webnovel

Chapter 11 : Complaint

Alice saat ini sedang mengamati pertarungan antara Karenade Omega dan Burgathan dari udara bersama beberapa bawahan lainnya. Karenade Omega tentunya tidak mengetahui banyak hal karena ia merupakan Floor Guardian yang merupakan tingkatan lebih rendang dibandingkan Eptagram Guardian.

Sebelumnya, Alice memutuskan untuk berteleportasi ke lokasi kejadian, tepatnya beberapa kilometer dari Kota Tycus yang berada di wilayah Kekaisaran. Hal itu dilakukan Alice karena ia sangat ingin melihat kondisi Kota serta beberapa hal lainnya.

Namun sembari mengamati pertarungan, Alice memikirkan beberapa hal lainnya, salah satu hal yang dipikirkan Alice adalah Darkness World. Menurut Alice, sudah saatnya untuk lebih serius dan berhenti untuk bermain-main, terlebih lagi Alice merupakan Dewi yang mengatur Darkness World.

"Hah ... Semakin banyak waktu yang Aku buang, sepertinya akan semakin buruk," Alice mulai bergumam dengan suara kecil.

"Aku harus menghubungi Pemimpin daerah ini nanti, dan sepertinya Aku akan mulai serius." Ujar Alice sembari meregangkan beberapa anggota tubuhnya, seperti dari lengan dan leher.

Alice menatap sekelilingnya untuk melihat ekspresi para Eptagram Guardian. Namun Alice cukup terkejut melihat wajah mereka cukup serius melihat pertarungan antara Karenade dan Burgathan. Tentu saja Alice sangat yakin jika mereka memasang ekspresi serius bukan karena musuh berbahaya, namun ada hal lainnya.

Alice tidak mengetahui apa yang ada di pikiran mereka saat ini.

'Kenapa mereka serius sekali!!? Apakah mereka tertarik dengan pertarungan? Atau kenapa? Aku tidak tahu hal yang mereka pikirkan!'

Alice mencoba berpikir keras untuk menebak pikiran para bawahannya. Sesungguhnya Alice memiliki kemampuan untuk membaca pikiran lawan, namun kali ini ia tidak bisa menggunakan kemampuan tersebut. Hal itu disebabkan karena kemampuan membaca pikiran lawan milik Alice tidak bisa membaca pikiran suatu entitas yang memiliki kekuatan besar. Tetapi Alice juga semakin bingung, hal itu karena para Eptagram Guardian sudah mengetahui kebeneran dibalik para Pasukan Invasi atau Ekspedesi.

Alice harus berjuang keras saat ini, karena jika bawahannya, terutama Eptagram Guardian mendiskusikan sesuatu dengan Alice, maka Alice harus bisa memperkirakan atau menebak alasan wajah serius mereka. Jika saja Alice terlihat tidak tau atau kebingungan saat Eptagram Guardian mendiskusikan sesuatu ataj bertanya, maka hal itu merupakan sebuah sesuatu yang sangat memalukan. Bagaimana pun, Alice adalah seorang Dewi, Penguasa Mutlak, Orang dengan title God Slayer.

'Bukankah mereka sudah tau kebenaran pasukan ekspedisi atau invasi itu?'

Sebelumnya, lebih tepatnya ketika berhasil mengalahkan Dewa Dunia Alpha, Alice telah memberitahukan seluruh Eptagram Guardian mengenai kebenaran dari pasukan dunia lain yang akan datang, dengan kata lain mereka semua sudah mengetahui hal tersebut sejak awal. Tetapi Alice sangat bingung mengapa wajah mereka sangat serius, Alice juga tidak menemukan kejanggalan apa pun hingga detik ini, dan itu membuatnya semakin pusing.

'Yah sejujurnya Aku membuat sedikit drama agar membuat hal ini lebih menarik dan tidak membosankan, tapi apa boleh buat karena energi DW semakin sekarat,'

'Ah tapi jika ingin memaksimalkan hasil, maka Aku tidak boleh turun tangan secara langsung,'

"Aku tidak menyangka dia akan sangat totalitas dengan mengirimkan orang yang memiliki kekuatan setara dengan Floor Guardian," Exypno nampak cukup terkejut akibat pertarungan sengit Burgathan dan Karenade Omega.

"Sepertinya Dewa itu cukup licik dengan mengirimkan entitas kuat ke Darkness World," Aeter mengemukakan pendapatnya sembari melihat pertarungan.

Di sisi lain, Alice mulai sedikit paham dengan maksud dari para bawahannya. Eptagram Guardian memandang musuh yang sedang dilawan kali ini memiliki kekuatan setara Floor Guardian, dan itu bisa dikatakan sangat kuat, serta jika tidak ditangani dengan serius maka akan menimbulkan korban jiwa. Kekuatan seorang Dewa atau Dewi sangat bergantung kepada seberapa banyak entitas yang menyembah dirinya.

Berbeda dengan perkataan Exypno yang bisa dipahami oleh Alice, perkataan Aeter justru sebaliknya. Alice tidak tahu mengapa Aeter menganggap Dewa yang pernah ia kalahkan cukup licik dengan mengirimkan entitas kuat ke Darkness World.

'Apa maksudnya licik? Bukankah semakin kuat suatu entitas, maka itu akan menghasilkan banyak energi DW? Bahkan Darkness World yang sudah sekarat mungkin akan pulih sedikit, walaupun saat ini hanya tersisa sebuah benua,'

'Otak milikku memang benar-benar tidak selaras dengan kecerdasan mereka, Aku benar benar tidak tahu maksud dari licik, atau apa pun itu, andai saja ada yang bertanya. Aku berharap ada yang bertanya!'

"Aku setuju, Dewa Alpha memang benar-benar licik, dia pasti sengaja mengirim entitas kuat untuk membuat korban yang banyak, serta melemahkan kekuatan-Nya," Arina melanjutkan perkataan Aeter mengenai kelicikan yang dilakukan dia.

Sementara itu, Alice hanya berdiri sembari memasang ekspresi cukup menyeramkan, seolah-olah ia sangat rindu akan membunuh. Pada dasarnya, Alice merupakan mesin pembunuh berjalan sebelum menjadi Dewi, dan ia sudah tidak bisa membunuh sembarangan untuk saat ini.

"Ano .... Ummmm, Apakah dia mengetahui jika kita tidak bisa digunakan untuk melawan pasukan itu? Andaikan saja kita dapat turun tangan dan bisa langsung membunuh tanpa mengurangi energi DW yang dihasilkan," Astaroth bertanya kepada yang lainnya setelah mendengar beberapa pendapat Eptagram Guardian.

Di sisi lain, Alice mencoba memahami perkataan bawahannya dan berusaha untuk mengikuti pembicaraan walaupun dengan cara menyimak. Bahkan urat di bagian jidat milik Alice tampak seolah-olah ingin keluar yang menandakan bahwa Alice kali ini sangat serius.

'Aku harus berpikir keras! Aku tidak tahu apa yang terjadi jika Aku tidak bisa mengikuti alur pembicaraan mereka, namun Aku harus berusaha!'

"Sepertinya begitu, entitas terkuat yang bisa menangani tumbal hanya para Floor Guardian, dan jika pangkat di atas Floor Guardian menangani hal itu, maka energi DW yang dihasilkan akan menurun drastis. Sebagai perbandingan," Exypno mulai memberikan penjelasan - lebih tepatnya jawaban mengenai pertanyaan Astaroth.

Exypno sedikit mendorong bridge kacamata miliknya dan mulai kembali menjelaskan.

"Sebagai perbandingan saja, jika Eptagram Guardian berhasil membunuh komandan pasukan itu, maka energi DW yang dihasilkan melalui proses peleburan roh dan jiwa akan berkurang sebesar 40%, dan jika Paduka Alice yang melakukan hal itu maka energi DW akan berkurang sebanyak 70%," Ujar Exypno sembari menatap Astaroth.

Saat ini, seluruh Eptagram Guardian serta Alice berada di udara untuk menyaksikan pertarungan. Pada awalnya Alice melakukan hal itu hanya untuk menghibur dirinya yang sudah sangat bosan, namun realitas berbanding terbalik dengan ekspektasi. Bukan terhibur, Alice justru harus berpikir keras ketika para bawahannya mulai berdiskusi serta berusaha menelaah setiap pendapat dari para bawahan Alice.

"Sungguh... Rencana.... Licik..... Namun.... Aku... Yakin.... Paduka.... Alice..... Bisa..... Menyelesaikan.... Nya... Tanpa.... Banyak.... Menimbulkan..... Korban....." Eques mengeluarkan pendapatnya.

"Konsep.... Dewa.... Atau.... Dewi..... Di... Alam.... Semesta..... Ini..... Sungguh..... Sangat... Merepotkan..." Eques mengeluh mengenai konsep Dewa atau Dewi di alam semesta saat ini yang menyebabkan mereka tidak bisa turun tangan secara langsung menghadapi para musuh.

'Eh ..... Aku baru pertama kali mendengar Eques mengeluhkan konsep Dewa di alam semesta ini, sepertinya dia sangat peduli terhadapku, Ah iya lupakan saja, sejujurnya Aku ingin mengajukan protes terhadap pencipta konsep tersebut, sayangnya konsep itu muncul secara alami, dan Aku harus kembali menyimak pembicaraan mereka,'

"Begitulah Eques, Namun Aku belum menemukan celah dari konsep tersebut. Ah iya, Aku yakin Paduka Alice pasti memikirkan solusi untuk hal ini, benarkan?" Arina mengalihkan pandangannya kepada Alice.

"Jadi begitu, lalu apakah kita perlu mengerahkan seluruh Floor Guardian ke medan tempur? Termasuk Guardian lantai 10 dan 9?" Astaroth kembali bertanya kepada Exypno.

∆∆∆∆∆∆∆

Hallo!

Ah maaf banget Fallen Tear sempat untuk menyetop novel ini.

Namun Fallen Tear akan berjanji untuk melanjutkan novel ini terus, dan novel ini juga nantinya akan direncanakan untuk kontrak di Webnovel.