webnovel

1.)Turritopsis Nutricula

Mungkinkah ada makhluk hidup yang dapat hidup abadi di dunia ini? Sepertinya semua makhluk hidup pasti akan mati, bukankah begitu? Itulah pemikiran orang pada umumnya, namun pemikiran tersebut berbeda dengan seorang ilmuwan dari Badan Penelitian Nasional Makhluk Hidup(BPNMH), yaitu "Thomas".

Thomas adalah seorang ilmuwan dan peneliti yg selalu penasaran akan semua hal tentang kehidupan. Kelahiran, kematian, pertumbuhan, dan semua hal yg pada umumnya terjadi pada makhluk hidup membuat pikirannya tergetar.

Bahkan Thomas pernah hampir bunuh diri akibat rasa penasarannya mengenai kematian. Bagaimana rasanya, bagaimana kejadiannya, bagaimana sensasinya, hal itu selalu ada di pikirannya. Karena hal itu, akhirnya membuat sang kekasih "Rachel" merasa khawatir dan takut akan terjadi hal-hal aneh pada Thomas.

Karena sangat khawatir, akhirnya Rachel bergabung ke dalam badan penelitian tempat Thomas bekerja. Tentu hal itu tidak mudah. Banyak tes, ujian, persyaratan, dan ketentuan yang harus diikuti Rachel. Tapi karena rasa cinta dan khawatirnya lebih besar dari hal itu, Rachel pun di terima di BPNMH.

Suatu pagi, hal menarik membuat Thomas tergerak. Saat sedang membaca data-data penelitian, ia menemukan data yang sangat membuatnya ingin menggalinya lebih dalam. Didalam data itu terdapat penelitian seorang ilmuwan dari Jepang tentang "ubur-ubur abadi".

Data itu menuliskan tentang ubur-ubur berukuran 4-5 milimeter, berasal dari lautan Karibia. Dan yang membuatnya spesial adalah ubur-ubur ini mampu meregenerasi sel-sel tubuhnya secara terus-menerus sehingga secara biologis ubur-ubur ini tidak bisa mati. Ubur-ubur ini bernama "Turritopsis Nutricula".

Hal tersebut membuat Thomas segera bergegas pulang dan berusaha mengembangkan penelitian itu secara pribadi tanpa di ketahui pihak BPNMH. Mengapa demikian? Itu karena Thomas mempunyai rekan kerja yang sangat lamban jika ia mengerjakan di lab. Sang kekasih yang masih agak bingung pun hanya mengiyakan Thomas dan segera meminta izin untuk bergegas pulang.

Sesampainya dirumah, Thomas bingung apa yang harus ia lakukan untuk memulai penelitian lanjutannya tentang ubur-ubur abadi tersebut. Karena didalam data risetnya pun tidak tertera jelas tentang identitas maupun asal-usul dari ubur-ubur tersebut. Thomas pun skakmat dan tidak tau harus berbuat apa.

Rachel yang melihat Thomas merenung di sofa dekat perapian pun mulai risih dengan tingkah lakunya. Rachel takut bahwa Thomas akan melakukan hal yg diluar batas wajar lagi. Rachel pun juga tidak begitu tahu tentang apa yg sedang dipikirkan Thomas.

Keesokan harinya, Rachel teranjak dari tempat tidur karena kamarnya benar-benar berantakan seperti habis kerampokan. Baju di lemari kosong, barang-barang Thomas hilang, dan ia mendengar suara gaduh dari lantai bawah di ruang perapian.

Rachel pun bangun dan turun ke lantai bawah dan ia melihat Thomas sedang sibuk sendiri memasukan barang-barangnya ke dalam koper yang sudah hampir penuh dengan kertas-kertas penelitian, riset, dan hal-hal berbau penelitian lainnya.

"Hei! Apa-apaan ini? Kau ingin kabur dari rumah atau bagaimana? Jelaskan padaku Tom", Rachel bertanya penuh rasa bingung kepada Thomas.

"Aku akan pergi ke suatu tempat, dan mungkin akan lama", jawab Thomas tegas sembari sibuk dengan barang-barangnya.

"Ada apa sih? Apa yg terjadi? Kau punya masalah dengan rekanmu lagi hah? Sudahlah jangan kekanakan, duduklah dan aku akan buatkan sarapan", kata Rachel dengan agak marah.

Hubungan Thomas dengan rekannya memang di bilang tidak baik karena suatu kejadian beberapa tahun yang lalu. "Donny"' yang merupakan rekan Thomas selalu ingin berada diatas Thomas dengan segala cara. Bahkan ia sering mengaku-ngaku bahwa setiap penemuan yg di temukan Thomas adalah hasil tangannya sendiri.

Hal itulah yg membuat Thomas sering kerja sendiri dan sering merahasiakan semua masalah kerjanya. Bahkan malah kebiasaan dan sering juga melupakan sang istri dan selalu ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.

Itulah yang menyebabkan Rachel suka bingung dengan apa yang dilakukan oleh Thomas, karena Thomas tidak pernah merundingkan apapun padanya dan selalu bertindak sesukanya tanpa sebab.