MODUS
bel istirahat berbunyi dan semua murid berhamburan pergi ke surga dunia.
"dari tadi, Bu Anik ceramahnya ga selesai-selesai capek gua dengernya"omel Nana.
"banget apalagi si biang kerok bikin masalah Mulu"kesal ell.
"udah deh dari tadi ngomel di belakang orangnya, didepan langsung biar bagus"ucap gua dengan santai yang mendapat jitakan dari mereka.
PLETAK
"ish, kok di jitak sih!"gerutu gua.
"ya lo, juga ga di saring kalau bicara"sindir ell.
"udah-udah jangan ribut, mau pesan apa buruan gua yang pesanin"ucap Nana.
"kaya biasa aja"jawab ell.
Nana pun pergi menuju stand makanan yang tersedia di kantin, tiba-tiba kantin kembali ricuh karena kedatangan makhluk astral siapa lagi kalau bukan Nanda dkk.
"hallo pacar!"sapanya sambil mengedipkan matanya sebelah.
"kok ga di jawab sih sapaan Abang tamvan"lanjutnya.
"ell, bawa kresek ga?"tanya gua.
"buat apa Len?"ucap ell.
"gua pingin muntah denger makhluk astral ngomong"sindir gua.
"ish, gua jadi takut Len, di sini"ucap ell.
"Lo pada ga asik masa ganteng-ganteng gini di katain makhluk astral"kesal Nanda.
dan datanglah Nana dan cowok yang berisial 'R' siapa lagi kalau bukan Reza entek dari si makhluk astral.
"yuhu makanan datang"teriak Nana.
mereka pun makan dengan keadaan hening tiba-tiba Lena merasa ada yang menatapnya sendari tadi.
"apa lo lihat-lihat!"sinis Lena.
"kalau makan tuh hati-hati, lihat tuh belepotan"ucapnya sambil mengusap noda Yang ada di bawah bibir Lena.
"ap-paan sih modus"gugup Lena, dia merasa jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.
"Len, pipi Lo kenapa merah?"tanya Reza.
"ha? eng-engga kok"ujar Lena.
"kalau pakai blash on jangan tebal-tebal mba, ini sekolah bukan club"goda Nanda yang membuat Lena refleks memukulnya.
"awh"ringis Nanda.
"lebay lo kaya di apain aja"ucap Lena.
"sakit tau yang di giniin"ujar Nanda sambil berdrama yang membuat lena semakin bulshing dan jantungnya berdetak kencang.
"Len, lo baper gua panggil 'yang' kan?"tanya Nanda.
bukannya di jawab Lena pergi dari situ, bisa-bisa jantungan kalau dia terus menerus dengan orang gila kaya Nanda.
"nih, jantung kenapa juga dag Dig dug"omelnya.
saat Lena jalan dia tidak melihat jalan alhasil dia tertabrak dengan Seseorang.
BRAK.
"eh, maaf aku ga sengaja"ucap cowok 'kutu buku'
"ga papa kok, mau kemana?"tanya Lena.
"ke perpustakaan"jawabnya sambil menunduk.
"hey, ngapain nunduk cowok ga pantas nunduk entar mahkotanya jatuh"ucap Lena sambil memegang dagu si cowok.
"ma-makasih"jawabnya.
"buat?"tanya Lena.
"makasih, aku udah biasa nunduk jadi, ga suka natap ke depan"lanjutnya.
Lena menarik cowok tadi ke taman belakang sekolah, si cowok hanya bisa pasrah dengan tarikan itu.
"ke-kenapa aku di ba-wa ke sini?"tanyanya.
"nama lo siapa?"
"nama aku Gilang"lirihnya.
"oke, Gilang gua lihat lo tuh ga pantes jadi 'nerd' lo tu cowok yang punya wajah tampan cuma lo tutup dengan wajah 'nerd' lo"jelas Lena yang membuat Gilang menundukkan kepalanya.
"pulang sekolah ikut gua"lanjutnya.
"ke-kemana?"tanyanya.
"ke suatu tempat yang membuat lo senang"jawabnya.
"tap-"ucapnya yang terpotong oleh Lena.
"ga ada penolakan!"lanjutnya.
Lena pun membuka ponselnya dan memberikan sesuatu ke seseorang dan terhubung.
"hallo bang!"
"..."
"nanti jemput Lena pakai mobil Lena aja"
"..."
"ga usah bacot lakuin aja apa susahnya!"
"..."
"oke, Lena tunggu"
Tut panggilan pun terputus secara sepihak. mereka berdua sibuk dengan dunianya masing-masing, Gilang memandang wajah cantik cewek di depannya. ketika semua orang menjauhinya dia tetap ada di samping Gilang seorang cowok 'nerd' di sekolah yang tidak mempunyai teman.
"kenapa lihat gua Teru?"tanya Lena yang membuat Gilang gugup karena ketauan.
"eng-engga"jawabnya.
"ga usah boong gua tau"ucap Lena.
"gua ga pilih-pilih teman kok, Sans aja"lanjutnya.
S
k
I
p
p
u
L
A
N
G
semua siswa-siswi di perbolehkan pulang ke rumah masing-masing, namun berbeda dengan Gilang, Lena dan Alex mereka menuju ke sebuah tempat di mana Lena akan merubah penampilan Gilang.
•
•
•
•
•
gimana part kali ini?
kira-kira mereka pergi kemana ya guys?
kepo?
ikuti terus keseruannya.
see you next time
stay safety and stay at home
ntsyrhm