webnovel

Chapter 2

(15 JUNI 2017, JAM 01.05)

Cheryl baru saja membuka gerbang besi yang terlihat semakin berkarat setiap kali ia mengunjungi panti jompo usang tempat ibunya berada. Terlihat jelas bahwa tidak ada satu pun manusia yang berusaha untuk merawat gerbang tua itu. Dencitan besi berkarat yang saling bergesekan terdengar mengeriyit ketika Cheryl menutup gerbang besi itu. Suara yang sama yang terdengar pula ketika Cheryl bembuka gerbangnya tadi.

Jalanan di hadapan Cheryl begitu sepi. Sudah jelas akan sangat sulit untuk bisa menemukan lalu lalang kehidupan diatas jam 1 pagi seperti saat ini. Apalagi kalau kau sedang berada di sebuah lokosi yang terpencil, jauh dari jalanan besar yang mungkin akan tetap saja sulit untuk bisa menemukan manusia beraktifitas di saat jam sudah selarut ini.

Cheryl mulai melangkahkan kakinya menapaki pingiran jalanan tanah yang di sisi pinggir kanan kirinya masih ditumbuhi rerumputan dan beberapa tanaman semak belukar. Rembulan purnama masih tergantung epik diatas langit malam pertengahan bulan juni saat ini, menemani langkah demi demi langkah yang ditapaki oleh Cheryl. Namun kehadiran rembulan purnama itu sama sekali tidak membantu suasana di malam hari ini untuk bisa berubah menjadi lebih baik. Suara beberapa serangga malam yang saling bersautan berhasil membuat rangkaian frame demi frame bayangan kengerian mulai berseliwangan di dalam kepala Cheryl.

Cheryl kini mulai menyesali kenapa dirinya tadi mengizinkan begitu saja taxi yang mengantarnya untuk pergi. Bukanya menyuruh supaya taxi itu menunggu hingga kunjungannya selesai dan kemudian mengantarkanya kembali untuk pulang.

Kini langkah kaki Cheryl telah sampai pada tepian jalananan rayanya. Cheryl melihat ke arah kanan, berganti ke arah sebelah kiri, berharap menemukan sebuah taxi yang melintas. Ada satu atau dua taxi yang melintas, namun begitu Cheryl berusaha untuk melambaikan tanganya, tak satu pun dari taxi-taxi itu ada yang berniat untuk berhenti. Entah sudah ada punumpangnya, atau memang mereka sudah hendak pulang, mengingat waktu sudah larut malam seperti sekarang ini.

Sudah cukup lama Cheryl berdiri di pinggiran jalanan itu tanpa sebuah harapan pasti. Sampai pada akhirnya Cheryl melihat sebuah mobil pick up yang sedang mengarah ke arahnya, sambil menyalakan lampu sent mobil ke sebelah kiri. Dan kini mobil itu pun telah berhenti tepat di depan Cheryl.

"Hei..!! Nona..!! Kau akan pergi kemana..?", suara sopir pick up paruh baya itu menyapa Cheryl dengan senyuman culasnya dari sisi kaca pintu mobil yang sudah terbuka. Terlihat kilauan samar dari beberapa gigi emas yang terpasang di gusinya ketika terkena cercahan cahaya dari sudut-sudut lampu jalanan. Dengan out fit singlet putih dan kemeja kumal serta sebuah topi di kepalanya, sudah hampir bisa ditebak bahwa pria ini ada tipe-tipe dari para lelaki pembual yang cukup ulung.

" Ehm.. Tidak perlu.. Aku hanya sedang menunggu seorang temanku..", Cheryl berusaha berkelah dengan tetap menunjukkan senyum ramahnya. Dengan sedikit gugup sebisa mungkin Cheryl berusaha untuk memalingkan tatapanya, menghindari sorotan mata tajam milik lelaki di depan kemudi mobil pick up itu.

"Sungguh..?? Oke.. Aku sama sekali tidak keberatan untuk menjadi temanmu malam ini..", ucap lelaki itu dengan gelagat menggoda kepada Cheryl.

"Tidak.. Terimakasih.. Tapi aku benar-benar sedang menunggu temanku..", Ucap Cheryl semakin gelagapan setelah merasa semakin terintimindasi oleh kelakuan aneh lelaki itu.

"Baiklah.. Aku hanya menawarkan bantuan. Dan Nona.. Apakah kau sudah pernah mendengar cerita pembunuhan yang penah terjadi di jalanan ini.??"

"Jadi, pada suatu malam ada sebuah keluarga di dalam satu mobil yang sedang melintasi jalanan ini. Tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi itu mogok. Tepat di tempat kau berdiri saat ini. Kemudian datanglah seorang lelaki mengenakan sebuah topeng seram dengan membawa sebilah golok ditanganya. Secara tiba-tiba lelaki itu langsung memecahkan jendela mobil, dan menyeret seorang wanita yang berstatus ibu didalam keluarga itu. Menggorokkan goloknya tepat di leher wanita itu, lalu segera menyesap darah segar yang bercucuran deras dari sayatan mengaah di leher wanita yang sedang sekarat di hadapanya. Dan selanjutnya...". Ucapan lelaki itu segera terhenti ketika Cheryl berusaha untuk memintanya diam.

" Oke.. Cukup..!! Aku akan menumpang mobilmu saja..", Cheryl mengatakanya begitu saja, tanpa berfikir entah pilihannya itu adalah sebuah tindakan bodoh ataukah tindakan yang tepat.

" Gadis... Baik....!!".

Senyuman lebar namun terlihat mengerikan terpampang jelas di wajah lelaki itu menyambut kesediaan Cheryl untuk turut ikut bersamannya.

Cheryl pun dengan sedikit ragu mulai membuka pitu mobil pick up itu, dan segera duduk bersebelahan dengan pengemudi yang terlihat setengah waras di sampingnya. Cheryl mengamati sekelilingnya dengan tatapan aneh. Melihat benda-benda tak lazim yang terpajang di sudut-sudut bagian dalam mobil. Tepat ditengah atas kaca bagian depan tergantung sebuah kayu yang berbentuk palang salib, teruntai dengan beberapa benda aneh lainya yang terlihat seperti taring binatang atau bagian tubuh binatang lainya. Ada pula semacam buntut ikan kering dan juga bulu-bulu angsa di gantungan itu. Sungguh sama sekali bukan tumpangan yang pernah diharapkan oleh Cheryl.

"Aku harus mengantarkanmu kemana..??". Ucapan pria itu menyelah perhatian Cheryl yang sedari tadi mengamati satu persatu benda upnormal yang berada didalam mobil itu.

"ikuti saja jalan rayanya, aku akan bilang begitu kita sampai. Rumahku berada di tepian jalur jalan raya ini". Ucap Cheryl, yang selanjutnya ia akan berharap untuk bisa semaksimal mungkin tidak perlu berbicara lagi dengan pria gila di sebelahnya itu.

Mobil pick up itu mulai melaju dengan ringkihnya. Suara deru mesin serta beberapa bagian mobil yang saling bergemeletak mengiringi perjalanan mereka berdua. Hening. Rasa tegang mulai menyelimuti diri Cheryl. Hingga puncaknya Cheryl dikagetkan dengan sesesok menyerupai mayat seorang wanita yang sedang tergeletak ditengah jalan. Cheryl seketika berteriak dengan kencang. Lelaki pengemudi itu segera mengerem mobil pick up-nya secara mendadak. Membuat mereka berdua terhuyung kedepan, dan hampir saja membuat kepala mereka berdua membentur dashboard mobil.

"Ohh.. Ya tuhan... Apa itu..?". Cheryl berucap dengan takut, sambil berusaha untuk menenangkan dirinya.

"Aku akan turun mengeceknya.. Kau tetaplah di dalam mobil.!! Dan jangan keluar..!!". Ucap lelaki itu yang kemudian keluar dari mobil dan melangkah mendekat kearah sesuatu yang terlihat seperti sesosok mayat wanita itu.

Pria itu pertama-tama berusaha untuk melihat bagian wajahnya. Dia mencoba untuk membalikkan bagian kepalanya terlebih dahulu. Cheryl yang melihat dari bagian dalam kaca mobil mulai merasa ketakutan. Meskipun ia belum bisa memastikan dengan jelas bagian wajah dari sosok itu karena tertutupi oleh rambutnya yang tergerai panjang. Tak membutuhkan waktu lama untuk membuat ketakutan yang dirasakan oleh Cheryl berubah menjadi sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Karena terlihat jelas bahwa saat ini lelaki gila itu berusaha untuk membopong sosok yang ada di hadapanya dan membawanya menuju ke arah mobil pick up-nya. Cheryl langsung menutup mukanya rapat-rapat dengan kedua telapak tangan. Berharap kengerian di malam ini tidak akan berubah menjadi lebih buruk lagi.

"Hey.. Nona cantik.. Apa kabarmu? Perkenalkan namaku Nancy..". Suara seorang wanita berusaha menyapa Cheryl dengan nada riang gembira.

Membuat Cheryl berusaha membuka sedikit jari-jemarinya untuk bisa mengintip siapa yang baru saja menyapanya tadi. Ternyata sosok yang terlihat seperti mayat wanita tadi kini telah berada disamping jendela mobil pick up yang ditumpangi Cheryl. Melambai-lambaikan tanganya dengan kepalanya yang terangguk-aguk menyeramkan.

"OHhh.. TUHAN..!! MENYINGKIR DARIKU...!! PERGI..!! PERGI..!!".

Cheryl berteriak sekuat yang ia bisa ketika baru saja melihat sosok yang menyapanya tadi. Ia berusaha menutupi mukanya lebih erat lagi sambil terus meracau berharap sosok yang dilihatnya tadi segera musnah dari hadapanya.

" Jangan takut Nona cantik..!! Aku baik kok..", suara wanita itu kembali berbicara.

Cheryl merasa ada yang aneh dengan suara wanita ini, suaranya sedikit nge-bass seperti suara seorang pria. Cheryl pun memberanikan diri membuka wajahnya dan melihat kearah wanita itu dengan seksama.

"Oh.. Ya tuhan...." , helaan nafas lega terdengar begitu jelas dari mulut Cheryl begitu dia melihat bahwa sosok yang dilihatnya tadi teryata hayalah sebuah manekin wanita mengenakan setelan dres rok panjang yang sedang berusaha dimainkan oleh pengemudi gila itu, dengan suaranya yang dibuat-buat seperti suara wanita seolah-olah manekin itu hidup dan dapat berbicara.

Cheryl mengusap wajahnya, lalu menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi. Menghela nafas dalam-dalam untuk dapat menenangkan dirinya. Tapi sepertinya semua itu tidak akan berhasil untuk membuat Cheryl menjadi tenang. Karana saat ini pengemudi gila itu sedang berusaha untuk memasukkan boneka manekin itu ke dalam mobilnya. Namun sepertinya boneka manekin itu memiliki kaki yang terlalu panjang dan tidak bisa ditekuk untuk bisa dimasukkan kedalam mobil pick up yang sedang ditumpangi Cheryl.

"Jangan khawatir Nancy..!! Aku akan membuat semua ini menjadi lebih mudah..", lelaki gila itu seperti mencoba untuk berbicara dengan boneka manekin wanita yang sedang dibawanya. Kemudian lelaki gila itu seperti mencari sesuatu di dalam bak belakang mobil pick up-nya. Dan dia pun mengambil sebuah gergaji dari bak belakang mobil pick up-nya, benda yang sedari tadi berusaha ia temukan.

Lelaki gila itu kemudian menidurkan boneka manekin yang dibawanya di atas aspal jalanan. Menyingsingkan rok panjang yang sedang dikenakan oleh boneka manekin wanita itu. Merabah dengan lembut bagian pangkal paha dari boneka manekin wanita itu sambil sedikit meracau.

"Kau begitu cantik Nancy...", ucap lelaki gila itu sebelum akhirnya mulai menggergaji bagian kaki boneka manekin wanita yang ada di hadapanya.

Dencitan suara gergaji yang saling bergesekan terdengar begitu menyakitkan di kedua telinga Cheryl. Membuat Cheryl semakin bertanya, apa mungkin ketika pria gila ini sedang menceritakan kisah pembunuhan seram tadi, sebenarnya dia sedang menceritakan pengalaman pribadinya dalam berbuat kejahatan.

Selang beberapa saat kemudian Cheryl dibuat sedikit terkaget ketika lelaki gila itu menyodorkan hasil potongan kaki boneka manekin yang baru saja ia kerjakan. "Tolong kau bawakan ya...", ucap lelaki gila itu dengan senyuman yang terlihat mengerikan.

" Tidak..!! Aku tidak mau..!! Kenapa juga kau harus memotong kaki boneka ini?? Taruh saja dia di belakang bak mobil.. Itu akan mempermudah pekerjaanmu kan..??", ucap Cheryl dengan begitu kesal kepada lelaki gila itu.

"Ssstt...!! Jangan bilang seperti itu Nona..!! Kau akan menyakiti hati Nancy...", ucap lelaki gila itu dengan begitu serius.

"Kau baru saja memotong kakinya... Apa kau tidak semakin membuatnya merasa tersakiti...??", ucap Cheryl semakin geram saja karena lelaki gila itu melakukan hal-hal yang semakin tak waras.

"Nancy kan cuma sebuah boneka manekin. Raganya tak akan bisa tersakiti... Hahha... Ha.. ha.... Tapi Nancy memiliki jiwa. Jangan pernah membuat hatinya tersakiti...!!! Hehhe.. Hahh... Ha..", ucap lelaki gila itu dengan tawa konyol yang sangat mengerikan.

Seperti percuma saja berdebat dengan lelaki gila ini, batin Cheryl. Akhirnya Cheryl pun menerima potongan kaki boneka itu, dan meletakkannya dibawah sandaran kakinya sendiri.

"Baiklah.. Seperti itu juga tidak masalah...", ucap lelaki gila itu yang setelahnya ia langsung mendudukkan boneka manekin yang ia panggil Nancy itu di sebelah Cheryl, tepat di tengah-tengah antara mereka berdua.

"Aku berharap kita bertiga akan segera menjadi teman yang akrab.. Bukan begitu Nancy..??, ucap sopir gila itu seolah-olah sedang bertanya kepada boneka manekin di sebelahnya.

" Ya.. Tentu saja.. Kita akan menjadi sahabat sejati selama-lamanya... Hehehe.. Hehhehe...", ucap Nancy sambil mengangguk-angguk riang gembira, yang tentu saja sedang diperankan oleh lelaki gila yang baru saja menemukannya itu.

Cheryl hanya bisa memegangi kepalanya sambil memijatnya dengan perlahan. Bertanya kepada entah berantah siapa pun yang mampu untuk menjawab pertanyaanya. Sampai kapan semua kegilaan ini akan terus berlanjut???

Love you my reader....