webnovel

Meminta Restu

Xavier sedang berpergian dengan Luna ke luar negeri, berlibur sambil mencari solusi untuk masalah mereka berdua. Ada kenalan Xavier yang merekomendasikan seorang dokter ahli di luar negeri.

Xena sedikit lega karena kakaknya tak perlu tahu alasan Anthony menikahi Lily agar tidak menyakiti hati Luna, kakak iparnya.

Pras sempat berkonsultasi dengan Nathan dan Adelia dalam menghadapi Andika, Nathan akan membantu mendampingi Pras saat berbicara dengan Andika. Nathan menyuruh Anthony agar tinggal sementara di rumahnya, walaupun Anthony sempat menolak, Nathan tetap memaksa dan Pras mau tak mau harus menyeret adiknya untuk tinggal di rumah Nathan.

Siang itu sengaja Pras menyuruh Anthony datang ke kantor WD Group untuk bersamanya dengan Nathan menemui Andika di AN Entertaintment.

Setibanya di AN Entertaintment, Nathan turun dari mobil yang disopiri Pras dengan gayanya yang gagah, diikuti Anthony yang berjalan di belakangnya. Pras setelah memarkirkan mobilnya, menyusul Nathan dan Anthony yang menunggunya di lobby AN Entertaintment.

"Selamat siang pak Nathan", sapa para karyawan AN Entertaintment yang sangat mengenal Nathan.

Nathan hanya tersenyum membalas sapaan mereka, terjadi bisik-bisik memperhatikan bos besar WD Group yang diikuti dua orang pria tampan, yang satu berpakaian jas rapi dengan dasi dan memancarkan aura yang sama dengan Nathan dan yang satu pria tampan dengan pakaian yang amat rapi dan terlihat berkelas dan masih sangat muda.

Nathan menunggu lift bersama Pras dan Anthony lalu masuk ke dalam lift dan naik ke lantai 3. Keluar lift, Nathan langsung menuju ke ruangan kerja Andika. Di depan ruangan Andika, Nathan bertemu dengan Roni yang sedang mengerjakan pekerjaannya.

"Andika ada di dalam Roni?", tanya Nathan.

"Ada pak Nathan, silakan langsung masuk pak", ujar Roni.

Nathan membuka pintu ruangan kerja Andika dan Andika yang sedang melihat komputer nya sempat kaget melihat kedatangan Nathan diikuti oleh Pras dan Anthony.

"Ada bos besar WD ne, pake dikawal mantunya pula lagi", ledek Andika sambil berjalan menghampiri dan bersalaman dengan Nathan, Pras dan Anthony.

"Gw lagi ngechek aja, loe beneran kerja apa lagi nonton film blue", celetuk Nathan asal.

"Sial loe. Ada apa tumben pada ke sini. Ayo duduk dulu", ujar Andika.

Ia lalu menghubungi Roni meminta nya membawakan minuman untuk para tamunya. Nathan duduk disebelah Pras dan Anthony duduk di samping Pras. Andika lalu duduk mendekati Anthony.

"Om Andika, kami sengaja datang ke sini bermaksud untuk melamar Lily untuk adik saya Anthony om", ujar Prasetya.

"Melamar Lily? Ngga salah? Lily masih kuliah, jangan dulu lah", ujar Andika keheranan.

"Kayanya harus deh om, mereka berdua sudah sepakat kok dan merasa tidak dapat dipisahkan lagi", ujar Pras lagi.

"Lah sekarang Anthony aja juga masih kuliah kan, nanti saja deh kalau Anthony sudah kerja biar dia bisa menghidupi Lily dengan baik", ujar Andika lagi.

"Tapi pernikahan ini sudah tidak bisa ditunda lagi om", ujar Pras memaksa.

"Loh kenapa? Ada apa ini?", tanya Andika.

"Andika loe tenang dulu ya. Dengarkan mereka dulu", ujar Nathan.

"Saya harus menikahi Lily secepatnya om. Saya harus bertanggungjawab. Lily hamil om", ujar Anthony pelan. Andika berdiri kaget, demikian juga ke tiga tamunya.

"Apa kamu bilang? Lily hamil? Kurang ajar kamu", ujar Andika seraya hendak memukul Anthony.

Gerakan Andika telah terbaca oleh Pras, dia langsung menarik adiknya ke belakang dan tak ayal pukulan Andika mengenai Pras yang kemudian terhuyung ke belakang menerima bogem mentah Andika. Darah segar keluar disudut bibir Pras. Nathan langsung maju menghadang Andika dan mendorong Andika sehingga Andika terhuyung ke belakang.

"Hei kenapa loe malah mukul mantu gw? Nyari perkara loe sama gw?", ujar Nathan naik darah.

"Siapa suruh mantu loe menghalangi gw", ujar Andika sewot sambil matanya menatap tajam ke arah Anthony.

"Om , saya juga harus melindungi adik saya. Ini bukan solusi yang kami mau", ujar Pras ikut mulai naik darah.

"Sini kasih saya pukul anak itu dulu baru saya kasih solusi", teriak Andika.

"Tidak akan pernah saya kasih om pukul adik saya. Kalau Om mau, pukul saya saja", ujar Pras tegas.

"Loe berani pukul Pras sekali lagi, gw hancur leburkan AN sekarang juga", ancam Nathan.

"Nathan kenapa loe bawa-bawa AN. Lagian kalo AN ngga ada, Adelia jadi pengangguran dong", ujar Andika.

"Biarin, dia bakalan gw suruh shopping setiap hari. Kenapa? Loe berani nantang gw?", tanya Nathan tegas.

"Iya-iya gw ngga akan main pukul lagi. Oke kita cari solusi nya deh", ujar Andika akhirnya mengalah, ia tau kalau ia tak akan menang melawan Nathan Utomo.

Andika kembali duduk namun matanya menatap tajam ke arah Anthony yang hanya menunduk. Mereka berubah posisi. Nathan berada di dekat Andika lalu disebelahnya duduk Pras lalu Anthony.

"Om, maksud kami ke sini agar Lily dan Anthony segera menikah, perut Lily tidak dapat disembunyikan terlalu lama. Kalau Om mengijinkan, Minggu ini Mereka akan menikah. Kami yang akan mengadakan pesta pernikahan, kami yang urus semua, yang kami perlukan om bisa menjadi wali untuk Lily dan menikahkan Lily dengan Anthony", ujar Pras tegas.

"Lantas kenapa kalian masih perlu diskusi lagi sama saya kalau kalian sudah mempersiapkan semua", sindir Andika geram.

"Om seperti saya bilang tadi, kami masih perlukan om untuk menjadi wali Lily yang akan menikahkan Lily dengan Anthony", ujar Pras lagi.

"Baiklah, aku akan diskusikan hal ini dengan Yuni. Untuk pesta pernikahan kita bagi dua biayanya, kalau tidak, tidak usah ada pesta pernikahan", ujar Andika.

"Widih gaya loe sok ikutan ngancam juga", ejek Nathan.

Semua mata memandang Nathan yang dengan cueknya meminum teh dari cangkir teh yang dibawa oleh OB AN Entertaintment.

"Jadi deal ya, Hari Minggu ini mereka akan menikah", ujar Nathan tersenyum.

"Iya, mereka akan menikah hari Minggu ini. Lily harus secepatnya menikah dengan Anthony", ujar Andika.

"Salaman dulu dong", ujar Nathan menyuruh Andika bersalaman bergantian dengan Pras lalu saat Anthony akan mencium tangan Andika, Andika seperti bersiap untuk memukulnya, Pras juga bersiap untuk melindungi adiknya, namun ternyata Andika malah menarik Anthony ke dalam pelukannya.

"Jaga anak saya baik-baik ya. Jangan pernah sakiti dia, atau kalau sampai kamu menyakiti anak saya, saya akan cari kamu walau sampai ujung dunia dan akan saya bunuh kamu", ancam Andika.

"Tidak akan pernah om saya menyakiti Lily. Saya berjanji", ujar Anthony.

"Panggil saya Papi bukan om lagi", ujar Andika.

"Iya Papi, saya berjanji", ujar Anthony.

"Ok, Apa kita sudah selesai disini?. Andika loe harus siap-siap kena omelan Xena dan Adelia loe, suami Xena loe tonjok, Adelia bakalan ngamuk, mantu kesayangannya loe sakitin. Kalo gw bully si Pras aja gw diomelin abis sama Adelia, nah ini loe berani mukul dia, siap-siaplah", ujar Nathan sambil berjalan dengan cueknya keluar ruang kerja Andika.

"Nathan, Pras loe jangan pada ngadu ya sama Xena apalagi Adelia, bisa abis kuping gw dijewer", ujar Andika mulai risau.

Pras hanya tersenyum lalu berjalan keluar sambil merangkul adiknya. Tinggal mempersiapkan pesta pernikahan, karena Pras telah memberitahukan kepada orangtuanya mengenai apa yang terjadi semalam lewat telepon dan diluar dugaan mereka langsung menyetujui dan akan segera berangkat menuju ke Indonesia untuk mendampingi Anthony menikah dengan Lily.

Mereka tidak menyalahkan siapapun, bagi mereka yang penting anaknya bahagia dengan pilihannya.