webnovel

Kembalinya Naomi (2)

Ketakutan Adelia terwujud, hari ini dia melihat perempuan yang ada di foto Andika kemarin sedang duduk menunggunya di sofa di depan meja kerja Heru.

Adelia datang dengan Nathan yang berjalan dengan hanya melihat Tab nya saja tanpa melihat sekeliling. Saat Nathan menyadari Adelia yang berhenti berjalan di depan ruang kerjanya, Nathan mengangkat kepalanya dan kemudian dia melihat arah pandangan istrinya yang memandang wanita cantik yang sedang memandang HPnya. Merasa di perhatikan, perempuan itu mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Adelia.

"Halo adikku, aku kangen dirimu", ujar Naomi tersenyum. Adelia lalu berjalan menuju Naomi lalu memeluknya walaupun tanpa ekspresi.

"Kapan datang? Tinggal dimana? Apa masih di apartemen yang lalu atau pindah?", tanya Adelia menyelidik.

Adelia tahu kalau apartemen Naomi hanya berbeda tower saja dengan apartemen Andika, setidaknya kalau dia tau dimana Naomi tinggal, dia dapat memberitahukan ke Andika untuk menghindari.

"Tenang aja adikku sayang. Aku ngga akan merebut suami orang kok. Aku cuma sedang mencari pekerjaan saja kok ke sini", ujar Naomi seperti tau jalan pikiran Adelia.

"Kamu omong apa si? Kamu tinggal dimana? Kapan datang?", ujar Adelia berusaha menutupi kegugupannya.

Adelia menggandeng Naomi dan mengajaknya masuk ke ruang kerjanya. Sampai di dalam, Adelia membimbing Naomi duduk di sofa sementara Nathan duduk di meja kerja Adelia dengan tetap berfokus pada Tabnya.

"Nathan kok ada di sini? Sekarang kamu kerja diawasin juga? Makanya jangan nakal", ujar Naomi menggoda.

"Ini Nathan menggantikan Andika selama dia cuti. Nathan juga menjadi penanam saham di AN jadi dia selalu mengikuti perkembangan AN", kata Adelia mulai santai.

"Wah enak sekali cuti digantikan oleh bos besar WD. Apakah kalian sudah punya anak?", ujar Naomi ceria. Adelia mengangguk dan menatap dalam mata Naomi, ia melihat ketulusan dalam mata Naomi.

"Apa kamu tau kalau Andika sudah menikah?", tanya Adelia.

Naomi mengangguk, "Aku tau. Aku mengikuti berita kalian lewat internet. Yuni kan nama istrinya dan dia kawan lama kalian", ujar Naomi santai.

"Itulah membuat aku kembali. Aku pikir Andika sudah move on juga dari kamu jadi seharusnya tidak masalah kalau aku kembali", ujar Naomi.

Nathan diam-diam mengirimkan chat ke Andika memberitahukan mengenai kedatangan Naomi ke ruang kerja Adelia. Setelah mengirimkan pesan, Nathan tersenyum sinis menduga-duga apa yang akan dilakukan oleh Andika.

"Kamu akan melakukan apa sekarang?", ujar Adelia pelan.

"Aku ingin melamar pekerjaan di AN, tapi sebenarnya aku agak pesimis juga karena umurku juga melewati batasan umur di AN", Ujar Naomi sedih.

"Kamu mau bekerja sebagai apa? Model atau Aktris?", tanya Adelia lagi.

"Aku ingin jadi Staff AN, aku bisa bekerja sebagai administrasi atau akunting. Apa aja yang penting halal", ujar Naomi tersenyum.

"Aku harus bicarakan dulu ya dengan Andika", ujar Adelia.

"Kalau kamu mau, di WD kami lagi buka lowongan untuk administrasi. Kamu bisa masukkan lamaran dan aplikasimu ke WD", ujar Nathan menyela. Adelia membelalakkan matanya menatap tak percaya ke arah suaminya.

"Apa benar? Baiklah aku akan melamar pekerjaan di WD Group aja. Beritahu aku kemana aku harus memasukkan lamaranku", ujar Naomi bersemangat.

"Beritahukan saja nomor HP mu padaku, nanti aku beritahu ke siapa dan bagian apa kamu melamar dan akan diproses oleh mereka. Sebaiknya secepatnya karena WD Group biasanya jadi rebutan untuk pelamar pekerjaan", ujar Nathan cuek.

Adelia masih menatap tajam ke arah suaminya, ada sedikit kekesalan terlihat pada matanya, Nathan hanya tersenyum melihat muka istrinya. Setelah mendapatkan informasi, Naomi pamit untuk mengurus semua dokumen nya lalu pergi meninggalkan ruang kerja Adelia.

Sepeninggalan Naomi, Adelia menghampiri Nathan yang masih duduk di kursinya sambil tetap menatap Tabnya.

"Kenapa sayang", ujar Nathan tersenyum melihat kekhawatiran di muka Adelia.

"Adelia sayang, biarkan Naomi bekerja di WD Group jangan di AN nanti kasian Yuni kalau sampai dia tau. Selain itu lebih baik kita merangkul Naomi baik-baik agar kita tau maksudnya dia kembali. Kalau dia di WD, aku bisa suruh orang aku awasi pergerakan dia, kalau tidak membahayakan, bukankah lebih baik kita tetap berteman dengan Naomi. Jarang loe dapat teman setulus Naomi", ujar Nathan menasehati.

Adelia akhirnya bisa tersenyum mendengar penjelasan Nathan, dia mengagumi cara berpikir Nathan yang sangat bisa melihat segala aspeknya. Adelia mendekatkan wajahnya ke wajah Nathan.

"Tapi sayang, kamu janji jangan sampai kamu yang terpikat ya. Aku sungguh ngga ikhlas kalau sampai terjadi", ujar Adelia tersenyum manis.

"Tidak mungkin sayang. Kamu adalah darahku, jantungku, nafasku dan hidupku, tanpa kamu apakah aku siap berjalan sendiri di atas bumi", ujar Nathan tegas.

"Gombal", teriak Adelia lalu berbalik akan berjalan ke sofa namun langkahnya terhenti dengan tangan Nathan yang melingkar di atas perutnya yang membawanya duduk diatas pangkuan Nathan.

"Dengar ya Mommy Xavier, jangan pernah bilang aku gombal lagi, karena di kamus Nathan Utomo tidak ada kata buat ngegombal perempuan", ujar Nathan tegas.

Nathan kemudian melihat ke arah Tabnya lagi dengan tangannya tetap mencekal Adelia untuk tidak bangun dari pangkuan nya. Adelia lalu membalikkan badannya duduk miring dan meletakkan kepalanya di bahu Nathan.

"Jangan pernah khianati aku ya sayang. Aku tak akan bisa hidup tanpa kamu lagi", bisik Adelia pelan.

Nathan melihat mata istrinya dan menjawab dengan tegas, "Cinta aku sudah kamu miliki, tidak akan ada lagi cinta yang lain karena hanya kamu dan cuma kamu untukku".

Adelia memeluk tubuh suaminya erat begitupun Nathan memeluk istrinya dalam pangkuannya dengan erat. Mereka akan selalu bersama sampai kapanpun.