webnovel

Before Dawn: ReWork

Game, Khususnya yg bergenre RPG, dimana kalian bisa menemukan berbagai kekuatan dan hal-hal unik lainya. Disana terdapat level dan berbagai job. Lalu, apa yg terjadi jika semua hal itu bisa di sangkutkan dengan kehidupan nyata? Atau lebih simplenya .... "Semua yg ada di game menjadi nyata" Yap, namaku Fari, setelah aku di teleportasikan ke sebuah pulau yg di sebut dengan "PULAU ARENA" Semua hal yg kusebutkan tadi menjadi nyata, tapi? Di balik semua itu, ada sebuah rahasia besar. Yg tidak kuketahui Satu-satunya cara untuk bertambah kuat adalah, dengan membunuh orang lain...

HigashiSasaki · Games
Not enough ratings
2 Chs

Awal

Before Dawn: Rework

Chapter 0: Awal

Saat itu. Aku sedang berjalan menggandeng tangan orang yang kusayangi, dan kucintai. Dia adalah 'Ran'

Di saat sepulang sekolah. Kami pulang sekolah bersama, karena rumah kami hanya berbeda Gang saja.

"Aku pergi dulu ya," ucapku melepaskan pegangan tangan lalu melambai ke arah Ran.

"Yah, okey, jangan lupa nanti chat aku," balasnya tersenyum.

Aku pun segera pulang ke rumah, kemudian langsung melepas sepatu, dan menaruh tasku, lalu pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan. Dan kemudian aku duduk di depan TV.

Tapi, setelah aku mengganti setiap chanel yang ada, aku tidak menemukan satupun film yang menarik.

"Breaking News! Hari ini ada seorang remaja yang lagi-lagi menghilang tanpa jejak, setiap orang tua mereka sudah mencari-cari kemana-mana selama beberapa hari. Pihak kepolisian pun masih meneliti apa yang sebenarnya terjadi sambil membantu mencari para remaja yang menghilang. Di perkirakan bulan ini sudah mencapai lebih dari 24 orang. Berita selanjutnya tenta-"

Karena bosan, aku pun mematikan TV.

"Hadeh,orang hilang lagi? Pasti mereka kabur. Ada-ada aja mereka, apa mereka tidak berfikir panjang dulu ya? Tau ah!" aku pun bangun dan kemudian berjalan ke kamar mandi. Karena aku merasa sedikit berkeringat.

**

Setelah selesai mandi. Ketika aku sedang mengeringkan rambutku dengan handuk. Aku berjalan kembali keruang tengah. Untuk kembali melihat TV yang sudah mati. Sembari berfikir

"Apakah hari ini jadwalnya ada film yang bagus ya? Eh. Iya hari ini engga ada. Huft, ya udah deh aku chat Ran aja." Dengan kecewa aku kembali berjalan perlahan ke kamar. Dan kembali menggunakan Baju

Tapi, setelah aku selesai menggunakan baju dan menyisir rambutku. Tiba-tiba saja aku kembali mendengar suara yang asalnya dari TV

"Eh? Siapa yang menghidupkan TV nya? Perasaan sudah kumatikan tadi," aku perlahan-lahan melangkah kembali ke ruang tengah sambil merasa bingung, dan melihat bahwa TV ku, yang tadinya seperti tidak ada sinyal, dan suaranya seperti radio yang tidak mendapat sinyal. Tiba-tiba saja muncul seorang laki-laki menggunakan jubah, dan topeng putih polos

"Eh? Siaran apa ini? Apakah acara baru?" Secara tiba-tiba pikiran aneh ku yang tadi menghilang karena rasa tertarik

Sambil agak senang bahwa ada siaran baru. Aku berjalan ke dapur untuk mengambil sebuah apel dan sebilah pisau. Kemudian berjalan kembali ke ruang tengah, akupun duduk di depan TV

Sambil mengupas kulit apel tersebut, aku memperhatikan siaran aneh itu

"Selamat! Kepada anda! Anda adalah salah satu orang yang terpilih. Untuk menjadi peserta 'Death Game' kami, karena itu. Anda pasti akan di teleportasi kan ke 'Pulau Arena' dalam 5 menit. Pastikan anda siap, ya?" Orang itu menyampaikan pesan dengan nada yang bahagia dan senang. Tapi setelah orang menggunakan jubah dan topeng itu selesai berbicara. TV ku kembali tidak ada sinyal dan hanya putih

Aku tidak berfikir ke mana-mana, ataupun hal yang berbahaya.

"ini TV ku rusak? Atau salah nyambung ke jaringan satelitnya? Atau ini adalah prank?" aku dengan agak bingung masih melanjutkan mengupas apel yang kupegang

Lalu TV yang tadi kehilangan sinyal. Lagi-lagi muncul sesuatu, tapi kali ini yang muncul adalah sebuah angka. Yang seperti menghitung mundur

"Angka apaan itu? Hitung mundur?" aku masih mengacuhkan dan tidak menganggap serius apa yang barusan kulihat di acara TV itu. Lalu kembali fokus mengupas apel yang kupegang

"04:35"

Aku masih mengacuhkanya

"04:05"

Aku mengupas apel yang kedua.

"03:35"

Aku kembali melihat ke TV.

"Apakah nanti ketika waktunya habis, akan ada jumpscare yang mengagetkan orang-orang? Kemungkinan nya besar sih. Tapi, ada juga kemungkinan kalau ini prank. Ah! Kenapa sih sesuatu seperti ini harus kupikirkan dengan serius. Lebih baik aku fokus saja mengupas, daripada tanganku terkena pisau."

"02:27"

"01:19"

"00:38"

Tapi, ketika angka itu mencapai angka 30. Tiba-tiba saja setiap detik nya berkurang TV itu mengeluarkan suara yang sangat keras, suara seperti seseorang memukul besi. Karena berisik, aku berniat mematikan TV ku.

Aku mengambil remote TV itu dan kemudian menekan tombol powernya. Tapi, aneh. Tidak ada yang terjadi. Aku merasa agak kesal lalu mengecek remotenya dan melihat batrainya. Setelah selesai aku kembali menekan tombol powernya. Tapi tidak ada efek sama sekali ke TV nya

Sambil merasa kesal karena suara berisik itu aku bangun sambil membawa pisau itu di tangan kiri ku. Dan berjalan ke arah TV dan menekan tombol power nya yang manual. Tapi! Tidak berefek

"Eh? TV ku? Rusak?"

Angka-angka tersebut perlahan sudah mencapai angka 10

"EH? jangan-jangan yang di katakan orang yang tadi di siaran adalah benar!?"

Perlahan-lahan aku melangkah mundur

"00:07"

"00:06"

"00:05"

"00:04"

"00:03"

"00:02"

"00:01"

Keluarlah cahaya yang sangat terang, dan menerangkan mataku. Secara reflek aku menutup kedua mataku. Dan berbalik.

"Ding dong! Waktunya sudah habis. Kalian sudah siap kan? Kalau gitu ayo berangkat!" Orang tadi lagi-lagi muncul

"Eh? Pergi!?" aku kaget dan bingung. Secara tiba-tiba, tubuhku berubah menjadi sebuah pertikel-partikel kecil di udara. Dan kemudian menghilang tanpa jejak

*

[Di tempat yang lain]

Waktu tidak di ketahui

Lokasi tidak di ketahui

Tempat: Pulau Arena

"Euchh," ucapku kesakitan, sambil memegangi kepalaku dan perlahan-lahan duduk di tanah

"Eh? A-aku dimana?" aku mengalihkan pandanganku kesekitar. Dan melihat bahwa kita sedang di ujung jurang, dan di depan kita hanya terdapat sebuah hutan yang sangat luas dan lebat

"Hah!!" Teriakku kaget

"Dimana ini? Apa maksudnya ini?" aku kebingungan. Lalu berdiri dan segera melihat-lihat sekitar. Dan di saat aku melihat kebelakang.

Di sana ada sekitaran hampir 30 orang, selain aku. Dan yang lebih mengejutkanya lagi.

"Ra-Ran!? Dia juga mengalami hal ini??" Sambil kebingungan dan penuh tanda tanya aku berlari ke arah Ran, yang masih terduduk di tanah dan terlihat kebingungan

Di saat itu juga aku menyadari. Bahwa yang di maksud orang yang ada di siaran TV tadi adalah nyata. Apakah aku sekarang benar-benar berada di Pulau Arena?

Hah!?

>> Bersambung <<

~Higashi