webnovel

Kembalinya Naomi

Pesta Pernikahan telah usai. Andika dan Yuni sedang menikmati bulan madu ke pulau Bali. Sebenarnya Yuni ingin ke Jogja, namun Andika memilih tempat bulan madunya di pulau Bali.

Sudah hampir seminggu mereka pergi dan hari ini rencana kepulangan mereka kembali ke Jakarta. Saat sudah tiba di bandara, Andika membawa kedua kopernya dengan sebal.

"Yuni kenapa si kamu bawa oleh-oleh banyak banget, ribet tau", ujar Andika mengomel.

"Kak, keluargaku kan banyak makanya harus beli oleh-oleh nya banyak juga", ujar Yuni memelas. Andika yang terbiasa sendiri lupa kalau sekarang ia mempunyai istri yang berasal dari keluarga besar.

"Ya sudahlah, ayo kita check in dulu", ujar Andika lalu berjalan untuk check in dan membawa barang-barang nya agar bisa di masukkan ke bagasi pesawat.

Andika membuka GPS dari aplikasi smartphone nya dan melihat kalau pesawat nya masih ada di daerah Semarang. Sambil menunggu, Andika melihat sekitar sampai darahnya seperti berhenti beredar saat ini menemukan seorang wanita yang amat dikenalnya.

"Naomi", bisiknya pelan.

Tampak agak jauh darinya, ada seorang wanita cantik berwajah seperti orang Jepang tetapi bermata agak bulat sedang duduk sendiri melihat smartphone nya tanpa memperhatikan sekitar. Banyak pria di sekitarnya seperti mencari perhatian nya namun tidak ia hiraukan. Andika ragu untuk mendekati wanita itu karena sekarang ada istrinya di sampingnya yang memeluk lengan nya dengan erat.

"Akh biarlah. Kalau memang harus bertemu, kita akan bertemu lagi lain kali", ujar Andika pelan.

"Kak, kamu omong apa si?", ujar Yuni yang memperhatikan mulut Andika yang sedari tadi komat kamit sendiri.

"Ngga ada apa-apa. Ayo bersiap sebentar lagi pesawat akan landing dan kita juga akan naik ke pesawat", ujar Andika mengalihkan perhatian.

Andika mengeluarkan HPnya lalu memfoto Naomi dan mengirimkan kepada Adelia dengan label "Dia Kembali". Sementara di tempat lain, Adelia yang sedang berkutat dengan sejumlah document di depannya membuka HPnya dan kaget melihat foto yang ia dapatkan dari Andika. Adelia lalu duduk disamping Nathan yang sedang melihat document pekerjaannya dari layar Tab nya.

"Sayang, lihat ini", ujar Adelia panik. Nathan hanya melihat sepintas dan kembali melihat ke layar Tabnya.

"Lantas kenapa?", tanya Nathan cuek.

"Sayang, gimana kalau dia malah mau mengacaukan Andika lagi", ujar Adelia cemas.

"Ngga usah parno lah, mungkin aja dia sedang berlibur dan ngga sengaja ketemu aja kale. Lagian apa Andika sudah bertegur sapa sama dia? Aku rasa dia mana berani bertegur sapa dengan wanita lain kalau ngga mau diboikot Yuni", ujar Nathan santai.

"Iya juga ya. Semoga saja ngga ada apa-apa deh dikemudian hari", ujar Adelia sambil mengangguk-angguk. Nathan lalu meletakkan Tabnya di atas meja di depan tempat duduknya lalu melingkarkan tangannya ke bahu Adelia.

"Lebih baik kamu mencemaskan aku yang mulai "on". Kamu kenapa si harus pakai baju seseksi ini buat bekerja hari ini", ujar Nathan sambil matanya menatap tajam ke mata istrinya.

"Seksi darimana si sayang. Aku pakai blus panjang dan rok pun juga ngga terlalu pendek", ujar Adelia tidak mengerti.

"Baju kamu menerawang sayang. Lekuk tubuh kamu terlihat jelas", ujar Nathan agak sewot.

"Benarkah? Kalau gitu aku akan minta Heru ambilkan jas di gudang properti buat menutupi nya deh", ujar Adelia malu.

Adelia akan bangun tetapi Nathan menarik tangannya dan Adelia terjatuh diatas pangkuan Nathan. Lama Nathan dan Adelia bertatap muka sampai Nathan kemudian mencium mesra bibir Adelia dan mendapatkan balasan dari Adelia dengan tak kala mesranya.