webnovel

Apakah Salah Jika Kamado Tanjirou Ingin Memasuki Dungeon?

Karya Novel Dipindahkan Ke NOVELTOON Dengan Judul Apakah Salah Jika Pemburu Iblis Mencoba Memasuki Dungeon Karya : Leloro

Leloro · Anime & Comics
Not enough ratings
5 Chs

NOVEL DIPINDAHKAN KE NOVELTOON

Disebuah desa di pegunungan beol yang dikenal sebagai desa edas terlihat sesosok pria muda sedang membawa sekeranjang besar batu bara menuju salah satu rumah di desa itu.

"Selamat pagi Shela-san, Rigit-san" sapa tanjirou sambil membawakan sekeranjang arang pada kedua penduduk desa di depannya

"Ohh.. Tanjirou kau sudah datang masuklah kedalam cuaca sedang buruk" tegur rigit-san pemilik rumah tersebut.

"Tidak rigit-san terima kasih atas tawarannya tapi aku harus mengirim batu arang ke tempat lain karena cuaca semakin dingin aku yakin mereka sangat membutuhkan baru arang ini untuk perapian mereka" jawab tanjirou menolak ajakan dari rigit dengan sopan.

"Jadi begitu ya, kau benar benar rajin tanjirou, ini uangnya kalau begitu hati hati saat berjalan salju sudah lumayan banyak menumpuk"

"Terima kasih rigit-san, baik aku akan berhati-hati" jawab tanjirou sambil menerima uang hasil penjualan arang nya pada rigit "kalau begitu rigit-san aku pergi dulu, ittekimasu"

""Itterasshai"" balas rigit-san dan shela-san

Sudah 4 bulan sejak tanjirou terdampar di desa ini saat ini adalah musim dingin dan salju telah menumpuk, tanjirou memilih untuk mengumpulkan uang dengan bekerja sebagai magang dari tukang kayu bakar dan pembuat arang di desa ini untuk mencari uang.

Alasan tanjirou membutuhkan uang adalah karena dia ingin pergi keluar untuk menjelajah dan mencari informasi tentang cara agar dia bisa pulang ketempat asalnya.

Jujur saja tanjirou tidak terlalu berekspektasi besar untuk bisa pulang setelah lama tinggal ditempat ini. Karena setelah mengetahui tentang tempat ini tanjirou semakin yakin bahwa tempat ini bukan hanya tempat yang jauh dari tempat dia tinggal melainkan tempat ini juga seperti dunia asing baginya.

Tapi tanjirou bukanlah pria yang mudah menyerah jadi tanjirou tetap memegang tekadnya untuk mencari jalan pulang.

Tok tok

"Selamat pagi Yoffie-san, apa ada orang dirumah?" Teriak tanjirou saat mengetuk pintu rumah pelanggan terakhirnya hari ini.

"Tunggu sebentar tanjirou!!" Teriak seseorang dari balik pintu.

"Baik" jawab tanjirou.

***

Setelah tanjirou selesai mengirim semua arang tanjirou kembali ke tempat pembakaran arang, tanjirou mulai memotong kayu yang akan dibuat arang nantinya.

"Selamat siang tanjirou" tegur seseorang pada tanjirou.

"Ah..selamat siang paman gilbert" jawab tanjirou setelah melepaskan kapaknya.

"Kemarilah tanjirou aku membawa makanan!"

"Baik paman gilbert"

Paman gilbert adalah pemilik bisnis kayu bakar dan arang di desa ini, dia bertugas menyediakan kayu bakar dan arang untuk keperluan desa. Aku sudah bekerja dengannya selama hampir 4 bulan dan terkadang paman selalu memberikan makan siang padaku seperti ini.

"Paman gilbert bisakah aku libur besok aku ingin pergi ke hutan besok pagi"

"Tentu saja boleh tanjirou berkat kamu pengiriman arang jauh lebih cepat, libur satu atau dua hari bukan masalah"

"Terima kasih paman gilbert"

"Berapa orang yang akan pergi bersamamu tanjirou"

"Seperti biasa aku akan pergi sendiri paman gilbert"

"Jadi begitu, aku tahu kau sangat kuat tapi kau harus tetap berhati hati karena bukan hanya hewan buas saja yang muncul di hutan tapi monster juga akan muncul"

"Aku mengerti paman"

Para warga desa tahu kalau aku cukup kuat karena aku pernah ikut berburu bersama para pria lain di desa dan berhasil mengalahkan para monster yang menyerang rombongan kami.

Semenjak tahu bahwa ditempat ini memiliki monster tanjirou juga mulai merasa takut jika para monster menyerang desa jadi dia sering berburu monster yang mendekat, tetapi kepala desa caam-san memberitahunya bahwa monster tidak akan berani mendekat ke arah desa karena mereka takut dengan sisik naga hitam yang ada didesa, jadi para monster hanya berkeliaran jauh didalam hutan dan tidak berani untuk mendekat apalagi menyerang desa.

Setelah mendengar hal itu tanjirou cukup senang tapi setelah melihat jika monster adalah makhluk yang hidup berdasarkan insting untuk membunuh seperti para oni tanjirou tidak bisa membiarkannya dan mencoba melawan mereka, terlebih tanjirou berniat untuk pergi menjelajah untuk mencari informasi untuk pulang jadi dia harus paham seberapa berbahaya monster dan bagaimana cara mengalahkannya.