webnovel

cakra muladhara

"huuuuhhh....haaaahhh!!!

huuuuhhhhhhh.....haaaahhhh!!!!!!

huhhhh haaah ...

suara teriakan kompak dari murid akademi pancar kusumah bergema hingga membangunkan tidur panjang zibeng,

dia hanya menggaruk garuk kepala nya seperti biasa,

wajah tanpa dosa itu di pamerkan di depan obay yang sudah duduk di taman depan.

terlihat juga sang ibu yang sedang menyiram bunga krisan putih sambil sesekali mencium wanginya.

dengan manjanya zibeng mendekati sang ibu dengan wajah melas

"buuu mintakan lah izin untuk ku mengikuti jejak kakak ke delapan untuk mempelajari 7 cakra utama boleh kan bu?

ibu tersenyum sambil berlalu begitu saja

"kenapa semua orang tidak mengangap ku serius.

"aku seriuus bu ucapnya sambil mengikuti langkah ibu nya ke arah dapur

"ayo sampaikan keinginan mu pada ayah mu

ucap sang ibu sambil menunjuk ke arah sang ayah yang sedang memeriksa murid murid nya yang sedang berlatih.

ibu menarik zibeng ke arah ayah dan mendudukan zibeng di dekat ayah nya.

sang ayah pun ikut duduk sambil meminum teh camomile yang sudah disiap kan ibu,

ibu mengisyaratkan zibeng untuk mengutarakann keinginannya.

obay pun datang mendekati mereka

zibeng mengutarakan semua isi hati nya kepada ayah nya,

dengan bijaksana sang ayah menyarakan nya untuk pergi ke salah satu perguruan di luar akademi pancar kusumah

dengan beberapaa syarat dan nasihat.

"baik lah ayah setuju tapi belajar lah dari guru yang ada di balik gunung ibnu sabil agar mengajarkan mu kultivasi dasar dan pencarian cakra muladhara.

kata ayah dengan nada menantang,

dan kamu perlu tahu gunung ibnu sabil adalah gunung yang terkenal sangat dingin,dan memiliki jurang yang terjal dan berbatu, hewan hewan yang masih sangat buas masih berkeliaran di sana.

bila kamu kuat mempelajari satu cakra dasar selama satu tahun di sana yaitu cakra muladhara maka ayah akan mengarahkan mu ke pelajaran selanjutnya,tapi bila belum berhasil juga maka jangan pulang ke rumah sampai kamu mendapat kan cakra itu

berani tidak ??ucap sang ayah tegas

lalu sang ayah melanjutkan ucapan nya sambil berjalan ke belakang punggung zibeng dan memegang tangan sang ibu dengan erat,

seakan saling menguatkan.

"maka bila kamu sudah memiliki keyakinan pergilah hari ini juga

tanpa membawa siapapun bahkan obay sekalipun,dan tidak boleh membawa kuda atau kendaraan apapun

ini salah satu syarat nya.

zibeng sedikit terkejut dengan keputusan sang ayah.

namun dia berusaha tenang,tanpa berfikir panjang zibeng mengiyakan keinganan sang ayah,

obay yang mendengar percakapan zibeng dan ayah nya tetap merasa tidak percaya,

ada banyak kekahwatiran dengan keinginan nya yang tidak stabil,

kadang merasa tertantang,dan bertekad kuat tapi seketika dia lupa akan tujuan nya,

"aku ikut saja dengan mu ziiebeng ucap obay dengan nada serius,

namun zibeng menolak nya"ayah tidak mengizinkan siapapun ikut denganku bahkan kamu sekalipun bay! ucap zibeng pada obay

"apa kah harus hari ini juga?? tanya obay dengan wajah bingung.

ibu memegang pundak obay sambil berkata

"begitulah keputusan ayah,

zibeng harus siap dengan segala konsekwensinnya

ahir nya zibeng menyiap kan alat pendakian dan pakaian juga segala perlengkapan,

di bantu obay dan ibu asuh nya.

sedangkan di dapur

ibu menyiap kan bekal untuk di perjalanan dan beberapaa koin emas tanpa stempel perguruan atau apapun yang berkaitan dengan kehormatan sang ayah

dan ayah memberikan secarik kertas alamat akademi dan sedikit pesan untuk sang guru di sana,

sedikit permohonan agar zibeng di

perlakukan seperti murid yang lain.

upacara perpisahan pun di laksanakan,

obay terlihat tidak seceria biasanya ada rasa kehilangan dan rasa tak tega sekali.

diam diam obay mengikuti langkah zibeng

dia tidak membiarkan zibeng sendiri apalagi dengan berjalan kaki.

tiga hari perjalanan di lalui dengan tekad bulat

dan ahirnya sampai juga di akademi yang tertulis di kertas yang di berikan ayah.

ini pertama kalinya zibeng keluar sendiri dan belajar di akademi yang sangat asing.

ter nyataa tempat yang di hayal kan lebih besar dari akademi ayah nya Saaalllaah ttotal!!

perguruan gunung ibnu sabil itu

tempat nya begitu sangat sederhana

hanya ber alasakan bambu bambu yang sudah di anyam tidak ada kain penutup sama sekali

hewan bisa bebas keluar masuk tanpa penjagaan.

zibeng menarik nafas panajng sambil memegang erat kalung pemberian sang kakak

setelah menemui sang guru dan selesai menyampaikan keinginannya

zibeng pun di angkat menjadi murid di akademi gunung ibnu sabil

*hari pertama*

Teriakan sang guru begitu sangat kencang meminta murid nya untuk berbaris di sepertiga malam untuk meditasi pagi,

kaki zibeng masih terasa sangat sakit dan kaki nya sulit di gerakan karena bekas perjalanan yang panjang,

namun kali ini zibeng terpaksa ikut meditasi setelah duduk membaca mantara yang di ajarkan guru nya zibeng tidak bisa membuka matanya,dan tertidur.

maka sang guru menarik zibeng ke aliran sungai di dekat tempat meditasi,sebagai bentuk hukuman.

air nya saaangat dingin ada di bawah barisan pohon kelapa hingga membuat nya menggigiil kdinginan,

seketika matanya terbelalak sambil merintih kedinginan,

"bangun!!! ikat punggung mu dengan kayu!!

perintah sang guru kepada zibeng

"tidaakkk aku tidak mau melakukan nya!! kaki ku sakittt,punggungku pegall!! elak zibeng dengan kasar

sang guru malah menunjuk tangan nya kepada kakak senior seakan memerintahkan nya untuk melakukan itu pada zibeng.

merasa tidak di perlakukan dengan layak zibeng mebanting kayu yang diikat kan di ke dua kaki dan punggung nya lalu berlari pergi dengan cepat meninggal kan seluruh kegiatan

sampai lah di ladang lobak dan zibeng tertidur dengan pulas di sana ....

sang guru dan pengawas akademi mencari keberadaan zibeng namun sulit menemukan nya,

di balik pohon obay mengintip zibeng secara diam diam,karena tak tega obay mencari daun binahong semcam obat luka dan menumbuk nya lalu memakaikannya dii kaki zibeng

dengan sedih

lalu berlari kembali ke semak semak karena sesorang datang menghampiri zibeng,dan membangunkan paksa.

zibeng di perintah kan untuk berdiri di sepanjang hari dengan menghormati matahari yang terik,hingga membakar kulitnya.

"siallan gummmannya penuh kebencian

akademi macam apppaaa ini???

ini namanya penyiksaan!!!!!

setelah menyelesaikan hukuman

di rasa perut nya sangat kelaparan,

namun zibeng tidak di izinkan ikut serta untuk makan...

malah di tarik ke persawahan dan di minta untuk menanam padi di ladang yang sangat luas seorang dirii

zibeng malah berteriak tidak kuat dengan siksaan di hari pertama nya.

bibir zibeng sudah membiru dan kaki nya merasa beku namun dia bertahan

kali ini harus bisa melewati ujian,

dia ingat kembali syarat dan tantangan dari ayah.

ketika para murid di perintah kan untuk memotong kayu dengan rapi dan membawa kayu dari bawah bukit ke atas gunung sebanyak 11 kali rasanya zibeng sudah tidak kuat dengan pelaturan yang tidak jelas baginya.

seluruh tubuh nya gemetar badannnya lemah di antara sadar dan tidak,gelap dan terang

terbayang keindahan bersama obay makan sebebasnya dengan buah dan hidangan penutup, suapan lembut dari kakak kakak yang mencintai nya,

terbayang pagi hari di rumah,bangun tidur sesuka hati, bila bosan belajar selalu berlari dari pelatih dan bermain kejar kejaran dengan bebas.

terbayang senyum sang ibu menyambut hari

zibeng,dan terbayang ucapan sang ayah hingga membuat zibeng bangkit kembali sambil memandang kalung dari kakak ke delapannnya .

"kakaaaaakkkk....sungguh aku tidak bisa !!

kamu perempuan bisa melewati rintangan sedangkan aku rasanya ingin menyerah.

seperti inikah lelah yang kamu lalui???

zibeng menyeka air matanya dia menguatkan diri nya sendiri,perlahan mengatur hati nyaa

namun tetap saja mata nya menjadi gelap karena raga nya tak mampu menampung beban derita atas kerinduan rasa sakit dan amarah.

kakak senior membawa zibeng ke padepokan untuk di obati beberapa saat kemudian zibeng tersadar

lalu bertanya kepada kakak senior dengan nada lelah

"kenapaa begitu perih hidup di sini dan kamu tetap bertahan?

kakak senior memberikan zibeng ramuan lalu berkata

'karena guru terbaik untuk mendapat kan cakra muladhara adalah disini makanya aku bertahan disini,

begitulah guru menguji kesetiaan kita,menguji kesungguhan kita,menguji kedisiplinan kita,

mencari cakra muladhara tidak beda seperti kita ingin makan nasi,

kita harus memasak nasi putih bukan??

dan kita harus menanam dulu padi nya menyiap kan punggung mu untuk berani terbakar matahari,

kaki mu berlebur dengan tanah dan hewan belum lagi kita mengurus nya setiap hari membuang hama dan menjaganya,

lalu memanen nya dan mengeringkan nya, menumbuk memisah kan isi dengan cangkang

baru kita bisa menanak nya dan kita mesti menunggu proses itu dengan waktu yang tepat,tidak bisa dengan waktu yang cepat kilat.

perlahan perlahan perlahan ...

dan kamu tunggu sampai matang dan kamu baru bisa menikmati nya.

ini cara guru membangun kultivasi dalam diri kita, untuk mencapai cakra muladhara

maka itulah proses nya.

karena cakra muladhara adalah cakra kemakmuran

agar kita bisa mengontrol energi maka kita harus belajar mengolah emosi dan latihan pisik agar menguatkan sistem otot,memeperkuat ketahanan tubuh luar, sebelum menyiap kan ketahanan tubuh dalam dan batin,

dengan cara kita bersabar dan bersabar maka kultivasi itu sedang berjalan dan kamu akan mendapat cakra pertama dengan sendiri nya.

jelas kakak senior panjang lebar.

"seperti itu kah?? berarti siksaan ini adalah kultivasi?? harus bertahan dan bersabar itu intinya...

"iyaa ini adalah pusat pondasi energi kehidupan

maka ikutilah apa yang di ucapakan guru ucap kakak senior sambil menepuk bahu zibeng seraya menguatkan.

zibeng pun berusaha untuk mengikuti saran dan zibeng baru tahu kalo perlakuan keji itu adalah salah satu proses menuju pencapaian...

hari ke 2 zibeng berusaha mengikuti walau berat dia bangun meditasi dan berendam di air yang dingin lalu menuai bambu dan mengikat kan kayu nya ke pinggangbmenuai bambu dan merapihkan nya dengan menutup mulut nya agar tidak mengeluarkan suara keluhan.

setelah itu zibeng makan nasi dengan ber grombol dengan cepat kilat zibeng hanya makan dua suap yang membuat nya lemah dan terjatuh tak berdaya...

terus menerus zibeng berlatih

terkadang zibeng menangis menahan kerinduan kepada keluarga nya dan kerinduan pada sahabat nya

sebenarnya obay sering melihat nya di semak semak atau di kejauhan hanya memastikan sahabat nya baik baik saja...

selintas tidak tega melihat nya terluka parah saat tergelincir,

ingin rasanya obay mengobati namun semua yang di lakukan zibeng itu demi kebaikan nya demi impian dan demi masa depan nya.

hari hari selanjutnya zibeng berusaha mengikuti semua pelaturan walau pun gagal dan gagal dia lakukan tanpa bosan,walau pun menjalankan kebiasaan yang sama sampai tak terasa sudah 12 bulan zibeng berlatih.

tiba saat nya hari pengetesan kenaikan level..

saat teman teman seangkatan nya mendapat level tertinggi dari cakra muladhara dan mendapaat cakra dengan kekuatan besar...

dan warna yang indah

tiba saat nya zibeng di tes

namunn.....

tidak ada cahaya muladhra sedikit pun yang keluar dari diri nya.

zibeng pun menahan tangis dan marah nya merasa lemas dan gagal!!!

dia berlari ke arah air sungai meninggalkan tempat pengetesan sambil menangis sejadi jadi nya.

terbayang perjuangan panjang yang terasa sia sia

"kenapaaa aku gagalll lagi dan lagi??jerit nya berulang kali....

kenapaaa??????