webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

Bab 12

" Ya Mel sama siapa saja ini ?" tanya Yumi. 

" Waduh pak Jono mengawal putri-putri Bima sakti " kata Yumi sambil tertawa.

Hati Yuda sangat senang melihat istrinya bisa tertawa lagi.

" Mari silahkan duduk " kata Yuda.

" Bu Santoso mana ?" tanya Melly.

" Sedang keluar denga mbak Wiwik " jawab Yumi.

Mereka lalu bercakap-cakap jadi lebih ramai kamar Yumi , mereka yang di omongin tentang pak Jono yang pemuja wanita.

" Masa mbak Yumi pak Jono selalu usaha Ngerayu mbak Melly " kata Nunuk.

" Kalau Melly mau ya tidak apa-apa kan mas Jono " kata Yuda sambil tersenyum.

" Ini….ini yang aku sukai ada pembelanya buat  aku" jawab pak Jono bangga.

Kelihatannya Yumi ada orang-orang kantor yang berkumpul di ruangannya.

Lalu memberitahu Yumi tentang Bu Halimah.

" Mbak Yumi tadi Bu Halimah  kuberi tahu bahwa sakit , tapi ibu tidak bisa besuk karena, panti tidak ada yang jaga,

Bu Joko sedang di rumah anaknya yang melahirkan " kata Melly.

" Enggak apa-apa Mel aku sebentar lagi sembuh akan pulang pasti aku akan sembuh total " jawab Yumi.

Yuda hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya .

Setelah cukup lama mengobrol mereka mohon diri untuk pulang .

" Mari kita pulang sekarang !!.." ajak  Santi mbak Yumi biar istirahat dulu.

Lalu mereka bertiga berdiri dan berkata

" Kami pulang dulu ya mbak ." kata Melly.

" Ya hati-hati di jalan dan terima kasih semuanya " jawab Yumi.

Mari pak mereka berpamitan dengan Yuda.

" Mas Jono titip ,

bidadari-bidadari  " Bima Sakti " jangan sampai lecet !!…ucap Yuda sambil tertawa.

" Beres ma Yuda nanti kuantar sampai tempat " jawab Jono.

Setelah berjalan keluar dari kamar Yumi mereka telah sampai di parkiran Jono mengajak mereka untuk nonton.

" Ayuk nonton yuk !…ajak Jono.

" Kita berempat ?" tanya Nunuk.

" Iya dooong " jawab Jono.

" Enggak doong " jawab mereka bertiga.

" Sudah capek mau tidur ngantuk ." kata Nunuk.

" Perlu teman tidur ?'' tanya Jono nanti kutemani ucap Jono sambil tertawa.

" Enggak dooong sudah basi banget !!!…

" jawab mereka bertiga agak keras suaranya.

Jono tambah keras kalau tertawa digoda ketiga temannya itu.

Di kamar Yumi ngobrol dengan Yuda.

" Kalau dipikir-pikir hidup di dunia ini tidak nyata hanya kehidupan semu ya pa." kata Yumi.

" Kok bisa ma " jawab Yuda.

Masalahnya kita hidup di dunia tidak kekal semua pasti akan menghadap sang Pencipta.

" Memang kenapa ma semua orang juga begitu kehidupannya hanya semu belaka tidak kekal " jawab Yuda.

Kemudian Bu Santoso dan Wiwik datang.

Sepertinya habis ada tamu Yud , siapa yang ke sini ?" tanya Bu Santoso.

" Anak kantor Bun " jawab Yuda.

" Ini buahnya dimakan Yum biar wajahmu kelihatan segar " kata Bu Santoso.

" Iya Bun ini sudah di makan apelnya yang di kupas mas Yuda " jawab Yumi.

" Manis ma apelnya ? " tanya Yuda.

" Manis pa semanis wajahmu " jawab Yumi.

" Dimakan yang banyak biar enak badannyan ma " kata Yuda.

" Ma….sa.. apa iya " jawab Yumi sambil mencubit tangan Yuda.

Yuda hanya tersenyum melihat istrinya bisa bercanda lagi.

Pada pagi hari Bu Santoso sedang menelpon pak Santoso .

" Ayah nanti jemput bunda di rumah nanti ada arisan bunda mau siap-siap " kata bunda.

" Jangan lupa Rio dan Kania di ajak biar nemenin Yuda di sini aku nanti kan pulang bersama Wiwik ." jelas Bu Santoso.

" Iya Bun beres pesan apa lagi " jawab pak  Santoso.

" Sudah itu saja yah " kata Bu Santoso.

Selesai menelpon pak Santoso kemudian menelpon Melly.

" Halo Mel nanti setelah pekerjaan kantor selesai kamu, Nunuk dan Santi ke rumah

mau ada arisan persiapkan semuanya " kata Bu Santoso.

" Iya Bu " jawab Melly.

Setelah telepon ditutup Melly, Nunuk bertanya .

"Ada apa mbak Melly ?" tanya Nunuk.

Ini Bu Santoso meminta kita ke rumah setelah pekerjaan kantor selesai.

" Mau ada acara di rumah ?" tanya Nunuk lagi .

" Ada arisan mbak kata Bu Santoso " jawab Melly.

Beberapa jam kemudian mereka bertiga berangkat ke rumah Bu Santoso naik motor .

" Pak Dery …..!! panggil Nunuk.

" Kita mau ke rumah ibu jaga kantornya

ya " ucap Nunuk.

" Dery mengangguk dan bilang ya " jawab Dery.

Setelah berpamitan dengan Dery mereka bertiga kemudian berangkat ke rumah Bu Santoso.

Setelah sampai di sana Bu Santoso dan mbak  Wiwik belum datang mereka langsung menata tempat untuk arisan dengan dibantu pak Dadang tukang kebun Bu Santoso.

" Pak Dadang kursi ini baiknya di taruh di sana saja " kata Santi sambil menunjukkan tempat di sudut ruangan.

" Di pojok itu mbak Santi ?" tanya Dadang.

" Ya diletakkan di situ pak " jawab Santi.

" Diletakkan di situ bagus kan ?" tanya Santi kepada pak Dadang.

Setelah sudah rapi semuanya mereka beristirahat sambil minum.

Setelah pak Santoso sampai di rumah sakit bersama Rio dan Kania bunda pamit kepada Yuda.

" Yud bunda pulang dulu ya bersama Wiwik, anak-anak biar menemani kamu di sini " kata bunda.

" Yum bunda pulang dulu kalau makan buah yang banyak ya " pesan bunda.

" Ya Bun " jawab Yumi.

" Ayo Bun cepat nanti keburu siang " kata pak Santoso.

Mereka lalu berangkat pulang , di tengah perjalanan bunda ingat belum membeli buah untuk arisan nanti.

" Yah tolong nanti mampir ke pasar buah bunda belum membeli buah untuk arisan nanti " kata bunda.

Kemudian pak Santoso langsung membelokkan mobilnya di pasar buah dan memarkirkan mobilnya di tepi jalan, Bu Santoso dan Wiwik terus turun dari mobil sedangkan pak Sanotoso menunggu di dalam mobil.

" Yah kami tinggal dulu ya " kata Bu Santoso.

" Ya Bun " jawab pak Santoso sambil mengangguk.

Kemudian Bu Santoso dengan Wiwik masuk pasar buah tersebut dan memilih buah yang bagus dan segar-segar.

" Ini Wik anggur merah super "kata Bu Santoso.

" Mbak tolong anggur merah super ini minta tiga kilo " kata Bu Santoso.

" Ya bu " jawab penjual buah dengan menimbang buah yang di minta Bu Santoso.

" Sama dengan yang ini mbak kelengkeng supernya juga tiga kilo " kata Bu Santoso.

" Baik Bu " jawab pedagang buah itu sambil menimbang buah tersebut.

" Wik kita beli buah apalagi sepertinya sudah lengkap ?" tanya Bu Santoso.

" Sudah Bu ini sudah banyak ini sudah ada apel dan jeruk serta buah pear ," jawab Wiwik.

Dirasa sudah cukup banyak  Bu Santoso membeli buah mereka lalu pulang kasihan yang menuggu nanti kelamaan kemudian Wiwik mengikuti Bu Santoso berjalan untuk pulang.

" Sudah bun lengkap sudah semuanya tidak ada yang terlupakan ?" tanya pak Santoso.

" Sudah yah lengkap " jawab bunda.

Kemudian semua buah itu di masukkan Wiwik ke dalam mobil lalu Wiwik masuk ke dalam mobil. Pak Santoso kemudian tancap gas menjalankan mobilnya langsung pulang.

Bersambung..!