webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Bucin

Waktu terus berjalan sebagaimana takdir yang sudah di tentukan oleh yang maha kuasa, hari demi hari hubungan Alzyas dan Aditya semakin membaik dan masih dalam batasan sewajarnya sepasang kekasih, sedangkan Malika masih terus berusaha untuk menghancurkan hubungan itu.

Sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Alzyas, Aditya dan teman-temannya saat ini berada di salah satu cafe ternama di ibukota, mereka menghabiskan waktu bersama karena hari ini adalah hari minggu.

" kira-kira kelas 12 nanti kita bakalan satu kelas nggak ya " ujar Shasa

" semoga aja, kita semua satu kelas " balas Arga

" iya tu, kan enak kalo kita satu kelas, kita bisa belajar sama-sama " sambung Joko

" alahhhhhh belajar sama-sama apaan, yang ada Lo bakalan nyontek mulu sama gue atau pun yang lainnya, secara otak Lo kan kecil " ejek Narina

" sialan Lo nyet!!!!! enak aja bilang otak gue kecil, otak Lo tu pendek!!! " balas Joko yang tak terima

" udah, yang sama-sama kagak punya otak kagak usah saling ngatain!!!! " ujar Arga

" Arga!!!!!!!!!!! anjir Lo ya!!!!!! enak aja nyamain gue sama ni orang!!!! " pekik Narina

" sabar Nar, nanti susuk kecantikan Lo pada copot teriak mulu kayak petasan " sahut Shasa

" nih juga satu, enak aja ngatain gue pakek susuk " sahut Narina " emang bener cocok Lo berdua " tunjuk Narina pada Arga dan Shasa bergantian.

Satu lagi, kini Arga dan Shasa juga sudah resmi menjadi sepasang kekasih seperti Alzyas dan Aditya. Arga berusaha meyakinkan perasaanya pada gadis yang tidak mudah peka itu.

" idihhhhhhh sok malu-malu Lo " ujar Narina lagi, karena Shasa diam-diam tersenyum

" iye..... pada hal kalo di belakang pasti udah jingkrak tu kesenengan " sambung Joko

" Emang, di depan sama di belakang Shasa beda ya? " kini giliran Denny yang bersuara

" Bedalah Den, Lo liat aja di depan kita tuh " tunjuk Sammy pada Aditya dan Alzyas.

Bagaimana tidak, tanpa malu-malu lagi di hadapan teman-temannya seorang laki-laki bertopang pada bahu Alzyas, dan siapa lagi kalau bukan Aditya. Dirinya asik memainkan jari jemari lentik Alzyas karena ponselnya di dalam tas selempang milik Alzyas dan malas untuk memainkan ponselnya.

" Aditya mulai bucin tu " ejek Denny

" ho'oh beda banget sama Aditya yang dulu " sambung Arga, Aditya tidak menggubris perkataan Denny maupun Arga dirinya masih fokus pada Alzyas yang masih setia pada novelnya, seakan tidak terganggu dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki di samping nya dan perdebatan teman-temannya.

" Astaga, gue bisa gila liat yang beginian " ujar Narina yang mulai berapi-api " woy!!!!!! disini bukan cuma kalian berdua!!!!! yak elaaaaa!!!!!" serang Narina saat melihat Aditya yang kini memainkan pipi mulus Alzyas.

" Lo berisik banget sih Narina!!!! nggak capek apa, tu mulut ngoceh mulu " ucap Alzyas tanpa menoleh

" iya nih, udah nikmatin aja apa yang ada di depan mata Lo!!!! " sambung Sammy sambil menahan tawa

" nikmatin pale lu!!!!! yang ada mata gue bisa bengkak!!!! "

" ya udah, kalo gitu Lo tutup mata aja!!!! ni balok es kan sekarang emang lagi bucin-buncin nya sama gue " sahut Alzyas lagi

" eh mulut nya " Serka Aditya

" tuh, mampus Lo, bangunin macam tidur " ejek Shasa

" opss sorry baby " ucap Alzyas dengan mengedipkan matanya, Aditya tersenyum lalu menarik hidung mancung kekasih nya itu, sedangkan Narina dan yang lain hanya bisa membulat kan mata mereka melihat keromantisan sepasang kekasih itu dengan kesal.

" duh, kok gue jadi gerah ya!!!! atau AC nya yang kurang dingin " ucap Sammy

" bener, gue ngerasa lagi di depan api unggun " sambung Arga

" kok tiba-tiba gue pengen berak yah " sahut Joko

" duh gue rasa pengen nonjok orang " ujar Denny

" CUKUP!!!! gue beneran nggak tahan liat ni dua bucin " Narina langsung beranjak dari duduknya kemudian berlalu pergi karena dirinya takut semakin kesal melihat Aditya dan Alzyas yang semakin bermesraan, hal itu membuat teman-teman nya tertawa terbahak-bahak.

" dasar jones!!!! " ejek Shasa di sisa tawanya.

**********

Larasati dan Herman baru saja tiba di bandara, sedang kan Raka dan Emely sedang dalam perjalanan untuk menjemput mereka.

" Pa, mama harap papa bisa bersikap hangat pada Raka dan juga Emely " bujuk Larasati.

Larasati memang sangat menyayangkan atas perbuatan anak nya itu dengan membohongi mereka semua, namun walau bagaimanapun itu semua juga memiliki alasan.

" mama tahu, apa yang dilakukan oleh Raka adalah sebuah kesalahan yang teramat besar, tapi tidak sepenuhnya salah Raka " ujar Larasati lagi, karena tidak mendapat respon dari suaminya.

" kebohongan tetaplah sebuah kebohongan Larasati, jika Raka menyadari kesalahannya seharusnya sejak awal dia mengatakan yang sebenarnya pada Alzyas " jawab Herman dengan tegas " bukan malah sebaliknya, membiarkan Alzyas terus hidup dalam sebuah kebohongan yang dia buat, membiarkan Alzyas terus bersedih atas meninggalnya Kirana, dan kalian bisa lihat sendiri bagaimana Alzyas berperilaku sekarang terutama pada Emely!!! " lanjut nya.

Kalimat Herman terhenti saat melihat anak dan menantunya sudah datang untuk menjemput mereka.

" Selamat datang papa " ucap Emely dengan ragu-ragu, tanpa menjawab dan menoleh Herman langsung berjalan mendahului ketiganya.

Larasati merasa sangat prihatin atas sikap suaminya, padahal dulu Herman lah yang paling menyayangi Emely namun karena keterlibatan nya dengan kebohongan yang Raka lakukan hal itu justru membuat Herman membenci mereka berdua.

Sesampainya mereka dirumah, Milly dengan antusias menyambut kedatangan Larasati dan Herman.

" selamat datang Oma Opa " Milly tersenyum hangat pada kedua insan yang sudah terlihat tua itu.

" dimana Alzyas? " tanya Herman yang tak memperdulikan kehadiran Milly

Satu hal lagi yang juga harus mereka ingat, bahwa Herman sampai sekarang belum bisa menerima kehadiran Milly.

" Alzyas lagi pergi sama teman-teman nya Pa " jawab Raka

**********

Hingga sore hari, mobil sport milik Aditya kini berhenti tepat di depan gerbang besar milik Raka.

" huh.... waktu cepet banget berlalu " ujar Aditya

" namanya juga waktu " sahut Alzyas sembari hendak membuka pintu namun ditahan oleh Aditya

" kenapa? " Alzyas memiringkan kepalanya menghadap Aditya

" aku sayang kamu " jawab Aditya

" In know!!! " Alzyas tersenyum manis pada laki-laki itu

" kalau suatu saat terjadi sesuatu sama hubungan kita tetaplah bertahan dan jangan saling meninggalkan " pinta Aditya dengan sungguh-sungguh

" jangan pernah menghawatirkan masa depan, cukup jalani sebagai mana mestinya, percaya sama tuhan " jawab Alzyas " bye!!!!! I love you " setelah mengucapkan tiga kalimat manis itu, Alzyas turun dari mobil Aditya, kemudian melambaikan tangan nya pada laki-laki itu sebelum mobil itu berlalu pergi.

Alzyas melangkah kan kakinya masuk dalam gerbang lalu membuka pintu utama, dirinya benar-benar terkejut saat melihat Herman sudah berdiri di sana menyambut kepulangan nya.

" Opa " Alzyas langsung memeluk Herman dengan erat, laki-laki tua itu mengelus lembut puncak kepala Alzyas dengan penuh kasih sayang.

" kenapa Opa nggak ngabarin kalau mau datang, kan bisa Zyas yang jemput di bandara " saat ini mereka berdua sedang duduk di ruang keluarga.

" Opa sengaja mau kasih kejutan sama kamu "

" oh ya, apa Opa udah ketemu sama Uncle Azka? "

" tentu, beberapa hari lalu dia datang ke Semarang untuk ketemu sama Opa "

" yah, kok Uncle nggak bilang sih... kan Zyas bisa ikut " Rajuk nya, membuat Herman tertawa renyah.

" Uncle kesana juga nggak sampai satu hari princess!!!! "

Suara lembut itu berhasil mengalihkan Alzyas dan Herman ke arah sumber suara.

" Uncle!!!!!! " Alzyas beranjak dari duduknya kemudian berlari kearah laki-laki itu.

Dari lantai dua, Milly memandang kesal kearah Alzyas karena merasa mengapa Alzyas bisa begitu dekat dengan kedua laki-laki dingin itu.

" gue nggak akan biarin Lo deket sama siapapun Alzyas!!!!! karena cuma gue anak dari Raka Pratama Yudha, dan seluruh dunia juga tahu akan hal itu... Lo nggak punya tempat di rumah ini, di sekolah, ataupun di hati Mommy dan Daddy!!!! " batin Milly dengan menggebu.