webnovel

Anak asuhku Anakku

mei_yama · Teen
Not enough ratings
53 Chs

8.

"sudah, semua sudah siap. Ayo kita berangkat" ucap Bimo sambil menenteng tas perlengkapan Embun.

"Ayo, kita berangkat. Ayoo.... tayang... tayang... embun." Lily menggoda embun yang mulai meloncat loncat kegirangan di atas pangkuan lily.

Hari ini jadual Embun untuk kelas renang dan seperti biasa Bimo dan Lily yang menemaninya. Lily sangat antusias dengan setiap perkembangan Embun. Bimo yang hanya fokus pada ponselnya hari ini mau masuk kelas dan menunggu Embun layaknya seorang Ayah.

"Wah, pantesan anaknya cantik. Ayah bundanya juga tampan dan cantik" puji seorang staff baru yang bekerja di kelas renang itu.

"Salah kamu, mereka berdua itu cuma sopir sama pengasuhnya. ibu si bayi ini meninggal saat melahirkan." sahut staff yang lain sambil berbisik dan mencolek pinggang staff baru itu.

Tiba tiba Embun memulai celotehannya.

"Bu...Bu..... bubu..." celoteh embun sambil mengayun ngayunkan kakinya saat perawatan spa.

"Apa sayang?" sahut Lily yang jari telunjuknya di pegang oleh Embun.

"Bu Bu katanya. Tau kamu apa maksud non Embun?" ucap Bimo yang berada di samping Lily.

"Apa emangnya?" tanya Lily penasaran.

"Bu, artinya babu. Tau dia lalu kita babunya. Hahahaha" Ejek Bimo yang menggoda Lily.

"Huh, asem. Dasar bemo!" ketus Lily sebal.

"Biar bemo yang penting tamvan. Salah ibuku dulu ngasih nama Bimo. kalau di plesetin jadi bemo. hhhh nasib nasib" keluh Bimo yang menggaruk garuk kepalanya.

"Tampannya iya sih bener. Cuman nyebelin!" ucap Lily keceplosan.

"Apa? jadi bener kamu mengakui aku tampan?" tanya Bimo dengan mata berbinar.

Lily hanya mengangguk dan malas menjawab dengan kata kata.

"Akhirnya ada yang mengakui ketampanan ku. Makasih loh ly" ucap Bimo dengan binar kebahagiaan yang melekat di wajahnya yang tampan.

"Hmmm asal kamu bahagia, bohong juga ga papa" kata Lily sambil duduk memangku tas perlengkapan Embun.

"Sial aku di PHPin" ucap Bimo yang kesal dengan ucapan Lily yang menggodanya.

"Kalian serasi loh, kenapa enggak jadian aja?" cletuk seorang pegawai yang sedang mengisi daftar hadir di buku member Embun.

" jadian mbak?" tanya Lily polos.

"Mbak, kalau kita jadian bakal ada Guntur di siang bolong mbak" jawab Bimo asal.

Gludurrrrr....

Suara Guntur menggelegar di iringi langit gelap berawan. Di luar sedang gerimis dan hanya gunturnya yang terdengar sampai menggetarkan jendela jendela. Bimo menelan ludah kasar atas ucapannya yang ngawur barusan. Sesekali Bimo menepuk bibirnya dan menyesali ucapnya.

"Takut ya, makanya jangan ngawur kalau ngomong. baru gitu. gimana kalau habis mencaci setelahnya cinta mati. kan gengsi" Gerutu Lily sambil menggendong Embun yang sudah selesai dengan perawatanya.

🌸🌸💮💮🦜

cit.....

Laju mobil berhenti tiba tiba karena mobil di depan Bimo berhenti mendadak dan hampir saja terjadi kecelakaan beruntun. Lily langsung pucat pasi keringat dingin dan detak jantungnya berdetak tak beraturan. Bimo yang melihat itu seketika memastikan keadaan Lily dengan mengusap keringat dingin di wajah Lily dengan tanganya.

"Kamu enggak apa apa kan?" Bimo menatap Lily intens.

Lily hanya menggeleng dan masih mendekap erat Embun yang terlelap di pelukannya. Tatapan Lily masih kosong Lily masih terkejut dengan kejadian barusan.

Seorang pria berbadan besar berdiri dan mengetuk kaca jendela, Bimo turun dari mobil dan terjadi perdebatan. Tak lama terjadi perkelahian antar dua orang pria dewasa itu. Lily semakin panik dan bingung harus berbuat apa. Tak ada yang bisa Lily lakukan selain tetap berada di dalam mobil karena ketakutan. Badan Lily gemetaran dan kakinya lemas.

Hingga kedua orang yang bersitegang dan saling adu jotos itu di giring ke kantor polisi dan akhirnya Juno juga yang kerepotan mengurus semuanya. Tak di sangka lawan adu jotos Bimo tadi adalah sopir dari Sandra.

Sandra adalah seorang pengusaha kaya yang dijodohkan oleh ibu dari Juno. Namun Juno sama sekali tak menyukai sifat sandra. Ayah dan ibu Juno telah bercerai semenjak Juno SMP. Ibu Juno nyonya Kim menetap di Korea bersama suami barunya. Nyonya Kim sama sekali tidak menyetujui pernikahan Juno dan Namira.

Sebab itu saat Namira meninggal pun Juno tak memberi tahu ibunya. karena hal itu akan sangat menggembirakan bagi nyonya Kim. Juno lebih memilih menjauh dari ibu kandungnya dan hidup bersama Ayahnya.

Dahulu saat Ayah Juno dalam keterpurukan ibu Juno, nyonya Kim malah pergi dari rumah meninggalkan Juno dan ayahnya demi mengejar hidup mewah bersama laki laki yang lebih kaya. Semenjak saat itulah, Juno sangat membenci ibunya.

🐚🐚🐚

Dunia memang tak selebar daun kelor, terkadang kita malah bertemu dengan orang yang paling kita hindari dan sulit bertemu dengan orang yang kita cari.

"Juno, Juno Mahendra?" tanya Sandra yang berdiri tepat di samping Juno.

Juno menoleh dan terkejut kenapa wanita tak tau malu itu lagi. Juno hanya diam dengan wajah datar dan tak menjawab. Sandra tak pernah menyerah untuk mendapatkan Juno meskipun tau Juno telah beristri. Beberapa kali Sandra mencoba untuk mengadu domba Namira dan Juno agar mereka bercerai. Namun tak berhasil hingga Sandra putus asa dan pergi ke Korea.

Tapi hari ini, kenapa Sandra ada di kota ini lagi? Apakah Sandra sudah mengetahui tentang kematian Namira?

ataukah Sandra kembali dengan siasat licik lagi?