webnovel

Ki Suta

Seseorang tampak berdiri sambil bertolak pinggang di samping imam.

imam merasa sedikit pusing karena kepala imam sempat terbentur sesuatu ketika jatuh.

"Hentikan permainan mu Jin Kafir!" Kata laki laki tua dengan berpakaian gamis serba putih di lengkapi sorban dengan warna yang sama melingkar di atas kepalanya.

Wajahnya yang tampak berwibawa di hiasi kumis putih dan jenggot panjang yang berwarna sama.

imam lihat dalam jarak kira-kira 5 meter, Sekar sedang menatap Laki laki yang tadi menarik tubuh imam itu dengan tatapan penuh amarah.

"Apa urusan mu, Ki Suta.. Berani nya kau ikut campur.." Bentak wanita itu dengan suara lantang.

"Sudah cukup kau perdaya pemuda ini, dia jelas jelas bukan Jagat Tirta suami mu.. Dia hanya satu dari sekian ratus keturunan ku yang wajahnya kebetulan mirip dengan mendiang suami mu.." Balas laki-laki bernama Ki Suta masih dengan sikap tenang,

namun getaran suara nya mampu membuat dinding bangunan megah tempat kami berada terasa bergetar. Jelas sekali orang yg saat ini sedang berdiri di depan Sekar bukan orang sembarangan.

imam yang mendengar mereka adu mulut, memutuskan untuk sedikit menjauh. Firasat imam, mereka berdua pasti akan bertarung.

Tapi tunggu, Kakek tadi bilang imam ini keturunannya yang ke sekian ratus. Memang nya siapa dia. Batin imam dalam hati.

Sejenak imam memperhatikan Kakek itu, wajahnya memang seperti tidak asing bagi imam.

"Memangnya apa perduli mu jika dia memang bukan suami ku, kakek tua!!!" Bentak Sekar lagi.

Kakek itu tersenyum mendengar bentakannya.

"Selama kau tidak mau bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus, maka imam akan tetap ikut campur dengan urusan mu.. Apalagi kali ini ada sangkut pautnya dengan salah satu keturunan ku langsung.." Jawab laki laki yang bernama Ki Suta dengan wajah lebih seius.

Sekar terlihat semakin marah. Kedua tangannya di sematkan di depan dada. Mata nya terpejam dengan mulut komat kamit.

Tiba tiba tubuh sekar di selimuti asap hitam dan imam kaget setengah mati saat melihat Sekar sudah berubah menjadi mahluk yang sangat mengerikan dengan dua buah dada yg panjang menggantung.

imam meludah beberapa kali dan menggosok gosok kan ujung baju yang imam kenakan ke mulut imam.

"Sialan, tadi sempet imam cium tuh setan!!!" Kata imam sambil bergidik. Berkali-kali imam merasa mual membayangkan ciuman pembawa sengsara itu..

Di lain pihak, Sekar mulai menyerang Laki laki yang di panggilnya Ki Suta. Sekar yang sudah menjelma menjadi Kolong Wewe melayangkan serangannya dengan mencakar ke arah Ki Suta menggunakan kukunya yang tiba-tiba memanjang dan tampak sangat tajam, tapi kelihatannya Ki Suta memang bukan lawan yang seimbang bagi dirinya.

Beberapa kali serangan Kolong Wewe hanya mengenai udara kosong. Dengan gesit Ki Suta berpindah tempat secepat kilat guna menghindari serangan yang cukup mematikan itu.

Lalu, dengan sekali pukulan darinya yang tepat mengenai punggung Kolong Wewe membuat mahluk tersebut terjungkal jatuh beberapa meter ke belakang. Tampak cairan hitam keluar dari mulut Kolong Wewe.

Selanjutnya, Ki Suta duduk bersila dan menaikkan tangan kanannya. Mulutnya yang tertutup kumis putih tampak bergerak-gerak.

Seiring tangan nya yang naik, bersamaan dengan itu pula tubuh Kolong Wewe yang masih berusaha bangkit dari jatuhnya, ikut terangkat ke atas.

imam yang masih melihat adegan kolosal itu, hanya bisa melongo.

"Sakti juga tuh kakek.." Puji imam dalam hati.

Berkali-kali Kolong Wewe berontak, mencoba melepaskan diri namun tubuhnya tak bisa bergerak seperti terikat oleh sebuah tali yang tak kasat mata.

"Hentikan.. Ampun Ki Suta.. Ampun.. panas..." Teriakan Kolong Wewe terdengar cumiakkan telinga.

Tubuh mahluk itu perlahan seperti terbakar oleh api yang berwarna hitam.

"Aampuun.. Lepaskan imam.. Panaaas..." Teriaknya lagi, kali ini terdengar lebih pilu.

"Berjanjilah kau untuk bertaubat, maka akan imam ampuni kau.." Teriak Ki Suta.

" imam berjanji.. imam berjanji.. Lepaskan imam, imam mohon.." Suara Kolong Wewe semakin melemah seiring sebagian tubuhnya yang hangus terbakar api hitam.

Perlahan, Ki Suta menurunkan tangannya.

BUGG.

Tubuh Kolong wewe terbanting keras di atas lantai.

Lalu dengan susah payah, dia berusaha untuk duduk bersila dan menengadahkan kedua tangannya ke atas. Hal yg aneh pun kembali terjadi.

Asap putih mulai muncul dan menyelubungi tubuh Kolong Wewe beberapa saat. imam terkesiap melihat mahluk itu sudah berubah kembali menjadi sosok Sekar begitu asap putih menghilang.

Ki Suta berjalan menghampiri Sekar yg masih duduk bersila dengan mata tertutup. Tiba-tiba Ki Suta mengeluarkan benda mirip tasbih dan langsung melemparkannya ke arah Sekar.

Ajaib, tasbih berwarna keemasan itu langsung menggulung di leher Sekar.

"Janji mu sudah terikat bersama Tasbih yang mengikat leher mu.. Kelak, jika kau ingkar maka leher mu pun akan putus seiring patahnya sumpah mu.." Ucap Ki Suta.

Sekar dengan wajah pasrah mengangguk.. Selanjutnya, dengan khidmat Kakek sakti itu menuntun Sekar untuk kembali bersyahadat.. Perlahan, terjadi keanehan pada diri Sekar.. Beberapa bunga kantil secara ajaib keluar dari tubuhnya dan langsung menguap menjadi asap hitam saat menyentuh lantai.

"Semua kesaktian mu yang hitam sudah ku lenyapkan. Bersiaplah menerima ilmu putih sebagai pelindung diri mu sendiri kelak cah Ayu, karena saat ini ilmu kanuragan saja yang masih tersisa di dirimu.." Ucap Ki Suta lalu menempelkan telapak tangan kanan nya ke kening Sekar.

Tubuh jin wanita itu bergetar sesaat lalu tak lama mulai kembali tenang..

Ki Suta tersenyum dan menoleh ke arah imam..

" Kesinilah, Ngger!!!" Ucapnya ke arah imam.

imam yg mendengar sedikit ragu untuk mengikuti perintahnya.

"Kesinilah, jangan timamt!!!" Ucap Ki Suta lagi.

WUUST..

Tubuh imam tiba-tiba melayang sejengkal dari lantai dan seperti di tarik mendekat ke arah Kakek tersebut. Dan beberapa detik kemudian imam sudah berada di samping Ki Suta.

"Wajahmu memang mirip sekali dengan putra ku Jagat Tirta, pantas Sekar Kencana berniat sekali untuk memiliki mu, Ngger.." Kata Ki Suta dengan suara yang lembut.

"Maaf, jika tidak sopan, siapa kah gerangan Kakek dan Gadis itu mengapa saya juga di libatkan?" Kata imam yang mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"imam adalah kakek moyangmu dari ratusan tahun yang lalu.. Terpaksa imam muncul disini untuk mengembalikan menantuku Sekar Kencana yang sudah di butakan oleh dendam untuk kembali ke jalan Allah.. Cukup lama imam mengawasinya yang terkadang membuat resah manusia dengan ulahnya dengan menjadi mahluk yang kalian sebut Kolong Wewe. Sekarang sudah waktunya imam kembali ke alamku sekaligus membawa Sekar pulang.." Terang Ki Suta cukup panjang.

"Tunggu, Ki.." Kata Sekar Kencana Tiba tiba sambil setengah bersujud..

"Bangun lah, Cah Ayu.. Bersujudlah hanya pada Allah SWT, bukan di hadapan ku.." Ucap Ki Suta.

Sekar lalu berdiri dengan sedikit meringis. Nampaknya luka dalam akibat pukulan Ki Suta masih berbekas.

"Ampuni imam, Ki.. imam mohon, izin kan imam untuk mendampingi dan menuntun pemuda itu karena imam sempat menerawangnya di masa depan akan ada banyak kesulitan yang ia akan hadapi, terutama karena Mata Batinnya yang sudah terbuka saat ini, akan sulit bagi nya yang masih muda, untuk menerima perubahan besar itu.." Kata Sekar sambil tertunduk.

Ki Suta tampak tertegun sambil memainkan jenggot panjangnya yang memutih. Sesaat ia menatapku, imam juga tertunduk. Rasanya segan sekali untuk balas menatapnya.

"Kamu memang istimewa, Ngger.." Kata Ki Suta.

"Baiklah, kau ku izin kan untuk mendampingi keturunan ku, karena imam yakin kau tidak bodoh untuk berani mengelabuiku.." Ucap Ki Suta sambil melirik ke arah kalung tasbih di leher Sekar.

Sekar Kencana tertunduk.

"Mohon maaf Eyang, boleh saya tahu apa arti mata batin?" Tanya imam menyela.

"Kelak, Sekar Kencana yang akan menjelaskannya pada mu, Ngger.. Waktu ku sudah cukup disini, sebelum imam pergi terimalah hadiah kecil dari ku.." Kata Ki Suta seraya menepuk bahu imam sekali.. NYESS.. imam refleks menangkis tangan Ki Suta yg masih ada di bahu.. Bahu imam terasa panas lalu berubah menjadi sedingin Es..

Ki Suta tersenyum sesaat. Kau bisa menggunakannya untuk membela diri jika sedang dalam kesulitan, cukup sebut saja nama Jagat Tirta, karena Tasbih milik putra ku sudah tertanam di tubuhmu.

imam mencoba melirik ke arah bahu. Memang terlihat seperti ada jejak sebuah benda melingkar disana.

"imam undur diri, Sekar Kencana imam titip keturunan ku pada mu.. Assalammualaikum" Pesan Ki Suta.

"Waalaikumsalam" Jawab Sekar Kencana sambil mengangguk .

imam yang masih melirik ke arah bahu menjadi kaget saat menyadari Ki Suta telah menghilang.

"Terus apa yg harus imam limamkan di sini Sekar?" Tanya imam.

Gadis itu tersenyum genit dan berjalan mendekati imam. "Masih ada beberapa waktu sebelum imam mengembalikan mu, Imam. Tidak ada salahnya kita lanjutkan permainan kita yang tadi sempat tertunda.." Kata Sekar dengan wajah menggoda sambil menggigit ujung bibirnya.

"Ogaahhh!!!" Teriak imam dengan suara kencang.