webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urban
Not enough ratings
530 Chs

Tiga Orang Kakak Beradik Yang Saling Menyayangi

Tok ... Tok ... Tok ...

Ammar mengetuk pintu kamar Alya, adiknya itu melewatkan makan malam karena apa yang terjadi sore tadi.

Dania yang kebetulan baru keluar dari kamar mandi mendengar pintu diketuk, ia membukanya, sedangkan Alya masih membungkus tubuhnya di dalam selimut.

'Ceklek'

Saat pintu terbuka, Dania melihat Ammar dan Anna yang berdiri di depan pintu, wanita itu menggeser tubuhnya agar kakak beradik itu bisa masuk.

Alya membungkus diri dalam selimut seperti kepompong.

"Alya," panggil Ammar sambil menggoyangkan tubuh adiknya, mustahil Alya tidak tau kehadiran mereka.

Merasa mereka butuh privasi, Dania pergi meninggalkan kamar itu menuju ruang keluarga untuk bergabung dengan yang lainnya.

"Satu."

"Dua."

"Dua setengah." Ammar menghintung dengan lambat, tampak Alya yang sudah gelisah namun enggan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Tiii--"

"Kakak!" Seru Alya sambil menyembulkan kepalanya dari dalam selimut dan mendudukkan dirinya di atas kasur.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com