webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Cemburu

" Aditya mana ya, padahal gue udah beliin minuman buat tu orang " sedari tadi Alzyas mencari keberadaan laki-laki itu.

" perasaan tadi, mereka masih dilapangan " sahut Shasa

" Lo sih, kelamaan ngobrol sama cowok yang namanya Calvin tadi " sambung Narina

" tadikan nggak sengaja ketemu, bukan gue yang nyamperin dia " jawab Alzyas yang mulai kesal karena kalimat Narina

" coba deh Lo telfon aja orang nya " usul Shasa.

Tak berfikir lama, Alzyas langsung menghubungi Aditya namun ternyata tak di respon oleh laki-laki itu.

" gimana? " tanya Narina

" nggak di angkat " jawabnya

" mungkin hp nya masih di loker, udah kita kekantin aja lagi, siapa tahu mereka disana " ajak Shasa.

Ketiga gadis itu pun kembali kekantin untuk menemui Aditya dan teman-temannya. Benar saja mereka sudah duduk dikantin menikmati makanan mereka, namun tak nampak sosok Aditya disana.

" ternyata kalian udah disini " ujar Shasa yang langsung duduk tepat di samping Arga

" hai Narina..... mau nyamperin aak Jo ya " seringai Jo yang membuat Narina bergedik kesal

" apaan sih Lo kecebong " sahut Narina

" Aditya mana? " tanya Alzyas yang sudah tidak tahan untuk mengetahui keberadaan laki-laki itu.

Sammy, Arga, Denny dan Joko saling lempar pandangan sebelum menjawab pertanyaan Alzyas.

" Lo sendiri tadi kemana? " tanya Denny yang sedikit ketus, Alzyas mengerenyitkan kening nya

" tadi gue dari kantin beli minuman buat dia " Alzyas menunjukkan sebotol minuman yang berada di tangan nya.

Arga berdecih " yakin, Lo dari kantin, bukannya Lo tadi lagi asik ngobrol sama tim lawan, sampe Lo lupa sama Aditya " singgungnya

" Arga!!!!!!! " cela Sammy, Arga tak peduli.

" Aditya lagi di ruang ganti, samperin aja " usul Joko dengan tersenyum manis.

Tidak ingin menunggu lama lagi, Alzyas langsung berlenggang pergi menemui kekasihnya itu.

" gue nggak suka ya, cara Lo ngomong tadi " tegur Narina

" apaan, gue ngomong fakta " balas Arga

" kita bertiga emang dari kantin, dan Alzyas beli minuman buat Aditya, tapi waktu mau balik lagi kelapangan kita nggak sengaja ketemu sama tim basket SMA Garuda karena ternyata capten nya itu temennya Alzyas " papar Shasa

" bener!!!!! dan mereka juga nggak cuma berdua ada kita berdua juga " sambung Narina

" mangkanya, sekali-kali tu moncong di sholawatin biar nggak bablas kalo ngomong " ujar Joko

" tumben Lo pinter " ucap Sammy

" eh, dari orok juga gue emang udah pinter!!!! kalian aja yang kagak sadar " Joko kembali menikmati makanan nya.

Arga dan Denny sedikit merasa bersalah karena bersikap ketus pada Alzyas.

Baru saja berbelok kearah ruang loker, Alzyas sudah disuguhi dengan pemandangan yang membuat matanya terasa pedas. Bagaimana tidak, seorang gadis bergelayut manja di lengan laki-laki yang sedari tadi membuat hatinya tidak tenang. Aditya sudah mengganti seragam basket nya dengan seragam sekolah nya.

Alzyas menatap tajam kearah mereka, botol minuman yang sedari tadi di pegang ia remas hingga menunjukkan pembulu darah di punggung tangan nya yang putih, Alzyas mengurungkan niatnya untuk menghampiri Aditya.

" Malika, Lo bisa lepas nggak!!!! gue risih!!!!! " Aditya melepaskan genggaman Malika pada lengannya, membuat gadis itu tersenyum kecut

" hai semua!!!!!!! " Malika tersenyum manis pada teman-teman Aditya yang masih berada di kantin.

" kok kalian bisa berduaan sih " tunjuk Denny

Ingin sekali rasanya Narina mencongkel mata Malika yang menatap nya dengan sinis, dan ingin sekali rasanya Shasa menjambak rambut gadis itu.

" Alzyas mana? " sontak pertanyaan dari Arga membuat Aditya sedikit terkejut

" mana gue tau lah " jawab Aditya yang seakan tidak perduli namun berbeda terbalik di dalam hatinya.

" lah, bukannya tadi di mau nyamperin Lo " ujar Joko

" dari tadi Alzyas cariin Lo, kenapa Lo bisa sama Malika " sambung Sammy

" Sam..... gue ini sepupu Lo " Sammy tidak perduli dengan tatapan tajam Malika.

" ngapain dia nyariin gue, bukannya dia sendiri tadi sama cowok lain, dan nggak perduli sama gue " Aditya tersenyum kecut saat mengingat itu.

" Eh Aditya Lo denger ya, pasang tuh telinga baik-baik!!!!!! " suara lantang Narina " Saat pertandingan selesai, Alzyas langsung lari kekantin beli minuman buat Lo, dan kalo Lo ngeliat dia lagi ngobrol sama capten lawan, karena tu cowok temennya Alzyas di sekolah lamanya, dan di sana mereka nggak cuma berduaan aja, ada gue dan juga Shasa!!! " telak itu membuat Aditya bungkam

" dan sekarang apa yang kita liat, Lo malah berduaan sama nih nenek lampir!!!!!! dan gue pastiin kalo Alzyas juga liat ini " sambung Shasa, baru saja Malika hendak menjawab Sammy langsung menahan nya.

" tenang guys..... ini hanya masalah sepeleh dan salah paham doang " bujuk Sammy yang mencoba mendinginkan suasana

" kita tau kalo Lo itu tipe cowok cemburuan, tapi rasa cemburu Lo bener-bener nggak pada waktu yang tepat " Narina beranjak dari duduknya kemudian berlalu pergi diiringi oleh Shasa.

Saat Bel terakhir bernyanyi, itu tandanya aktivitas belajar mengajar di sekolah telah selesai, semua siswa-siswi berbondong-bondong keluar dari kelas mereka.

Alzyas tak memperdulikan suara yang sedari tadi memanggil namanya, dirinya justru mempercepat langkahnya.

" Alzyas tunggu!!!!! " laki-laki yang sedari tadi memanggil namanya kini berhasil menahan nya.

Gadis itu sama sekali tidak ingin menatap mata laki-laki itu, matanya masih terasa panas saat mengingat kejadian di depan ruang loker.

" kenapa menghindar? "

" nggak!!! lepasin tangan aku "

" aku nggak akan lepasin tangan kamu, sebelum kamu jelasin semuanya ke aku "

Alzyas menatap dingin laki-laki yang masih berdiri tepat di hadapannya.

" apa yang mau aku jelasin, kalo kamu sendiri lagi mesra-mesraan sama tu cewek dempul!!! " sontak hal itu membuat laki-laki itu tertawa terbahak-bahak.

" nggak usah ketawa, nggak ada yang lucu "

" kamu cemburu??? "

" what? I am jealous? will never !!!! " balas Alzyas " apa lagi cemburu sama tu cewek, nggak banget!!!! " sambung nya

" yakin, kamu nggak cemburu? " Aditya mengangkat sebelah alisnya.

" nggak ada sejarah nya, seorang Alzyas cemburu sama cowok " ucap Alzyas dengan santai dan percaya diri

" ok baiklah kalau begitu, suatu saat kamu akan merasakan sakit nya rasa cemburu itu seperti apa... bahkan mungkin aja bisa buat kamu nangis " tantang Aditya

" NGGAK AKAN!!!!! bukannya kamu yah, yang cemburu waktu liat aku lagi ngobrol sama capten lawan? " Alzyas mengangkat sudut bibir nya membentuk senyuman sinis

" jelaslah aku cemburu!!!!! karena kamu lebih milih ngobrol sama cowok lain, ketimbang nyamperin aku ke lapangan, aku pacar kamu loh ini "

" kayak nya aku nggak perlu jelasin lagi deh, karena Narina sama Shasa pasti udah jelasin semuanya sama kamu dan teman-teman kamu " Alzyas berpangku tangan menghadap Aditya.

Baiklah, Aditya sudah kehabisan kata-kata untuk membalas Alzyas yang memang menurutnya benar.

" ok, aku akuin aku kalah, dan kamu menang.... aku salah dan kamu benar " ujar Aditya.

" nggak ada yang kalah ataupun menang, dan nggak ada yang salah ataupun benar, hanya komunikasi kita aja yang masih kurang " jawab Alzyas dengan tersenyum manis.

Menurut Alzyas, tak ada gunanya memperpanjang masalah yang tidak penting seperti sekarang ini.

" jadi, kalian udah baikan ni????? " sosok Arga dan yang lainnya muncul dari balik tembok kelas, karena sejujurnya mereka sedari tadi menguping pembicaraan Alzyas dan Aditya.

" yahhhh nggak ada acara cipok-cipokan nya ni, padahal udah dari tadi nungguin " celetuk Joko

KLETUKKKKKKKKK

Sebuah benda tumpul, mendarat dengan tepat di kepala Joko, membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

" dasar monyet!!!!!!! tu mulut nggak di sekolahin apa????? " tunjuk Narina

" bener tu, mangkanya asal meluncur " sahut Denny

" sekali lagi Lo ngomong begituan, gue tampol beneran Lo " ancam Narina

" hantam aja Nar, gue dukung Lo " ujar Arga dengan semangat

" penghianat Lo!!!!! " tunjuk Joko pada Arga

" sorry bro, gue ambil aman " Arga menahan tawanya.

" iya, gue nggak akan ngomong lagi!!!! tapi gue bakalan langsung lakuin itu sama Lo " Setelah mengatakan itu Joko langsung berlari tunggang langgang, karena Narina sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali menyerang nya

" Joko kampret!!!!!!!!!!!!!!! gue hajar Lo ya!!!!! " Narina berlari mengejar Joko yang sudah lebih dulu

" hahahaha hahahaha " Alzyas, Aditya dan teman-temannya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah kedua sahabat mereka.