webnovel

ಕೊನೆಯ ಮಿಷನ್ (the Last mission)

"kau... Kau siapa?! DASAR MESUM BRENGSEK!! BERANI BERANI NYA KAU MENCIUMKU HIKS!!"

Tae langsung blank seketika.. Demi dewa!! Pria dihadapan nya kini mampu merasakan kehadirannya?! bahkan mampu merasakan ciuman spontan yang ia berikan barusan , Lelucon macam apa ini?!! . Jungkook berdiri , mengusap kasar bibir nya lalu berujar "Lebih baik kau pergi! sebelum nasib mu berakhir sama seperti dua berandal tadi . ck sial first kiss ku" ia melanjutkan langkahnya menuju salah satu bangku taman tepat dibawah pohon maple . terduduk disana dengan yeontan dipankuan nya , menikmati angin semilir menerpa wajah nya , ia pun memejamkan matanya .

Kim Tae yang masih cengo akan kejadian barusan memilih untuk mengikuti Jungkook yang ternyata duduk dibangku tempat biasanya ia menerima wahyu . ia duduk di ujung bangku , memberi jarak yang cukup , takut-takut apabila pria manis itu masih menyadari kehadiran nya dan ia diserang shit... memikirkan nya saja ia bergidik ngeri .

Jungkook kembali mencium aroma pear juga citrus didekatnya , ia mendengus lalu membuka matanya . "Katakan kau siapa... kenapa masih mengikutiku? cari mati ha?!" ujarnya masih dengan tatapan kosong nya mengarah kedepan . Kim Tae kembali tertegun karea benar , pria ini masih menyadari kehadiran nya . "Mwo? Kau menyadarinya?... MWO?! KAU SADAR AKU ADA DISINI?!" ia berteriak keheranan menatap kearah pemuda itu yang tiba-tiba mendekat kearahnya , mencondongkan tubuh nya hingga hampir saja mereka berdempetan tanpa jarak , pria itu menatap tepat pada matanya namun... Binar doe itu kosong tak berisi... membuatnya bertanya-tanya dalam hati kenapa mereka setega itu pada pria manis ini... binar doe nya sangat indah namun , Kosong... "katakan kau siapa brengsek..." kalimat datar penuh tekanan membuat Kim Tae keringat dingin , sial menyeramkan sekali pria dihadapan nya kini...

"Tuan Muda!!" teriakan Bu Jung menarik atensi mereka berdua . "Astaga Tuan muda anda darimana saja!! kami semua mencarimu sedari tadi ya tuhan , banyak paket untukmu , ayo pulang!" Bu Jung menghampirinya dengan nafas tersenggal khas orang usai berlari . "Bu Jung!! tadi ada pria brengsek disini!! cepat tangkap!! Palli!!" ujarnya panik sembari menunjuk - nunjuk kearah bangku bekas Kim tae duduk tadi , namun Bu Jung hanya mengerutkan keningnya bingung sembari memperhatikan sekitar siapa tau ada orang yang dimaksud oleh majikan nya ini . "Pria? pria mana maksudmu tidak ada orang sama sekali disekitar sini!" Okis tertegun bingun namun lekas menjawab "Coba lihat keatas pohon! mungkin ia bersembunyi disana! lihat bu jung lihat~!" ujar nya tanpa sadar merengek agar Bu Jung mengecek pohon maple yang menaungi mereka . hasilnya , Nihil.. tidak ada siapa-siapa disana .

"hah... aku bisa gila lama-lama" gerutu wanita paruh baya itu menanggapi kelakuan tuan muda satu ini . "Jja! sepertinya kau butuh banyak istirahat agar tidak berhalusinasi seperti ini.. mari pulang... akan kubuatkan Pie strawberry dan Banana milk kesukaan mu" Bu Jung berujar sembari menuntun Jungkook mengikutinya ke arah Penthouse... tepat sebelum mengikuti bu Jung , Jungkook mengambil sehelai sapu tangan sutra yang tergeletak diatas tangan nya secara gesit , ia yakin itu milik si brandal tengik yang berani menciumnya tadi .

"Woah.... benar-benar tidak bisa melihatku ya? Hm... Tapi kenapa pria manis itu bisa?... AH! Mungkin dewa memberkatinya dengan kelebihan lain dibalik kekurangan nya..." Disinilah Kim Tae , duduk bertengger diatas pohon maple persis seperti yang Jungkook katakan tadi namun tidak ada manusia lain yang menyadari kehadiran nya kecuali Jungkook . lelucon macam apa ini? .

----------------------------------Ange Dernière Mission...

"Ada lima surat , biar ku bacakan saja , hm... pertama ini dari yayasan penyandang tuna netra , kedua... ohh , sumbangan SLB busan highschool , lalu yang ketiga... tagihan air penthouse Hallyu Ivy... keempat , hm.... ah ini sangat tidak penting yakin sekali anda akan menolak ... undangan talkshow blablabla apa itu tidak perlu mari kita skip , terakhir..." Sekretaris Jung membacakan surat-surat apa saja yang dikirim untuk tuan muda hari ini . namun saat hendak membaca surat terakhir.. ia malah melakukan aksi saling lirik dengan pak Jang yang kemudian memberikan gelengan kepala . "mana surat terakhir? aku ingin membaca nya sendiri" ujar jungkook membuat kedua sekretaris nya kelimpungan "e... Ekehm bukan apa-apa ini tagihan listrik bulan ini bukan apa apa tak perlu khawatir tuan" Jungkook yang terlampau peka akan gerak gerik orang lain merebut paksa surat terakhir , tangan nya meraba surat tersebut yang ternyata ditulis menggunakan huruf braille , tulisan khusus untuk penyandang tuna netra .

"Woah... tagihan listrik yang cukup pengertian sekali hingga ditulis menggunakan huruf braille..." ujarnya diakhiri dengan decihan , Pak Jang dan juga sekretaris Jung menelan ludah gusar , Jungkook mulai meraba permukaan kertas tersebut dan membaca nya perlahan " Undangan , ditujukan pada pemilik Euphoria Company... hm? dengan ini menyatakan.. mengundang tuan Jeon Jungkook... untuk mendatangi gema pentas Opera 'Before Night Fall' di Opera house euphoria ... esok malam... what the fuck?!!!" undangan itu ia remas hingga tak berupa ia berdiri dengan satu tangan bertumpu pada tripod nya , "tch?! mereka sengaja menggelar pentas opera melupakan esok adalah hari peringatan kematian kedua orang tua ku?!! sudah jelas... aku tidak akan pernah... tidak akan pernah!! menginjakkan kaki ku... ke tempat penuh para hyena kelaparan itu jika bukan keinginanku sendiri..." Pak Jang dan juga sekretaris Jung hanya bisa menganggukkan kepala dan menatap prihatin kepergian tuan muda keluar dari penthouse entah kemana..

-----------------------------Ange Dernière Mission...

Langkahnya menyusuri trotoar jembatan layang dengan tongkat nya sebagai pemandu jalan , meski tampak nya ia sudah hafal setiap jalan yang akan ia lewati tongkat itu tetap ia pakai untuk berjaga-jaga . berhenti di salah satu spot favoritnya , menghadap kearah sungai besar yang mengalir tenang dibawah jembatan layang dan bersandar pada pagar pembatas , mengulurkan lengan kiri nya dengan telapak tangan menengadah... membiarkan angin membelai wajah juga helai rambutnya yang semakin panjang hingga dibawah telinga bersamaan dengan terputarnya cuplikan-cuplikan kelam dalam pikirannya bak film monochrome dengan berbagai adegan pilu...

'Kau tuna netra apa gunanya?!! , aku ingin membuatnya menderita hingga ia sadar kalau ia tak pantas mendapatkan posisi pewaris! , Pentas akan dimulai lima menit lagi semua bersiap!! , Paman Jung mana Dad dan Mom? pentas akan segera dimulai.. kenapa mereka belum datang? hari ini mereka janji hadir dan merayakan ulang tahun ku yang ketujuh belas bukan? , Selamat atas suksesnya opera malam ini... ,TUAN BESAR JEON DAN ISTRINYA TIDAK BISA DISELAMATKAN!! , krak... ctash!! Skhat! ARGHGHHH , aku sudah melakukan in berkali-kali hingga suara ku habis dan kuku ibu jari ku terlepas ... aku sudah cukup lelah dengan semua ini... konon katanya kematian seorang seniman ada dua.... pertama saat mereka berhenti berkarya dan kedua saat mereka meninggal dunia... aku sudah melewati yang pertama kenapa tidak sekalian menghadapi kematian kedua? So.. Mom.. Dad... apakah disana indah?... BYURR' .

"ARGHHH!!!!! tolong... tolong hentikan... hiks..." semua suara juga cuplikan menyedihkan yang terputar dari awal masa kelamnya hingga percobaan bunuh dirinya tiga bulan yang lalu namun gagal mampu membuat air mata nya mengalir deras , ia menangis dengan dada yang sesak dan tangan yang sekarang beralih menggenggam erat sapu tangan sutra berwarna putih dihiasi bordiran bermotif helaian bulu berwarna emas yang sayang nya tak mampu ia lihat namun mampu ia raba... ia tak tau siapa pemilik sapu tangan itu , yang jelas.. memiliki sapu tangan itu digenggaman nya kini membuat dirinya merasa lebih tenang... ia menyukai aroma khas pear dan citrus yang menempel... air matanya mulai menyurut.. menyisakan isakan kecil... kepalanya tertunduk menatap kosong kearah sungai..

"Kita pernah bertemu.. dulu , saat kau bunuh diri disini... namun , siapa yang mampu menentang kuasa dewa bahkan saat semua orang ingin hidup kau justru ingin mati... ternyata pagi tadi bukanlah kali pertama kita bertemu..." di sebrang jembatan , Kim Tae berdiri tegap dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celana nya... ia ingat , dulu ia menyaksikan percobaan bunuh diri dari si manis nan arrogant jeon jungkook namun , ia tidak memiliki kuasa dan keinginan untuk menolong , hanya mampu melihat dari jauh tubuh indah itu terjatuh dengan suka rela menghantam air sungai dan tenggelam , beruntung petugas lekas sampai dan berakhir ia selamat , hidup , bernafas hingga detik ini...

"Hah... kenapa didalam sini bergemuruh seakan terjadi badai?... Dewa? apa malaikat juga mengalami sakit seperti manusia? tidak adil sekali.." Malaikat tampan itu mengusap dan menepuk kasar dada kirinya yang kini seakan terguncang badai... apa memang nya yang ia tau? ia hanya tau malaikat dicptakan untuk mengawasi manusia dan mahluk lain nya , memuja dan patuh terhadap perintah tuhan nya... tapi kenapa? kenapa getaran itu muncul jika seorang malaikat begitu mulia melebihi manusia yang fana?...

#Tuberculosis

Senin , 8 maret 2021

"Im back dreamies... wkwkwk long hiat and sangat slow up karena beberapa hari kemarin author sedang tidak enak badan disambi ujian tengah semester oala mumet . but now im here.. thanks buat yang masih nunggu dan baca sampai sekarang.. still need your vote and comment as support , after all hope u guys enjoyyy!" -StrangeDreamer