webnovel

Attack On Titan: OP MC

Pria muda mati dan berpindah dunia ke dunia yang kejam, yang sudah di tetapkan oleh tuhan, bagaimana kelanjutan nya saksikan saja.. ---------------- Ini hanya cerita terusan dari attack on titan, yang berbeda adalah Mc akan ikut membantu dalam kebebasan umat manusia. Dan juga mc akan terlihat op bagi yang tidak suka silahkan tinggalkan fan fic ini!!!!!.

David_sohay · Anime & Comics
Not enough ratings
42 Chs

Pertanda Bahaya

Distrik Karanes

Setelah Survey Corps mempersiapkan Untuk Ekspedisi, Arima dan kumpulan pasukan Survey Corps lainnya beriringan Menuju pintu keluar dari tembok distrik Karanes.

"Luar biasa... lihat itu adalah Arima Ackerman"

"Wah... jadi orang itu yang bernama Arima, mempunyai penampilan seperti itu, kerennya."

"Arima-sama Kembali lah dengan selamat."

Arima segera mengenakan kerudung kepalanya dan menghindari mata orang-orang yang sedang memperhatikannya.

"Arima, sepertinya namamu semakin terkenal, karena yang paling banyak berkontribusi dalam masalah Tembok Trost yang lalu."Petra yang berada tidak jauh dari Arima segera berbisik.

"Oii... bocah jangan terlalu bangga dengan pencapaian kecil seperti itu."Oluo dengan iri melihat ke arah Arima, yang sedang menjadi pusat perhatian.

Arima hanya menutup kepalanya dengan kerudung dan mengabaikan kebisingan dari berbagai arah.

Arima hanya melirik Krista yang berada di kejauhan.

Arima khawatir terjadi sesuatu kepada Krista, karena penempatan yang di tunjukan oleh Erwin, Arima dan Krista dipisahkan dengan jarak.

Arima menghembuskan Nafas nya menghilangkan kekhawatiran yang ada di dalam kepalanya dan segera tenang.

Hanji yang berada di barisan terdepan tersenyum dengan mengerikan.

"Nee.. Erwin.. tampaknya semakin hari Survey Corps semakin menarik saja."

Erwin hanya melirik Hanji yang tersenyum menjijikan dan segera fokus kepada pandangan nya.

Setelah sampai di depan gerbang, Arima segera masuk kedalam formasinya, di dalam Squad Levi, Arima menempati posisi terakhir.

*bell* *bell*

Suara lonceng berbunyi menandakan dibukanya gerbang.

"Kami telah menyingkirkan Titan yang berada di sekitarnya, gerbang akan dibuka 30detik kemudian!."

Erwin yang berada di depanya berbicara.

"Umat manusia sekali lagi akan mengambil langkah maju!. TUNJUKAN KEMAMPUAN KALIAN!."

"MAJU!. Sekarang kita akan memulai Ekspedisi ke ke-57 keluar tembok!. SUSUME!."

Suara Erwin menggelegar dan terdengar kepada seluruh Survey Corps.

Arima memicu kudanya dan melangkah keluar menuju pintu keluar tembok.

Arima melihat langit gua dari gerbang, gerbang yang berkelap-kelip seperti kristal dan segera menunjukan langit kembali.

Melihat Rumah-rumah yang sudah usang dan bobrok Arima segera menunjukan ketajaman didalam matanya.

Arima melihat punggung teman temannya dan segera berpikir.'Mimpinya sudah berakhir, jika kalian berani kepada keluarga dan teman-temanku, akan ku cabik-cabik kalian.'

******

Survey Corps bergerak dengan kudanya dengan kecepan tercepat,

Setelah beberapa saat, Arima merasakan Pergerakan di bagian kiri.

Setelah beberapa saat, benar saja apa yang di rasakan oleh Arima, Titan setinggi 10meter mendekat menuju pasukan.

Regu pelindung segera bermanuver dan mengurus Titan tersebut.

Arima dengan segera menenangkan dirinya kembali dan kembali melihat kedepan.

"Oluo-san, apa menurutmu mereka dan aku mengalahkan para titan?."Eren bertanya kepada oluo yang berada di sampingnya.

"Hah?... bajingan, selama sebulan ini apa yang kau pelajari?, dengar yah. bocah dengar ini.. keberhasilan dari Ekspedisi ini bergantung pada sejauh mana kalian bisa menghindari para titan-."Oluo segera mengigit lidahnya dan tidak bisa melanjutkan pembicaraan.

Survey Corps segera keluar dari wilayah penduduk dan berada di lapangan luas.

Erwin yang berada di barisan terdepan segera berbicara." Bentuk formasi pengintaian jarak jauh! Dimulai."

Arima yang berada di formasi belakang hanya mengikuti pasukan yang berada di tengah bersama Squad Levi.

Levi yang memimpin didepan segera memerintahkan."Dengar, jangan lengah meskipun kita berada di barisan teraman."

"Siap!."

Setelah beberapa saat kemudian, di sayap kanan sinyal merah di tembakan ke arah langit.

Arima melihat sinyal yang berada di sekitarnya sambil bergerak maju dengan kudanya Nigo.

Setelah beberapa saat Arima berbicara. "Ada yang aneh. Padahal suar di bagian sayap kanan sudah lama ditembakan, tetapi formasinya masih belum stabil.

Squad Levi melihat kepada Arima dengan kekaguman.

Eld mengangguk dan segera berbicara. "Kemungkinan besar ada jenis aneh."

Setelah beberapa saat benar saja, Suar berwarna hitam segera di tembakan dari sayap kanan.

Gunther yang melihat suar berwarna hitam segera berbicara kepada Arima."Jangan khawatir, kita serahkan saja kepada regu pelindung."

Arima melihat ke arah Gunther dan mengangguk.

Tetapi Arima masih menoleh ke arah sayap kanan.

Sayap kanan masih banyak Suar hitam yang di tembakan.

"Arima Bukankah di sayap kanan itu posisi Armin?."Eren yang melihat ke arah langit di sebelah kanan segera bertanya kepada Arima.

"Tenang saja Eren, meski kemampuan bertempurnya rendah, dia adalah orang yang sangat pintar."Arima segera menjawab.

"Kuharap saja begitu."Kata Eren sambil melihat ke arah Armin.

Tetapi Arima hanya mengikuti perintah dan masih bergerak maju.

Setelah beberapa saat, Di langit yang cerah Pengintai Di sebelah kanan atas menembakan Suar hijau.

Levi melihat suar tersebut."Suar berwarna hijau, Arima kau yang menembakan."

Arima tanpa menjawab segera menembakan suar berwarna hijau ke sebelah kanan.

Tidak lama setelah Arima menembakan suar asap, seorang Prajurit mendekati bagian kanan.

"Menlapor!, ada pesan untuk di sampaikan!. Pengintai dari sayap kanan sudah dikalahkan!. Pengintaian kita sebagian tidak bisa beroprasi kembali, harap sampaikan pesan ini ke bagian kiri."Orang tersebut Berbicara sambil berkeringat di seluruh wajahnya.

Levi yang mendengar itu, segera melirik ke arah Petra."kau dengar itu petra, pergilah."

Petra mengangguk dan segera segera memacu kudanya ke arah kiri.

Suar berwarna hitam segera bermunculan melalui sayap bagian kanan.

Arima yang melihat ini segera mengerutkan keningnya.

"Abnormal?!."Eren segera berteriak.

"Eren kau yang tembak suar itu."Kata Levi.

"Siap!."

"Jadi kacau seperti ini, kita membiarkannya menerobos ke dalam formasi kita."Levi bergumam kepada dirinya sendiri.

-------------------------

Bila lanjut silahkan berdonasi di link bawah guys.

https://saweria.co/Davidsohay

Terimakasih atas Dukungan kalian.