webnovel

Bekerja & Berkencan

Pagi itu tampak Pras sudah rapi berpakaian, ia akan memasang dasinya di depan cermin lemari. Xena menarik tubuh Pras lalu mengambil dasinya. Dengan telaten, Xena memakaikan dasi yang merekat erat di leher suaminya. Ia juga memasangkan pin penjepit dasi di kemeja suaminya dan memakainya jas yang serasi dengan celana panjang yang dipakai Pras.

"Gimana? Uda ganteng belum?", tanya Pras dengan senyum konyolnya. Xena mengambil wajah Pras dengan kedua tangannya, ia lalu mencium bibir suaminya.

"Aku mencintaimu", bisik Xena.

"Aku juga mencintaimu", balas Pras tersenyum. Xena melingkarkan tangannya ke leher Pras dan Pras memeluk pinggang Xena erat.

"Hari ini kamu ngga usah kerja ya. Kita berdua jalan-jalan ke mall, nonton dan senang-senang", ajak Xena.

"Aku lagi banyak kerjaan hari ini sayang", ujar Pras.

"Kalo gitu, aku ikut kamu kerja, jadi kalau kamu selesai kita langsung kencan", ujar Xena.

"Oke deh", ujar Pras menyetujui.

Xena segera mengganti pakaiannya dan mengambil tasnya. Dia sedikit memoleskan make up di wajahnya lalu menggandeng suaminya untuk turun sarapan. Dibawah Xena sudah melihat Nathan dan Adelia yang sedang sarapan, sedangkan Xavier dan Luna sepertinya belum turun.

"Pagi Mom, Dad", sapa Xena sambil mencium Daddy dan Mommy nya. ia duduk disamping Pras yang duduk disamping Nathan.

"Kamu mau kopi kak?", tanya Xena dan Pras hanya mengangguk.

Xena membuatkan suaminya segelas kopi dan menaruhnya di depan meja Pras. Lalu ia melayani makan suaminya baru setelah itu ia menyediakan makan untuk dirinya sendiri.

"Uda akur lagi ni kayanya", goda Nathan.

"Emangnya mau perang mulu Dad", ujar Xena cuek. Pras hanya tersenyum.

"Rapi banget, mau ke WD Group?", tanya Nathan.

"Mau kencan sama kekasihku Daddy", ujar Xena riang.

"Hei, kerjaan numpuk tuh belum dikerjain", ujar Nathan meledek.

"Bodo amat, kan aku cuma magang doang di WD Group Daddy", ujar Xena membela diri.

"Dasar, pinter melarikan diri ya", ujar Nathan lagi.

"Pras kayanya kamu harus kerja di dua tempat loh kaya dulu Daddy. Daddy kerja di WD sama di AN gantiin Mommy yang cuti melahirkan", ujar Nathan.

"Aduh kayanya ngga sanggup Dad. Tapi nanti aku coba deh. Bulan depan ya Dad. Bulan ini aku beresin kerjaan aku di Lexi dulu", ujar Prasetya kelabakan.

"Oke, bulan depan ya kamu juga harus belajar bekerja di WD Group", ujar Nathan.

"Ayo kak, aku Uda selesai sarapan, kita jalan", ajak Xena.

"Ayo", ujar Pras mengiyakan.

Mereka berdua mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian lalu berjalan bergandengan keluar rumah. Saat mereka akan keluar, Xavier dan Luna baru turun dari kamar mereka. Xavier mencium kedua orangtuanya lalu duduk di meja makan.

"Uda akur tu Anak dua", ujar Xavier dan Nathan hanya tersenyum.

Tak lama Nathan pun bangun dari duduknya lalu mencium pucuk rambut Adelia dan pamit pergi bekerja. Xavier dan Luna bergantian mencium tangan Nathan.

Sesampainya di parkiran Lexi Group, Pras memarkirkan mobilnya di tempat khusus CEO. Lalu Pras keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Xena. Xena menoleh ke belakang dan melihat pengawalnya tampaknya mendapatkan masalah dengan security.

"Sayang, itu pengawalku dipersulit security kamu", ujar Xena.

"Akh aku lupa bilang. Itu kok ada 4 orang ya sayang? Bukannya biasanya cuma 2 ya?", tanya Pras.

"Sayang, yang 2 orang itu pengawalmu. Emang ngga tau ya Daddy uda kirimkan pengawal untuk kamu selama setengah bulan ini", ujar Xena.

"Astaga, jadi selama ini aku ada yang kawal. Aduh Daddy kok ngga bilang-bilang si", ujar Pras. Pras tampak memanggil security yang sedang berdebat dengan pengawal Xena.

"Selamat pagi pak Presdir", salam security Itu hormat.

"Pak, tolong biarkan mereka masuk. Itu mereka berempat memang pengawal pribadi kami. Tolong kalian saling berkoordinasi ya", ujar Pras.

Kemudian security Itu berjalan mendekat ke arah para pengawal dan mempersilahkan mereka masuk dan sempat ada pembicaraan diantara mereka. Pras dengan santai memegang tangan Xena memasuki lobby kantor Lexi Group. Para pegawai Lexi Group yang bertemu mereka membungkuk hormat dan memberi salam kepada mereka berdua yang dijawab ramah oleh mereka. Lalu Pras dan Xena memasuki lift khusus CEO dan naik langsung ke lantai 12 tempat kantor Pras.

Keluar Lift mereka masuk ke ruangan kerja Johhny kemudian masuk lagi ke ruang kerja Prasetya. Setelah menutup pintu ruang kerjanya, Pras menuju ke meja kerjanya sementara Xena duduk di sofa depan meja kerja Pras. Xena mendekati Pras dan melihat diatas meja kerja Pras ada foto yang diminta Pras dari Xavier waktu itu dan ada foto pernikahan mereka berdua. Xena lalu duduk dipangkuan Pras.

"Sayang, kita Selfi, nanti fotonya bisa dibingkai dan bisa kamu taruh lagi disini", ujar Xena sambil menunjuk ke arah foto-foto yang ada dibufet belakang meja Pras.

"Oke", ujar Pras langsung mengeluarkan HP nya dan kemudian mereka berdua berfoto. Xena bangun dari duduknya lalu menghampiri bufet dibelakang Pras dan memperhatikan satu persatu foto yang ada disana. Di bufet itu tidak hanya ada file tapi ada juga deretan foto Pras dengan keluarganya dan beberapa pernak pernik kecil dari penjuru dunia.

"Sayang foto ini buat aku ya", ujar Xena sambil mengambil satu foto di bingkai, foto masa remaja Pras.

"Ih jangan itu akh, itu waktu aku ABG banget. Jelek sayang", ujar Pras. Namun terlambat, Xena sudah mengeluarkan dari bingkai dan memasang foto itu di dompetnya.

"Lucu tau", ujar Xena. Pras hanya tersenyum kemudian dia mengerjakan pekerjaannya sementara Xena menjelajahi isi ruang kerja Pras dengan riang.