webnovel

Membela Bawahan

Xena menggandeng lengan Pras memasuki restoran diikuti Xavier yang digandeng Adriana.

"Selamat siang mba Xena, mau untuk berapa orang mba?", tanya seorang pelayan di pintu masuk.

"Untuk empat orang ya Fitri, tapi 2 meja ya. Maksud nya empat buat kami dan empat lagi buat mereka", ujar Xena sambil menunjuk ke arah pengawal yang mengikuti mereka.

"Baik mba, mari sini mba. Lesehan ya mba", ujar pelayan itu lalu menunjukkan jalan yang diikuti Xena dan yg lainnya.

"Ini mba silakan di tulis dulu pesanan nya. Nanti saya kembali kalau sudah siap ya", ujar Fitri lalu berlalu menuju ke tempat lain.

"Aku baru tau tempat ini Xena. Ini baru buka ya?", tanya Xavier sambil duduk di depan Xena dan kemudian melihat-lihat buku menu.

"Enak ya tempatnya? Nyari tempat ini susah juga", ujar Xena tersenyum.

"Jangan bilang ini punyamu juga", tanya Adriana.

"Hahahaha ... iya, ini aku join sama Wilma. Mama dia yang kelola yang masak dan kelola harian sedangkan aku penanam modal", ujar Xena tersenyum.

Pras menengok ke arah Istrinya lalu merangkul tubuh Xena dan mencium sisi keningnya.

"Loe ngga tau juga Pras?", tanya Xavier saat melihat reaksi Pras.

"Sayang, ini kan pake uang kamu. Sengaja aku ngga bilang, nanti pas kamu ultah bulan depan baru aku mau bilang. Tapi ngga apa bilang sekarang", ujar Xena lembut sambil bermanja dalam rangkulan Pras.

"Mau pesan apa ni?", tanya Adriana yang sudah memegang kertas pesanan.

"Gw pesan menu ini. Sayang kamu mau pesan apa? Aku rekomendasi menu ini, enak banget buatan koki disini", ujar Xena sambil menunjuk salah satu menu di buku menu.

"Ya Uda aku pesen itu deh", kata Pras.

"Aku juga sayang, aku pesan itu juga", ujar Xavier.

Setelah menuliskan pesanan mereka, Xena memanggil pelayan untuk mengambil pesanan mereka.

Saat sedang menunggu pesanan, mata Xena melihat seorang pelayan wanita sedang membawa baki makanan dan tak sengaja menabrak seseorang yang membuat orang itu tersiram air putih dari gelas di atas baki.

Buru-buru pelayan itu meminta maaf namun orang yang ditabrak tidak menerima langsung marah-marah dengan pelayan itu bahkan menuangkan mangkuk sup yang masih panas kepada pelayan tersebut. Xena langsung mendekati mereka dan pengawal Xena langsung berdiri mendekati nyonya muda mereka.

"Loe mata loe taruh di kaki? Sampai gw ke siram air gini", teriak wanita yang tersiram air. Pelayan itu menunduk sambil mengerang kesakitan karena tersiram sup panas.

"Hei jangan keterlaluan ya. Pelayan ini sudah minta maaf ngga usah juga kamu balas dengan menyiramkan sup panas kepadanya. Manager siapkan CCTV. Saya akan menuntut wanita ini dengan pasal penganiyaan. Bawa gadis ini ke klinik di sudut jalan. Biaya ditanggung restoran", ujar Xena.

"Ngga apa-apa Bu. Saya ngga kenapa-kenapa", ujar pelayan itu memandang ke arah Xena.

"Britney", seru Xena melihat pelayan itu yang sangat terkejut saat melihat Xena.

"Siapa loe ikut campur urusan orang? Loe harusnya liat, dia menyiram air ke baju saya yang mahal", ujar wanita itu sombong.

"Saya Xena pemilik tempat ini. Baju anda hanya tersiram air, anda keringkan di kipas angin juga akan kering sendiri. Sementara anda menyiramkan sup panas ke pelayan saya, bagaimana kalau sampai dia menderita luka bakar. Saya akan menuntut Anda untuk itu", herdik Xena marah.

"Tapi dia yang duluan", ujar wanita itu masih marah namun mulai mereda saat Xena mengancam akan menuntut nya.

"Dia hanya menyiram dengan air. Kalau kamu mau balas, siram juga dengan air bukan dengan sesuatu yang panas seperti sup ini. Lagian apa anda bilang? Baju anda lebih mahal daripada keselamatan pelayan saya? Go to hell. Jangan pernah datang lagi ke restoran ini. Manager, Pelayan, kenali wajah wanita ini, kita tidak menjual makanan kita kepada orang yang tidak punya hati nurani seperti orang ini. Dan baju mahal darimana? Dari lihat pertama juga saya tau baju anda ini imitasi, kw bukan barang asli", ujar Xena masih marah.

"Kaaaamuu. Saya bukan orang sembarang yang bisa kamu hina. Ayo teman-teman kita pergi dari sini", ajak wanita itu kepada teman-teman nya.

"Engga akh, loe aja yang pergi Lely. Kepribadian loe memang bermasalah. Gw masih mau makan disini. Loe yang bikin malu. Xena benar, loe ngga punya hati nurani", ujar teman wanita itu sambil kembali duduk dan memilih menu makanan.

"Silakan anda keluar dari restoran saya", ujar Xena sambil memberikan kode kepada pengawalnya agar menyuruh wanita itu keluar dari restoran.

Wanita itu memandang kesal pada teman-temannya yang dengan cueknya tidak menghiraukan perkataannya.

Lalu setelah memandang ke arah Xena sebentar dan agak ketakutan saat melihat pengawal Xena, wanita itu pergi dari restoran dengan menghentakkan kakinya kesal.

"Kamu ke klinik ya Britney", ujar Xena berbalik melihat ke arah Britney.

"Terimakasih Xena. Tapi ngga apa-apa. Ngga ada yang luka. Tadi cuma sempat kaget aja. Bagusnya supnya ngga terlalu panas", ujar Britney lembut.

"Manajer, kamu punya seragam pengganti kan? Tolong berikan pada Britney ya", ujar Xena.

"Terimakasih ya Xena sudah menolong saya tadi", ujar Britney terisak.

"Sudah jangan dipikirkan. Ganti pakaian mu dulu", ujar Xena.

Britney mengikuti langkah manajer menuju ke ruang ganti.

"Maaf ya makan kalian terganggu. Silakan dilanjutkan lagi ya", ujar Xena ramah pada teman-teman wanita tadi yang hanya tersenyum pada Xena.

"Dia memang bermasalah Xena. Tenang saja, dia pasti ngga akan berani ke sini lagi. Kami juga sudah cape berteman dengan dia, suka bikin malu seperti tadi", ujar teman yang lain. Xena hanya tersenyum lalu berbalik menuju ke tempat makannya tadi.

"Eh sudah pada datang makanan nya. Ayo dimakan semua", ujar Xena. Adriana makin kagum dengan kepribadian sahabatnya. Xavier memberikan dua jempolnya pada Xena.

"Bos yang hebat, membela anak buah", puji Xavier. Pras langsung merangkul istrinya dan mencium sisi kening Xena.

"Kamu hebat sayang", bisik Pras lembut.

Akhirnya mereka berempat makan siang dengan akrab menghabiskan waktu di restoran baru milik Xena dan Wilma.