webnovel

ALWAYS LOVING YOU

"Ooh, sekarang gadis jelek ini sudah merayu pria lain?" pertanyaan Kynan membuat Aluna langsung memutar kepalanya menatap kearah Kynan. "Setelah mencoba merayuku dan gagal, dia beralih ke pria lain?" tanyanya sekali lagi kearah Kendra tanpa menatap lawan bicaranya tetapi wajahnya menatap marah kearah  Aluna. Entah sejak adiknya mengatakan kalau Aluna akan pulang bersama dengan Toni hatinya terasa panas, ada nyeri tak kasat mata yang bertengger di hatinya. Jika melepasmu bisa membuatmu bahagia, akan aku lakukan. Saat hatiku sudah penuh dengan luka yang kau buat dan aku masih bertahan. Kini melihatmu bersama yang lain dengan penuh tawa membuatku sadar. Aku hanya datang sebagai pengganggu. Aluna

kartikawulan · Urban
Not enough ratings
312 Chs

TIGA BELAS

Aluna mengikuti saran dari Toni untuk tidak meminum susu seperti biasanya. Dia masih sangat heran dengan bercak-bercak merah di leher dan dadanya. Tidak gatal ataupun sakit tapi sangat banyak.

Aluna menuju tempat tidur bersiap untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya setelah seharian berkutat dengan kegiatannya di kampus dan bekerja. Saat dia mulai terlelap, seseorang memasuki kamarnya dengan perlahan. Seperti biasa sejak Aluna tinggal di apartemen ini orang ini selalu memeluk Aluna saat tidur.

Aluna merasakan jika ada seseorang yang sedang memeluknya, tapi dia merasa antara sadar dan mimpi, Aluna merasakan kenyamanan saat orang itu memeluknya, hidungnya menghirup bau parfum yang selalu menenangkan baginya.

Semakin lama Aluna merasa ada yang menciumnya, ciuman itu semakin lama semakin keras dan penuh nafsu. Sekarang ciuman itu merambat ke telinga, Aluna merasakan aneh pada tubuhnya. Tubuhnya gemetar, seperti dialiri listrik. Sekarang berubah menjadi jilatan, semakin lama semakin turun ke leher, Aluna menggeliat dan jilatan itu berhenti. Aluna merubah posisi tidurnya menjadi miring, membelakangi seseorang yang dari tadi menciumnya, tindakan Aluna mempermudah orang itu memeluknya dan meremas dadanya.

Eeerrghh....

Aluna tidak tahan dan akhirnya dia mendesah, semakin lama tangan yang memainkan dadanya semakin kuat dan kini sudah mulai masuk, menempel langsung pada kulitnya. Aluna yang tidak pernah memakai pakaian dalam saat tidur memudahkan orang itu meremas, menjilat dan memberi kiss mark.

Aaahhh...

Aluna merasakan tubuhnya semakin terasa panas, lehernya terus menerus dijilat dan diberi kissmark.

Aaaahhhh....

Aluna mencoba membuka matanya perlahan, matanya mengerjap menyesuaikan dengan lampu tidur dikamarnya. Orang itu belum sadar jika Aluna sudah membuka matanya, dia masih sibuk memberi tanda dan tangannya masih asyik bergerilnya.

"Kak Kynan?" suara Aluna lirih menyadarkan orang yang sedang sibuk dengan kegiatannya itu. Kynan membuka matanya dan menatap Aluna lembut dan terdiam cukup lama.

"I miss you, Love." ucap Kynan akhirnya sebelum mengecup bibir Aluna dan kemudian melumatnya. Aluna yang belum sepenuhnya sadar membalas ciuman Kynan yang semakin lama semakin bergairah. Saat tangan Kynan membuka piyama Aluna dan memegang langsung dadanya, mata Aluna terbuka sepenuhnya.

"Kak? Apa yang kakak lakukan disini?" Aluna kaget dan mencoba menutup kembali piyamanya yang terbuka.

"Untuk menemuimu, aku merindukanmu, Love." Kynan mencoba memeluk Aluna tetapi Aluna memilih mundur menghindari sentuhan tangan Kynan.

Aluna sibuk dengan kancing-kancing piyama yang terbuka, berusaha mengancingkan lagi sambil menatap was-was ke arah Kynan. "Bagaimana kakak bisa menemukanku disini?"

"Itu bukan perkara yang sulit bagiku Love, meskipun kamu cukup pintar bersembunyi, dan kenapa kamu memanggilku kakak lagi? masih ingat 'kan dengan peraturannya?" Belum selesai Aluna mencerna kata-kata yang keluar dari bibir Kynan, dia merasa tubuhnya tertarik ke depan dan bibirnya langsung dilumat dengan kasar.

ah ah ah ah...

Nafas Aluna tersengal karena serangan mendadak yang baru dia terima dari Kynan. "Mau lagi Love?" Aluna menggeleng saat Kynan bertanya dan menatapnya datar. Sepertinya Kynan tidak suka saat dia memanggil dengan sebutan kakak.

"Come here. I miss you so bad. Satu tahun Love kamu meninggalkanku, sendiri. Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Kynan sambil memeluk tubuh ringkih Aluna. Kini mereka berdua berbaring sambil berpelukan. Dada Aluna berdetak keras. Pertahanannya yang dia bangun selama satu tahun ini runtuh hanya dalam beberapa menit.

Kynan masih sibuk menciumi rambut Aluna, tangannya terus menggosok punggung Aluna. dia tahu jika Aluna masih kaget dengan kedatangannya. Saat dia memeluk tubuh Aluna erat, tiba-tiba Aluna mendorong tubuh Kynan dengan keras. Kynan hampir saja terjengkang dan jatuh.

"Tunggu! Bagaimana kakak bisa masuk ke apartemen ini?" Pertanyaan Aluna hanya ditanggapi degan kekehan Kynan. "It's easy for me, Love."

"Easy? Bagaimana bisa? Kak! Pintu apartemen ini pakai password dan hanya aku yang tahu passwordnya!"

"Kamu tau nama apartemen ini apa?"

"Ehm.... Jo....Jovian Residence? OMG it's yours?" teriak Aluna saat menyadari apa yang terjadi. "Jadi aku memang sudah terlacak saat memasuki apartemen ini?"

"Sebenarnya baru saat aku menghubungimu beberapa waktu lalu dan membuatmu pindah dari tempatmu yang dulu." Aluna menutup mulutnya mendengar apa yang dia lewatkan. "Tapi itu yang menguntungkan bagiku. Tindakanmu membuatku berpikir untuk menempatkanmu di dekatku biar aku bisa mengontrol kegiatanmu."

"Jadi aku menempati apartemen siapa ini?" tanyanya kembali, pikirannya saat ini sangat was - was takut jika yang ditempatinya saat ini adalah milik pria yang ada di dekatnya itu.

"Seperti yang ada dipikiranmu Love. It's mine." jawaban Kynan yang santai membuat tubuh Aluna lemas.