webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 13

Setelah sampai di rumah Nunuk, Santi dan Dadang membantu Wiwik menurunkan belanjaan bu Santoso .

" Bu buah -buah ini langsung di taruh di  tempat buah bu ?" tanya Santi.

" Ya dan langsung di taruh di situ tata yang menarik waktunya sudah mepet 

ini " jawab bu Santoso.

Jam dua ibu-ibu arisan sudah mulai berdatangan.

" Mari silahkan masuk " kata bu Santoso.

Yang ikut arisan ini kebanyakan pengusaha, mereka setelah kumpul acara dimulai dengan pencabutan arisan

dikocok lalu diambil satu terus dibacakan panitia arisan ibu Nindy.

" Ibu-ibu arisan hari ini yang dapat ibu Lilin " ucap panitia arisan itu.

" Yang dapat arisan aku " tanya ibu Lilin.

" Ya bu Lilin ibu yang medapat arisan hari ini ibu " jawab ibu Nindy.

" Jadi arisan bulan depan di rumah ibu Lilin " ucap ibu Nindy.

Setelah acara pencabutan arisan selesai ibu-ibu dipersilahkan mencicipi hidangan yang disediakan.

" Mari ibu-ibu silahkan dicicipi masakannya " kata Bu Santoso.

Kemudian ibu Nindy dan ibu Lilin berbisik-berbisik .

" Katanya mbak Yumi sakit di rumah sakit ibu-ibu koling semua habis ini kita langsung besuk ke sana " kata Bu Nindy.

" Beres nanti ibu-ibu kuberitahu semua"

jawab bu Lilin.

Mereka semua senang makan masakan kari dan bakso ada juga yang makan nasi goreng buahnya juga laris banyak yang suka. Setelah acara arisan selesai ibu-ibu berpamitan dengan bu Santoso.

" Bu Santoso kami pamit dulu kita semua mau membesuk mbak Yumi rombongan ini " kata bu Nindy

" Terima kasih banyak atas kehadirannya di sini dan terima kasih mau menjenguk Yumi ." Jawab Bu Santoso dengan senang hati.

Sesudah berpamitan ibu-ibu arisan terus berangkat ke rumah sakit . Sesampainya di rumah sakit mereka bertanya kepada pak security.

" Maaf pak mau nanya ruang bu Yumi  di mana ?" tanya mereka.

" Bu Yumi " Bima Sakti " jawab pak security.

" Ya mereka menjawab dengan bersamaan " katan ibu-ibu itu

" Bu Yumi ada di kamar VIP  1 ibu-ibu " jawab pak securty .

" Terma kasih banyak pak " jawab mereka lagi.

Mereka lalu menuju ruang VIP 1, begitu mereka membuka pintu kamar Kania kaget.

" Pa ada orang banyak" kata Kania sambil menunjuk pintu.

Lalu Yuda menoleh kebelakang.

" Aduh ibu-ibu mari silahkan masuk " kata Yuda.

Beberapa mereka masuk kedalam kamar sedang yang lain di luar kamar duduk di situ.

" Merepotkan ibu-ibu ini ." kata Yuda.

" Tidak dik Yuda biasa saja " jawab ibu Nindy.

Mereka lalu mengobrol soal penyakitnya Yumi , yang tidak enak makan sering perih lambungnya kadang juga terasa pusing.

" Kami doakan dik Yumi semoga lekas sembuh biar cepat pulang " kata ibu-ibu arisan tersebut.

Setelah cukup lama mereka  mengobrol

kemudian rombongan ibu-ibu mohon diri untuk pulang sudah hampir malam.

" Dik Yumi sudah malam kami pulang dulu ya " kata ibu-ibu itu.

Kemudian yang duduk di luar masuk kamar dan ikut  berpamitan .

Semoga cepat sembuh dik Yumi " kata mereka.

" Doakan bu semoga saya cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan anak-anak lagi " ucap Yumi.

" Sudah ya dik Yuda kami pamit dulu " kata ibu-ibu itu.

" Terima kasih ibu-ibu atas kunjungannya

ke sini " jawab Yuda.

Dalam perjalanan pulang ibu-ibu membicarakan keadaan Yumi.

" Dik Yumi kelihatannya kesehatan dia menurun tidak sehat sama sekali " kata bu Nindy. 

" Iya wajahnya tidak ceria seperti biasanya ," kata ibu yang lain.

" Kasihan dik Yuda kalau terjadi apa-apa sama dik Yumi " ucap ibu Lilin.

" Doakan saja semoga baik-baik saja tidak terjadi apa-apa dengan dik Yumi ." jawab Bu Nindy.

Pada sore menjelang malam bu Santoso mengajak Wiwik untuk kembali ke rumah sakit untuk menemani Yuda menjaga Yumi.

" Yah ayo antar bunda ke rumah sakit lagi kasihan Yuda " kata bunda.

" Wik ayo berangkat …!! "kata bunda.

" Ya bu " jawab Wiwik.

Kemudian pak Santoso mengeluarka mobil dari garasi, mereka langsung berangkat ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit mereka langsung menuju kamar Yumi.

" Oma datang ….!!! teriak Rio.

" Kamu sudah makan Rio ?" tanya bu Santoso.

" Belum Oma " jawab Rio.

" Ini Oma bawakan masakan dari rumah 

cepat makan nak " kata Oma.

Kemudian Wiwik membuka masakan yang di tempatkan di rantang. Lalu mereka makan bersama, bunda dan Wiwik tidak makan karena sudah makan di rumah. Selesai makan pak Santoso santai duduk sebentar lalu mengajak Rio dan pulang.

" Ayo kita pulang sudah malam " kata pak Santoso dengan kedua cucunya.

" Ya nak pulang dulu besok ke sini lagi " kata Oma.

" Ya Oma " jawab mereka berdua.

Mereka pulang bersama opa kemudian Kania berpamitan denga mama dan papanya.

" Mama Kania pulang dulu besok ke sini lagi " kata Kania.

"Ya sayang besok ke sini lagi nak " kata Yumi sambil menciumi putrinya.

" Mama, papa Rio juga mau pulang dulu "

kata Rio Yumi juga menciumi Rio.

" Adiknya di jaga jangan di goda terus " pesan Yumi.

"Ya ma " jawab Rio.

Kemudian mereka  pulang bersama opa.

Keesokan harinya pak Santoso telah siap-siap akan pergi ke kantor yang menyediakan sarapan adalah Tutik, Tutik ini istrinya Dadang tukang kebun pak Santoso. Tutik juga bbkerja di sini untuk membantu Wiwik.

" Tutik pagi ini sarapan masak apa ?" tanya pak Santoso.

" Sarapan hari ini masak nasi goreng 

pak ! " jawab Tutik

" Ya sudah ." kata pak Santoso yang sarapan nasi goreng tersebut.

" Anak -anak dimana Tut ?" tanya pak Santoso.

"Anak-anak ada di kamar pak " jawab Tutik.

" Mereka sudah sarapan Tut ?" tanya pak Santoso.

" Sudah pak " jawab Tutik.

Setelah sarapan pak Santoso mau berangkat ke kantor , tatapi pak Santoso pamit dulu dengan kedua cucunya.

" Rio, Kania opa berangkat ke kantor dulu ya " kata opa.

" Ya opa " jawab mereka sambil menghampiri opa mereka keduanya Salim kepada opa.

" Di rumah Kania jangan  nakal dan rewel kasihan mbak Tutik " ucap pak Santoso.

" Ya opa Kania janji tidak rewel " jawab Kania.

" Rio yang mendengarkan Kania menjawab opa mengacungkan jempol bagus " kata Rio.

Setelah pamit kepada cucunya pak Santoso lalu berangkat ke kantor.

Sedangkan di rumah sakit Wiwik dan bu Santoso duduk di luar kamar Yumi, jadi tinggal Yuda dan Yumi yang ada di kamar, Yumi merasakan sakit semua badannya.

" Pa badanku rasanya kok begini dibuat miring sakit, dibuat terlentang juga sakit  enaknya kalau dibuat tidur pa " kata Yumi.

" Sabar ma " ucap Yuda sambil mengelus badan Yumi yang dirasa sakit.

Yuda menunggui Yumi sudah sepuluh hari dia , dia juga tidak pernah meninggalkan Yumi , ditunggui terus dekat ranjang , Yuda sangat cinta dan setia banget dengan Yumi , selalu menghibur Yumi agar tidak terlalu sedih dengan penyakitnya itu dan dibuat selalu senang.

" Pa misalkan terjadi sesuatu pada aku papa boleh kok menikah lagi biar anak-anak mempunyai penggantiku " kata Yumi sambil terbata-bata dan mata yang berkaca-kaca.

" Mama jangan bilang begitu " jawab Yuda sambil menahan air matanya yang akan jatuh.

" Enggak apa-apa pa ." kata Yumi lagi, meskipun Yumi mengatakannya dengan

berat hati.

Tapi Yumi membesarkan hati suaminya 

Yuda semakin tambah sedih sambil mengusap air mata Yumi.

" Mama jangan bilang begitu ." kata Yuda, mereka berdua sama-sama berlinang air matanya.

Tak lama kemudian Bu Santoso kamar Yumi .

" Ada apa ini kok berlinang air matanya, tangisan yang membuat orang pilu " ucap Bu Santoso.

" Enggak apa-apa Bun " jawab Yumi tersengal-sengal.

" Jangan sedih begitu Yum nanti masmu tambah sedih ." kata bu Santoso.

" Bun maaf ya Bun apabila selama ini Yumi membuat kesalahan ataupun perbuatan yang tidak berkenan di hati bunda ," kata Yumi sambil menangis.

" Yum jangan ngomong begitu selama ini kamu baik tidak mengecewakan bunda, kamu ngurus Yuda dan anak-anak dengan baik bunda sangat senang membuat keluarga kita bahagia dan harmonis " jawab bunda.

Berlinang air mata bunda Yumi mengatakan begitu, Yudapun ikut meneteskan air mata mendengar istrinya

Mengatakan seperti itu, dalam hati Yuda mengatakan mungkinkah Yumi mau meninggalkan aku, tapi Yuda tidak memperlihatkan kesedihannya kepada Yumi istri yang di cintainya.

" Sudah ma jangan memikirkan apa-apa dulu istirahat sekarang biar enakan badannya " hibur Yuda.

" Pa tolong Rio dan Kania suruh ke sini aku kangen dengan mereka " kata Yumi.

" Nanti ayah kuberitahu biar ke sini dengan anak-anak ma jangan khawatir"

jawab Yuda.

Kemudian Yuda terus menelpon pak Santoso. Begitu pak Santoso menerima telpon Yuda langsung dijawab

" Halo Yud ada apa ?" tanya pak Santoso

" Ayah sudah di rumah " jawab Yuda.

" Ayah masih di kantor Yud memang ada apa Yud ?" tanya pak Santoso.

" Begini yah siang ini Rio dan Kania ajak ke rumah sakit Yumi kangen katanya " ucap Yuda.

" Ya nanti setelah pulang dari kantor Rio dan Kania ayah ajak ke rumah sakit " jawab pak Santoso.

" Itu saja yah Yuda tutup dulu telponnya yah " kata Yuda.

Setelah menutup telpon dengan ayahnya Yuda lalu mendekati Yumi, dilihat Yumi tidur lelap , Yuda tetap menunggui istrinya di dekat tempat tidur Yumi sepertinya Yuda takut kehilangan Yumi

Agak siang pak Santoso dan anak-anak sampai di rumah sakit , mereka langsung menuju kamar Yumi . Sesampai di kamar Yumi Kania terus mendekati Yumi dan menciumnya.

" Mama " kata Kania.

Yumi membuka mata terus merangkul Kania erat Rio juga mendekati mamanya 

dan merangkul mamanya.

" Mama cepat sembuh ma aku kangen mama pulang ke rumah " kata Rio.

Yuda melihat istri dan anaknya saling memeluk dan menangis , Yuda ikut meleleh air matanya . Melihat kejadian seperti itu pak Santoso dan ibu merasa terharu dan ikut menangis. Wiwikpun ikut menangis sambil menaruh masakan yang di belinya.

" Sudah jangan sedih terus ayo kita makan dulu " ucap Bu Santoso.

" Apa yang kamu beli Wik ?" tanya pak Santoso.

" Macem-macem yah ada ikan bakar, nasi goreng dan sate ayam " kata bunda.

Ayo cepat di makan selagi masih hangat nanti kalau dingin tidak enak " ucap bunda.

Lalu mereka semua makan bersama 

Rio makan dengan ikan bakar kesukaannya , Kania makan dengan sate ayam mereka makan dengan lahap.

" Yud kamu tidak makan dulu ?" tanya bunda.

" Yumi juga ayo makan sama apa kamu Yum ?" tanya bunda.

" Yuda dan Yumi menggelengkan kepalanya tidak pengen makan Bun rasanya tidak enak " jawab Yuda.

" Ya dipaksa meskipun hanya sedikit" ucap bunda.

" Makan tidak ada rasanya tidak enak sama sekali rasanya Bun " kata Yumi.

" Sedikit saja tidak apa-apa bunda siapin ya Yum " desak bunda.

" Enggak Bun" kata Yumi sambil menggelengkan kepalanya lagi.

Bersambung