webnovel

Prolog

"kenapa... kenapa aku selalu berbeda dari yang lain", suara itu terdengar dari toilet sekolah, disana ada seorang anak laki laki yang tengah menangis di dalam jam pelajaran.

ia berusaha menghentikan tangisnya karena sebentar lagi jam istirahat, dia takut jika seseorang mendengarnya menangis dalam toilet.

Dengan segera tangannya mengambil air dan membasuh mukanya, "Alan?....." tanya seseorang yang kebetulan baru memasuki toilet saat Alan keluar, "iya?.... kenapa?" tanya Alan dengan sedikit bingung melihat seseorang yang baru ia lihat.

"apa kau baru saja menangis?...." tanya orang itu, "t,t,t..... tidak... aku hanya membasuh wajah" jawab Alan yang hendak menyelonong pergi meninggalkan orang itu, tentu Alan menghindarinya karena takut orang itu adalah salah satu dari Genk yang suka membuli nya.

"aneh.... padahal aku kan hanya ingin berkenalan" gumam Pelan orang itu.

Suasana kelas yang sepi, tidak terlalu sepi masih ada beberapa orang di sana, Alan menghampiri tempat duduknya di pojok kanan belakang, terlihat meja yang penuh coretan kata kata kasar dan kebencian, Alan sudah terbiasa dengan itu, lalu Alan mengeluarkan buku nya, mencatat materi yang belum ia selesaikan.

Beberapa saat kemudian kelas menjadi sepi, sedangkan Alan masih menulis materinya, lalu seorang perempuan masuk kedalam kelas dengan membawa banyak buku di tangannya, "nampaknya dia bukan dari kelas ini.." gumam Alan.

Alan bangun dari kursinya dan membantu perempuan itu menaruh buku buku di meja masing masing murid, "maaf....." ucap perempuan itu membuat Alan sedikit menengok wajahnya, "tidak apa apa, kamu bukan dari kelas ini?..." jawab Alan seiring menanyainya, "bukan.... aku dari kelas sebelah, aku disuruh ibu Dinda untuk menaruh buku buku ini di kelas mu"

Terdengar suara langkah kaki mendekat, "eeee.... baiklah, aku pergi dulu, tugasku sudah selesai" ucap perempuan itu, "oke..." singkat Alan, perempuan itu pun pergi, sedangkan Alan memperhatikannya dari pintu kelas.

laki laki yang bertemu dengan Alan di toilet tadi melewati kelasnya, dia tersenyum tipis, "sepertinya dia orang baik" gumam Alan