webnovel

Ch - 23 : Akhirnya!

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Bukan masalah serius, sih."

Shin duduk berhadap-hadapan dengan Shou, sedangkan Sento cuma bisa terdiam sambil mengamati kakak-adik yang mengobrol.

"Apa yang bukan masalah besar?"

"Kau tahu, seperti terjadi pembantaian di Kota Kuoh akibat tidak ada yang menjaganya dan Ayah menyerahkan atau lebih tepatnya bekerja sama dengan Keluarga Gremory dan Sitri untuk menjadi Penjaga di sana." Shou berkata dengan nada santai.

"Dia benar-benar tidak bertanggung jawab."

"Kita sudah mengenalnya dengan baik. Dia Ayah yang baik, kok." Shou tersenyum lelah, dibalas senyuman tak berdayanya Shin. Keduanya memang sudah mengenal Ayahnya, lagipula masalah-masalah yang mereka hadapi sering kali akibat ulah Ayahnya.

"Tapi … apa yang terjadi di sana apa benar-benar ulah para Gelandangan Liar itu?" Tanya Shin.

"Menyebut mereka gelandang liar memang pantas. Yah, begitulah. Orang-orang Gremory dan Sitri berjanji akan menjaga wilayah Kuoh. Itu saja." Kata Shou.

"Kau tidak mencoba untuk ikut campur?"

"Tidak. Di Jepang aku tidak akan melakukan apapun, kecuali benar-benar mendesak. Aku cuma ingin menjaga Keluargaku saja. Menjadi Suami yang baik."

"Heh. Jadi lagi-lagi kepadaku, ya."

"Sekarang kau sudah berubah. Kau tahu apa yang seharusnya kau lakukan. Bertindaklah selayaknya seorang Penguasa." Kata Shou sambil menatap tajam Shin.

"Tenang saja. Ini bukan masalah yang serius."

"Ya, kan. Bukan masalah yang serius." Shou berdiri dan membuka sebuah Portal di belakangnya. "Kalau begitu, aku pergi. Kutitipkan Rikka kepadamu." Dia langsung menghilang dari sana.

"Orang itu." Shin menggelengkan kepalanya, lalu dia melihat ekspresi terkejut dari Sento. "Kenapa kau?" Tanyanya.

"T - Tunggu. Apa dia baru saja menggunakan Sihir?"

"Tentu. Eh, apa aku belum memberitahumu soal ini, ya?"

"J - Jadi kamu …"

"Begitu, deh."

***

Ayah Shin bernama Hizze, adalah Pemimpin Pemerintah Dunia yang bekerja secara diam-diam dibalik layar. Dia adalah orang yang paling berkuasa di Dunia dan orang yang paling berpengaruh di dunia.

Kekayaannya tidak bisa dihitung, karena dia adalah orang yang Memerintahkan Dunia itu sendiri. Negara-negara menjadi Stabil karena adanya orang ini. Di sisi lain, adanya dunia lain atau gaib membuat ketidakseimbangan di Dunia.

Oleh karena itu, Arkmanh Hizze juga menjadikan dirinya orang yang paling berpengaruh di Dunia Supranatural. Dia menyamarkan dirinya dengan nama palsu, agar hidupnya tidak terganggu oleh masalah-masalah yang terjadi di Pekerjannya.

Semua informasi itu hanya ada sedikit orang yang tahu. Sangat sedikit atau bahkan bisa dibilang orang yang mengetahui ini, nyawanya sudah seperti diujung tanduk. Mereka akan mati ketika mereka mengatakan yang tidak-tidak atau membocorkannya.

Selain itu juga, Keberadaan Arkmanh Hizze sendiri bukan berada di Bumi, melainkan Dimensi yang tidak seorangpun mampu mencapainya, kecuali kedua Anaknya atau cucu-cucunya.

Hizze menyerahkan semua urusan yang ada di Bumi kepada kedua Anaknya. Sebelum melakukan itu, Hizze mendidik kedua anaknya dengan keras, menjadikan Shou dan Shin seperti sekarang.

Shou adalah CEO dari beberapa Perusahaan besar dan orang yang juga pemegang 87% Saham dari beberapa Perusahaan terkenal lainnya. Berpusat di Prancis, dia mampu menguasai Benua Eropa dibawah kendalinya.

Sementara Shin saat ini sedang menjalankan karirnya, tapi dia bahkan sudah mempunyai dua Perusahaan yang bekerja di industri perfilman dan Game. Berpusat di Jepang, dia juga orang yang dalam beberapa bulan lagi mampu menyaingi Kekayaan Keluarga Shinomiya yang terkenal sangat kaya.

Shin menjelaskan sedikit tentang Keluarganya, namun … sedikit informasi itu saja sudah membuat Sento tercengang dan terkejut dengan kenyataan bahwa … Shin bukanlah manusia biasa, melainkan tidak biasa.

( A/N : Tentang info Ayahnya Shin, tidak dijelaskan kepada Sento. Itu cuma informasi tambahan untuk kalian saja betapa anehnya keluarga Arkmanh. )

"Bukankah kamu sangat kaya, lalu kenapa … kenapa kamu merasa rugi jika Amaburi gagal?"

"Itu wajar. Mau seberapapun jumlah kerugiannya, rugi tetaplah rugi. Aku tidak suka itu. Begitulah diriku."

"... Ini semakin membingungkan."

"Jangan terlalu dipikirkan. Orang tuaku punya seribu satu Misteri yang membuatku lebih kaget darimu saat ini."

"..." Sento mempunyai perasaan sangat rumit saat ini. Apakah semuanya akan baik-baik saja? Begitulah yang dia pikirkan saat ini. Sosok di depannya bukankah orang sembarangan, tapi … sangat mengejutkan.

"Ngomong-ngomong, siapa Rikka?"

"Dia …"

*DING*

Suara bel berbunyi, Shin sudah menebak siapa yang menekan bel Apartemennya. Dia berjalan menuju pintu, membukakan pintu dan melihat orang yang ingin berkunjung ke Apartemennya.

"Akhirnya, kita bertemu lagi, Pangeran Kegelapan!"

"Sepertinya kau baik-baik saja, Rik..ka …" Senyuman Shin menjadi agak tegang ketika dihadapkan oleh tatapan tak menyenangkan di belakang tubuh Rikka.

"Ara, selamat pagi, Sasaki-san." Tepat sekali. Dia adalah sang Tenshi-sama, Shiina Mahiru yang datang ingin mengunjungi Shin. Namun, sepertinya banyak kesalahpahaman di sini.

"Siapa dia, Arkmanh-kun?" Ditambah lagi, ada Sento di sini yang juga ikutan kebingungan. Justru menambah masalah baginya.

"Sebentar, begini loh … Aku bisa menjelaskannya. Serius."

***

"Fufufu, dasar laki-laki."

"Apanya?"

"Kamu telah menipu banyak gadis, termasuk aku."

"Tidak, tidak. Kan aku sudah pernah menjelaskannya."

"Kapan?"

"Entah."

"..."

Shin menjelaskan soal Sento dan Rikka kepada Shiina, lalu menjelaskan soal Rikka dan Shiina kepada Sento, kemudian menjelaskan soal Shiina dan Sento kepada Rikka. Pokoknya begitu dan akhirnya semuanya berakhir.

Mana mungkin begitu.

Setelah menjelaskan kesalahpahaman, Rikka dengan mulut entengnya dirinya terkait keluarganya, membuat Shiina penasaran dan juga kesal apa yang Shin sembunyikan lagi dari semua orang-orang.

Shin juga tidak berniat menyembunyikannya lagi, langsung menjelaskan bahwa dirinya bukanlah "Sasaki Shin" sekarang dan kapanpun lagi, tapi namanya adalah "Arkmanh Shin". Begitulah.

"Memang terdengar aneh dan mustahil, tapi banyak perbedaan darimu yang kulihat saat ini. Sepertinya memang kamu memang jujur." Kata Shiina dengan perasaan campur aduk. "Tapi gadis berpakaian Maid ini … Apa laki-laki sekarang memang mempunyai fetish seperti ini?"

"Kalau boleh jujur, aku menyukainya. Ini adalah dunia fantasi laki-laki! Melihat seorang gadis berpakaian Maid adalah hal favoritku."

"Kamu terdengar menjijikkan."

"Aku bangga! … Yah, aku setuju denganmu."

Shin yang sekarang lebih ekspresif. Itulah hal yang Shiina sadari sedari awal, tapi dia perlu terbiasa dengan Shin yang sekarang.

"Untuk besok, apa kamu juga akan memberitahu semuanya kepada gadis-gadis lainnya?"

"Tentu."

"Baiklah."

***

Hari Rabu. Shin menyelesaikan urusannya di Sekolahnya, seperti membereskan tugas sebagai Wakil Ketua Kelas, menjalani kehidupan dengan gaya barunya dan membuat teman-temannya harus beradaptasi dengan dirinya yang baru.

Hari ini adalah hari dimana Shoyo akan bertanding di Pertandingan sesungguhnya. Shin dan Shirogane sudah memesan tempat duduk untuk menonton Pertandingan Voli antar Sekolah, mereka disana melihat Tim-tim Voli yang sedang berlatih.

"H - Hei, apa Shoyo akan baik-baik saja, Shin? Mereka terlihat tangguh dan berpengalaman sekali."

"Justru itulah yang kuinginkan. Pengalaman adalah hal yang penting. Juga, akan memberitahu Shoyo bahwa Levelnya saat ini bukanlah apa-apa dibandingkan Tim dari Sekolah lain."

"Kau mendukungnya, padahal kau sudah tahu hasilnya bagaimana, ya. Busuk sekali dirimu."

"Terima kasih."

"Itu bukan pujian, sialan."

"Sekali lagi, terima kasih."

"Sudah kubilang, itu bukan pujian!"

Pertandingan sebentar lagi akan dimulai. Kebetulan, pertandingan pertama akan dimulai Tim Shoyo melawan Tim dari Sekolah lain, yang dikatakan kuat dan tangguh. Entah rumor itu benar atau tidak, tapi Shoyo yang mendengarnya tidak mempedulikannya.

Banyak anak-anak SMA datang juga ke sini, ingin melihat bakat-bakat dari anak-anak SMP yang akan bertanding. Sepertinya mereka ingin menilai siapakah yang pantas mereka jadikan Tim di masa depan.

"Dimulai juga." Shin menyeringai, memandang Shoyo yang sudah berada di Lapangan.

Lawannya sangat tangguh dan memiliki tinggi tubuh yang melebihi anak-anak SMP, tampak mengintimidasi seolah-olah bisa mengalahkan siapapun. Tapi sekali lagi, Shoyo tidak memperdulikannya dan tetap fokus.

Peluit berbunyi. Kedua Tim bersiap-siap. Tim musuh melakukan Smash pertama dan langsung memenangkan poin pertama dengan sangat cepat. Tim Shoyo tidak mampu mengembalikan Smash tadi sesuai yang Shin harapkan.

"Mereka bahkan tidak bisa mengejar dan memprediksi kemana bolanya! Jelas mustahil untuk menang!"

"Tenanglah. Shoyo akan segera terbiasa dengan tempo permainannya yang baru. Dia akan mendapatkan sesuatu hal yang penting di sini."

Satu persatu poin dengan mudah Tim musuh dapatkan, membuat semua orang-orang bertanya apakah pertandingan ini sebuah candaan? Namun, Shoyo segera melawan balik dengan cara melakukan smash kuat.

*BANG*

Seisi lapangan seketika terdiam ketika melihat bola voli yang sangat cepat, melaju seperti peluru dan menembus garis pertahanan musuh! Semuanya terkejut, apalagi kenyataan bahwa Shoyo mampu melompat sangat tinggi!

"Dia …" Shirogane ikut terdiam ketika Tim Shoyo bersorak gembira saat mendapatkan poin pertama mereka.

"Sudah kubilang, kan. Shoyo akan terbiasa dengan tempo permainannya. Dia sama sepertiku. Asal ada bola yang datang, maka mendapatkan poin bukan hal yang mustahil."

Pertandingan terus berlanjut. Meskipun poin Tim Shoyo tertinggal sangat jauh, tapi setiap Shoyo melakukan Smash cepat dan kuat, poin Timnya akan bertambah sedikit demi sedikit.

"Apa-apaan itu?! Mereka sama sekali tidak bisa menahan serangan bocah pendek itu!"

"Dasar bodoh! Bahkan mataku saja tidak bisa melihat seberapa keras dia memukulnya. Kageyama yang dijuluki Raja Lapangan itu saja … sampai tidak bisa berkutik."

Semua orang juga berpikiran hal yang sama. Tapi tak lama setelah itu, ronde pertama berakhir dan berlangsung lah ronde kedua. Walaupun aksi Shoyo mengejutkan banyak orang, tapi dia tidak akan bisa menang.

*BANG*

Lagi-lagi Shoyo melakukan smash super cepat yang tak bisa dihentikan. Tim musuh kewalahan dengan smash Shoyo, mencoba mencari ide untuk menghentikan smash tersebut. Tapi … Shoyo tetap berhasil.

"Dia akan kalah." Begitulah kenyataannya. Shirogane melihat poin Tim musuh yang sekali lagi mendapatkan poin, maka Shoyo akan kalah.

"Hasilnya sudah terlihat jelas bahkan sebelum pertandingan dimulai, tapi yah … ini tetap menarik."

Hasilnya tentu saja Tim Shoyo kalah, tapi juga berhasil membuat Tim musuhnya kewalahan sampai tidak berdaya. Shin dan Shirogane berinisiatif untuk menyapa Shoyo.

Mereka berjalan menuju tempat para Pemain dan melihat Shoyo yang memasang wajah kesal dilorong. Teman se-timnya berusaha menenangkan Shoyo, tapi Shoyo tidak merasa puas setelah bertanding.

"Yo!"

"Senpai!" Kedatangan Shin agak mengejutkan Shoyo.

"""Woah, Shin-senpai! Dan, Shirogane-senpai!"""

Shin menyapa yang lainnya juga, sebelum menatap Shoyo. "Puas dengan pertandingannya?" Tanyanya.

"Tentu saja tidak! Kami kalah!"

"Hmmm … Kalah bukan berarti gagal, dan gagal bukan berarti tidak bisa. Justru, kekalahan dan kegagalan kadang membuatmu menjadi yang terbaik." Kata-kata Shin memang benar, membuat Shoyo merasa bersemangat kembali dengan tujuan barunya.

Perubahan emosi yang benar-benar cepat sekali.

"Lakukan yang bisa membuatmu puas di masa depan. Untuk saat ini …" Shin meletakkan tangannya di atas kepala Shoyo. "... Kau telah bekerja keras. Tadi itu Pertandingan yang hebat." Ucapnya.

"Benarkah!?!"

"Yap. Aku akan mentraktir kalian atas pencapaian kalian!"

"""Woah!!"""

"Ayo."

-Volume 1 : Selesai-

***

( A/N : Tunggu kelanjutannya ya! Aku menyempatkan untuk menulis di saat kesibukanku. Akhirnya Volume 1 selesai juga! Untuk Volume 2-nya lagi dibuat sebisaku.

Volume kedua ini akan fokus ke percintaannya dan aksi yang tak terduga yang kalian mungkin sudah tunggu-tunggu. Untuk Volume pertama bisa dibilang adalah perkenalan karakter atau Prolog saja.

Mungkin seperti itu saja. Terima kasih banyak, semuanya! 〜(꒪꒳꒪)〜 )