webnovel

No Shadow

'Vampire' makhluk menyeramkan yang suka meminum darah manusia, tidak memiliki bayangan, tidak suka pada wangi bawang dan yang paling penting mereka adalah makhluk menyeramkan yang sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya. Makhluk mitologi kuno ini pertama kali di sebutkan pada tahun 1734-1735 di inggeris.

"Hah? Apa-apaan, tua banget lagian ngaco banget bilang vampire itu ada." Ucap seorang wanita yang baru saja selesai membaca buku mengenai makhluk mitologi kuno.

"Lagian ya, kalau vampire itu ada udah mati kita semua dihisap darahnya sama mereka." Namanya Oca Apriliani Dwi Astuti seorang remaja yang akhir-akhir ini gemar meluangkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku fiksi.

"Oca, itu kan sejarah dulu, orang dulu gak ada alat secanggih kayak kita sekarang, gak bisa mencari tahu bener apa ngaknya informasi itu." Teman masa kecil dan sahabat Oca satu-satunya namanya Aulia Putri.

"Lagian aneh banget lu tiba-tiba mau baca buku kek gini? Eh ngak, dari minggu lalu tingkah lu emang aneh sih, lu kenapa dah?." Tanya lia

"Ehmm.. gw ragu mau cerita ke lu, takutnya lu gak percaya sama apa yang gw bilang." Ucap Oca. "Emang lu mau cerita apa sampe gw gk bakalan percaya?". Tanya lia sedikit penasaran

"Ini rada gk mungkin dan gw juga gk percaya sama makhluk-makhluk kek gini, tapi gw beneran ngeliat mereka lia!". Ucap Oca dengan wajah Bersemangat.

"Hah? Lu ngeliat apa? Vampire?."

"Iya!"

"Stress lu ya gara-gara kebanyakan belajar?." Tanya lia terheran-heran.

"Stress gara-gara kebanyakan belajar itu bener tapi gw emang beneran ngeliat mereka! Vampire makhluk mitologi kuno itu!." Ucap Oca berusaha meyakinkan lia.

Flasback Minggu lalu

Jam menunjukkan waktu jam 5.30 sore, dan matahari juga sudah mulai terbenam, langit-langit berwarna oranye itu juga menjadi pertanda bahawa langit gelap yang tidak disinari oleh matahari akan datang.

Oca sedang berjalan sendirian pulang menuju rumahnya setelah pergi membeli makanan di supermarket sembari bersenandung kecil. Jalanan sepi hari ini, hembusan angin dingin yg melewati bajunya benar-benar menunjukkan bahawa sebentar lagi akan turun hujan.

"Baru jam setengah 5 tapi udah kayak jam 7 aja, gelap banget." Keluh Oca

"Mendung, apa gw lari aja ya ke rumah?". "Gk ah, kalau hujan enak nih gw bisa mandi hujan." Batin oca

5 minit berjalan dan dia hampir sampai ke kos-kosan nya, akan tetapi suara berisik di semak-semak menarik perhatiannya. Semak-semak itu bergoyang-goyang begitu cepat.

"Apaan tuh? Kucing kah?" Batin oca bertanya-tanya.

Grusakk grusukk

Oca berjalan perlahan-lahan mendekati semak-semak tersebut dan dia melihat ada seorang lelaki yang bermata merah sedang menjilati dan menggigit leher seorang wanita yang sudah terkapar lemas.

Dengan gercap Oca langsung memukul tengkuk belakang lelaki itu sehingga pingsan dan membopong wanita yg sudah terkapar lemas menjauh.

"Mbak! Hey! Mbak gapapa??" Tanya Oca sembari menepuk-nepuk pelan pipi wanita tersebut.

"Weh.. gila banget, apaan tuh tadi? Mereka habis ngelakuin apa? Gila, berbuat mesum di tempat umum?, gila-gila, bocah jaman sekarang pada ekstrem semua ya." Batin oca sembari mencelingak-celinguk ke sana kemari khawatir lelaki tadi akan datang mencari mereka.

"Eugh.."

"Dimana gw?" Tanya wanita yg lemas itu dengan memegangi kepalanya.

"Syukur lu udah Sadar, lu gapapa? Ada yang sakit gak?" Tanya Oca kepada wanita tersebut.

"Lu siapa?? Dan gw dimana sekarang?!" Bentak wanita tersebut.

"Heh! Udah gw tolongin bukannya bilang makasih malah marah-marahin gw! At least say thankyou kek."

Wanita tersebut menatap Oca dengan wajah penuh amarah. Cahaya bulan yang mulai terlihat kini menyinari wajah mereka berdua dan seketika mata wanita tersebut berubah menjadi warna merah.

Kini semuanya terlihat dengan jelas ada yang aneh dengan wanita tersebut. Kulit putih pucat seperti mayat itu, bola mata berwarna merah pekat seperti darah, bulu-bulu halus di wajahnya itu semua terasa aneh dan yang paling penting! Wanita itu tidak memiliki bayangan.

"Gurl?? Ini gw gk salah lihat kah? Dia gk punya bayangan cok!." Batin oca panik.

"Makasih? Lu nyuruh gw buat bilang makasih ke lo?? Lu udah ngerusakin ritual gw lo tau gk?!!!" Teriak wanita itu sembari menarik kerah baju Oca.

"Hah? Ritual? Woah.. gk beres nih, ini cewek pasti anggota ajaran sesat atau jangan-jangan dia hantu?! Dia gk punya bayangan dan matanya merah woii!" . Oca

"Kenapa lu diem aja hah?!"

Wanita itu menatap intens kepada Oca dari atas sampai bawah.

"Well.. keknya lu gk buruk juga, karena lu udah ngebuat mangsa gw lari, lu harus tanggungjawab dengan cara jadi mangsa baru gw." Ucap wanita tersebut sembari menjilati bibirnya.

"Maaf tapi gw bukan lesbian, gw masih normal kok, gw tertariknya sama cowok." Ucap Oca dengan sigap menutupi badannya.

"Bukan itu pointnya tolol!". Wanita itu menoyor kepala Oca

"Gak sopan banget ngatain orang yang udah nolongin lu tolol."

Tidak peduli dengan ucapan Oca wanita itu terus menatap Oca dan seketika badan Oca tidak bisa di gerakkan dan menjadi kaku. Sekujur tubuhnya terasa berat dan pengap, Oca bahkan kesusahan untuk bernafas, sedikit lagi dia akan kehilangan kesadaran dan pingsan.

Wanita itu tersenyum melihat Oca yang sedang menderita, ia tertawa terbahak-bahak dan gigi taring mulai muncul di mulutnya, ia perlahan mendekati Oca, mencekiknya dan menyibak rambut di lehernya bersedia untuk menggigit leher Oca.

"Ini akhir dari hidup gw? Kek Gini doang? Gila, gw udah susah-susah belajar buat dapet Rangking 1 di sekolah tapi gw mati konyol kek Gini aja? Minimal kasih gw kesempatan buat jengukin makam bunda gw kek!" Batin oca yang sebentar lagi akan pingsan karena tidak bisa bernafas.

"Eva lepasin cewek itu." Seorang pria yang datang tiba-tiba ntah darimana dan ntah sejak kapan berada di situ.

"Lepasin? Gila lo ya? Cewek ini udah ngegagalin ritual gw!". Teriak Eva.

"Walaupun lu ngehisap darah cewek itu sampe habis, ritual lu gak akan sempurna karena syaratnya harus lawan jenis". Ucap pria itu.

"Gw tau Noah! Gw gk bodoh! Tapi cewek ini harus mati karena udah ngegagalin ritual gw! 10 tahun gw sia-sia gitu aja!". Ucap Eva dan menguatkan cekikan di leher Oca.

"Eugh..". Oca

"Cukup" Pria itu mencengkram kuat lengan Eva

"Eughh.. sialan!" Melepaskan tangannya dari Oca.

"Pulang" ucap pria itu.

Aura yang dikeluarkan oleh mereka berdua terasa aneh, aura gelap, dingin dan tidak enak terasa menusuk masuk ke dalam tubuh. Wujud mereka seperti manusia tetapi tidak dapat di pungkiri mereka bukan manusia, bau busuk seperti bangkai menyengat masuk ke dalam hidung. Rasa penasaran ingin bertanya makhluk seperti apa mereka ini mulai muncul.

"Ohok.. ohok.. k-kalian, kalian sebenarnya apa? Berwujud manusia, t-tetapi aku yakin kalian bukan manusia." Tanya Oca terbata-bata sembari memegang lehernya yang memerah bekas cengkraman Eva.

Noah menoleh ke arah Oca, perlahan mendekatinya dan memegang dagu Oca.

"Lupakanlah apa yang terjadi hari ini, besok kau akan ditemukan." Noah.

Suaranya yang berat dan tenang itu membuat Oca merasa seperti tenggelam ke dalam lautan, tenang tetapi begitu berbahaya. Seketika badan Oca kaku dan ia kehilangan kesadaran. Sayup-sayup ia mendengar pria itu dan wanita bernama Eva itu berbicara.

"Lu tinggalin gitu aja? Gimana kalau dia bangun terus ngasih tahu tentang kita?" Ucap Eva.

"Dia udah gw hipnotis untuk gk inget kejadian ini".

"Ck.. terserah lo."

Dan setelahnya mereka hilang, hanya suara kicauan burung di sekitar yang terdengar. Oca terbaring di jalanan yg sepi itu sendirian dan hilang kesadaran.

.

.

.

.

See U next chapter. I hope you like My novel. Thank you for reading my novel.