webnovel

ALWAYS LOVING YOU

"Ooh, sekarang gadis jelek ini sudah merayu pria lain?" pertanyaan Kynan membuat Aluna langsung memutar kepalanya menatap kearah Kynan. "Setelah mencoba merayuku dan gagal, dia beralih ke pria lain?" tanyanya sekali lagi kearah Kendra tanpa menatap lawan bicaranya tetapi wajahnya menatap marah kearah  Aluna. Entah sejak adiknya mengatakan kalau Aluna akan pulang bersama dengan Toni hatinya terasa panas, ada nyeri tak kasat mata yang bertengger di hatinya. Jika melepasmu bisa membuatmu bahagia, akan aku lakukan. Saat hatiku sudah penuh dengan luka yang kau buat dan aku masih bertahan. Kini melihatmu bersama yang lain dengan penuh tawa membuatku sadar. Aku hanya datang sebagai pengganggu. Aluna

kartikawulan · Urban
Not enough ratings
312 Chs

EMPAT BELAS

Aluna bersendekap sambil menatap garang pria di depannya ini yang dari tadi tidak menampakkan penyesalannya kalau dia sudah menerobos ke dalam tempat tinggalnya.

"Jadi semua ini, tempat tinggal dan tempat dimana aku kerja sekarang juga milik kakak?" tanya Aluna memastikan sekali lagi tetapi saat Kynan menganggukkan kepalanyanya dengan enteng membuat Aluna semakin merasakan berat di kepalanya.

"Oke besok aku akan keluar dari sini dan resign dari tempat kerjaku itu." kata-kata Aluna mendapat pelototan tajam dari Kynan. Mana mau Kynan kehilangan jejak lagi? Tidak! Aluna harus tetap disini.

"Love.... Nikah yuk?" ajakan Kynan terlalu santai untuk ukuran menikah, Aluna menghembuskan nafas sambil mengelus dadanya, sabar Luna...sabar...orang sabar disayang Tuhan....

"Kakak, kakak tadi salah minum obat ya?" Aluna meninggalkan Kynan yang masih bingung dengan pertanyaan Aluna, obat? Obat apa? Emangnya dia sakit?

Kynan melangkah menyusul Aluna yang menuju kamar tidurnya, saat telinganya menangkap Aluna sedang berbicara dengan seseorang, Kynan diam menguping pembicaraan Aluna yang sepertinya sedang minta tolong kepada Toni untuk mencarikan flat untuknya.

Rahang Kynan mengeras, dia menahan emosinya, jika sampai meledak dia bisa lepas kontrol nantinya. Kynan melangkah perlahan mendekati Aluna setelah dia mengambilkan air minum untuk Aluna. Aluna segera menutup teleponnya saat Kynan menepuk pundaknya, Aluna menatap Kynan dengan was - was. Apakah Kynan mendengarkan pembicaraannya dengan Toni?  Dada Aluna berdegup kencang.

"Se ... Sejak kapan kakak disini?" Aluna berusaha menetralkan rasa gugupnya, Kynan tidak boleh tahu jika dia akan pergi dari sini.

"Baru saja. Memangnya ada apa? Ini tadi aku mengambilkanmu air putih, minum! Biar lebih tenang." Aluna meneliti wajah Kynan tidak terlihat tanda - tanda kebohongan dan kemarahan. Dengan tangan sedikit gemetar Aluna menerima gelas yang disodorkan oleh Kynan. Tanpa curiga apapun Aluna meminum air mineral dari Kynan sampai tandas. Kynan tersenyum jahat, rencananya akan segera terlaksana, mengurung Aluna dan menjadikan Aluna hanya miliknya untuk seumur hidup.

***

Mata Aluna mengerjap, dia meneliti dimana dia berada sekarang, bukanlah kamar yang dia tempati ada di apartemen Kynan? Kamar ini terlihat mewah dan Aluna tidak pernah tahu kamar siapa ini. Pintu kamar di ketuk dan tidak lama ada dua orang berpakaian seragam yang sama, mungkin seragam untuk para maid atau apalah Aluna tidak tahu.

"Selamat pagi nona, saya diminta oleh tuan muda untuk menyiapkan keperluan nona untuk acara nanti." jawab salah satu gadis berseragam itu yang Aluna tahu bernama Desi dari nama yang tertera di seragamnya.

"Tunggu! Saya ada dimana? Dan tuan muda? Siapa tuan muda itu?" Aluna masih bingung sedang dimana dia sekarang? kenapa ada orang yang tiba-tiba akan menyiapkan dirinya? semua pertanyaan berkumpul mengisi kepala Aluna yang belum kembali dari dunia mimpinya.

"Tuan muda Kynan, Nona. Nona akan melangsungkan pernikahan dengan tuan muda hari ini. Kedua orang tua nona sudah ada di sini juga. Mereka sedang menunggu nona." jawaban yang diberikan Desi membuat Aluna terbelalak. Pernikahan? Dirinya menikah? Dengan Kynan? Kepala Aluna berdenyut parah dan berat.

"Mari nona, air hangatnya sudah siap." maid yang lebih tua bernama Bella menggandeng tangan Aluna yang masih shock dengan berita. 

Dengan enggan Aluna mengikuti para maid untuk beraiap diri, mulai mandi sampai berhias. Keinginannya untuk lepas dari Kynan akan sangat sulit jika seperti ini. Mau kabur? Aluna tidak tahu dimana dia berada saat ini, jika dia nekad untuk kabur bukannya masalah selesai tapi malah tambah rumit apalagi kedua orangtuanya yang sudah berada disini? Aluna membenturkan kepalanya berkali - kali pada tembok yang tidak bersalah. Aluna ingin pergi dari tempat ini!

"Astaga sayang kamu sangat cantik." Aluna tersentak saat melihat papa dan mamanya tiba - tiba ada di hadapannya. Air matanya mengalir deras, Aluna memeluk mamanya dengan erat.

"Mama, Luna kangen ma. Luna pengen pulang."

"Hust, anak mama sudah besar dan juga sudah mau menikah kok cengeng kayak ini?" Ratna, mama Aluna mengusap pipi Aluna yang berderai air mata. "Jangan nangis, Make-upnya nanti berantakan."

"Papa...." Aluna memeluk tubuh papanya erat.

"Anak papa sudah besar ya? Sebentar lagi akan menjadi milik orang lain. Papa sendirian nanti tidak punya bayi lagi." Aluna merengut, ingatannya tiba-tiba kembali pada acara pernikahannya hari ini.

"Pa.... Kapan papa datang kesini?"

"Sudah ada tiga hari papa di sini. Kita jalan-jalan ya ma? Di ajak calon mantu pergi jalan-jalan dua hari yang lalu."

"Papaaaaaa!!!! Papa kok gitu siiih? memangnya anak papa Kynan atau Luna sih pa?" Aluna memalingkan wajahnya dan Anton, sang papa tertawa melihat tingkah lucu Aluna yang sangat dirindukan selama ini.

"Sudah ah, jangan cemberut! Sini! Mama betulin make-up kamu. gara-gara air mata kamu jadi berantakan semua ini." Aluna masih cemberut, kedua orang tuanya yang terlihat begitu bahagia dengan pernikahannya, Apakah Aluna tega merusak kebahagiaan mereka berdua?