webnovel

ANGGITA and HER STORIES

Patah hati berulang kali tidak membuat Anggita putus asa mencari pengganti. Sampai akhirnya, kedua orang tuanya menjodohkannya dengan Alfa, sang pangeran es di sekolahnya. Namun, hubungan Anggita dan Alfa yang masih seumur jagung harus terusik karena hadirnya mantan pacarAlfa, yaitu Venus. Hingga suatu hari, Anggita bertemu dengan Afkan, si cowok tengil, baik hati yang selalu ada untuk Anggita.Tanpa direncanakan keduanya mulai dekat. Gara-gara Afkan, perlahan Angita bisa melepaskanAlfa. Masalahnya, saat Anggita mulai terbiasa dengan Afkan, Afkan justru pergi meninggalkannya dan Alfa mulai mengejarnya. Haruskah Anggita kembali lagi pada Alfa? Atau ia tetap hidup dalam bayang-bayang Afkan?

BebbyShin · Teen
Not enough ratings
26 Chs

Lima belas

Jangan lupa tinggalin jejak kayak biasa yaa..

Sekalian Vote dan Komennya 💋💋💋

Happy Reading 💕💕

Maapkeun typo bertebaran 😂😂

Selamat bersenang-senang dulu, mewek2nya kemudian

😆😆😆😆😆

🌻🌻🌻🌻🌻

Perjalanan dari sekolah menuju rumah terasa sangat lama. Tidak ada Gita yang berisik seperti biasanya, yang semua hal dikomentari atau mengomel karena sikap Alfa yang kelewat cuek. Sore ini, baik Alfa atau pun Gita sama-sama diam, bergulat dalam pikiran masing-masing.

Gita merasa dirinya amat bodoh, mudah percaya dengan kata-kata manis cowok yang mendekatinya padahal Gita belum mengenal dengan baik latar belakang pria itu. Kisah cinta Gita selalu saja berakhir buruk. Mungkin memang nasipnya harus menjomlo selama masa SMA ini. Hubungan percintaannya kurang mujur, padahal mukanya ga jelek-jelek amat.

"Kalo besok mau pergi duluan ke sekolah, kabari aku," ucap Alfa memecah keheningan diantara mereka berdua.

Gita menoleh Alfa. Menatap cowok gunung es itu lekat. Alfa yang merasa dipandangi pun lantas menoleh ke Gita. Wajah Gita lusuh, bekas airmata masih terlihat jelas, wajahnya datar tidak ceria bahkan menggemaskan seperti biasa. Alfa tidak suka. Alfa akan memberi Andrew pelajaran karena sudah mempermainkan Gita.

"Kak Alfa ga cemburu, aku dekat sama Andrew?"

Pertanyaan Gita simple, tapi membuat mulut Alfa keluh untuk menjawabnya.

Alfa menjalankan mobilnya mengarah ke Apartment miliknya, tanpa menjawab pertanyaan Gita. Gadis itu lagi-lagi harus bersabar menghadapi Alfa yang terlalu dingin. Gita kembali memilih diam dan pasrah.

🌻🌻🌻🌻🌻

Alfa berdiri di depan jendela besar yang mengarah ke jalanan. Menatapi hiruk pikuk ramainya kendaraan. Sedangkan Gita duduk di depan televisi sambil mengotak atik smartphonenya dengan tidak bersemangat.

Gadis itu berjalan ke dapur mengambil sebotol air mineral di dalam kulkas dan menegaknya sampai habis. Gita kembali lagi ke ruang santai di apartment Alfa namun, langkah kakinya terhenti, Gita membeku di tempat. Alfa menatapnya dengan lekat membuat jantung Gita kembali berdetak dengan keras.

Alfa berjalan mendekati Gita, berdiri di depan Gita dengan tidak melepaskan tatapan matanya pada wajah Gita.

'Sialan! Kenapa ngeliat kak Alfa dari jarak deket gini, dia jadi ganteng, ganteng banget ini sih!' batin Gita.

"Kak Alfa mau apa?" tanya Gita penasaran disela rasa gugupnya.

Alfa hanya diam, lalu menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

"Aku cemburu," kata Alfa singkat.

Gita melotot tak percaya. Mungkin pendengarannya yang kurang baik hari ini.

"Hah? Apa? Kakak ngomong apa?" tanya Gita pura-pura tuli.

Alfa mendengkus sambil membuang wajah, tidak tahan melihat wajah Gita yang terlihat polos.

"Kak Alfa, ihh... Kak, Kak Alfa ngomong apa sih? Ulang dong!" Gita memaksa Alfa mengulang ucapannya dengan menarik-narik lengan baju Alfa.

"Gak!" ucap Alfa singkat.

"Ck!  Nyebelin banget sih. Mending ga usah ngomong sekalian kalo ujungnya bikin orang penasaran aja!" gerutu Gita pada Alfa.

Gita berjalan menuju jendela besar,  tempat Alfa tadi berdiri. Wajah kesal tentu saja sudah menjadi ekspresi yang dipasang Gita. Gita merutuk di dalam hati, mengapa Alfa susah sekali mengulang ucapannya. Gita jelas mendengarnya, tapi hanya ingin memastikan jika apa yang didengarnya itu tidak salah.

Sepasang lengan melingkar di tubuh kecil Gita membuat gadis itu terkejut dan kaku. Aroma tubuh Alfa menguar di hidung Gita. Ini bukan mimpi kan? Gita dipeluk Alfa dari belakang? Tubuh Gita semakin kaku dan tegang, ketika dagu Alfa diletakkan di atas kepala Gita.

"Kak... Al... Fa..." panggil Gita kaku.

Alfa mengeratkan pelukkannya di pinggang dan perut Gita, membuat gadis itu semakin melongo tidak percaya.

"Aku cemburu. Aku ga suka kamu dekat pria mana pun." ucap Alfa yang lagi-lagi membuat Gita melotot dalam pelukan Alfa.

Hening, baik Alfa mau pun Gita masing-masing menikmati moment yang amat sangat langka ini.

"Apa yang kakak ucapin barusan, itu serius?" tanya Gita ragu.

"Kamu maunya aku becanda?" Alfa bertanya balik.

"Selalu aja bales pertanyaan dengan pertanyaan, kenapa sih susahnya jawab aja!" gerutu Gita kesal.

"Ini lagi, kenapa berani peluk-peluk aku?" tanya Gita pada Alfa yang terlihat semakin nyaman memeluk tubuh mungilnya.

Alfa tidak berniat melepaskan pelukannya pada Gita meski pun Gita menyindirnya terang-terangan.

"Aku lagi peluk calon istri aku," ucap Alfa singkat.

Mendengar ucapan singkat Alfa membuat hati Gita berdesir dan wajahnya bersemu merah. Jantungnya bergemuruh riuh, bahagia.

"Maaf!" bisik Alfa.

"Hah? Maaf? Buat apaan? Emang kakak salah apa?" tanya Gita beruntun.

Alfa membalikkan tubuh Gita menghadapnya, sehingga saat ini mereka berdua saling pandang. Rasanya Gita ingin meleleh melihat wajah tampan Alfa dari jarak dekat seperti ini. Alfa menarik Gita ke dalam pelukannya.

"Maaf aku ga pernah peka. Aku harap kamu bisa terima aku apa adanya seperti ini" ucap Alfa pada Gita.

'Ini kak Alfa kesambet setan apa ya?  Kok bisa so sweet begini sih? Aih, makin cinta jadi pengen cium, kak Alfa bikin gemes. Calon suami aku nih!' batin Gita bersorak sorai.

Gita mengeratkan pelukannya ke tubuh atletis Alfa. Kapan lagi punya kesempatan peluk Alfa secara cuma-cuma begini, toh Alfa sendiri yang menyodorkan diri padanya. Gita yakin cewek-cewek di sekolahannya dan di luar sana yang ngefans sama Alfa, kalo melihat posisi Gita begini, mereka pasti lompat-lompat teriak histeris. Kapan-kapan bolehlah dicoba, mau pamer. Tapi kan bisa begini nunggu Kak Alfa kesambet aja.

" Kak Al, sering-sering aja ya Kak kesambet kayak hari ini. Gita suka sama sikap Kakak yang begini," ucap Gita spontan tanpa malu.

Alfa mengendurkan pelukannya namun, Gita tidak akan membiarkan itu terjadi,  dirinya sedang merasa di posisi enak, menyandarkan kepala di dada Alfa. Mendengarkan detam dentum matching band perform di dalam tubuh Alfa.

"Kak Alfa... " panggil Gita.

"Hm.. " jawab Alfa.

"Kak Alfa... oh Kak Alfa... " Gita memanggil Alfa dengan nada manja membuat Alfa tersenyum kecil tanpa diketahui Gita.

"Apa sayang!" jawab Alfa yang sontak membuat Gita melepas pelukannya secara tiba-tiba dan menatap wajah Alfa yang tampak datar.

Gita mengerjapkan mata berkali-kali. Telinganya begitu takjub mendengar kalimat ajaib yang terlontar dari mulut Alfa.

"Gita, boleh peluk Kak Alfa lebih erat?" tanya gadis itu dengan nada Polos membuat Alfa kebingungan.

Dengan tanpa aba-aba, Gita kembali lagi ke dalam dekapan hangat Alfa. Gita memeluk erat Alfa, menyandarkan kepalanya di dada Alfa. Hari ini, hari yang paling indah menurut Gita.

Meskipun, kalimat Alfa singkat dan terpotong-potong kayak puzzle yang harus dicerna sendiri baik-baik, tapi cukup untuk Gita mengerti jika Alfa setidaknya menyukainya juga.

"Aku ga suka Kakak deket-deket kak Ivon, aku cemburu. Aku juga ga suka Kakak baik-baik banget ke temen kelas kakak yang cewek. Aku juga ga suka kalo ada cewek yang suka sama Kakak. Aku juga ga suka kalo lihat komentar cewek di instagram Kakak. Pokoknya aku ga suka kalo kakak deket-deket sama cewek lain. Gita cemburu!" rentetan ucapan Anggita pada Alfa.

"Sama satu lagi!! Ga boleh posting foto sok kegantengan lagi. Gita ga suka, nanti Kakak makin banyak yang suka. Gita ga suka banyak saingan. Itu hal yang paling Gita sebelin"

"Bentar Kak, Gita mau ambil hape dulu," kata Gita berlari melepas pelukannya pada tubuh Alfa dan berlari mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.

Kembali lagi di posisin,  Gita memeluk Alfa.

"Ketagihan peluk aku?" Sindir Alfa yang ditanggapi Gita dengan cengiran malu-malu meongnya.

"Berisik Kak Alfa. Aku mau foto dulu. Mau aku pamerin ke semua orang, moment langka begini" ucap Gita yang hanya ditanggapi dengan gelengan kepala oleh Alfa.

Anggitaadevia_ : Jangan iri, mau pamer 😛

Sent! Uploaded...

🌻🌻🌻🌻🌻

Bagiku mencintaimu itu adalah Belajar

Belajar menerima apa adanya dirimu

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

*Note: Kali ini fix infonya 😂😂 setelah sekian abad cerita ini dijanjiin mau terbit, tapi gak terbit2, alhasil aku skrg bisa pastiin kalo Anggita bakal bener2 terbit. Kemungkinan di akhir April atau Mei deh.

Novel teenlit Shin pertama yang bakal dibukuin versi cetak 💃🏻💃🏻