webnovel

Calon Menantu

"Om Alex dan Tante Sisca sebelum pulang ke Surabaya, sebaiknya berkunjunglah ke rumah Om Andika dan Tante Yuni", ujar Xena saat sedang menyantap sarapan.

"Loh kenapa?", tanya Sisca heran.

Xavier yang duduk disamping Nathan membisikkan sesuatu ke telinga Nathan yang kemudian oleh Nathan diteruskan lagi ke Adelia yang ada disamping Nathan. Adelia tersenyum melirik ke Banyu.

"Iya bener banget tuh. Loe harus berkunjung ke rumah calon besan dong Alex", ujar Nathan menggoda.

Alex dan Sisca kebingungan sementara Banyu yang sedari tadi tenang mulai menoleh ke arah Xena yang duduk di sebelahnya.

"Apa si maksud kalian?", ujar Alex tak mengerti.

"Kalau Om sama Tante datang, kalian akan bertemu calon menantu kalian di sana", goda Xena lagi.

Banyu yang mulai menyadari langsung membekap mulut Xena.

"Jangan dengarkan Xena Pi Mi", ujar Banyu.

"Banyu dan Lily baru jadian om", celetuk Xavier yang membuat kaget Alex dan Sisca.

"Kak Xavier, Xena kalian bersekongkol ya", gerutu Banyu sambil melepaskan tangannya dari mulut Xena yang tampak ketawa cekikikan.

"Serius Banyu?", tanya Alex. Sisca tersenyum senang karena setidaknya anaknya akan berbahagia dengan cinta yang terbalas.

"Itu ... hmmm ... belum Pi. Belum sampai jadian kok", ujar Banyu malu.

"Ngga apa, kalau kamu beneran suka, papi langsung lamarkan biar ngga keduluan orang lagi", ujar Alex bersemangat.

"Wah setuju tuh. Ayo nanti sore kira ramai-ramai ke rumah Andika", ujar Nathan mengusulkan.

"Om, beneran aku ngga jadian sama Lily kok om", ujar Banyu dengan muka memerah.

"Loh memang kenapa kalau kita hanya ingin berkunjung. Bukankah menjaga tali silaturahmi itu baik", ujar Adelia sambil tersenyum.

"Apalagi kan om Andika pernah jadi bos Mami kamu sebelum kamu lahir", ujar Adelia lagi.

"Terserah kalian deh", ujar Banyu pasrah.

Ada chat masuk ke HP Xena sehingga Banyu dapat melihat wallpaper di HP Xena dimana terpasang foto Xena yang sedang dalam dekapan Pras sama seperti foto yang terdapat di situs resmi WD Group dan Lexi Group beberapa waktu lalu. Banyu langsung memalingkan mukanya sedih.

"Mana HPmu", tanya Xena.

"Mau apa?", tanya Banyu.

"Sudah sini", ujar Xena lagi sambil merebut HP Banyu yang ada di atas meja. Xena lalu mengetik sejumlah angka di HP Banyu dan menuliskan nama pemilik nomor tersebut.

"Aku ngga pake tambahan apa-apa ya, terserah kamu ganti apa namanya", ujar Xena cekikikan.

Saat Xena akan mengganti Wallpaper di HP Banyu, ia sempat tertegun sebentar sebelum Banyu dengan cepat merebut HPnya.

"Jangan suka iseng", ujar Banyu lalu mengantongi HPnya.

"Ngga itu.. akh lupakan. Aku kesiangan lagi", ujar Xena buru-buru bangun lalu mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian. Dengan isengnya ia mencium pipi kakaknya yang masih mengunyah sarapannya.

"Xenaaa", jerit Xavier kesal.

"Sekali kali kak aku mencium mu", ujar Xena lalu mencium tangan Alex dan Sisca bergantian lalu mencium Baby Margaretha yang sedang dalam pangkuan Sisca.

"Banyu mau ikut aku ke kampus ngga? Mata kuliahku cuma satu hari ini. Jadi sekalian bisa ketemu Lily", ajak Xena.

"Ikut saja sana, daripada di rumah ngga ngapa-ngapain", ujar Adelia.

Sempat Banyu ragu namun dengan cepat Xena menarik lengannya untuk segera bangun.

"Ayo ikut aja. Kesiangan ne. Aku tunggu di mobil ya", ujar Xena lalu segera memakai sepatunya di depan pintu dan berlari ke arah garasi dan mengeluarkan mobilnya.

Tak lama Banyu keluar dari rumah dan masuk ke mobil Xena lalu mereka berdua berkendara menuju ke kampus Xena. Sampai dikampusnya, seperti biasa Xena memarkirkan mobilnya di depan Fakultas Ekonomi dan ia keluar dari mobil diikuti Banyu.

"Ayo, ikut aja masuk ke kelas. Dosenku orangnya santai kok. Ayo", ujar Xena lalu menarik tangan Banyu mengikuti langkahnya memasuki ruang kuliahnya.

Saat melihat Xena masuk dengan Banyu, semua mata di dalam kelas tertuju pada mereka, langsung hebohlah seisi ruangan.

Xena menghampiri Lily dan menarik tangannya serta tangan Banyu untuk bersamaan nya duduk di barisan paling belakang. Wilma dan Adriana otomatis mengikuti mereka bertiga.

"Xena pacar baru lagi ni? Kalo gitu pak Prasetya buat gw ya", ujar Wati yang langsung disoraki kawan-kawannya lainnya.

"Xena sayang kembali pada Abang Delon aja ya. Abang setia menanti", teriak Delon yang makin membuat Heboh.

"Pssst berisik. Ini sepupu aku", ujar Xena.

Banyu makin memerah mukanya mendengar teriakkan teman-teman Xena. Saat mendengar teriakan Xena, Banyu menunduk sedih. Lily yang berada di samping nya memperhatikan.

"Kenapa? Maaf ya, disini memang kelas paling rusuh apalagi kalau berurusan soal Xena. Xena tuh primadona kelas ini", ujar Lily berbisik.

"Oh pantas", ujar Banyu berusaha tersenyum.

"Tapi kenapa kelas kalian tau soal Pras? Apakah Xena pernah membawa Pras masuk kelas juga?", tanya Banyu.

"Kak Pras itu pernah jadi dosen favorit kami juga. Wajar banyak cewe yang saling berebut", ujar Lily lagi yang hanya ditanggapi dengan seruan O dari Banyu.

Banyu melirik ke arah Xena yang tampak berbisik-bisik dengan Adriana dan Wilma. Saat Xena akan bangun, Banyu memegang tangannya erat.

"Mau kemana? Awas aja berani ninggalin aku sendiri", ancam Banyu.

"Aku kan ngga kelihatan kalau dibelakang", ujar Xena beralasan.

"Ngga peduli. Kamu pindah, aku keluar kelas ya", ancam Banyu.

"Iya deh. Ngga pindah", ujar Xena akhirnya mengalah.

Ada Chat masuk lagi ke HP Xena, Wilma yang kepo langsung merebut HP Xena.

"Busyet, loe ngga baca chat dari Kak Pras Uda berapa lama? Banyak banget chatnya", ujar Wilma berbisik.

"Biarin, palingan cuma nanya Uda makan belum, jangan telat lagi kuliah dan lain sebagainya", ujar Xena lalu merebut kembali HPnya dan memasukkan nya ke dalam tasnya.

Tak berapa lama kemudian, dosen mata kuliah masuk ke dalam kelas dan semua sibuk mendengarkan. Banyupun pura-pura sibuk mendengarkan padahal pikiran benar-benar tidak fokus pada apa yang dibicarakan dosen. Seusai jam pelajaran, Xena merapikan buku-buku lalu memasukkan ke dalam tasnya.

"Mau kemana sehabis dari sini?", tanya Banyu.

"Kamu mau kemana? Ayo kita ikut semua", ujar Xena.

"Kita?", tanya Banyu tak mengerti.

"Aku, Wilma, Adriana dan Lily, kami itu kalau Uda sampai kampus merupakan satu paket. Yang satu kemana, yang lain mengikuti", ujar Xena.

"Terserah kalian, maunya kemana?", ajak Banyu. Tiba-tiba HP Xena berbunyi, setelah melihat nama pemanggil nya Xena mengangkat teleponnya.

"Iya Dad. Aku masih di kampus. Apa Dad? Antar document ke Lexi? Oh jadi om Jason ada Deket kampus aku cuma mobilnya mogok. Ya Uda, aku samperin on Jason, nanti aku antar ke Lexi", ujar Xena lalu menutup teleponnya.

"Kalian ikut aku aja ke Lexi Group yuk kali aja ada gebetan", ujar Xena bersemangat.

"Oke siapa takut", ujar Adrian dan Wilma bersemangat.

Lily dan Banyu hanya saling pandang dan tersenyum. Mereka berlima lalu keluar dari kelas dan kemudian masuk ke dalam mobil Xena dan melaju keluar dari kampus menuju ke tempat Jason untuk mengambilkan documen yang harus diberikan ke Lexi Group.