webnovel

Teman baru

Aku sudah lelah terus diperlakukan seperti ini, ayah..... ibu..... kalian kemana, aku ingin bersama kalian lagi, kakak sudah berubah sejak ayah dan ibu pergi, dia menjadi sangat pemarah dan selalu menyalahkan ku atas perginya ayah dan ibu.

[ALICE POV END]

(Drakkk!!!), "Alice!!!" teriak seorang pria berkali kali memanggil Alice yang sedang menangis dikamarnya.

Alice dengan segera pergi ke suara itu berasal, pria yang kasar itu adalah kakaknya, Alice menemuinya di dapur, terlihat kakaknya yang terlihat seperti orang mabuk dengan memegang pisau di tangannya

"Uang!, berikan aku uang!!" teriak kakaknya membentak Alice

"maaf kak, t,t,t.... tapi uang hasil kerjaku sudah aku berikan semuanya kepada kakak kemarin malam" jawab Alice dengan berlinangan air mata.

"apa?!!, semuanya?!!!, dasar pemalas!, kerja lebih keras lagi!!".

"Kak!!!, anak seusiaku harusnya masih fokus belajar!, dan yang malas itu kakak sendiri!!!" kali ini Alice menjawab dengan amarah yang memuncak.

"Haaaa!!!!, dasar adik baj*ngan, ayah dan ibu tidak akan pergi jika bukan karenamu!!!" dia membentak balik Alice sembari memukul wajahnya hingga membuat Alice terjatuh.

setelah menampar Alice, dia pergi meninggalkan Alice yang masih menangisi sikap kakaknya.

Kali ini Alice sudah tidak tahan lagi dengan sikap kakaknya, Alice pergi ke kamarnya mengambil koper dan mengambil beberapa pakaiannya, ia hendak pergi dari rumah.

"kenapa kau tidak memakai skateboard nya?" tanya crish

"akan lebih baik jika aku tidak membiarkan temanku tertinggal" jawab Alan sembari menikmati minuman kotak yang sedang ia minum.

"kau mau?" tanya Alan menawarkan minuman nya

"tidak usah..... aku tidak terlalu suka makanan manis yang berlebihan" jawab crish dengan sedikit menyombongkan sifat menghindari makanan yang tidak bermanfaat

"dasar kau ini, ada ada saja, orang sepertimu paling hanya ada 2% di bumi" ucap Alan yang hendak membuang bekas minumannya ke sembarang tempat.

Saat Alan membuang bekas minumannya, dia melihat perempuan yang membawa koper dan sedang menangis.

"crish, crish, perempuan itu, aku rasa aku pernah melihatnya disekolah" tanpa pikir panjang Alan menghampiri perempuan itu, "oy, tunggu aku" ucap crish yang langsung mengejar Alan.

"Kamu?..... yang gk sengaja ketemu di kelasku kan?, kamu kenapa nangis?, dan koper ini..... apa kamu pergi dari rumah?" sepertinya Alan sangat perhatian pada Alice,

"a,a...aku...,.." Alice pingsan sebelum menyelesaikan kalimatnya,

"Alan, dia kenapa?" tanya crish dengan wajah gelisah

"dia pingsan, sebaiknya kita bawa ke rumahku dulu"

"tapi..... memangnya ibu kamu tidak marah?"

"sudahlah cepat bantu aku, lagipula ibu biasanya pulang malam kalau pergi berbelanja"

Crish membantu Alan membawa Alice kerumah Alan, sedangkan skateboard Alan ia tinggalkan di belakang pohon.

Alice tersadar dari pingsannya, ia bangun di sofa rumah Alan, "d,d...dimana aku?" tanya Alice yang masih sedikit pusing.

Alan yang sedang mondar mandir menyadari Alice yang sudah sadar, ia segera mengambil minum.

"minum dulu" Alan memberikan segelas air

"aku dan crish bertemu denganmu dijalan, tapi saat aku tanya kamu mau kemana, kamu pingsan, aku tidak tau rumahmu jadi aku bawa saja kamu kerumahku"

"maaf, sudah merepotkan mu, aku akan segera pergi!" ucap Alice yang tidak enak dengan keberadaanya di rumah Alan.

"memangnya kamu mau pergi kemana?" tanya crish

"entahlah,.... sebenarnya aku tidak punya tujuan, aku berharap aku tau dimana rumah kakek dan nenek ku"

"memangnya kenapa kamu pergi dari rumah" tanya crish

"aku,..... diperlakukan kasar oleh kakak ku semenjak ayah dan ibu ku ntah pergi kemana, mereka sudah pergi sejak 2 tahun yang lalu, dan kakak ku menyalahkan ku atas perginya ayah dan ibu, dia sudah berubah, orang yang dulu kukenal sebagai kakak yang perhatian dan lembut, kini sifatnya sudah seperti iblis, maaf aku malah curhat ke kalian berdua"

"tidak apa.,..... kalau kamu mau, kamu boleh kok tinggal di rumahku" ucap crish yang tanpa basa basi memikirkan persetujuan ibunya

"tidak usah, aku tidak ingin merepotkan mu terus menerus, aku akan pergi mencari keberadaan kakek dan nenek"

"jika dipikir pikir, mencari orang yang bahkan kamu tidak mengetahuinya sama sekali adalah cara terburuk, lebih baik kamu tinggal dirumah Alan saja" ucapan crish membuat Alice sedikit berfikir.

"bagaimana dengan orang tuamu? mungkin orang tuamu berpendapat beda" jawab Alice.

"tenang saja ibuku orang yang baik hati kok, kita akan menunggunya pulang untuk meminta persetujuannya, dan... crish, kamu mau kan nemenin gua di rumah dulu, takut nanti terjadi apa apa, hehe...." ucapan Alan itu membuat crish sedikit menyipitkan matanya, "baiklah.,.... tapi ada syaratnya, kamu harus merahasiakan tentang Buku ini" ucap crish sambil mengambil buku yang tadi ia bicarakan di perpustakaan, crish mengeluarkan buku itu dari tas nya.

"Apa!?, kau membawa buku nya?!!, bagaimana jika nanti kamu kena marah sama penjaga perpus kalo kamu ngambil salahsatu buku dari perpus" Alan sedikit marah atas perbuatan crish

"itu sebabnya au memintamu agar merahasiakan ini di sekolah, e... tolong rahasiakan juga yah, tunggu dulu, siapa nama kamu?" tanya crish kepada Alice .

"nama ku Alice" singkat Alice

"kalau namaku- " kalimat yang akan crish ucapkan dipotong Alice yang hendak berbicara duluan

"crish, dan Alan, kalian menyebutkannya tadi saat berbicara" ucap Alice membuat crish tersenyum sedikit.

"boleh kulihat buku itu?" pinta Alice pada crish

Crish memberikan buku itu, " aku tau buku ini, buku aneh yang kubaca di perpustakaan" ucap Alice yang membuat crish dan Alan terkejut

"apa? kamu mengetahui buku ini juga?, apa kamu mengerti apa yang dimaksud buku ini?" tanya Alan.

"aku tadi memanggilnya buku aneh, jadi aku sama sekali Tidak mengerti apa yang dimaksud buku itu"