webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
421 Chs

BELANJA

"Oh, Selene! Aku datang untuk membantumu, jadi jangan berani- berani memperlakukanku seolah- olah aku ini musuhmu!" Serefina menggerutu karena frustrasi. Dia memelototi Kace dengan kejam, tapi Lycan itu tidak mengalah dengan keputusannya.

"Tidak perlu menyebut nama Selene! Kau bahkan tidak menyukainya, bukan?" Kace menyindir dengan sinis, meraih teether untuk Hope, jadi dia tidak akan menangis dengan gelisah, setelah mendengar argumentasi tanpa akhir di antara mereka berdua.

Jika tidak ada seorang pun dari mereka yang mau mundur, percakapan semacam ini akan berlangsung sepanjang hari, karena keduanya begitu keras kepala.

Sayangnya, sebagian besar situasi seperti ini, akan berakhir dengan keduanya memilih jalan mereka sendiri, namun bukan itu masalahnya dalam situasi ini.

"Tempat itu penuh dengan penyihir dan makhluk gelap lainnya!" Kace mencoba menjelaskan maksudnya, namun Serefina dengan sikap keras kepalanya membuat segalanya menjadi lebih rumit. "Apa yang membuatmu berpikir bahwa Northern Coven adalah tempat teraman!?"

"Karena aku ada di sana selama berabad- abad, bodoh! Kau tidak mendengarkan aku, kan?! " Serefina menarik rambutnya dengan gelisah. "Ya, tempat itu penuh dengan penyihir, tapi tempat itu juga dilindungi dengan mantra dan sihir mereka, jadi akan sulit bagi saudara laki- lakimu dan orang- orang suruhannya atau iblis, yang ingin memakan Hope, untuk menemukannya! Apakah kau tidak melihat? Tempat yang paling tidak diduga adalah yang teraman! "

Kace ingin membalas pernyataan tersebut, tetapi ada sesuatu yang muncul di benaknya dan setelah Kace memikirkannya selama beberapa saat, maksud dari Serefina, sebenarnya, masuk akal.

Tapi, hanya ada satu masalah.

Dia adalah manusia. Kace mengusapkan pipinya ke tubuh Hope dan isyarat ini membuat bayi itu tertawa kecil. Makhluk- makhluk malang tidak beradap itu akan segera mengetahuinya.

"Aku telah memikirkan tentang itu. Tidak ada yang akan melihatnya sebagai anak manusia selama dia tidak keluar rumah." Serefina melirik Hope sebentar sebelum dia berbalik dan mengemasi semua barang mereka, yang tidak banyak dan sebagian besar milik Hope.

Kace mengerutkan alisnya. "Kau tidak bisa menahannya di dalam rumah selama sisa hidupnya!" bentaknya, berpikir betapa sengsaranya pasangannya jika tidak diizinkan untuk melihat dunia luar.

Serefina memutar matanya secara dramatis ketika dia mendengar kekhawatiran Kace. "Tenanglah. Aku akan tetap di sana sampai dia berusia lima tahun."

Kace meletakkan bayi Hope dan membuatkan sebotol susu untuknya, karena inilah saatnya dia makan. "Setelah itu, kemana kau akan pergi?"

Serefina mengangkat bahunya. "Aku akan memikirkannya nanti, kita punya waktu lima tahun untuk memutuskan tempat lain yang aman untuknya." Dan kemudian dia menambahkan. "Lagipula, kita tidak akan masuk terlalu jauh ke dalam coven utara. Aku memilih untuk tinggal di desa mystic river."

Desa mystic river? Kace mengulangi.

Kace ingat tempat itu, itu adalah sebuah desa di bawah gunung yang merupakan perbatasan dari coven utara dan alam untuk manusia.

Terakhir kali Kace ada di sana, sekitar dua ratus tahun yang lalu.

Tidak banyak orang yang tinggal di sana dan semua orang mengikuti tradisi mereka. Itu adalah tradisi lama tentang pengorbanan manusia kepada dewa gunung.

Kace tidak yakin tentang itu, tapi dua ratus tahun telah berlalu, pasti ada perubahan yang signifikan, bukan?

Ritual pengorbanan itu mengganggu sang Lycan. Padahal, dia sudah mengetahui hal itu dari lama dan kenyataan tersebut tidak membuatnya kesal seperti pemikiran sebelumnya bahwa Serefina akan membiarkan pasangannya tinggal di dalam coven utara.

Yang ini lebih bisa ditoleransi…

"Desa itu hanya berjarak dua hari dari sini, oleh karena itu kita harus membeli sedikit kebutuhan untuknya." Serefina mengangguk pada Hope yang dengan gembira mengisap botol susunya, matanya yang gelap dan cerah bersinar terang. Bahkan Serefina harus mengakui bahwa bayi itu akan tumbuh dan memiliki kecantikan yang langka ketika ia dewasa.

"Baik! Aku ingin membeli banyak mainan dan beberapa pakaian- pakaian lucu untuknya! Ayo Belanja!" Suasana hati Kace yang tadinya buruk berubah lebih baik dengan memikirkan membeli barang- barang itu untuk Hope.

Serefina hanya memutar matanya ketika dia melihat betapa Kace sangat bersemangat. Terkadang, dia bertanya- tanya bagaimana mungkin sang Lycan yang seharusnya terkesan menakutkan itu memutuskan untuk bertindak kekanak- kanakan sepanjang waktu saat berada bersama Hope?

Serefina mengenal Kace sudah sejak lama, tapi dia tidak pernah melihat lycan ini begitu kekanak- kanakkan seperti sekarang.

Namun, penyihir itu juga tahu bahwa Kace akan berubah menjadi sosok yang kejam begitu ada yang melampaui batas sabarnya. Itu merupakan ciri Khas dari mereka yang memiliki darah Alpha mengalir di pembuluh darah mereka.

==============

"Kace, dia tidak akan selamanya berusia dua bulan!" Serefina mengingatkan sang Lycan dengan nada yang putus asa.

Kace hampir saja membeli seluruh pakaian bayi di toko ini untuk Hope. Memangnya dia pikir Hope akan selamanya berusia dua bulan dan tidak akan tumbuh? Bayi tumbuh dengan cukup cepat. Apa sebenarnya yang ada di dalam pikiran Lycan ini?

"Tapi, mereka sangat imut!" Kace terpesona saat dia melihat gaun pink dengan karakter kartun. "Apakah Kau menginginkan ini Hope?"

Kace memberikan gaun itu kepada bayi tersebut dan Hope mengulurkan tangannya untuk mencoba meraih gaun itu dan memasukkannya ke dalam mulut, tapi tentu saja Kace telah menariknya sebelum itu terjadi.

"Lihat? Dia menyukainya!" Kace berseri- seri dan memberikan gaun itu kepada staf penjualan yang mengikuti mereka.

Untuk saat ini, mereka berada di dalam mal di kota ini sebelum mereka berkendara ke bagian utara selama dua hari berturut- turut, dan hanya akan berhenti untuk tidur.

"Dia akan bertindak dengan cara yang sama bahkan jika kau memberinya racun!" Serefina membentaknya dengan marah. Mereka telah membuang- buang waktu selama tiga jam hanya untuk membeli pakaian dan mainan untuk Hope.

Mungkin, Kace tidak akan berhenti jika Serefina tidak berulang kali mengingatkannya bahwa mereka harus segera pergi.

Sang Lycan sedang menikmati waktunya dengan pasangan bayinya.

"Tidak! Cukup!" Serefina menyambar legging lucu untuk bayi berumur satu tahun dan melemparkannya kembali ke rak, lalu dia menyeret Kace keluar dari toko. "Berikan aku kartumu!"

Serefina mengulurkan tangannya padanya. Pakaian itu untuk Hope, jadi seharusnya memang Kace lah yang membayarnya.

Dengan cemberut, Kace memberikan kartu miliknya kepada Serefina dan berbicara dengan Hope. "Lain kali, saat kau bertambah besar, kita akan pergi berbelanja bersama dan aku membelikan lebih banyak barang lucu untukmu, oke sayang?"

Hope hanya memiringkan kepala kecilnya sambil mengedipkan matanya yang besar dan menggemaskan, tidak mengerti apa yang Kace maksud, tapi tertawa kecil ketika Kace membelai pipinya yang tembam.