Ketika Eksistensinya Hadir Lagi

Nuzila melamun di tengah jam pelajaran. Ditatapnya kaca jendela seraya menopang dagu. Ia masih kalah cantik dengan kakaknya, itu sebabnya mas Irfan menyukai kak Fany. Harusnya ia menyadari lebih dulu tentang ini.

“Nuzila”

Nuzila menoleh ketika namanya dipanggil Bu Yuli. “Can you please read page number fifthy?

“Yes, Miss. The cherryblossom's tree are supposed to be…”

Harusnya ia sadar sejak awal. Jika mas Irfan tak pernah menganggapnya ada selama ini.

“Kau kenapa?” tanya hari.

Nuzila terlihat tak bergairah. Ia ambil buku dari dalam rak. Saat ini ia sedang berada di perpus.

“Nggak perlu nanya kalo udah tahu jawabannya.”

Hari menggeleng sambil tertawa. “Aku hanya ingin memastikan bahwa kau benar benar menderita.”

Nuzila coba memukulnya dengan buku namun tembus. “Kau menyebalkan ah! Pergi sana!”

Hari mengekeh dan mengejeknya yang sedang membaca buku.

Tiba tiba febby muncul dari belakangnya. Nuzila terkejut dan langsung memberinya tempat duduk.