webnovel

ರಾತ್ರಿ ಬೀಳುವ ಮೊದಲು (Before the night falls)

. "Mau sampai kapan kau menguntit ku? yakk!! kau benar-benar tidak punya malu apa bagaimana?!" binar doe itu sudah terbangun daritadi , mencium aroma pear juga citrus menusuk penciuman nya membuatnya tersadar seketika . Kim Tae terkaget , lagi lagi pria manis dihadapan nya ini bisa menyadari kehadiran nya ."M..mm Mwo?! kau bisa menyadari kehadiranku? ha? eottokhae?" Kim Tae dengan wajah cengo nya menatap tak percaya ke pemuda manis yang kini terduduk di tepi ranjang dengan badan ang condong mendekatinya .

"Nappun saekki sudah kubilang mungkin aku tidak bisa melihat namun indra ku yang lain masih berfungsi brengsek bahkan indra ke enam ku menjadi lebih tajam jadi katakan apa maumu sekarang?!!" seperti biasa omelan tanpa jeda meluncur begitu saja dengan nada datar yang menusuk . Kim Tae seketika merinding menatap pria manis dihadapan nya "a.. ani.." jungkook mencengkram kerah jas nya membuat Kim Tae terbelalak kaget "KAU BISA MEMEGANGKU?!!" Teriakan nya tak membuat si manis goyah menatap nya cukup dekat dengan binar kosong "sudah kubilang aku hanya cacat mata saekki ya... katakan siapa dirimu sebenarnya?!! pencuri? pedofilia? ah ani aku bukan pria lima tahun... then? penculik binatang? malhae!! katakan kau siapa brengsek! aish... pergilah dan jangan ganggu aku lagi jika kau masih ingin hidup" jungkook melepaskan cengkraman di kerah nya berlalu menuju meja rias , tak lupa ia mengikat sapu tangan itu di pergelangan tangan nya membuat Kim Tae mendesah pelan .

"bocah , kau mengambil pemberian tuhan untuk ku , kembalikan sekarang lagipula itu milik tuhan bukan milikku ataupun milikmu . apa aku salah?" Kim Tae berujar , membuat jungkook menghela nafas kasar "kau bukan seorang pencuri kau juga bukan seorang pedofil , kau orang gila yang tersasar ck" jungkook berujar sembari mengoleskan krim wajah favoritnya secara telaten . "Ohho! bibir mu hanya bisa mengucapkan hal-hal buruk memang" jungkook masih berlagak tidak peduli dengan ucapan malaikat tampan yang sial nya ia sendiri tidak tau kalau pria itu malaikat .

"Dengarkan aku , apapun kehidupan yang mengikatmu disini akan terus mengikatmu dengan yang diatas dan...-" belum usai ia menjelaskan teori kerohanian nya jungkook memotong terlebih dahulu "tidak perlu..." terdapat jeda sebentar sebelum ia melanjutkan kalimatnya "aku tidak membutuhkannya , ntah itu buddha , jesus , ataupun allah , aku tidak akan percaya apapun lagi sekarang..." ujar nya datar dan begitu tenang , kini ntah krim apalagi yang ia gunakan .

"siapapun yang menentang keberadaan sang pencipta akan menghadapi---" lagi lagi belum usai pria kim berkata jungkook kembali memotong " aku tidak bilang begitu , pencipta? tentu ada seorang pencipta hanya saja mereka seorang jerk ." Kim Tae menutup mulutnya tak percaya dengan perkataan bocah dihadapan nya ini . "Siapapun yang menghujat dewa-dewa--" lagi dan lagi jungkook memotong siraman rohani nya " mereka tidak akan mendengarkan ku . sekeras apapun aku berdoa , ia mengabaikan doaku saat itu hanya satu-satu nya yang ku pinta . aku memohon padanya untuk menghidupkan kembali orang tua ku sekali lagi untuk melihat wajah mereka sekali lagi seminggu sebelum mereka meninggal , aku menangis belasan jam di pesawat tapi ia tak mendengarkanku . Aku meminta NYA , mengambil salah satu anggota tubuhku kecuali segala sesuatu yang berkaitan dengan menyanyi dan menari namun ia mengambil mataku membuatku mustahil untuk kembali bersinar . Aku! .. aku berdoa dengan sangat khusyuk namun ia mengabaikanku.." Kim Tae tertegun mendengar ocehan panjang pria yang tampak lebih muda darinya . ia bahkan tak tau harus berkata apa... memang benar bukan hubungan seorang hamba dan sang pencipta terjalin melalui 'Ibadah' lalu mengapa tuhan tidak mengabulkan doa pemuda arrogant dihadapan nya ini bahkan saat ia mengtakan telah berdoa dengan sangat khusyuk?...

"Itulah dewa , tuhan , Panutan mu , itulah yang mereka lakukan padaku..." Ujar jungkook mengakhiri rentetan kalimat pemberontakan nya akan sosok tuhan . Kim Tae menghela nafas sejenak.. berjalan mendekat ke arah pria manis yang kini tertegun dengan pandangan kosong.. ia bersandar di dinding menatap jungkook dengan tangan yang bersedekap "Tidak semua manusia sepertimu... seteleha mengalami tragedi , Tidak semua orang melompat pada sungai usai mengalami tragedi . disaat yang lain nya berharap diberi kesempatan hidup sekali lagi tapi kau... memilih untuk menghentikan nafasmu sendiri dan tidak semua orang... tidak semua orang sepertimu.. kau tidak perlu bersembunyi , kau hanya perlu membuktikan.." Jungkook terbelalak kaget.. ia berdiri tepat dihadapan Kim Tae.. sekali lagi mencengkram kerah baju sang malaikat "Kau... sebenarnya siapa dirimu?... WHO ARE U BASTARD?! SIAPA YANG MENYURUHMU MEMATA-MATAIKU?!! SIAPA TUAN MU?!!" Kim Tae beralih memukul-mukul bibir nya sendiri yang terkadang sulit ia kontrol .

Tak sadar akan kehadiran sekretaris Jung yang kini menatapnya miris.. kemarin ia menuduh seorang mengikutinya padahal tidak ada siapa-siapa kini wanita paruh baya itu melihatnya berbicara dan marah-marah ke tembok... ya tuhan pemandangan yang sangat miris sekali... "Jungkook ah... mianhae, mungkin aku terlalu keras padamu... tolong sadarlah eum.. setidaknya tetaplah waras..." sekretaris Jung menghampirinya lalu memegang erat kedua pundaknya . tatapan wanita itu sungguh prihatin astaga tuan muda nya depresi berat nyaris gila.. Kim Tae yang melihat ada kesempatan pun langsung kabur dari sana .

"Sekretaris jung lihatlah!! pria itu kembali lagi!! tangkap dia , dia spy!!" Jungkook memberontak histeris dengan tangan menunjuk-nunjuk kearah tembok . sekretaris jung menghela nafas lagi kemudian menuntun nya untuk duduk di ranjang"Jja... lupakan pentas euphoria memang lebih baik kau istirahat saja... Jja... mari istirahat ingin sarapan apa hm hari ini akan ku buatkan" sekretaris jung berujar sembari merapihkan skincare miliknya . "Ani... aku akan hadir , Pentas Euphoria... Aku akan hadir , lihat saja nanti. "

-------------------------------------Ange Dernière Mission...

selama perjalanan Pak Jang terus mengajak jungkook berbicara entah bercerita tentang masa lalu juga tentang perkembangan euphoria sejauh ini "Before the night falls adalah pertunjukan favorit mu dlu , kau sudah hafal bukan , akan mudah bagimu untuk menikmati" Pak Jang berujar masih dengan pandangan fokus kejalan dan senyum diwajahnya , ia bahagia akhirnya jungkook mau mencoba keluar dari dunia gelapnya selama tiga tahun trakhir... "Diamlah , aku tidak bertanya dan tidak peduli akan semua itu" jungkook menjawab dengan pandangan kosong nya "Terberkatilah orang-orang sabar dan akan datang balasan setimpal bagi orang-orang angkuh berhati batu... tenang saja pak tua , ia hanya belum sadar akan semua kebaikanmu.. suatu saat aku yakin ia akan paham dan menghargainya juga menyesali perbuatan nya saat ini" well, ternyata sedari tadi Kim Tae turut menumpang dalam mobil tersebut , ia duduk tepat disamping jungkook . jungkook memasang airpods nya dan bergumam "berisik ck!" . membuat Kim Tae hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghela nafas...

Disinilah mereka... Sedan hitam keluaran terbaru berhenti tepat didepan lobby euphoria Opera House buildings . Jungkook mengenakan celana Jeans dan juga sweater pink keluaran Gucci , tak lupa coat maroon bludru keluaran Channel dan kacamata hitam LV favourite nya . ia keluar dari mobil dan langsung disambut blitz meriah juga bentangan redca . terlihat sepasang suami istri berlari kearahnya dan memeluknya tanpa aba-aba , membuat jungkook risih dengan segala kepalsuan yang ia dapatkan . "Jungkook ah akhirya kau datang juga... kami merindukan mu.. tiga tahun kau menutup diri dan tak pernah berkunjung kesini.." dengan suara lantang dan nada prihatin yang kentara sekali hanya sebatas sandiwara .

Jungkook mendorong tubuh kedua orang tersebut dan memilih menggandeng lengan kiri Pak Jang . "Selamat datang kembali Jungkook ah... semoga kau menikmati pertunjukan kali ini.." kali ini suara wanita muda terdengar di rungu nya , ia masih hafal dengan suara ini "Aerin noona?" pertanyaan pun terlontar dari belah bibir nya membuat orang yang dituju terkekeh "kau masih ingat hm... iya aku Aerin..." Jungkook tersenyum tipis , dari ketiga orang yang menyapanya hanya suara aerin noona yang terdengar tulus tanpa paksaan . "kami mengundang orang-orang terhormat dan juga petinggi , tenang saja kau akan terkesan dengan cara ku membangun euphoria... ku pastikan mulut angkuh mu terbungkam" Cheon Yena berujar dengan penuh kebencian yang tersirat . "eomma sudahlah... maafkan ibuku kook ah.. ia terlalu pusing mencari sponsor... silahkan masuk.." usai aerin berusaha menetralkan suasana , ia bersama Pak Jang pun mulai berjalan memasuki gedung...

"Aah ia benar-benar buta ternyata?.." , "Lihatlah bahkan setelah insiden itu ia masih mampu berwajah angkuh" , "sekarang aku tau , ia pantas mendapatkan semua insiden buruk itu , lihat saja perangainya cih" . desas desus merebak sesaat setelah ia memasuki gedung , ini yang dinamakan tamu beradab?... Jungkook melepaskan kaitan angan nya dilengan Pak Jang lalu berujar "Aku akan ke kamar mandi , Pak Jang masuklah terlebih dulu.." Pak Jang menatap nya cemas lalu menjawab "BIar ku antar" namun jungkook menolak nya "Aku bisa sendiri , aku masih hafal jalan nya . masuklah terlebih dulu" Pak Jang hanya bisa menghela nafas pelan melihat tuan muda jeon mulai mengeluarkan tongkat bantunya dan berjalan perlahan menuju kamar mandi .

Disinilah ia... terduduk di kloset menangis tanpa suara.. hanya terlihat bulir-bulir air mata terus menerus menuruni pipinya... baru saja ia hendak beranjak membuka pintu namun suara segerombolan wanita membuatnya mengurungkan niat.. ia bahkan terkejut saat ia ternyata memasuki kamar mandi wanita . kembali menutup pintu dan terduduk di kloset membuat nya terpaksa mendengarkan seluruh pembicaraan gerombolan tadi yang ternyata kelompok penari untuk opera kali ini . "Bukankah kalian melihat jeon jungkook tadi?" gadis pertama berujar sembari membubuhkan bedak ke wajahnya "Tuan muda jungkook , jangan lupa akan itu , dulu aku sempat mengidolakan dirinya namun sekarang ia tak lebih dari sebuah parasit" jawab gadis lain nya yang sedang mengoleskan lip tint pada bibir nya dan di ikuti tawa beberapa org yg turut hadir didalam kamar mandi tersebut , berbagai macam percakapan kebanyakan tentang betapa buruknya seorang jeon jungkook sekarang dimata publik . "Pertunjukkan akan segera dimulai harap pengunjung segera memasuki ruang teater..." suara pemberitahuan mengagetkan para penari dan membuat mereka bergegas kembali ke back stage...

Jungkook masih dengan wajah datar nya , berusaha menetralkan hati juga pikiran nya lalu melangkah keluar dari bilik tersebut . sedangkan di sisi lain terlihat Pak Jang terduduk dibarisan VVIP yang dipenuhi para 'orang penting' yakni para pemegang saham di euphoria dengan kursi kosong diantara dirinya juga bu cheon.. ia mengedarkan tatapan harap-harap cemas ke setiap sudut berhaap melihat tuan mudanya sudah memasuki ruang teater , terlihat banyak sekali kursi kosong di bagian penonton namun hasilnya nihil... Jungkook belum kembali dari kamar mandi , pertunjukan sudah dimulai dan harusnya jungkook sudah duduk di samping nya sekarang...

tepat didepan kamar mandi , lorong yang kini sepi dan hanya terdengar alunan musik opera dari dalam ruang teater... Jeon jungkook berdiri menatap keluar kaca dengan tatapan sendu nya.. "Justru karena aku sudah hafal dengan alur ceritanya ini semua membuatku muak..." gumamnya.. ia melepas sapu tangan yang terikat apik di pergelangan tangan nya , mengangkatnya keudara seakan ia sedang berpegangan dengan pasangan tarinya , ia menanggalkan tongkat bantu nya begitu saja dan tubuhnya mulai bergerak mengikuti alunan musik , ekspresi wajahnya berganti mengikuti setiap gerakan yang menceritakan sebuah kisah... kisah cinta kedua pemuda yang penuh akan pelarian...

Tanpa sadar bahwa sedari tadi Kim Tae menjadi satu-satunya penonton tarian yang ia lakukan dengan sangat sempurna dan indah... bahkan lagu klasik yang ia nyanyikan terdengar begitu indah tanpa adanya nada sumbang sedikitpun... Melihat sapu tangan nya terjatuh kelantai ia segera mengambil sapu tangan itu , Rupanya Jungkook tidak sadar karena hanyut dalam tarian...

Alunan musik pun berhenti , terdengar riuh tepuk tangan dari dalam ruang teater tak melupakan Kim Tae yang bertepuk tangan untuk nya... satu-satunya penonton pertunjukan nya... Pak Jang berlari keparkiran berharap melihat Jungkook didalam mobil namun yang ia lihat hanya seorang cleaning service yang keluar dari celah mobil... nafasnya gusar , ia khawatir setengah mati.. "mencariku?" namun suara yang ia dengar berikutnya membuatnya lega... Jungkook berjalan kearahnya , ia baik-baik saja , tidak terluka sedikitpun... fakta itu membuat pria paruh baya tersebut menghela nafas lega "Demi tuhan , kau membuatku hampir jantungan... ayo masuk ke hall saat nya kau memberi sambutan sebagai pemilik sah euphoria.."

merekapun berjalan memasuki hall yang kini dipenuhi para pemegang saham dan tamu kelas atas lain nya... Jungkook langsung menuju odium tanpa basa-basi... ia cukup muak berdiri diatas perusahaan nya sendiri saat ini...

"Selamat sore semua , Saya Jeon Jungkook putra tunggal keluaga Jeon dan pewaris SAH euphoria company" menekan kan kata "sah" dalam pembukaan nya membuat bu cheon kembali menatapnya penuh benci . "kalian menikmati pertunjukan nya bukan? sayang sekali aku tidak bisa menjadi penari utama dalam pertunjukan kali ini... melainkan Cheon Minki yang sebenarnya adalah penari penggantiku . seorang penari pengganti adalah mereka yang tampil saat penari utama tidak bisa menampilkan pertunjukan secara maksimal karena suatu halangan.. selama tiga tahun terakhir meski ia menjadi penari utama tetap saja ia adalah bayanganku , penggantiku... meski begitu , karena kalian menikmatinya aku turut senang.. terimakasih atas partisipasinya.. selamat menikmati jamuan , dan sekian."

Jungkook menuruni podium dengan rasa lega didalam benak nya , ia cukup puas akan segala hal menusuk yang ia katakan tadi . di Lobby bu cheon menghadang jalan nya dengan amarah yang meletup-letup "Berani-beraninya kau mempermalukan putraku dihadapan para petinggi jeon jungkook!! Aku tau kita bukanlah saudara dekat kita saudara jauh namun kita tetap keluarga!!" Bu cheon berujar dengan amarah yang tercetak jelas dan suaminya Cheon hyun suk tengah menahan badan nya agar tidak kelepasan melayangkan tangan kepada tuan muda Jeon yang nyatanya kini masih setia degan wajah datarnya "Kau tersenyum.." jungkook berujar di iringi seringaian kecil dibibir nya membuat semua orang kebingungan apa maksud kalimatnya . "Mwo?! apa yang kau bicarakan brandal kecil?!!" bu cheon hampir saja melayangkan tamparan di pipi mulus jungkook namun terhenti "Kau tersenyum hari itu.. di rumah sakit usai kecelakaan tiga tahun lalu kau memelukku dengan tangis palsumu dan kau... kau tersenyum..." Bu cheon terpaku ditempatnya , wanita itu mati-matian menetralkan hormon adrenalin yang tiba-tiba berpacu dalam dirinya

"Apa maksudmu? kita keluarga jungkook ah mana mungkin aku seperti itu... omong kosong macam apa ini?" Jungkook hanya terkekeh pelan "Omong kosong atau tidak aku tidak peduli , lagipula memang benar soal cheon minki hanyalah bayangan ku dan tak lebih baik dariku. kalau begitu , permisi" jungkook menarik pak jang menjauh dari hadapan suami istri itu "NAPPUN SAEKKI JEON JUNGKOOK KEMARI KAU!!!" Bu Cheon histeris dengan keinginan penuh ingin mencabik-cabik wajah seorang jeon jungkook , musuh bebuyutan nya , satu-satunya halangan baginya untuk mendapatkan euphoria seutuhnya .

ia menuruni tangga lobby perlahan dan saat hendak masuk kedalam mobil ia menoleh kearah anak tangga , indra penciuman nya menangkap kembali aroma pear dan citrus namun kali ini ada yang baru... aroma Aster , Anyelir , Larkspur dan babybreath menjadi satu . menatap dengan tatapan kosong nya , tersenyum tipis lalu memasuki mobil sedangkan Pak Jang mengambil alih kemudi . benar saja , Kim Tae terduduk di salah satu baris anak tangga dengan sebuah buket bunga tergeletak disampingnya.. ia berniat memberikan bunga itu sebagai apresiasi nya akan tarian dan nyanyian indah jungkook tadi namun tampaknya mustahil..

saat melintasi jalan tol , langit senja terlukis cukup indah diluar sana.. "Langit senja begitu indah.. aku yakin kau akan menyukainya kookie ah... seperti ibu mu yang selalu menjadi penggemar indahnya gradasi senja..." Jungkook mendengus , ia sangat sensitif akan topik seperti ini "berhentilah bersikap seolah-olah kau adalah ayahku" ujarnya dengan nada datar "Sampai kapan kau akan seperti ini jeon jungkook?!! berhentilah dari keterpurukan mu dan bertahanlah sebentar lagi , aku akan membantu mu mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milikmu.." pak jang berujar menahan emosi dalam dirinya "untuk apa kau melakukan nya?!! aku tidak pernah memintamu melakukan semua itu!! berhentilah memanggilku dengan sebutan itu kau bukan ayah atupun ibuku! berhentilah berlagak seperti ayahku kau jelas-jelas bukan dirinya , dan berhentilah bersikap seolah-olah kau tau semua yang ada dalam diriku , berhentilah !! berhentilah bersikap menyebalkan seperti ini atau kau ku pecat!!"

semua kalimat menyakitkan terlontar begitu saja dari belah bibirnya... Pak Jang terdiam , sesuatu dalam dirinya tercubit keras dan terasa begitu menyakitkan... saling diam tak terasa langit sudah gelap dan mereka masih ada di kilometer 57 , hingga iba-tiba saja ban mobil tergelincir dan sulit dikendalikan membuat suara decitan keras antaara ban dan aspal , sontak jungkook juga pak jang panik "PAK JANG APA YANG TERJADI?!!" jungkook berujar dalam panik nya , Pak Jang yang juga bingung akan apa yang sedang terjadi berusaha sebisa mungkin mengontrol kembali arah dan laju mobil mereka .

'SKIIIT BRAKKK!!!' Usai terpontang panting menatap sisi kiri jalan tol yang merupakan dinding tebing , mobil sedan hitam itu menabrak cukup keras pagar pembatas di sisi kanan tol hingga sebagian badan mobil bagian belakang tergantung bebas diatas jurang berdasarkan laut dengan deburan ombak malam... mobil itu bak jungkat jungkit maut penuh ketidak pastian... "P..Pak Jang.." jungkook bergumam pelan.. kening nya dialiri oleh darah , beberapa serpihan kaca menggores wajah nya.. sedangkan Pak Jang tampak tak sadarkan diri... cukup lama hingga nyaris tengah malam ia masih berusaha berteriak meminta bantuan siapapun yang lewat namun naas nya tidak ada satupun kendaraan lewat , sebegini dalam kah para dewa membencinya?..

"Tolong kami... hiks.. Kumohon tolong kami... siapapun yang ada disana... Kumohon..." cicitan suaranya di iringi rintihan juga isak tangis.. ia berulang kali memanggil nama Pak Jang namun tidak mendengar sautan sedikitpun membuatnya semakin panik...

Disisi lain... Kim Tae tengah , melayang diudara terbang tinggi diatas langit malam hendak berangkat menuju gereja sakral tempat ia akan dibebaskan dari semua tugasnya dan dikirimkan kembali ke syurga . namun samar-samar ia mendengar bisikan aneh di telinga nya... suara seseorang meminta tolong... ia melihat ke arah arloji yang melingkar apik ditangan nya menunjukkan pukul 23.50 ia harus bergegas ke gereja sekarang dan tidak ada waktu untuk menolong orang lain... semakin ia berusaha mengabaikan semakin suara-suara itu jelas terngiang dalam kepalanya . sayapnya pun terkepak menuju ke sumber suara tersebut . kaki nya mendarat di aspal licin sebuah jalan tol dan matanya terbelalak saat melihat mobil sedan yang dikendarai jungkook tergentung separuh ditepi jalan seperti akan merosot terjatuh kedalam dingin nya debur ombak dibawah sana...

Jungkook merasakan kehadiran nya.. ia semakin meracau meminta tolong di iringi isakan dan pandangan putus asanya sedangkan Kim Tae masih terpaku ditempat , tubuhnya membeku... ia tidak mungkin mengikut campuri urusan kematian seseorang karena ia hanya ditugaskan untuk para hewan di bumi... ia melirik sekali lagi kearah arlojinya dan semakin mengalami konflik baitin saat tau waktunya tak lama lagi.. baru saja ia mengangkat sayap nya "Kumohon tolong aku... Aku.. Aku masih ingin hidup..." sebuah kalimat yang begitu sayu terdengar di perungunya bersamaan dengan angin cukup kencang membuat mobil itu oleng dan jatuh , terjun bebas ke arah laut . Jungkook hanya bisa memejamkan matanya pasrah.. ia tak sadarkan diri karena shock.. seperdetik sekian sebelum mobil itu menghantam permukaan laut , bersamaan dengan denting lonceng gereja menggema menandakan tengah malam telah tiba.. waktu seakan berhenti.. semua sunyi.. tak ada angin sedikitpun bahkan mobil tersebut melayang kaku diudara.. Mata hazel itu berpendar kebiruan.. sayapnya mengepak indah menghampiri sisi mobil.. ia menatap wajah jungkook yang tak sadarkan diri , sebagian dalam dirinya ikut sakit melihat semua kejadian itu.. perlahan tapi pasti dengan mudah nya ia mengangkat kembali mobil sedan dengan plat nomor 'AL 0197 JJK' itu kembali ke atas jalan tol .

Pendar cahaya kebiruan di matanya mulai hilang.. ia tersadar dari semua kejadian epic yang baru saja ia lakukan... angin kencang berhembus membelai sekujur tubuhnya menghantarkan sensasi goosebump..

"Apa yang baru saja kulakukan ya tuhan...."

#TuBerCulosis...

Sabtu , 20 Maret 2021

"Im back woohoo.. 3000 word+ shit... first time i wrote a chap that long... still , thanks buat yang masih baca , nungguin , dan apresiasi chapter kali ini... still need your vote and comment as support... after all hope u guys enjoyy and see u next chap!!" -StangeDreamer