webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Calvin

" Alzyas!!!!!!!!!!!!! "

Alzyas yang baru saja hendak masuk ke gerbang sekolah langsung di cegah oleh seorang pemuda tampan seumuran dirinya yang mengenakan pakaian biasa.

" Lo!! " Alzyas ternganga tak berkedip lalu sedikit celingukan mencari seseorang

" kok Lo ada di Jakarta? Lo sama siapa? " tanya gadis itu sembari menoleh kekanan kemiri seperti mencari keberadaan seseorang

Pemuda tampan berparas bule itu tersenyum lalu memberikan Alzyas sebuah kotak buludru berwarna biru berukuran sedang.

" happy birthday yah " ujar pemuda itu

Dengan sedikit ragu Alzyas menerima pemberian dari pemuda itu " Lo inget ulang tahun gue? "

" always " pemuda itu terlihat santai, lalu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya

" thanks udah repot-repot ke Jakarta untuk ngasih gue kado " ujar Alzyas dengan tulus " Lo belom jawab pertanyaan gue, Lo sama siapa ke Jakarta? "

Pemuda itu menoleh kebelakang dan nampak sebuah mobil Pajero sport terparkir diseberang dengan pintu mobil yang terbuka nampak beberapa orang pemuda yang berdiri dengan santai bersandar di mobil itu lalu melambaikan tangan kearah Alzyas.

" gue sama anak-anak " jawabnya sambil memandang Alzyas kembali

" kalian bolos? "

" sekali-kali dan itu karena Lo " pemuda itu tersenyum manis

" apaan sih " Alzyas tersenyum kikuk

" bokap ada undangan dari rekan bisnis nya di Jakarta, dan beliau ngajak gue ya sekalian aja gue ajak yang lainnya buat nemenin gue "

" aelahhhhhh udah gede juga masih minta ditemenin " ejek Alzyas

" acaranya pasti buat gue boring, kalo ada mereka kan enak ada temen yang bisa di ajak ngobrol " balas nya

Tett!!!!!

Terdengar suara bel masuk berbunyi

" udah bel gue masuk dulu ya, sekali lagi makasih buat kado nya "

" sama-sama "

Baru hendak Alzyas masuk kedalam gerbang, pemuda itu kembali menahan gadis itu.

" ada apa? " tanyanya

" no hp Lo masih yang lama kan? "

" iya masih kok " Alzyas tersenyum " gue masuk dulu ya... bye!!! "

" bye!!!! " pemuda itu melambaikan tangan nya menatap punggung Alzyas yang menghilang ke balik tembok yang menjulang tinggi.

" CALVIN!!!!!!!!! kuy cabut, pujaan Lo udah masuk " panggil seorang pemuda di seberang

" Yoi Bro!!!!! " pemuda yang bernama Calvin itupun menghampiri teman-temannya.

#KELAS

" tumben telat " Narina langsung menyambut Alzyas dengan pertanyaan saat gadis itu duduk di bangku nya

" tadi ketemu temen lama " jawabnya lalu menoleh ke arah bangku Aditya yang terlihat juga masih kosong.

" Aditya mana? " tanya Alzyas pada Arga

" lah kita pikir tu balok es bareng sama Lo " sahutnya

" nggak kok " Alzyas menggeleng

" dia nggak jemput Lo? " sambung Sammy, dan lagi-lagi Alzyas menggeleng

" chat gue aja nggak dibales sama tu anak, gue telfon juga nggak aktif, soalnya tadi gue telfon dia mau minta bawain buku kimia " sahut Denny

" Jassie juga belom dateng, atau jangan-jangan " celetuk Shasa dengan mengelus dagu runcing nya sedikit berpikir

" eh juminten!!!! kagak usah jadi kompor meleduk ya Lo!!!! " tunjuk Joko

" gue kan cuma ngomong jangan-jangan " Shasa mencibirkan bibirnya

" Shasa sayangggggg please jangan buat Alzyas negatif thinking yah " bujuk Arga dengan lembut

" Sha, mendingan Lo diem deh " sikut Narina

Alzyas hanya diam mendengarkan celotehan dari teman-temannya, namun Alzyas sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak terpengaruh pada kalimat-kalimat yang hanya akan membuat kepercayaan nya pada Aditya goyah karena semalam pemuda itu sudah berjanji padanya.

#RumahSakit

Jassie menikmati sarapannya dengan perasaan yang sangat bahagia, bagaimana tidak dihadapan nya ada seorang pemuda tampan yang menyuapinya.

" makasih ya Lo udah mau nemenin gue di sini " ujar Jassie yang terdengar lemah

Aditya tersenyum " sama-sama" jawabnya lalu kembali menyuapkan satu sendok terakhir bubur pada Jassie

" tapi karena Lo nemenin gue disini, Lo jadi bolos " Aditya meletakkan mangkuk bubur yang sudah kosong ke atas nakas lalu memberikan Jassie secangkir air putih dan beberapa butir obat pada Jassie

" Lo nggak usah mikirin apa-apa, fokus aja sama kesehatan Lo " ujar Aditya

Aditya keluar dari kamar rawat Jassie, saat dokter dan suster masuk untuk memeriksa keadaan Jassie, Aditya kembali mengingat ucapan dari kedua orang tua Jassie semalam.

" Jassie sudah berada di stadium 4 " ucap seorang wanita yang bernama Marina didampingi oleh suaminya yang bernama Raul, mereka adalah kedua orang tua Jassie

" perkembangan sel tumor nya sudah menyebar dengan sangat cepat, bahkan sudah sampai pada tulang sumsum belakang Jassie " Marina tertunduk lemah mendengar penuturan suami nya

" kami sudah berusaha untuk menyembuhkannya tapi hasilnya tetap nihil, bahkan dokter sudah mengatakan bahwa hidup Jassie sudah tidak akan lama lagi " Raul merangkul istrinya yang sudah menangis tersedu-sedu.

Raul menoleh kearah Aditya yang masih berdiam diri mendengar kan penuturannya.

" Jassie meminta pada kami untuk kembali ke Indonesia hanya untuk bertemu dengan kamu nak " Raul menepuk pundak Aditya

" dia selalu mengatakan itu, dia ingin bertemu dengan kamu untuk menebus semua kesalahannya sebelum dia pergi, hanya itu yang dia inginkan disisa umurnya " lanjut Raul.

Aditya mengusap wajahnya frustasi, menyandarkan tubuhnya lalu memejamkan matanya sekelibat senyum manis Alzyas melintas di pikiran nya, Aditya membuka matanya lalu merogoh kantong jeans nya mengambil ponselnya.

" shiit!! " ternyata ponselnya mati " hp gue mati lagi!!! mereka semua pasti ngehubungin gue " batinnya

#Sekolah

Alzyas berjalan menyusuri koridor kelas, karena aktivitas belajar mengajar sudah berakhir, sedari tadi gadis itu berusaha menghubungi Aditya namun tak dapat membuatnya sedikit kesal bahkan pikiran buruk sudah memenuhi otaknya.

" Alzyas!!!! " Narina dan Shasa menghampiri gadis itu

" Lo ngelamun ya "

" ha? nggak kok "

" dari tadi gue sama ni lemot manggil-manggil tapi Lo kagak nyaut!! " Narina merangkul Shasa

" sorry " balasnya singkat

" nanti malem acaranya jam 7 kan? " tanya Narina

" acara? acara apaan? " Alzyas justru terlihat bingung dengan pertanyaan Narina

" lah, emang Lo nggak tau kalo adek Lo nyebarin undangan ke seluruh anak kelas XII? " balas Narina

" ha????? undangan???? " Alzyas ternganga

" Lo seriusan nggak tau? " ujar Shasa

" sumpah demi Spongebob Squarepants!!!! gue nggak tau!!! " jawab Alzyas yang meyakinkan kedua sahabatnya

" gimana sih!!! acara Lo bakalan berlangsung di hotel bintang 5!!!!! Lo yang ulang tahun tapi Lo malah nggak tahu apa-apa " Narina dan Shasa cengengesan

" ini pasti ulah uncle Azka!!!! " batin Alzyas

*******

Disebuah apartemen yang mewah seorang lelaki dewasa tengah duduk di ruang kerjanya, sesekali dia tertawa terbahak-bahak berbicara dengan seseorang di ponselnya, karena dia tidak menyangka bahwa keponakannya akan semarah ini padanya.

" uncle hanya mau ngasih surprise untuk princess uncle, apa itu salah? "

" nggak salah Uncle, tapi ini tu terlalu berlebih-lebihan!!! Zyas nggak perlu ngerayain pesta secara mewah yang udah uncle sama Daddy buat!!! enough to gather and have dinner together!!!! " pungkas Alzyas

Azka kembali tertawa, dirinya juga sudah yakin bahwa Alzyas pasti akan protes dengan rencana yang sudah dirinya dan Raka buat, namun tidak ada salahnya merayakan pesta ulang tahun untuk Alzyas mengenang itu juga ke inginan Kirana dahulu.

" ketika Zyas-ku berumur 17 tahun nanti, aku akan membuatkan pesta ulang tahun yang besar untuk nya bang " ujar Kirana yang saat itu umur Alzyas 1 tahun.

Azka tersadar dari lamunannya saat Alzyas memanggilnya, karena sambungan telepon mereka masih tersambung.

" pokoknya selamat bertemu nanti malam princess " Azka langsung mengakhiri sambungan teleponnya, lelaki itu menghela nafas berat mengusap kedua matanya yang mulai mengembun dengan ibu jarinya.

#cafe

Lima pemuda sedang berkumpul duduk di kursi paling ujung menjauh dari hiruk pikuk para pengunjung cafe lainnya.

Aditya mendapatkan tatapan dingin dari sahabatnya, dirinya merasa seakan-akan ingin di makan hidup-hidup.

" Lo tau dan sadar kan, kalo apa yang udah Lo lakuin ini itu akan buat Alzyas sakit hati, Aditya " ujar Sammy setelah meneguk minumannya

" Gue tau Sam, tapi disini Jassie juga butuh gue, apa lagi dengan keadaannya yang sekarang, gue bener-bener kasian sama dia " sahut Aditya

" Lalu gimana sama Alzyas? " tanya Arga " apa menurut Lo, perasaan Alzyas nggak penting? " pertanyaan Arga membuat Aditya tertunduk lemah

" malam ini pesta ulang tahunnya Alzyas, Lo dateng kan? " tanya Joko

" gue belom tahu " jawaban, membuat Arga geleng-geleng kepala dan tersenyum sinis

" saran gue, Lo harus usahain datang ke pesta Alzyas, setelah itu Lo ceritain semuanya sama Alzyas supaya dia ngerti dan nggak ngerasa dibohongi, inget ada cewek yang juga harus Lo jaga hatinya " Sammy memperingatkan Aditya

" gue setuju apa yang di bilang sama Sammy, jadi Lo nggak harus terus kucing-kucingan sama Alzyas " sambung Denny, Aditya masih diam terpaku mendengar saran dari Sammy dan yang lainnya.