webnovel

Bab 27-Gelisah

Gabriel yang dari tadi tertawa sampai-sampai dia batuk-batuk,gadis cantik yang ada di sampingnya buru-buru mengambil air mineral yang ada di sampingnya.

"Minum ini Sayang,sudah jangan tertawa terus,"imbuhnya sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada kekasihnya

Laki-laki tampan itupun segera mengambil air tersebut dan meminumnya, setelah itu Gabriel kembali bertanya kepada kekasihnya.

"Sayang,jika Kita sudah menikah, Kamu mau tidak ikut bersamaku dan meninggalkan pekerjaan mu disana?"tanya Lelaki tampan itu

"Aku,ingin tinggal dimana suamiku tinggal, Aku harus bisa menjaga dan merawat suamiku,Aku akan memilih suamiku, dibandingkan dengan apapun yang Aku miliki, termasuk jauh dari Ayah dan Ibu ku, Aku siap untuk semua itu,"jawabnya

"Apalagi untuk hidup bersama dengan dirimu,"sambungnya seraya menatap ke arah kekasihnya dengan penuh cinta.

Lelaki bertubuh tinggi yang ada di sampingnya membalas senyuman manis dari wanita cantik itu dan mengucap lembut kepala gadis cantik itu.

Di tengah perjalanan dan percakapan hangat mereka, tiba-tiba kedua ponsel mereka berdering secara bersamaan,mereka berdua hanya melihat panggilan yang ada di gawai pintar milik mereka masing-masing,namun tidak ada yang menerima panggilan tersebut baik Naya ataupun Gabriel.

Mereka berdua malah fokus dengan kebersamaan mereka, sepertinya tidak ingin ada yang mengganggu,mereka mematikan ponsel masingmasing.

Setelah menikmati perjalanan yang cukup melelahkan Gabriel teringat kalau kekasihnya belum makan, Dia ingat kalau Naya ingin memakan bakso, Gabriel mulai mencari penjual bakso yang ada di pinggir jalan dan tidak butuh waktu lama untuk mencari penjual bakso, Laki-laki yang sedang menyetir itu tertuju kepada sebuah kedai bakso yang tidak terlalu besar, Dia pun segera bertanya kepada kekasihnya.

"Sayang,di depan ada kedai bakso,apa kamu mau berhenti disitu atau mau mencari yang lain?"tanyanya.

"Sayang, Aku tidak pilih-pilih kalau urusan bakso, Aku selalu ingin mencoba dimana Aku menemukan kedai bakso pasti Aku akan mampir,"jawabnya sambil cengengesan.

"Baik lah tuan putri,Kita coba Basko yang ini Yach,semoga sesuai dengan lidahmu."imbuhnya

"Aku sudah bilang,jangankan bakso yang ada di kedai,di kios,bahkan bakso gerobak pinggir jalan pun Aku mau."imbuhnya.

"Baik lach."jawabnya sambil mencubit pipi kekasihnya itu.

Wanita cantik itu sedikit memajukan bibirnya karena di cubit dengan cubitan manja,mereka berdua pun tertawa cekikikan dan terlihat sekali kebahagiaan di antara mereka berdua.

Gabriel langsung memarkirkan roda empatnya untuk segera memenuhi hasrat kekasihnya yang dari tadi ingin segera menyantap makanan berkuah yang di paforitkan banyak orang.

Setelah roda empat terparkir dengan benar,mereka berdua segera melepaskan safety belt yang mereka pakai dan segera turun dari kendaraan mewah itu.

Mereka segera memasuki kedai tersebut dan duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Tidak butuh waktu lama bagi wanita berhijab abu itu untuk segera memesan makanan kesukaannya.

Gabriel yang melihat rona wajah kekasihnya begitu bahagia, Dia pun merasakan kebahagiaan yang sama.

Setelah menunggu sekitar lima menit,akhirnya pesanan mereka pun tiba di meja tempat mereka duduk,setelah pelayan meletakkan pesanan mereka di atas meja dan pelayan itu pergi,Naya segera mengambil saos dan sambal,tidak lupa dia menambahkan banyak cuka di mangkok baksonya.

Karena sudah dua hari gadis itu tidak memakan makanan paforitnya itu Dia sangat lahap menyantap makanan berkuahnya itu.

Naya memang hampir setiap hari memakan bakso,baginya tiada hari tanpa menyantap makanan berkuah tersebut,makanya setelah dua hari Dia tidak membelinya kali ini Dia begitu menikmati makanan paforitnya itu.

Gabriel yang melihatnya hanya tersenyum dengan kelakuan kekasihnya itu,namun Laki-laki bertubuh tinggi itu teringat sesuatu,dan Dia segera meminta ijin gadis cantik yang ada di hadapannya itu untuk pergi menelpon.

"Sayang, Aku keluar sebentar Yach, Aku mau menelpon penjaga villa agar Dia mempersiapkan segalanya."imbuhnya

Naya yang sedang menikmati makanannya hanya mengangguk saja tanpa menjawab.

Gabriel pun langsung berjalan keluar dan mengambil ponsel pintarnya dari saku celana jeans yang Dia kenakan, Dia pun langsung menghubungi salah satu nomor yang ada di ponselnya itu,tidak berapa lama telpon pun tersambung.

"Hallo mang,mang, Saya,mau ke villa tolong mamang siapin semuanya Yach,tolong rapihkan kamarnya,dan satu lagi tolong mamang belikan Saya minuman yang biasa Saya minum !"perintahnya kepada penjaga villa miliknya.

"Baik Pak,"ucap penjaga villa.

Gabriel pun segera mengakhiri panggilan telponnya dan kembali menemui kekasihnya yang sedang asyik menyantap makanan paforitnya.

"Sudah selesai Sayang?apa masih kurang?jika masih kurang Kamu bisa pesan lagi !" Ucapnya.

"Tidak Sayang,ini porsinya banyak benget,jadi Aku merasa sangat kenyang,dan ini es campur ya juga enak banget sayang.coba kamu makan Kamu coba sendiri rasanya."jawabnya

Laki-laki tampan itu pun hanya tersenyum dan melanjutkan makan yang sempat tertunda.

"Sayang, Aku keluar sebentar ya, Aku ingin mengabari Ayah dan Ibu,kalau Aku tidak bisa pulang hari ini,"ucap Naya.

"Disini saja Sayang nelponnya,tidak perlu keluar !" Jawab Laki-laki tampan yang ada di hadapannya.

"Baik lach Sayang."ucapnya sambil tersenyum dan segera mengambil ponsel pintar miliknya yang Dia simpan di dalam tasnya,

Dia pun segera mencari nomor telpon Ayahnya untuk segera Ia telpon,namun telponnya tidak tersambung, berkali-kali gadis cantik itu mencoba menghubungi nomor Ayahnya tapi hasilnya sama. Dia merasa panik karena tidak biasanya telpon Ayahnya tidak aktif, Dia pun segera menghubungi nomor telepon Adiknya Dimas,tapi hasilnya sama saja,nomor telpon Dimas juga tidak aktif.

Hatinya mulai gelisah, Dia pun memutuskan untuk mengajak Gabriel pulang ke rumahnya.

"Sayang, Aku merasa tidak enak hati, Aku ingin pulang."ucapnya kepada Gabriel

Melihat kekasihnya gelisah dan tidak tenang Dia pun segera menenangkan hati kekasihnya itu.

"Kenapa memangnya Sayang?apa yang membuatmu tidak tenang dan gelisah?"ucapnya sambil terus memegangi kedua tangan kekasihnya itu.

"Aku mencoba menghubungi Ayah dan Adikku,tapi ponsel mereka semua tidak aktif, Aku jadi khawatir."imbuhnya

"Sayang, Kamu tenang dulu Yach,pasti tidak akan terjadi apa-apa kepada mereka, sekarang Kita teruskan perjalanan Kita Yach,nanti Kita hubungi mereka lagi setelah sampai di villa !"imbuhnya sambil mengajak kekasihnya untuk segera keluar dari kedai tersebut.

Dengan perasaan yang masih khawatir Naya berjalan mengikuti kekasihnya. Gabriel segera ke kasir untuk membayar makanan yang sudah mereka makan dan segera mengajak kekasihnya untuk meneruskan perjalanan mereka.

Sesampainya di parkiran Lelaki bertubuh tinggi itu segera membukakan pintu mobil untuk kekasihnya dan menyuruhnya untuk segera duduk di dalam mobil,setelah kekasihnya masuk ke dalam mobil Dia pun segera masuk dan memasang safety belt nya,Lelaki itupun segera menyalahkan derum mesin mobilnya dan mengemudikannya di jalan raya,untuk meneruskan perjalanan mereka.

Saat di pertengahan jalan Gabriel baru menyadari kalau kekasihnya belum memasang safety belt, Dia pun segera mengingatkan,namun sepertinya kakasihnya masih melamun. Dengan perlahan Gabriel memegang pundak kekasihnya untuk menyadarkannya agar tidak termenung.