webnovel

Rehat Dan Janji Sejati

"Baskoro.. Bagaimana Cronites Indonesia? Apa semua sudah diberitahu tentang pesan yang di sampaikan oleh Bhagiah saat 4 tahun lalu?" tanya Gerrald

"kalo menyangkut soal itu.. semua masih kurahasiakan dari PCI, aku tak ingin ada kepanikan yang timbul jika hal itu bocor di Cronites Indonesia"

"aku juga berpikir sama soal itu Raja.." ucap Ellia menimpa jawaban dari Baskoro

"baiklah... kurasa kalian lebih memahami situasi disini"

Gerrald yang melirik Akio mencuri pandang untuk membuka obrolan, tapi tak bisa diucapkan Gerrald karena bingung akan topik yang akan dibahas.

"heii Kin... Kenapa kau dari tadi melamun terus?" tanya Ellia dengan memiringkan sedikit wajahnya.

"heemmm..??? kenapa Ell?? Haha maaf aku tak terlalu mendengar ucapanmu" Akio yang daritadi memikirkan untuk pensiun sementaranya di Cronites, bingung untuk menyampaikannya oada Baskoro karena kedatangan Raja Cronites yang membuat hati Akio tak enak untuk mengutarakannya.

"heyhooo... Kau ini dasar gak sopan sekali Kin" ucap Ellia memanyunkan bibirnya.

"emm.. Anoo... Ini soal diskusi bulan kemarin, aku ingin menyampaikan pada kalian secara langsung" ucap Gerrald datar dengan bibir yang yang sedikit bergetar.

"haduuhh, jadi merasa nggak enak kami Raja kalo kau menyampaikan langsung kesini.. jadi merepotkanmu, padahal kan via telepon bisa raja"

"tidakk Baskoro... ini menyangkut kehidupan umat manusia di bumi"

Seketika Baskoro dan Ellia menjadi serius dengan apa yang akan disampaikan Raja Cronites.

Akio yang hanya menundukkan wajahnya, dan memegang keningnya yang berkerut.. Membuat Gerrald sedikit khawatir tentang apa yang akan disampaikannya ini.

"Akio... Apa kau masih ingat dengan Crow Nites yang menikammu dari belakang saat kau berhadapan dengan Bhagiah 4 tahun lalu?" tanya Gerrald pada Akio dengan berhati-hati

Akio yang sedari tadi menundukkan wajahnya.. Perlahan mulai mengangkat wajahnya dan menatap Gerrald.

"tentu saja aku mengingatnya Gerrald.. memangnya ada apa dengan dia?"

"aku mendapatkan kabar dari Renz, kalau dia mulai bersekutu dengan Pires setelah pertempuran 4 tahun lalu"

"Renzz yah... jika memang sumber yang mengatakan itu dari Renz sudah pasti itu benar adanya" ucap Akio datar tanpa ekspresi

Baskoro yang hanya bisa diam saja karena obrolan dari Raja Cronites pertama dan kedua itu berlangsung cukup mencekam dengan aura pembicaraan yang meluap.

Apalagi nama yang keluar dari pembicaraan sekarang adalah Renz.. Salah satu Cronites pengembara yang kuatnya hampir menyamai Akio, yang disebut sebagai Rival Akio.

Ellia yang sedikit tersenyum mengingat Renz yang kala dulu selalu menggoda Ellia sebelum Ellia mencintai Akio.

"apa kau bertemu langsung dengan Renz saat ia memberitahumu soal ini Gerrald...?" tanya Akio.

"tidak.. Renz cuma mengirimkan Phyonis burung peliharaannya saja sebagai pembawa kabar"

"ternyata hanya aku yang mengingkari janji yang kami buat" gumam Akio yang bersepakat dengan Renz untuk tak muncul di publik sampai waktu yang ditentukan.

"baiklah Akio.. Aku kesini untuk memberitahumu soal ini saja sembari mengunjungimu.."

"kalo aku boleh tau Gerrald... siapa identitas bajingan yang mengkhianati kita itu?" tanya Akio yang mulai serius dengan pembicaraan.

"dia adalah Juron Keros, berasal dari Swedia. Dia adalah orang masuk tim penyerang yang dipimpin oleh Kim dan berhadapan dengan komandan I Pires Vrons"

"pantas saja Swedia menjadi tempat hunian markas Bhagiah dan Pires lainnya... Tapi baguslah Gerrald, aku menjadi tak segan-segan untuk membunuhnya"

"sebenarnya saat ia menikamku dengan belatinya, itu bukanlah hal yang menyakitkan.. Namun racun dari belatinya yang membuatku lumpuh itu lah yang membuat aku tak bisa menghindari serangan Ulti dari Bhagiah, Asmodeus, dan Leviathan saat itu"

"dan jugaaa... karena itulah jugaaa aku tak bisa menyelamatkan Kaori dan kehilangannya!" ucap Akio menjadi emosi dan tak sengaja menghancurkan meja yang ada didepannya dengan kepalan tangan kanannya yang mendarat di meja dengan keras"

Akio kembali menundukkan wajahnya dengan tubuh yang sedikit bergetar karena luapan emosinya yang sedikit tak tertahan mengingat hal itu.

Gerrald, Baskoro, dan Ellia hanya terdiam kaku saja melihat Akio yang terlihat jelas sedang menahan emosinya dengan paksa itu.

Ellia yang tak ingin kekasihnya itu bersedih, segera memeluk Akio dari belakang dan membisikkan ke dekat telinga Akio yang tidak dapat didengar Gerrald dan Baskoro.

"Kinn... Aku janji akan selalu hidup untukmu" bisik Ellia pada Akio

Akio yang tubuhnya tadi bergetar, perlahan kembali normal.

Baskoro dan Gerrald yang penasaran dengan apa yang diucapkan oleh Ellia hanya bisa terpelongok saja. Terutama Gerrald yang sangat terkejut melihat apa yang dilakukan Ellia ada Akio tersebut.

"apaa kaliannn... apa kaliann menjalin hubungann????!!" tanya Gerrald yang spontan keluar dari mulutnya.

Akio yang hanya tersenyum pada pertanyaan Gerrald, membiarkan Ellia yang menjawab pertanyaan dari raja Cronites itu.

"yapppsss.. dan jugaa sepertinya Akio akan melamarku sebentar lagi.." ucap Ellia lembut dengan mimik muka yang riang

"heeehhh???.. HEEEEHHHHHHHHHH????" Baksoro dan Gerrald menampilkan ekpresi sangat terkejut dari wajahnya. Bahkan Akio juga yang sedikit terkejut, karena Ellia yang tak menganggap keputusan Akio buat saat setelah mimpi buruk terjadi bukanlah hal yang main-main... Membuat hati Akio sedikit bersinar.

Baiklah.. mungkin ini waktu yang tepat untuk mengatakan pada mereka" gumam Akio dalam hatinya.

"sebenarnya kami berencana untuk pensiun sementara dari Cronites ketua Baskoro, ketua Gerrald..."

Ucapan yang diucapkan oleh Akio tersebut tentu sangat membuat Baskoro dan Gerrald tercengang.

"ke.. Kenapa mendadak sekali Akio?" tanya Baskoro

"tidakkah perang sudah semakin dekat Akio.. Ellia.. Jika kehilangan kalian di garis depan saat pertempuran nanti, tentu akan sangat disayangkan.. Apalagi Bhagiah yang sangat ingin menghadapimu HARUMA, tentu akan menjadi pertempuran yang sudah bisa dipastikan bakal sulit yang akan diterima oleh Cronite" ucap Gerrald yang sangat mengharapkan keikutsertaan mereka berdua.

"wahaha tunggu dulu kalian, kami hanya ingin rehat selama sebulan saja. Lagipula aku ingin menikahi Ellia pada pertengahan bulan nanti" ucap Akio sambil melirik ke Ellia

Ellia yang hanya tersenyum karena ucapan Akio, semakin memeluk Akio erat.

"aaaappaaaa??? Kalian ingin menikahhh??? Seriusannn????!" ucap Gerrald dengan nada yang cukup keras.

"sungguh pasangan yang tak menyeramkan.." ucap Baskoro sambil menggelengkan kepalanya.

"ohh iyaa Ellia... Mengenai wujud peri mu itu, apa itu kekuatanmu yang baru??" tanya Baskoro yang sedari tadi penasaran saat pertempuran Ellia dengan Balqis berlangsung saat seleksi latihan tadi.

"Wujuudd Pee..Perii????!!!" teriak Gerrald sangat terkejut.

"bukankah itu wujud yang sangat langka, dan bukankah itu hanya cerita mitos yang melegenda saja?!! Bagaimana bisa.. kau mengaktifkan wujud Peri itu Ellia??" ucap Gerrald yang tak bisa mengontrol penasarannya lagi.

"hemm.. Bagaimana yah.. Aku juga gak tau bagaimana bisa mendapatkan kekuatan wujud Peri itu, yang jelas.. saat itu aku cuma merasa sangat cemburu saja pada Balqis yang mendapat perhatian lebih dari Kintut.."

"Kii..Kintuutt?" ucap Gerrald heran memimiringkan wajahnya.

"ooppsss... maksudnya Akio raja Gerrald" ucap Ellia mengeluarkan lidahnya dengan tergigit sedikit.

"hoeehh dasar cinta kaum muda" ucap Baskoro dan Gerrald yang langsung depresi mendengarnya.