webnovel

Bab 19-sampai di rumah Neneknya Gabriel.

Sesampainya di mobil Gabriel langsung membukakan pintu mobil untuk kekasihnya,Naya duduk dan segera memasang safety belt,begitu juga dengan Gabriel dia segera duduk di kursi depan di samping Naya,Dia pun segera memasang safety beltnya dan hendak menyalakan derum mesin mobilnya.

Saat Naya menoleh ke arah belakang Dia melihat pamannya tidak ada di kursi belakang,Naya panik dan berteriak.

"P-paman dimana?"imbuhnya sambil melepas safety belt dan segera turun dari mobil untuk mencari pamannya Gabriel,seketika itu juga Gabriel mengikuti Naya keluar mobil dan mencari di sekeliling mereka,mereka berdua terus mencari Hasan.

Tiba-tiba dari sebrang jalan terlihat Hasan hendak menyebrang menghampiri Naya dan Gabriel yang tengah panik mencarinya.

"Ada apa?kenapa kalian berteriak" imbuhnya.

Gabriel dan Naya bernafas lega karena melihat Pamannya sudah ada di dekat mereka.

"Paman darimana?bikin panik saja."tanya Gabriel dengan sedikit kesal.

"Tadi Paman kebelet buang air,Paman lihat di sekeliling Kita tidak ada toilet umum,jadi Paman mencarinya ke sebrang jalan" jawabnya dengan sedikit tertawa.

"Kenapa tidak bilang dulu, Aku dan Naya kan ada di dalam warung tenda itu Paman,tidak jauh dari mobil."ucapnya dengan nada yang masih kesal

"Ya maaf,habisnya tadi kebelet jadi lupa dech bilang dulu, Paman kira Kalian masih lama makannya" jawabnya.

"Ya sudah sayang, mending kita lanjutkan perjalanan saja,waktu sudah semakin larut kasihan nanti orang rumah harus terganggu dengan kedatangan Kita" ucap Naya kepada Gabriel sambil memegang pundak kekasihnya.

Mereka semua masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan.

Tidak berapa lama mobil sampai di sebuah gerbang rumah mewah,Gabriel langsung membunyikan klakson mobilnya,tidak berapa lama gerbang rumah yang tinggi itu di buka oleh seorang security dari dalam,mobil pun berjalan menuju ke garasi yang ada di depan rumah tersebut.

Setelah mobil terparkir,Hasan segera turun dari dalam mobil dan berjalan menuju ke dalam rumah,sementara Naya yang masih duduk di dalam mobil merasa canggung untuk turun, Gabriel menoleh ke arah kekasihnya dan mengajaknya untuk segera turun, Gabriel turun dari mobil dan segera membukakan pintu mobil untuk Naya.

"Sayang mari Kita turun dan masuk !" ajak Gabriel

Naya segera melepas safety belt nya dan turun dari dalam mobil.

Gabriel mengambil tas milik Naya yang di simpan di kursi belakang,mereka berdua langsung berjalan menuju ke rumah mewah tersebut,setelah sampai di depan pintu utama mereka berdua tidak memencet bel yang ada di samping pintu rumah namun mereka berdua mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum" mereka berdua mengucapkan salam bersamaan

Namun tidak ada yang menjawab salam mereka karena mungkin rumahnya yang terlalu luas sehingga tidak terdengar ke dalam, Gabriel pun segera memencet bel rumah sebanyak 3x.

Pintu rumah segera di buka oleh seseorang dari dalam.

"Ech udah sampai,ayo masuk" ucap seorang wanita tua dari dalam rumah.

"Nenek,kenapa nenek yang membukakan pintu,memangnya kemana asisten rumah tangga" tanya Gabriel sambil meraih tangan wanita tua itu dan mencium punggung tangan wanita tua itu,di susul oleh Naya yang segera mencium punggung tangan wanita tua itu yang tak lain adalah neneknya Gabriel.

"Mereka sudah pada tidur,nenek sengaja menunggu Kalian datang" jawabnya

Mereka bertiga segera memasuki ruang tamu rumah mewah itu, Gabriel mempersilahkan Naya untuk duduk di kursi mewah yang ada di ruangan itu.

"Duduk dulu sayang !" Ucapnya kepada Naya.

" Iya duduk dulu neng,biar nenek ambilkan minum dulu ya !" sambung neneknya Gabriel.

Naya hanya menganggukan kepala dan tersenyum,diapun segera duduk di kursi mewah itu.

Gabriel duduk di samping kekasihnya dan menyenderkan kepalanya di pundak Naya,Namaun Naya menghindarinya karena dia merasa tidak enak jika ada yang melihatnya.

"Kenapa sayang?" Gabriel bertanya

"Tidak apa-apa,nanti kalau nenek datang kan malu sayang,"jawab Naya

Tidak lama terdengar derap langkah kaki menuju ruang tamu, Gabriel pun segera bangun dan berpindah tempat duduk, ternyata nenek datang dengan membawakan dua cangkir minuman.

Nenek menaruh kedua cangkir beserta nampan itu di atas meja dan duduk di samping Naya.

"Diminum Nak ! Sekarang sudah hampir pagi lebih baik Kamu istirahat dulu, ngobrol-ngobrolnya Kita lanjutkan besok saja," nenek berkata kepada Naya.

"Iya Nek,"Naya langsung mengambil gelas yang ada di meja dan meminumnya.

"Bil,antarkan Naya ke kamarnya ya,biarkan Dia istirahat, Kamu juga harus istirahat !" Perintah nenek kepada cucunya.

"Baik Nek," Gabriel pun segera bangun dari tempat duduknya dan segera mengajak Naya menuju kamar tamu.

"Ayo,Nay, Aku antar Kamu ke kamar" ajak Gabriel

Naya segera berpamitan kepada nenek dan berjalan mengikuti Gabriel.

Tangan kanan Gabriel memegang tangan Naya sementara tangan kirinya membawa tas jinjing Naya yang berisi pakaiannya.

Mereka berdua berjalan menuju ruangan yang ada di lantai dua,tidak lama kemudian mereka sampai di depan sebuah kamar yang pintunya masih di tutup.

Gabriel segera membuka pintu kamar itu dan mempersilahkan Naya untuk masuk,perlahan gadus cantik itupun memasuki kamar yang sangat luas dan juga mewah,namun saat Dia melihat sekeliling kamar mewah itu Dia sangat terkejut,matanya membulat sempurna saat Dia melihat salah satu bingkai foto yang sangat besar yang tergantung di dinding kamar tersebut,Naya berjalan perlahan mendekati bingkai foto itu,ternyata itu adalah fotonya bersama dengan Gabriel.

Naya merasa bingung dan heran kenapa di dalam kamar tamu begitu banyak foto miliknya dan juga Gabriel, Dia hendak bertanya namun sebelum Dia bertanya.

"Ini bukan kamar tamu sayang,tapi ini kamr ku dan tidak lama lagi ini akan menjadi kamar Kita berdua" ucap Gabriel sambil memeluknya dari belakang.

Naya melepaskan pelukan Gabriel dan segera membalikan badannya ke arah Gabriel.

"Apa maksud Kamu sayang?"imbuhnya sembari mengerutkan keningnya

"Sudahlah sayang besok akan Aku jelaskan semuanya,sekarang lebih baik Kamu istirahat,sebentar lagi subuh tiba !" Imbuhnya sambil menggendong kekasihnya itu ke tempat tidurnya.

Naya hanya terdiam seakan tidak percaya, Dia pasrah saat Gabriel menggendongnya ke atas tempat tidur dan mendudukkannya di atas kasur busa yang sangat empuk.

Laki-laki bertubuh tinggi itu segera menaikan kedua kaki kekasihnya itu ke atas kasur dan menutupnya dengan selimbut,Gabriel mengecup kening kekasihnya.

"Selamat malam sayang, istirahat lah di kamar Kita." imbuhnya sambil tersenyum kepada gadis cantik itu dan segera mematikan lampu kamarnya menggantinya dengan lampu tidur.

Naya yang sudah merasa sangat mengantuk hanya menganggukan kepala dan menutup kedua kelopak matanya.

Gabriel pun segera keluar dari dalam kamar dan menutup kembali pintunya.

tiba-tiba Gabriel kembali ke dalam kamar karena dia melupakan sesuatu, Dia mengambil bantal dan selimbut dari dalam lemarinya dan membawanya ke sofa yang ada di ruang tengah yang berada tidak jauh dari kamarnya, Dia membaringkan tubuhnya di atas sofa dan tidur disana.