ke Bandara ternyata bandara Ramai di penuhi banyak orang yang sama paniknya seperti Bumi mendekati sebuah kertas yang tertempel di Dinding yang sudah di penuhi oleh banyak manusia yang ingin melihatnya Sambil berjinjit ia berusaha melihat daftar Nama di kertas itu Bumi membaca dari atas sampai bawah mencari Nama Bulan Namun di sana tidak tertera nama Bulan, begitu Nama ibunya bahu Bumi mendadak lemas ia perlahan mundur menjauh Dari kerumuman ia bertepatan dengan Atta dan Bianca yang baru tiba

" Bumi kenapa ? Bianca yang sudah terlihat sangat khawatir itu bertanya "

" nggak ada Nama Bulan di daftar korban selamat " ucap Bumi terdengar sangat pelan " Daftar Namanya juga cuma ada lima Orang

Atta mendengar itu seperti tidak percaya ia ikut masuk ke dalam kerumunan tadi dan Membaca daftar nama-nama korban Selamat dan Reaksinya sama seperti yang Bumi lakukan tadi Tubuhnya melemas antara Tidak percaya bercampur takut.ia keluar dari kerumunan itu dan menghampiri kedua temannya

" Beneran nggak ada " tanya Bianca

Atta menggeleng " nggak ada Tapi itu kan masih bersifat sementara korban selamat yang lainnya belum semua di tulis Mungkin Bulan di nyatakan hilang ..."

" ya Tuhan Semoga Bulan selamat iya ! sahut Bianca

" iya " balas Atta

Bumi yang keadaan sangat kacau itu langsung menempatkan diri di lantai ia lantas duduk bersandar pada Tembok yang ada di belakangnya.kakinya melebar kedua lutut Bumi menekuk ke atas ia menunduk kedua tangannya berada di kepala, mencengkeram kuat kening dan pelipisnya.ia memejamkan matanya berusaha menetralkan getaran hebat'

di dadanya Atta ikut duduk di Samping Bumi begitu pun akan Atta ketiga Remaja itu terlihat sangat terpukul, hingga Orang yang berlalu-lalang melewati Mereka ikut memberi Simpatik

Bumi kini menengadahkan kepalanya masih dengan mata yang terpejam ia menyadarkan kepalanya pada tembok dalam hati mengucapkan sederet Doa yang di tuju untuk Bulan.ia sangat lemas Tidak tahu harus berbuat apa lagi Selain berpasrah pada yang mahakuasa.Tubuhnya seperti terpelanting jauh dan menabrak dinding kokoh hingga membuat Tulang Seketika remuk

untuk pertama kali dalam sejarah Hidupnya Bumi baru merasakan ketakutan terbesar akan kehilangan sosok Cewek