webnovel

Pertemuan Tak Terduga

"Xena .... ", panggil sebuah suara saat Xena sedang duduk di bangku taman depan Fakultas Ekonomi menunggu mata kuliah berikutnya.

Xena yang sedang asyik membaca novelnya, mengangkat kepalanya melihat ke arah sumber suara yang ternyata adalah milik Takeshi yang saat ini sedang tersenyum manis kepada Xena. Takeshi tepat berdiri di depan Xena, terlihat ia memakai Jas nya dengan dasi yang terikat di kerah lehernya.

"Hai kak Takeshi, kok bisa ada disini? Sedang mencari Lily ya?", tanya Xena sambil mengangkat tas yang ia taruh di sampingnya agar Takeshi bisa duduk di sebelahnya.

"Iya, aku mencari Lily, kebetulan lewat sini abis meeting sama klient. Kamu sedang apa sendiri?", tanya Takeshi sambil duduk di sebelah Xena. Ia membuka jasnya lalu melipat dan menggantungkannya di lengannya.

"Aku lagi tunggu mata kuliah berikutnya kak. Masih sekitar 1 jam lagi baru masuk kelas", ujar Xena sambil melihat ke jam tangannya.

"Sudah makan siang?", tanya Takeshi lembut.

"Lagi nunggu Delon, katanya mau makan siang bareng, cuma ngga tau ni anak kemana lagi", ujar Xena lalu celingukan mencari sosok Delon.

"Makan siang bareng aku aja yuk, aku juga belum makan siang", ajak Takeshi.

"Hmm aku tunggu Delon aja dulu ya kak, ngga enak Uda janjian", ujar Xena.

"Telepon aja Delonnya, kita makan siang sama-sama", ajak Takeshi.

"Kak Takeshi ke sini udah janjian sama Lily belum? Soalnya setau aku, Lily tuh masih cuti kuliah", ujar Xena lalu mengambil HP dari tasnya lalu membuat panggilan telepon.

"Belum, aku iseng aja lewat sini, kebetulan tadi liat kamu makanya aku parkir mobilku di sana dan nyamperin kamu ke sini", ujar Takeshi sambil menunjuk ke arah mobilnya.

"Haloo Delon, loe dimana? Katanya mau maksi? Gw masih nungguin ne. Gw masih di tempat biasa ya", ujar Xena lalu menutup teleponnya.

"Kamu biasa makan siang sama Delon ya?", tanya Takeshi tersenyum.

"Iya, soalnya banyak kelas aku yang bareng sama Delon. Anak itu banyak ngulang mata kuliah semester ini, makanya jadi sering bareng aku", ujar Xena sambil memasukkan novel dan HP nya ke dalam tasnya. Takeshi hanya manggut-manggut saja. Tak lama datang lah Delon menghampiri mereka.

"Xena loe gw tungguin di atas, loe malah nunggu di sini", omel Delon.

"Loh kan loe yang bilang nunggu di tempat biasa, ya tempat biasa kita ketemu kan disini, gimana si loe", balas Xena mengomel.

"Lah bukannya loe bilang jemput loe dulu di atas baru turun barengan", ujar Delon lagi.

"Loe salah liat chat kale, gw ngga ngerasa kirim chat itu ke elo", ujar Xena masih mendebat Delon.

Delon membuka HPnya dan ternyata memang ia salah melihat chat dengan teman sekelas nya. Xena yang ikutan melihat ke HP Delon terkikik geli melihat sahabatnya cemberut.

"Maaf, ternyata gw yang salah liat chat. Ya Uda mau makan dimana", ujar Delon.

"Kak Takeshi mau ikut maksi sama kita di kantin? Tapi apa ngga apa kakak berpakaian rapi gini, makan siang di kantin kampus?", tanya Xena.

"Ngga apa-apa, ayo. Saya lapar", ujar Takeshi lembut.

"Kak mau dibuka aja ngga dasinya? Soalnya takut kakak nanti kepanasan di kantin ngga ada AC nya", saran Xena.

"Iya deh. Boleh minta tolong bukakan ngga, tanganku ribet ne sama jasku", ujar Takeshi.

"Maaf ya kak", ujar Xena lalu membantu membukakan dasi dan satu kancing di kemeja Takeshi.

Xena melipat dengan rapi dasi yang tadi dipakai Takeshi lalu memasukkannya ke dalam kantong jas yang terlipat di tangan Takeshi. Takeshi juga menggulung lengan kemeja nya, makin terlihat karisma nya sebagai seorang pria.

"Ayo deh, lapar ne", tarik Delon mempercepat langkah Xena.

"Pelan-pelan aja kale Delon, Belanda masih jauh", teriak Xena sambil melepaskan tangan Delon yang menarik tangannya.

Takeshi berhenti saat Xena berhenti membetulkan tasnya lalu berjalan beriringan mengikuti langkah Xena ke arah kantin kampus.

"Kak, kamu bisa makan masakan Indonesia?", tanya Xena saat mereka sudah tiba di kantin.

"Bisa kok. Saya sudah beberapa bulan kan tinggal di Indonesia jadinya perut saya sudah bisa beradaptasi", ujar Takeshi.

Takeshi akhirnya mengikuti Xena memesan gado-gado dan Delon seperti biasa makan nasi rames dengan porsi jumbonya. Mereka duduk di meja agak pojok dengan Xena duduk di depan Delon dan Takeshi duduk di samping Xena.

"Liat tuh kak, kuli lagi makan", ledek Xena.

"Diam akh. Gw lapar berat ne", ujar Delon dengan cueknya.

Takeshi hanya tersenyum melihat tingkah Delon. Ia melihat ke arah Xena, memperhatikan Xena yang sedang terkikik geli melihat cara makan Delon. Selang beberapa lama, pesanan Xena dan Takeshi tiba, mereka kemudian makan siang sambil bercakap-cakap. Tampak sekali Takeshi begitu nyaman berada di sisi Xena walaupun sesekali wanita cantik itu menggoda sahabatnya.

"Xena, aku minta nomor HP kamu dong", ujar Takeshi saat mereka sudah selesai memakan makan siang mereka.

"Berapa nomor kakak? Biar Aku miscall", ujar Xena sambil mengambil HP dari dalam tasnya.

Takeshi menyebutkan sejumlah angka yang langsung di save oleh Xena, lalu ia membuat miscall ke HP Takeshi. Saat Xena melihat jam di layar HP nya, ia langsung terkejut.

"Delon, ayo cepetan, sebentar lagi kita masuk, telat dikit kita ngga boleh masuk. Kak aku duluan ya. Ayo Delon", tarik Xena panik.

"Pelan-pelan saja Xena", ujar Takeshi.

"Sorry kak, takut ngga boleh masuk soalnya. Bye kak, nanti call aku aja kalau lewat sini lagi ya", ujar Xena lalu sedikit berlari bersama Delon menuju ke Fakultas Ekonomi dan masuk ke ruang kelas.

Takeshi hanya tersenyum melihat kepergian Xena lalu dia menuju ke mobilnya dan segera setelah ia masuk ke mobil, sopirnya menyalakan mobil dan mobil keluar area parkir menuju tempat tujuan Takeshi. Senyum tampak menghiasi wajah tampan Takeshi saat ia melihat foto profil Xena yang ada di aplikasi pesannya.