webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Rumah Narina

" Mom, dua hari lagi Milly ulang tahun, Mommy ingatkan? " tanya Milly.

Setelah makan malam Emely, Milly, dan Raka bersantai di ruang tv sedangkan Alzyas berada dikamar nya.

" Oh astaga, Mommy hampir lupa sayang " ujar Emely merasa bersalah

" hmmmmm jangan bilang, kalo Mommy juga lupa beli kado buat Milly " Emely meringis merasa tidak enak pada Milly, sedangkan Raka hanya tersenyum.

" ok baiklah, sekarang Milly mau kado apa dari Mommy dan Daddy? " Milly tersenyum bahagia mendengar pertanyaan dari Raka

" Milly mau, buat Birthday Party dan mengundang semua teman-teman Milly " pinta Milly dengan begitu antusias.

Emely sedikit berfikir sebelum menjawab " baiklah, Mommy akan menyulap taman belakang menjadi tempat Birthday Party Milly "

" Thank you Mommy " Milly memeluk Emely dengan erat.

Tersirat di benak Emely, kalau saja dirinya juga bisa leluasa memeluk Alzyas seperti ia memeluk Milly saat ini, pasti hatinya akan sangat bahagia.

" Alzyas, mau kemana sayang? " ujar Raka

Emely beralih memandang Alzyas yang baru saja menuruni anak tangga, lalu mengurai pelukannya dengan Milly.

Alzyas mengenakan jeans pendek selutut, dipadukan dengan sweater Hoodie over size yang membalut tubuh mungilnya, serta memakai sneakers putih dan ransel yang disandang di pundak kanannya, rambut panjang nya ia kuncir keatas.

" aku mau kerumah Narina, mau ngerjain tugas kelompok " jawabnya tanpa menoleh kearah Raka

" Daddy antar ya? "

" nggak usah aku bisa pergi sendiri, lagian pak Ujang juga udah nunggu di depan " Alzyas berlalu tanpa menunggu jawaban sang ayah.

" Alzyas tunggu " panggil Emely, seketika Alzyas menghentikan langkahnya.

" apa lagi? "

" besok, Alzyas ikut fitting gaun yah nak " Alzyas mengerutkan keningnya mendengar ucapan Emely

" besok lusa Milly ulang tahun, Mommy ingin kalian memakai gaun yang senada " ucap Emely

Alzyas diam membeku, mendengar kata-kata ULANG TAHUN, Alzyas sedikit melirik Milly yang duduk disebelah Raka, sebelum berlalu pergi tanpa menjawab ajakan Emely

Selama dalam perjalanan menuju rumah Narina, Alzyas hanya termenung, memandang keluar jendela, melihat cahaya lampu malam yang menerangi kota Jakarta.

Alzyas tersenyum miris saat mengingat kata-kata ULANG TAHUN. Dan mengingat betapa antusiasnya Milly menyambut pesta ulang tahunnya.

" gue aja lupa kapan terakhir gue ngerayain ulang tahun sama Daddy dan Mommy " batin Alzyas " Mom, Zyas kangen..... kenapa Mommy nggak pernah dateng ke mimpi Zyas... " tanpa terasa air mata nya menetes namun dengan cepat ia hapus

" non Alzyas kenapa non? " tanya pak Ujang dengan lembut, yang melihat Alzyas dari kaca mobil

" enggak apa-apa kok Pak, aku cuma lagi inget sama almarhumah Mommy aja " jawab Alzyas seadanya dan memaksakan diri untuk tersenyum.

Pak Ujang menatap Alzyas dengan ibah, bagaimana tidak, pak Ujang bekerja dengan keluarga Raka sudah sangat lama, bahkan dari Raka mengeyam pendidikan nya di universitas, dan sedikit banyak nya Pak Ujang mengetahui rumit nya kisah keluarga ini.

" sampai kapan den Raka menyembunyikan status Non Alzyas yang sebenarnya... Kasian dengan gadis ini, dia tidak tahu bahwa ibu kandungnya masih hidup, bahkan setiap hari mereka bertemu " Batin Pak Ujang.

Beberapa menit kemudian, Alzyas pun sampai di depan gerbang rumah Narina. Alzyas sudah meminta pak Ujang untuk pulang lebih dulu.

" gue pikir Lo nggak dateng " ujar Narina seraya membuka pintu gerbangnya

" Shasa udah dateng? "

" udah, tuh orang nya lagi makan... baru aja dateng udah minta makan, emang dasar kampret tu anak " gerutu Narina sambil tertawa.

Setelah menyelesaikan tugas mereka, Narina mengajak Alzyas dan Shasa untuk bersantai di gazebo pinggir kolam.

" Nih, art gue buatin kalian roti bakar " Narina meletakkan piring berisi kan roti bakar ke hadapan Alzyas dan Shasa.

" art Lo emang the best deh " ujar Shasa sambil menikmati roti itu.

" Alzyas, Lo mikirin apaan sih, dari tadi senyap mulu... sakit Gigi Lo? "

" nggak kok "

" kalo Lo ada masalah, Lo cerita sama kita siapa tau kita bisa bantu Lo " Alzyas menghela nafas berat lalu tersenyum manis pada Narina.

" apaan sih Lo senyam-senyum nggak jelas gitu!!!!! Lo makan ni roti bakar, keburu abis sama ni makhluk " tunjuk Narina pada Shasa yang sedari tadi tak berhenti mengunyah.

" Nar, gue mau ketoilet bentar kebelet, toilet Lo dimana? "

" oh, Lo dari sini lurus aja terus belok kiri, di sana ada toilet "

Alzyas beranjak dari duduknya lalu pergi menuju toilet yang sudah di tunjuk kan oleh Narina

Ponsel milik Narina berdering, dan dilayarnya tertera nama Joko yang menghubungi nya.

" ngapain ni kadal burik nelfon gue? "

" kangen sama Lo mungkin " celetuk Shasa

PLITAK!!!!!

Sebuah sendok terbang, dan mendarat tepat mengenai kepala Shasa.

" Narina!!!!!! sakit taukkkkk!!!!!!! "

" mangkanya kalo ngomong di saring dulu!!!!! bego di pelihara!!!! " Shasa hanya mencibirkan bibir nya

" halo ada apa!!! kalo nggak penting gue matiin nih " ujar Narina dengan ketus setelah menggeser tombol hijau pada ponsel nya

" sadis banget sih!!!! Lo dimana? " tanya Joko yang di seberang sana

" dirumah lah "

" gue sekarang didepan rumah Lo ni sama Sammy dan yang lainnya!!! "

" Ha??????? "

" kagak usah teriak!!!!!! gue nggak budek Maemunah!!!! "

" ngapain Lo kerumah gue bambangggggg!!!!! " kesal Narina

" mau numpang berak gue "

" setan Lo ya!!!!!! kenapa nggak berak di rumah Lo aja!!!!! "

" gue habis jalan sama anak-anak, tiba-tiba perut gue mules, rumah gue masih jauh jadi gue mampir aja kerumah Lo!!!!! "

" dasar nggak tau malu Lo!! "

" Bodo amat!!!!!!! buruan kedepan, nanti dikirain tetangga rumah Lo, gue mau maling!!! perut gue juga udah mules banget nih "

" emang tampang Lo mirip kok!!! "

" anjirrrrr Lo!!!! buruan, udah di ujung ni!! "

" kebangetan banget sih Lo, numpang berak di rumah orang!!!!! "

Narina mengakhiri sambungan teleponnya.

" siapa yang nelfon Lo ? " tanya Shasa

" Jo, dia di depan "

" serius Lo? "

" iya!!! "

" dia sendirian? "

" ngajak satu RT!!!! "

" Ha? "

" becanda, ya kali dia datang kerumah gue ngajak satu RT "

" bisa aja Nar, mungkin pas ngelamar Lo nanti "

" Shasa gue tampol beneran Lo ya "

Shasa langsung membekap mulutnya sendiri, Narina beranjak untuk menghampiri Joko yang sudah menunggu di depan gerbang rumah nya.

" cepetan!!!! lama banget sih, gue udah kebelet nih, kan nggak lucu kalo gue berak disini " seru Joko

" kampret Lo ya, kerumah gue cuma buat numpang berak doang!!!!! Lo pikir rumah gue toilet umum!!!!" balas Narina sambil membuka kunci gerbang.

" cerewet banget sih Lo, kayak mak-mak!!!! "

Joko dan Sammy memang sudah biasa datang kerumah Narina, hingga tak ada kecanggungan dari keduanya, berbeda dengan Aditya, Arga, dan Denny.

" kalian dari mana? " tanya Narina, setelah mempersilahkan duduk pada keempat pemuda tampan itu, saat ini mereka sedang duduk di ruang tamu, sedangkan Joko sedang menuntaskan panggilan alamnya.

" nih, kita lagi nemenin Denny cari kado buat pujaan hati " ujar Sammy

" cak ile..... gaya-gayaan " ejek Narina, Denny hanya tersenyum

" hai guys!!!!!!!! " Shasa menghampiri Narina dan yang lainnya.

" lah, kok bisa ada Shasa di sini? " tanya Arga

" iya, kita lagi ngerjain tugas kelompok dari Pak Rahmat " jawab Shasa

" Jo lama banget sih " gerutu Aditya yang baru mengeluarkan suara

" nyasar kali " sahut Denny

" mana mungkin, tu burik udah biasa kali keluar masuk rumah ini " sahut Sammy

Tak lama kemudian, yang di tunggu pun datang.

" Nar, toilet di belakang rusak ya? " tanya Joko

" nggaklah, enak aja Lo!!!!! "

" pintu nya kek kunci, jadi gue ke toilet atas "

" astaga gue lupa, di toilet belakang ada Alzyas " jawab Narina

" Alzyas disini juga? " Tanya Sammy dengan semangat, berbeda dengan Aditya yang terlihat lebih tenang.

Setelah keluar dari toilet Alzyas kembali ke gazebo, namun tak nampak Narina dan Shasa disana.

" Narina sama Shasa mana? " gumam Alzyas sembari membereskan semua buku-buku milik nya, kemudian beranjak untuk mencari kedua temannya nya.

Samar-samar Alzyas mendengar gelak tawa dari ruang tamu, Alzyas langsung memasukkan ponselnya kedalam saku setelah menghubungi pak Ujang untuk segera menjemput nya.

" Narina gue pam- " Alzyas terdiam melihat Aditya dan teman-temannya ada di rumah Narina

" Hai Alzyas!!! " Joko, Sammy, Denny dan Arga melambaikan tangan mereka kearah Alzyas kecuali laki-laki bermata coklat itu.

Alzyas tersenyum kecil, lalu menghampiri mereka semua, Alzyas sedikit melirik kearah Aditya yang menatapnya tanpa berkedip.

" Nar, gue pamit yah... soalnya udah malem "

" kok cepet banget, masih sore ni " ujar Narina

" iyah, kok cepet banget kita baru aja sampe " sahut Jo

" gue masih ada urusan lain di rumah, gue duluan ya, bye semua "

" Alzyas tunggu " Sammy meraih pergelangan tangan Alzyas

" Lo pulang sama siapa, biar gue anter ya " tawar Sammy, membuat Aditya sedikit salah tingkah. Alzyas kembali sedikit melirik ke arah Aditya yang masih menatapnya seperti memohon agar dirinya tak menerima tawaran Sammy.

" nggak usah Sam, lagian gue juga di jemput kok, mungkin jemputan gue udah nunggu di depan " balas Alzyas sembari melepaskan tangan Sammy yang menggenggam pergelangan tangannya, jawaban Alzyas membuat Aditya sedikit merasa tenang.

" Sha, Lo bisa nemenin gue kedepankan? " tanya Alzyas

" tentu " Shasa langsung beranjak dari duduknya.

" gue perhatiin, kayak nya Sammy lagi usaha banget deh buat ngedeketin Lo " ucap Shasa

Alzyas dan Shasa sudah berdiri didepan gerbang, menunggu kedatangan pak Ujang

" perasaan Lo aja kali "

" emang Lo nggak ngerasa gitu? " Alzyas tersenyum lalu menggeleng.

" terus kalo nanti tiba-tiba tu orang nembak Lo gimana? "

" Lo mikirnya terlalu jauh neng!!!! " Alzyas hanya tertawa sumbang menanggapi ucapan Shasa

" jemputan gue udah dateng tuh " tunjuk Alzyas, setelah mobil yang dikendarai pak Ujang berhenti didepan mereka

" gue balik ya, bye!!!!! "

" bye... hati-hati yah "

Shasa kembali menghampiri teman-temannya yang masih di ruang tamu bersama pemilik rumah.