webnovel

Makan Siang Bersama

"Raffa .... Mika .... Eh anak mama sedang main rupanya", teriak Xena saat melihat kedua putranya sedang bermain dilantai dengan ditemani baby sitter mereka.

Keduanya merondang cepat ke arah Xena saat melihat mamanya datang, Xena berjongkok dan menggendong Raffa lalu Pras yang ada di belakang Xena mengambil Mika. Mika berontak, dia ingin digendong juga oleh Xena sehingga Xena memberikan Raffa kepada Pras dan menggambil Mika.

"Main apa? Senang amat main berdua ya?", ujar Xena.

Taklama masuklah Lily dan Anthony diikuti Wilma dan Adriana.

"Kalian busyet cepat benar si, kita sampai ketinggalan jauh", keluh Lily yang kemudian menggambil Raffa dari Pras.

"Hai ganteng, Aunty Lily kangen kalian. Ini yang siapa Xena?", tanya Lily.

"Itu Raffa, ini Mika", ujar Xena.

"Itu pengawal plus supir kita itu mantan pembalap liar, tapi dia safety banget bawa mobilnya. Walaupun cepat, tapi kami nyaman", ujar Pras menjelaskan.

"Ada lagi ngga stocknya kak? Boleh tuh jadi sopir aku", kata Anthony.

"Coba tanya aja sendiri, pengawal Daddy banyak kok, dipinta satu juga ngga bakal ngaruh", ujar Pras cuek lalu berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Mba, pesanan kami sudah datang belum ya?", tanya Xena kepada seorang pelayan nya.

"Sudah nyonya muda Xena dan meja makan juga sudah kami atur, sesuai perintah nyonya muda tadi", jawab pelayan itu.

"Ayo deh semua langsung ke meja makan. Nanti kalau dingin ngga enak makannya", ajak Xena kepada teman-teman nya. Michael dan William yang baru datang langsung sumringah.

"Pas kan kita datang langsung makan", ujar William.

"Ayo dong makan siang dulu, saya juga sudah lapar", ujar Pras yang keluar dari kamar sudah berganti pakaian dengan kaos santai.

Xena menaruh Mika di box bayinya dan kemudian mengambil Raffa dari gendongan Lily dan menaruhnya di dalam box yang sama. Ia memberikan kedua anaknya mainan untuk mereka pegang sehingga mereka kemudian asyik bermain dengan mainan mereka.

"Raffa dan Mika Uda dikasih bubur saring mba? Buahnya makan apa mereka?", tanya Xena kepada salah satu baby sitter nya.

"Sudah nyonya muda. Mereka makan pepaya karena kemaren sepertinya mereka susah pup jadi hari ini kami kasih pepaya", jawab si baby sitter.

"Oh oke. Aku makan duluan ya, nanti gantian kalau aku sudah makan, kalian makan juga", ujar Xena dan dijawab anggukan oleh kedua baby sitter nya.

Pras merangkul istrinya lalu berjalan bersamanya menuju meja makan. Mereka berdelapan duduk mengelilingi meja makan.

"Eh Delon kemana ya?", tanya Xena saat ia tak melihat sahabatnya itu disekitar mereka.

"Lupa bilang, Delon tadi dapat telepon dari mamanya, minta diantar ke mall, jadinya dia antar mamanya dulu. Dia tadi titip pesan ke aku suruh bilang kamu, sorry ngga bisa ikut kumpul", kata Adriana.

"Oh kirain salah rumah mencloknya. Kirain dia ke rumah kak Madeline", ujar Xena.

"Ngga usa jealous Kali Xena, segitunya", goda Adriana. Pras membelalakkan matanya melihat ke arah Xena.

"Kamu jealous sama Delon?", tanya Pras menggoda nya.

"Sayang jangan suka ikutan si Adriana sablengnya deh. Delon tuh teman aku yang baik banget. Dia buktinya mau nemenin aku di kelas yang sama", ujar Xena sok polos.

"Itu mah bukan karena dia baik kale, karena terpaksa ngulang, hadeh", ujar Wilma ngedumel. Pecahlah tawa diantara mereka.

"Xena tau ngga, kak Takeshi bertunangan loh", ujar Lily kepada Xena yang sedang melayani makan siang Prasetya. Ia mengambilkan nasi dengan lauk sesuai dengan permintaan Pras lalu menaruh piring di meja depan Pras.

"Oh ya, berarti memang sudah punya calon ya sebelumnya", ujar Xena riang.

"Tapi kamu jangan kaget ya setelah lihat foto wanitanya, karena kemaren kami berdua kaget banget lihatnya", ujar Lily sambil bersiap memperlihatkan foto yang ada di HPnya.

"Loh emang kenapa? Cantik banget pacarnya?", tanya Xena penasaran.

Lily memberikan HPnya kepada Xena yang langsung merapat ke arah Pras memperlihatkan HP Lily juga.

"Kok hampir mirip sama kamu sayang", celetuk Pras.

"Masa si? Engga akh, cantik kan dia kok", ujar Xena padahal dalam hatinya ia mengakui ada kemiripan di wajah calon istri Takeshi.

"Itu hasil Operasi Plastik", ujar Lily cuek.

"Hah hasil operasi plastik? Maksudnya wanita ini Opera plastik agar mirip aku?", tanya Xena sambil memperlihatkan HP Lily ke Adriana dan Wilma yang penasaran.

"Begitulah. Jadi kak Takeshi bilang sama perempuan ini kalau dia punya kriteria untuk calon istri, trus perempuan ini ceritanya "membajak" HP kak Takeshi lalu menemukan foto-foto kamu di HP nya dan kemudian dia operasi plastik di Korea agar bisa mirip sama kamu", kata Lily yang membuat Pras membelalakkan matanya.

"Jadi dugaanku benar ya. Apa aku bilang kan sayang, kamu tuh jangan suka sembarang senyum ke pria lain, senyum kamu itu menghanyutkan", omel Pras kesal, tampak dia mulai tidak bernafsu melanjutkan makan siangnya.

"Jeee ada yang jealous sampai hilang nafsu makan", ledek Adriana menggoda Pras.

"Pantas lah aku jealous, Xena Itu hanya milikku seorang", ujar Pras cuek.

"Dasar Bucin", ledek Lily, Adriana dan Wilma bersamaan. Xena hanya tersenyum menggoda ke arah Pras yang tampak makin kesal.

"Iya sayang, aku cuma milik kamu dan milik Raffa dan Mika aja kok", ujar Xena menenangkan hati Pras.

"Tuh denger sendiri, dia ngaku kok", ujar Pras tersenyum senang.

"Samanya, sama-sama Bucin", ledek Wilma cuek.

"Biarin Bucin, kami Uda resmi kok, lah kalian berdua, pacaran mulu kapan resminya", ledek Pras membalas.

"Lulus kuliah dan kerja dulu kak, baru diresmiin. Kalo ngga anak mau dikasih makan apaan? Cinta doang ngga kenyang, ngga bisa beli susu", ujar Adriana.

"Betul banget", ujar William mendukung kata-kata kekasihnya.

"Oh iya kak, aku lupa bilang, Papi rencananya akan buka cabang Loops Group di Indonesia, nanti papi akan kasih detail nya ke kamu", ujar Anthony.

"Iya, Papi sudah bicara sama aku saat dulu kamu merried, tadinya aku pikir dia batal karena Uda lama ngga ada kelanjutannya. Ternyata jadi juga. Tuh, denger, bakalan butuh banyak karyawan baru, tuh minta jatah duluan sama bos nya Anthony", ujar Pras tersenyum.

"Boleh tuh", ujar Michael sumringah.

"Loh kamu kak Bosnya, Papi bilang, nanti kamu CEO nya, aku cuma Vice Presdir lagi. Lagian kalau jadi CEO juga aku masih belum berani kok. Kamu lebih berpengalaman apalagi kamu lulusan S3 kak", ujar Anthony.

"Hah kak Pras lulusan S3? serius?", tanya Wilma, Adriana bersamaan.

"Yee kalian pikir saya lulusan S1 doang, mana bisa S1 jadi dosen, paling tidak S2. Saya Uda lulus S3 loh. Parah ni masa pada ngga nyadar si", ujar Pras sewot.

"Aku juga ngga tau kamu lulusan S3 sayang", ujar Xena polos.

"Astaga, sayang. Suamimu ini lulus S1 dengan predikat cumlaude, lalu S2 juga nilaiku bagus dan S3 kok apalagi. Papanya Mika dan Raffa ini termasuk jenius loh", ujar Pras membanggakan diri sendiri.

"Iya deh, kamu paling hebat", puji Xena yang membuat Pras makin tersenyum senang. Tanpa terasa karena bincang-bincang akrab mereka, makanan dipiring mereka habis tak bersisa.

"But anyway, aku kayanya ngga sanggup kalau kerja di Loops Group juga, kan aku aja sekarang sudah kerja di Lexi Group dan WD Group. Nanti dipikirin lagu deh", ujar Pras pasrah.

"Lah katanya jenius", ledek Adriana.

"Heh, orang jenius juga ada batasannya kale", ujar Pras kembali sewot yang membuat semua tertawa melihat muka sewot Pras.

Setelah selesai, mereka berpindah ke ruang TV melanjutkan pembicaraan mereka sementara para pelayan mulai membersihkan meja makan.

"Kak Takeshi kapan menikahnya Lily?", tanya Xena.

"Kenapa? Kamu mau datang ke Jepang buat menghadiri Pesta nya?", sindir Pras.

"Apa si kak Pras, aku cuma tanya aja, ngga usah segitu sewotnya sayang. Biar gimana juga, Takeshi kan kakak Lily berarti saudara kita juga", ujar Xena.

"Betul tuh kak, jangan jealous aja di gedein", ledek Adriana dengan cueknya.

"Tau ni, Uda punya anak dua juga masih jealous aja sama Xena", goda Lily.

"Biarin aja, itu tandanya aku cinta banget sama Xena", jawab Pras dengan cueknya.

"Iya aja deh", jawab Xena, Lily, Adriana dan Wilma bersamaan yang membuat mereka tertawa.

"Aku belum tau nikahnya kapan cuma kata kak Takeshi dia akan menikah di Indonesia", ujar Lily.

"Oh gitu", jawab Xena sambil memberikan buah yang telah ia kupas kepada Pras untuk dimakannya.

"Aku kenyang sayang, kamu aja yang makan", jawab Pras menolak.

Xena membelalakkan matanya, mau tak mau Pras membuka mulut nya memakan potongan buah yang diberikan oleh Xena. Semakin akrab saja pembicaran mereka ngalor-ngidul membicarakan hal-hal seputar mereka sampai tak terasa sore menjelang.