webnovel

dia

"Lili masih terlalu muda Dan belum siap untuk menikah" kata sang mama.

semuanya terdiam mendenagr jawaban sang mama. Berarti harapan mereka adalah Mawar, karena kalau Lili masih terlalu muda apalagi Sinta.

"kalau begitu, berarti Mawar yang akan menjadi membantuku?" kata om pras. Tepat ketika sang papa hendak menjawab. terdengar suara Romeo yang antusias berbicara dengan Mawar juga Sinta.

"pa, ma,,nanti kalau sudah besar bolehkah Romi menikah dengan kak Sinta?" Tanya Romeo sambil duduk dipangkuan sang mama.

Perkataan Romeo sontak membuat semua orang terkejut. mereka langsung menoleh kearah Sinta. Namun hal tersebut Tak berlangsung lama,karena Arya segera berdiri dan mengengam tangan sang adek untuk berlalu. " ya ampun...maaf Sin,,abang lupabelikan tikus putih yang kamu minta, jadi bagaimana kalau Kita ke Toko dulu untuk membelinya, Pa, Ma, Om , tante, bang Rama,,kami pergi dulu ya" ucap Arya. Sinta ingin menjawab, kalau dia merasa tidak pesan , namun belum sempat dia bicara tangannya telah ditarik oleh Arya Dan berlalu.

"kakak, Romi ikut" teriak Romeo sambil berlari menyusul mereka.

selepas mereka pergi tatapan semua orang mengarah pada Mawar. Mawar yang tidak ktahu apapun hanya menatap dengan bingung. " Mawar, kamu punya pacar belom? Tanya Tante Rima. Dan pertanyaan itu diangguki Mawar. "namanya Reno, dia seorang polisi" kata Mawar.

" memangnya kenapa tante?" Tanya Mawar lagi. " tante, om, juga orang tuamu setuju untuk menikahkan anak kami" ucap tante Rima.

Otak Mawar langsung berputar. ' Ya Tuhan....jadi inilah maksud papa, demi perusahaan papa korbankan anak - anaknya, Dan sekarang ....Sinta lagi...' batin Mawar .

"jadi Kus,,berarti yang akan menjadi. membantuku adalah Sinta" ucap om pras. Wajah Mawar juga Santi nampak Pias, bagaimana mungkin, Sinta adik mereka harus berkorban begitu banyak untuk mereka."om....Santi ingin memberi tahu 1 Hal pada om , tante juga Rama. tentang adik kami Sinta" ucap Santi serius.

"apakah Sinta juga sudah punya pacar? Tanya Om pras dengan raut wajah yang suram. mendengar pertanyaan Om pras Santi hanya mengeleng saja. "tapi ini lebih dari itu" ucap Santi lagi.

"ya sudah katakan saja " kata Tante Rima lembut.

"adik kami Sinta, dia tidak seperti orang lain, perlu Om Dan tante Tau, Sinta hanya punya satu ginjal saja" jawab Santi lagi.

Perkataan Santi mengejutkan semua orang bukan hanya om pras, tante Rima, juga Rama, tapi orang tuanya juga terkejut mendengarnya. " Santi, kamu jangan bercanda" kata sang papa membentak Santi. Dirinya tidak habis pikir kenapa Santi mengatakan Hal itu.

"Santi tidak asal bicara pa, ..sebelum papa sama Mama mengirim Sinta kerumah nenek, ...Sinta telah melakukan operasi pa, anak umur 5 tahun itu, menangis Dan merengek kepada dokter untuk mengoperasinya Dan menyerahkan ginjalnya pada....mama" lirih Santi.

" iya pa, Mawar juga melihatnya sendiri, saat papa pergi mencari donor ginjal buat mama, kami semua menunggu mama dirumah sakit, tapi kondisi mama Makin buruk, Dan dokter mengatakan untuk segera mendapatkan donor ginjal, dan saat kami menangis karena Hal itu,,Sinta justru berlari ketempat dokter Dan menangis merengek minta dokter mengambil ginjalnya" cerita Mawar.

"jadi....diusia 5 tahun,dia ...." om pras bahkan Tak sanggup meneruskan kata - katanya.

"iya,,apa papa sama Mama ingat, ketika mama sadar Sinta tak pernah ada untuk menemani mama, itu karena kondisinya drop pasca operasi, Dan dokter mengatakan mungkin Santi akan kehilangan dia" kenang Santi sambil menangis. "Mawar, Arya, juga kak Santi, berusaha memberi tahu papa juga mama tentang kondisi Sinta, namun papa Dan mama sekalipun tidak mau mendengarkan kami" lanjut Mawar.

"jadi Rama, terserah kamu mau menerima dia atau tidak, tapi inilah kenyataannya tentang adik kami" ucap Mawar lagi.

"Tidak masalah, aku tetap akan terima dia" kata Rama yakin. Perkataan Rama membuat orang tuanya tersenyum, bahkan papa Santi nampak tidak percaya dengan pendengaraalnnya.