webnovel

ARES : In Another World

Mars adalah seorang Gamer yang selalu memenangkan Games, Permainan Favoritenya adalah Membangun Kerajaan dan menjadi Raja untuk melawan Monster dan Naga. Suatu saat ia bermimpi tentang Cahaya yang mampu berbicara. Sebuah Penawaran tentang menjadi Dewa di Sebuah Negeri Antah Berantah. Ia tidak memikirkan apapun dan asal menerimanya hingga ia menyadari bahwa terlambat untuk membatalkan Kontrak. Dia adalah Dewa Ares yang di Agungkan, Pemimpin Perang yang tidak terkalahkan. Namun sanggupkah Mars menjadi Sang Ares?

Metana_rin · Book&Literature
Not enough ratings
2 Chs

01 - Mars dan Ares

Kehidupan Mars, si Pria sukses dalam segala hal di hidupnya. Pria yang digandrungi wanita maupun pria yang ada di Hidupnya.

Mars Metana

Pria kaya berusia 30 tahunan, bekerja sebagai CEO dari Mars Group, Perusahaan Properti nomor 1 di Kotanya.

Sebagai pria mapan yang tampan dan juga sempurna, ia hanya kurang pada Pasangan.

Dia tidak tertarik untuk menikah meski ia sering Onestand Night, entah bersama Wanita atau Pria.

Mars adalah seorang bisexsual.

.

Dilain kehidupannya di dunia nyata, rupanya Mars pun seorang Pemenang sejati dalam dunia Game bertema 'Membangun Kerajaan Impian.', dengan nickname Ares, kesukaannya ia menjadi Pemenang dalam Pembangunan Kerajaan selama 5 Tahun berturut-turut.

Sifat Ambisius yang kiranya sudah mendarah daging selalu membuatnya menang. Dia adalah pria yang tidak pernah mengalami kekalahan selama hidupnya.

Rasa bosan melanda dirinya, ia pun merasa bahwa Permainan tersebut tidaklah menarik lagi.

Karena ia terus menang.

Dan tidak ada satupun yang seimbang melawan seorang Mars.

"Hahhh apakah hidupku mulai terasa membosankan hanya karena diriku selalu jadi pemenang?" tanya Mars yang menatap lelah pada Layar Komputernya.

Selama lima tahun, ia selalu mendapatkan kemenangan dan kini ia sekali saja berharap ada yang bisa mengalahkannya.

..

Di suatu waktu, di alam mimpi, Mars menyusuri sebuah Hutan dengan Jalan yang suram, entah apa yang ia cari, dia hanya terus berjalan.

Ada sebuah Cahaya menyilaukan mata berada di hadapannya, Mars pun mendekat dan melihat sebuah Buku melayang di tengah Udara.

Buku berwarna Merah yang menyala terang.

Mars mengambil Buku tersebut lalu membukanya dan hanya ada sebuah Penawaran untuk Kehidupan lain yang terasa menegangkan.

'Selamat Datang di Dunia ini, ini adalah tempat dimana anda akan mendapatkan seluruh Pengalaman yang anda impikan. Atau anda sedang melarikan diri dari Kebosanan? Nah disinilah tempatnya, silahkan pilih Nickname yang sesuai dengan Anda.'

Mars tertawa remeh atas Penawaran absurd di hadapannya.

Namun ia hanya ingin bersenang-senang bahkan jika ini hanya berupa Mimpi.

Mars melihat nickname Ares, tanpa ragu ia pun memilih Nama itu.

'Terimakasih atas pilihan yang bijak, Selamat Datang Ares, Di Negeri Impian.'

Cahaya itu menghilang dan Mars merasa sangat mengantuk.

...

Mars meregangkan badannya dan merasa badannya tidak nyaman dengan Ranjangnya sendiri.

Ketukan pintu membuat Mars membuka mata dengan malas.

"Tuan Ares, sudah waktunya anda menghadiri Rapat Para Dewa Siang Ini." sebuah suara perempuan membuat Mars terbelalak dan terkejut karena ia bangun di Tempat yang jelas bukan kamarnya.

"Ada dimana aku?" tanyanya bingung.

Mars melihat pakaiannya yang hanya selembar kain dikaitkan sana-sini.

Mars menampar wajahnya berkali-kali namun tetap saja ia merasa kesakitan dan meyakini ini bukanlah mimpi.

"Tuan." seorang perempuan membuka pintu lalu membungkuk memberi hormat.

Mars menatap perempuan itu.

"Apa yang kulakukan disini?" tanya Mars bingung, perempuan itu mendongakkan tubuhnya lalu menatap Tuannya dengan bingung.

"Saya Pinnara, Pelayan pribadi Tuan Ares, saat ini saya akan menyiapkan Mandi untuk Tuan." ucap Pin kemudian mendekat lalu mulai melepas kain milik Mars.

"Tunggu, biar aku yang melepasnya, kau ambil pakaian baru lainnya saja." ucap Mars kemudian berjalan menuju kamar mandi yang tadi ditunjukkan oleh Pin.

Pin menatap bingung atas perubahan Tuannya, namun ia tidak ingin mengambil pusing.

...

Mars berendam dengan Air Hangat beraroma Mawar.

Meski kesulitan memahami, ia kini mulai meraba kiranya apa yang dia lakukan hingga terjebak pada Dunia ini.

Situasinya terlalu di Luar Nalar.

Otak cerdasnya pun bertanya-tanya kiranya bagaimana ia sampai di Dunia lain ini.

Hal yang juga menjadi masalah adalah pada siapa ia harus percaya untuk bisa membantunya.

"Aku sekarang adalah Ares, jangan bilang kalau aku adalah Dewa Ares si Dewa Perang yang sangat kejam dan Menyebalkan?" gumam Mars mulai menduga bahwa kini dirinya sedang menjadi seorang Ares, si Dewa Perang yang terkenal hebat namun sangat buruk.

Meski Mars mengakui beberapa sifat buruk dari Sang Dewa Perang juga merupakan sifat asli Mars sendiri.

Lagipula nama Mars juga berasal dari Ares.

"Di satu dunia Mars menjadi Mars, yang sifatnya mirip dengan Mars si Dewa Perang dan Planet Mars, dan di Dunia ini aku justru menjadi si Ares." keluh Mars rasa ingin menenggelamkan diri ke dalam Bak mandi.

"Tuan, saya akan menyiapkan makanan." ucapan si Pelayan bernama Pin membangunkan Mars dari kebingungannya.

Mars pun segera keluar dan memakai bajunya, mengamati wajah rupawannya di depan Cermin.

Mars bertekad menyelesaikan misi menjadi Ares untuk suatu saat kembali ke Dunianya sendiri.

...

Dewa Ares adalah Dewa Perang yang terkenal akan kekejamannya, Pantang Menyerah dalam bertarung melawan Musuh. Sifatnya yang Ambisius dan Tidak memiliki Belas kasih adalah Cirinya.

Sang Dewa Api yang tidak akan pernah mengalah pada apapun meskipun dia dikalahkan, ia akan membalas lebih kejam.

.

"Pinnara, aku ingin menanyakan sesuatu padamu." tanya Mars, saat ini disini ia menjadi Ares.

"Iyah Tuanku?" tanya Pinnara yang sedang membersihkan Meja makan.

"Apakah kamu bisa membantuku mengingat diriku yang dulu?" tanya Ares membuat Pinnara kebingungan.

Ia tidak paham atas maksud dari Tuannya.

"Aku kehilangan Ingatanku." ucap Ares membuat Pinnara makin pusing.

Bagaimana bisa Tuannya yang sangat Kuat mengalami Hilang ingatan?

Ares bahkan mengeluarkan api dari tangannya, ia sendiri terkejut melihat kekuatannya.

"Bahkan aku lupa sekuat apa diriku." ucap Ares begitu menyedihkan.

"Saya akan membantu Tuan." ucap Pinnara karena kasihan. Mungkin ia tidak bisa percaya, namun ia tidak mungkin tega melihat Tuannya terlihat menyedihkan.

Ares tersenyum melihat Pinnara yang mau membantunya, ia mungkin tidak tahu apa bisa pelayan wanita ini dipercaya? namun tidak ada yang bisa Ares lakukan selain percaya pada orang pertama yang membangunkannya.

Dari sisi Pinn sendiri ia cukup terkejut melihat Tuannya yang selalu menyeramkan dan suram kini menjelma sosok Dewa yang linglung dan bingung namun mampu tersenyum hanya karena seorang Pelayan sepertinya mau membantu.

..

Sedikit banyak Ares tahu tentang Dewa / Dewi yang ada di Kuil Ollympus pada Siang Ini.

Membahas tentang siapa yang pantas memimpin dalam Pertempuran Melawan Oies, Si Monster dari Utara yang berusaha menjadi Penguasa di Negeri Bagian Utara.

Diantara Athena dan Ares, pemilihan juga dilakukan oleh Penduduk, mereka berhak mempecayakan pada siapa mereka dipimpin.

...

Ares memandang Ribuan Pasukannya membungkuk hormat padanya, berharap ia lah yang akan menjadi Pemimpin mereka.

Aslinya Ares ingin sekali menyerahkan semua tanggung jawab pada Athena dan ia akan mendukung Athena dari belakang.

Namun saat melihat seluruh pasukannya, ia menjadi ingin memimpin sendiri mereka, dan masih ada waktu satu bulan untuk Pemilihan.

Selama 10 Tahun, OISEE tidak bisa dikalahkan, dan ia merajai manusia-manusia yang lemah.

Ares bisa mulai mendengar Rintihan dan Doa yang ditujukan padanya.

.

Saat ia di kamarnya, Ares tidak mengerti, menurut Mitologi yang ia baca tentang Ares, Ares lebih banyak dibenci karena Sikap Tidak sabarnya dan Emosi yang menggebu serta sok tahu dan Haus akan Kemenangan.

Meski diakui sebagai Dewa yang hebat, ia hanyalah kekuatan yang tidak ada apa-apanya dengan Athena.

Namun kini ia bertanya mengapa Ares begitu banyak memiliki Pemuja, Pasukan, dan Orang-orang yang setia?

Mars membandingkan hidupnya dengan Ares yang tidak jauh beda, namun ia tahu Ares lebib unggul dalam seluruh Aspek.

Sedangkan Mars hampir tidak memiliki Orang yang setia padanya.

Mars ingin menjadi Ares yang memiliki segalanya meski hanya sebentar.

...

TBC