webnovel

ಸಂಕೀರ್ಣವಾಗಿದೆ(Complicated)

Kim Tae berjalan memasuki gereja klasik yang berdiri cukup megah di pinggiran kota Seoul , begitu sunyi... sepi... dan menenangkan . "Choi Ssaem!! aish... dimana pria tua satu ini" ia meneriakkan nama guru nya yakni kepala malaikat Choi yang bertugas memimpin juga membimbing para fallen angel yang bertugas di bumi .

"Ek ekhm... aigoo kau menganggu tidur siang ku bocah! ada apa hm.." pria paruh baya muncul dibelakang nya secara tiba-tiba dengan pakaian sama , berstelan putih-putih ya , ia adalah kepala malaikat Choi , Choi ssaem ...

"Aish kkamjagiya! ssaem!! berhenti muncul secara tiba-tiba! kau ingin membuatku jantungan hm?" Kim Tae menatap nya penuh rasa kesal , bisa dibilang ia satu-satunya malaikat yang minim akhlak memang . Choi ssaem hanya berdehem menatap arloji di pergelkangan tangan nya . "sudahlah katakan saja ada apa hm , lagipula meskipun kau terkejut setengah mati jantung mu itu memang tidak berdetak bodoh" ucapnya . Kim Tae hanya mampu memberi cengiran nya lalu berkata "tidak apa , hanya saja mempersiapkan diri untuk tugas akhir ku besok . seekor kucing yang malang hm... aigoo kenapa para manusia tidak memiliki nurani seperti ini ckckck..." ujarnya .

"demi dewa kau memanggilku hanya untuk ini? dasar berandal!!" Kim Tae sontak memundurkan langkahnya menjauh saat Choi ssaem memberi ancang-ancang akan memukul kepala nya . namun semua itu terhenti saat Choi ssaem melihat kekosongan di saku atas jas Kim Tae . pandangan nya berubah menjadi serius dan berkata "Dimana sapu tangan mu kim?" ujar nya "aah sapu tangan itu berada disini.." ia meraba saku didada nya namun tidak menemukan apapun , sontak Kim Tae panik dan menggeledah seluruh saku di pakaian nya namun ia tak bisa menemukan sapu tangan itu .

"ARGHH DIMANA AKU MELETAKKAN NYA?!!" ia bingung dan histeris sendiri mengacak-acak surai hitam legam nya frustasi . Choi ssaem hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak didiknya yang satu ini . " Temukan sapu tangan itu dan kenakan saat misi besok, kau taukan sapu tangan itu adalah sebagai penanda bahwa kau merupakan salah satu fallen angel... jika kau kembali kesini tanpa sapu tangan itu kau tidak akan bisa diadili... dan yea... jangan terlambat , sekarang pergilah" Choi ssaem berujar sedangkan Kim Tae masih mematung ditempatnya 'apa? tidak bisa diadili?... what?...' batin nya memberontak "ANDWAEEEEE" teriak nya frustasi dan tak lama tubuhnya terhempas menembus pintu hingga keluar dari gereja . ia berusaha masuk kembali dan membuka pintu gereja namun sayang nya sudah terkunci rapat , ia mengetuk berulang kali "aishh choi saem katakan itu tidak benar!! choi ssaemm!!" rengekan frustasi nya yang tidak kunjung dijawab .

"arghhh! dimana aku menjatuhkan nya..." ia mencari disekitar taman yang ia kunjungi tadi pagi , mencari disekitar bangku dan pohon maple namun hasilnya nihil . saat ia kembali menyusuri di jembatan ia teringat sesuatu ... samar-samar bayangan pria manis yang menangis tersedu menggenggam kain putih ditangan nya terlintas dalam pikiran . "sial!!" ia mengepakkan sayapnya , terbang menuju kediaman si manis menggunakan insting malaikatnya . masalah apalagi yang kau perbuat kim...

------------------------------------Ange Dernière Mission...

"berhentilah murung dan marah-marah seperti itu kalau tidak ingin datang yasudah!! brandal satu ini" Sekretaris Jung mengomel melihat tuan mudanya masih asik murung bahkan saat sudah berbaring di ranjang mengenakan piyama Victoria secret favoritnya dengan tangan yang masih asik menggenggam sapu tangan . "Diamlah , kau berisik sekali... kalau tidak tau apa-apa lebih baik tutup mulutmu!" nada tak bersahabat menjawabnya dengan penuh kekesalan . Pak jang datang membawakan secangkir teh chammomile dan cookies lalu meletakkan nya di nakas samping ranjang "minumlah dulu sebelum dingin lalu beristirahatlah dengan nyenyak..." Sekretaris Jung menggelengkan kepala nya menatap betapa pria paruh baya itu benar-benar menyayangi sang tuan muda hingga seperti anak nya sendiri .

"bangunlah brandal , kau ingin menyia-nyiakan kudapan dari Pak Jang hm? aku tau ia tahan bersamamu bertahun-tahun karena ia menyayangimu namun kau tahu bukan kalau aku lain ceritanya bagaimana" Sekretaris Jung mengomel sembari meraih cangkir ersebut dan memberinya pada jungkook , membantunya perlahan meminum teh tersebut . "Kau membenciku" jawab pria manis itu di iringi kekehan kecil . Sekretaris Jung mengangguk dan meletakkan kembali cangkir ke nakas "Ya , aku membencimu , sangat membenci mu , dasar menyebalkan . sekarang tidur lah . besok upacara memperingati kematian kedua orang tua mu kan . beristirahatlah malam ini." ujar Sekretaris Jung sembari mematikan saklar lampu utama lalu menghidupkan lampu tidur di nakas , ia berlalu keluar ruangan namun tidak benar-benar pergi meninggalkan kamar tersebut , dengan pintu yang tidak tertutup rapat ia menunggu diluar kamar.

Pak Jang duduk ditepi kasur , pria itu tersenyum hangat menatap jungkook sembari mengusap lembut kepalanya . "Dulu kau tidak seperti ini... dari kau kecil.. kau lah bintang kejora keluarga jeon... kau bersinar begitu terang... anak laki-laki periang idaman seiap orang... kau begitu menawan..." tak lama usai mengucapkan kalimat tersebut jungkook menepis tangan hangat yang sedari tadi mengusap kepala nya . mengubah posisinya berbaring membelakangi pak Jang lalu berujar "Kau tidak tau diriku , berhenti berpura-pura seakan kau mengenalku , kau sama sekali tidak tau apa-apa tentang diriku." nada datar terucap mengiringi setiap kalimat . membuat tatapan pria paruh baya itu berubah menjadi sendu... terlihat sekali gurat kerinduan di wajah nya yang kini semakin menua... ia tetap tersenyum lalu menepuk-nepuk pelan lengan jungkook...

"Setidaknya... aku berharap.. sekali saja... sekali saja aku melihat mu bersinar begitu terang seperti dulu lagi... sekali saja... aku merindukan dirimu yang seperti itu nak..." deretan kata yang menyayat hati untuk didengarkan , mampu membuat sang tuan muda menteskan air matanya . menangis dalam diam... Pak Jang tersenyum simpul , membenahi selimut yang jungkook kenakan . lalu berlalu keluar kamar , menutup pintu kamar dengan rapat dan mendapati Sekretaris Jung yang tengah menangis tersedu dalam diam menutup bibir nya rapat-rapat dengan telapak tangan . pria paruh baya itu tersenyum lalu membawa sekretaris Jung menjauh dari kamar sang tuan muda .

mengetahui kini ia sendirian di dalam kamar luas tersebut tangisan kencang penuh usakan keluar dari dua belah bibir nya. ia tak sanggup menahan nya lebih lama lagi . tubuhnya meringkuk masih menggenggam sapu tangan itu . isak tangis menggema didalam kamar nya . ntah mengapa rasanya sesak sekali mengetahui keinginan besar pak Jang yang sudah merawatnya dari umur 7 tahun hingga kini , tapi kenyataan ia tidak akan mampu bersinar terang seperti dulu lagi menghantam relung hatinya .

tak sadar bahwa di salah satu jendela kamarnya yang cukup besar , tengah duduk bertengger seorang malaikat tampan , siapa lagi kalau bukan Kim Tae... ia menyaksikan seluruh kejadian itu dari awal sampai akhir... niat hati ingin mengambil kembali sapu tangan nya namun ia urungkan... tak tega melihat jungkook tertidur kelelahan menangis dengan sapu tangan yang masih dalam genggaman eratnya . 'besok pagi saat ia meletakkan sapu tangan itu.. saat itu aku akan mengambilnya' batin nya bersuara . ia memasuki kamar itu perlahan... sayapnya pun meghilang seketika... ia terduduk di sofa tepat disisi kiri ranjang . menatap bagaimana manis dan menawan nya Jungkook saat tertidur . dengan hidung kemerahan dan mata bambi yang bengkak akibat menangis...

"Sifatmu sangat buruk bocah... kau tahu itu?... aku tidak tau bagaimana seluruh cerita hidupmu jungkook yang jelas aku bisa membenarkan satu ucapan pria paruh baya itu kalau... kau sungguh menawan...".

#TuBerCulosis

Senin , 15 maret 2021

"Im back , well karena kondisi belum 100% fit jadi athor belum bisa fast up seperti biasanya... but after this im gonna up the next chap for VVIP . thanks buat kalian yang masih baca sampai kini dan ngasih support , still need your vote and comment as support bae... after all hope u enjoyy and see u next chap!! Te amo.." -StrangeDreamer