webnovel

about is love

Apa jadinya??? Ketika seseorang yang bertolak belakang di satukan dalam perjodohan, membuat awal konflik dimulai. Sementara seorang perempun yang memang sudah berulang kali di jodohkan selalu berhasil meloloskan diri dari perjodohan. Sementara yang lelaki, memang tidak percaya akan adanya cinta karena cintanya sudah mati bersamaan dengan perginya masa lalunya. ****************** "Lisaaa,,,, " teriak jamson ayah dari lisa saat mendapatkan kamar anaknya, tak ada dirinya, semua padangan pun menatap heran padanya. "Kau kenapa berteriak jamson"tanya david ayah dari zayn. "Kau mau tau sambungan cerita ku tadi?"balas jamson seketika, sementara clara yang faham langsung menyenderkan tubuhnya di dinding ranjang. "Dia, selalu berhasil kabur dan mengerjai orang yang ingin di jodohkan dengan di rinya, dia itu belut dav, belut"sambung jamson frustasi. Sementara zayn yang dari tadi menyimak ucapan mereka tersenyum miring, ia merasa tertantang 'menarik'batin nya "Aku menerima perjodohan ini"ucap zayn tiba tiba membuat semua perhatian tertuju padanya. "Eh"ucap mely. "Ya aku meneriman nya, aku akan menaklukan belut itu om"sambung zayn lagi, kemudian matanya menatap pada manekin yang menggunakan dress hitam dan sepatu tersebut, secarik seringainya pun tercetak jelas.

inda_29 · General
Not enough ratings
51 Chs

bab 35 : jadi kau kakaknya!

"heh, prince" ulang ketiga temannya tak terkecuali dengan wanita yang berdebat dengannya tadi merasa heran, sangat heran.

kapan mereka bertemu?

********************

"Siapa dia zayn, alangkah baiknya kau mengenalkan nya kepada kami, nona cantik ini" mata harry sudah memberikan Winxs kepada lisya bahkan kini perempuan itu sudah bergidik ngeri mengingat hal ini.

"Iya kau sangat keterlaluan menyembunyikan hal ini dari kami" kali ini liam lah yang berbicara seolah olah memasang wajah yang sedih dan terluka akan hal ini.

hanya satu yang berbeda dari kedua temannya Louis? pandangan nya tak terpengaruh akan kecantikan lisya hanya satu dia melihat ke arah bawah sosok anak kecil yang memanggil zayn dengan panggilan prince hal itu sejak awal sudah menarik perhatiannya, dan kini setelah melihat wajah gadis itu jantung Louis semakin berdebar kencang. Seakan memiliki wajah yang imut dan juga meneduhkan.

"Apa yang kau fikirkan Louis," suara zayn terdengar dingin tak suka menunjukan sifat yang dingin tanda kepemilikan.

"Dia adalah milikku" lanjutnya lagi.

semua pandangan pun tertuju pada zayn menatap tak percaya kepada siapa yang zayn klaim sebagai miliknya, hanya Louis yang tau siapa sosok yang di maksud sementara kedua temannya yang lain masih belum menyadari bahwa orang yang zayn bilang sebagai miliknya itu bukan lisya melainkan.

"Siapa di sini yang menjadi milikmu" suara ketus seorang perempuan itu menyapa dengan cepat, memasang pandangan tak bersahabat.

jemari nya segera menggenggam erat tangan lisa kecil guna melindungi sang adik dari hal yang berbahaya seperti ini, dia harus waspada biar bagaimanapun dirinya sudah kabur dari perjodohan itu. Dan juga bukankah dia yang merencanakan perlarian diri itu.

"Kenapa kau pelit sekali" cibir harry kemudian merasa tak suka karena zayn begitu pelit, untuk mengenalkan orang tercantik seperti lisya.

"ya, padahal kami hanya ingin mengenalnya, jangan bilang kau melakukan ini semua karena demi bertemu dengan dia"liam langsung melayangkan tuduhan, yang secara tidak langsung sudah membenarkan situasi, walaupun masih salah sangkah terhadap sosok dia yang dimaksud, pandangan wajah lisya berubah seketika.

'sudah aku duga, kemarin itu memang benar adalah dia' batin lisya langsung berbicara.

wajah zayn menatap cemas, mengenai nasib sosok yang ada bersama tunangannya saat ini, jangan bilang bahwa wanita yang pernah menjadi kandidat calon tunangannya satu ini tahu, bahwa dirinya menyukai wanita kecil itu. Dan untuk itu dia mengajak gadis kecil pujaan hatinya dan ingin melakukan balas dendam.

Oh sungguh membayangkan nya saja membuat tubuh zayn menggidik, pandangan nyapun menatap lisya tajam seakan berkata.

"kau jangan macam-macam terhadap dia, walaupun kau cemburu karena aku lebih memilih dia ketimbang kamu" mungkin seperti itu lah kalinat yang zayn sampaikan melalui pandangan ini.

"Jangan macam-macam walaupun aku tahu tujuanmu di sini sebenarnya untuk melaporkan kembali keberadaan ku bersama ibunda," suara lisya mengalun dengan tenang sangat berbeda dan membuat yang lainnya di detik kini merasa kagum.

"Tapi jangan harap kau berfikir aku bisa membiarkan hal itu terjadi begitu mudah" lanjutnya lagi pandangan mata lisya pun menatap ke bawah dan memberikan pandangan senduh pada adiknya lisa.

setelah mengucapkan kalimat itu, dia berniat untuk meninggalkan ke empat orang itu, walau gelagat tubuh nya terbilang tenang tapi siapa mengira bahwa hal itu sangat berbanding terbalik dengan kecemasan yang sangat besar dalam dirinya.

"Apa usaha dan rencana kaburku sia-sia?"batin lisya memberontak kesal.

"percuma saja aku merencanakan kabur sejauh ini, jika akhirnya dia berhasil menemukan ku"sambung hatinya lagi lenih tepat ke menggerutuk kesal.

"Tapi yang terpenting sekarang adalah membuat lisa menjadi aman, dan menjauhi dia dari orang sepertinya"putus lisya kemudian hendak berlari pergi.

Tapi....

Langkah lisya terhenti bukan karena seseorang yang menariknya, melainkan orang lain yang menarik.

Lisa..

Adiknya.

hal itu tentu saja membuat mimik muka lisya kesal tak terkendali, apa dia akan memanfaatkan situasi dengan menjadikan lisa tahanan.

ini tidak bisa dibiarkan.

"Kau! apa yang kau lakukan?"geram lisya kesal.

"Siapa kamu? dan apa hubunganmu dengan gadis kecil ini, jangan harap aku bisa membiarkan mu menyakitkan gadis kecil ini, dan menganggap dengan hal itu aku akan menerima perjodohan ini" ucap Zayn dengan yakin, membuat alis lisya bertaut, sementara yang lainnya sangat syok setelah mendengar kalimat

Perjodohan???, dan kini mereka faham kenapa zayn begitu khawatir akan nasib gadis kecil ini, tapi memikirkan wanita secantik lisya mampu menyingkirkan gadis kecil hanya karena perasaan cemburu, bukankah ini keterlaluan??.

"Apa kau bilang menyakitkan?" sahut lisya dengan pandangan tak mengerti.

"Tidak usah berpura-pura, sekarang lepaskan saja perasaan mu terhadap ku, dan juga tinggalkan gadis kecil ini di sini, biarkan aku yang mengembalikan dia kepada orang tuanya" balas zayn kekeh kepada lisya membuat pandangan lisya terkejut tak percaya, dan dia tahu ada kesalah fahaman di sini.

Ini tidak boleh di biarkan dirinya harus meluruskan ini semua.

"Kenapa kau berfikir dengan begitu yakin kalau aku akan percaya kau mengembalikan dia kepada orang tuanya" sahut lisya dengan dingin.

"Ingat, ini semua hanya urusan antara kau dan aku, jangan melibatkan dia" sahut lisya lagi memandang lisa kecil yang kini mulai takut menggenggam erat jemari sang kakak, tapi tak bisa melepaskan diri dari sosok lelaki yang dia panggil prince.

"Kau!" geram zayn.

"Aku bilang lepaskan dia, jangan pernah berfikir untuk menemuinya lagi"lanjut zayn lagi Menatap lisya tak suka dan menarik lisa kecil.

genggaman antara lisya dan lisa pun terlepas, dengan tiba tiba.

tangisan lisa kecil pun pecah, membuat pandangan bersalah dari wajah zayn terlihat begitu jelas.

"huts! jangan nangiss ya, kau aman sekarang aku akan melindungi mu" zayn mengusap air mata milik lisa kecil.

pandangan lisya pun menggelap karena melihat tangisan sang adik kepada sosok yang dengan kurang ajarnya kini, mengklaim kepemilikan terhadap sang adik, tanpa persetujuan dari nya.

"kembali__" belum selesai lisya berteriak kencang.

"PERGI!" perintah zayn mengusir lisya untuk menjauh menganggap lisya adalah ancaman.

pandangan lisya semakin kesal, dan marah akan kelakuan zayn yang membuat adik kecilnya menangis sedih seperti ini.

"Kakak jangan tinggalkan lisa, kak lisa takut" akhirnya lisa kecil bersuara dan melepaskan diri Secara paksa dari genggaman zayn.

semua pandangan pun menatap terkejut akan hal ini. Terlebih panggilan KAKAK yang tersemat akan ucapan gadis kecil ini.

lisa kecil kini sudah berlari mendekati sang kakak dan memeluknya erat begitu erat dengan menangis pilu.

"prince, jahat kak, lisa takut" gumam gadis itu lagi, detik itu juga pandangan zayn berubah menjadi pias dan pucat, setelah memastikan kembali panggilan kakak itu.

lisya pun menjongkok mensejajarkan tinggi mereka, dengan gemas dia pun mencubit pelan hidung sang adik dan tersenyum lembut menenangkan, semua yang melihat instruksi antara lisa dan lisya pun faham ini bukanlah hubungan penculikan seperti yang mereka tuduh sebelumnya.

"Gadis bodoh, memangnya sejak kapan kakak bilang ingin meninggalkan mu" ucap lisya tertawa guna memberikan rasa aman pada adiknya.

walaupun menangis lisa segera mengerucut kan bibir tak setuju akan ucapan yang di sematkan oleh kakaknya.

"Lisa tidak bodoh kakak" kesal lisa kecil merajuk pada lisya, membuat gadis cantik itu tertawa lepas.

"Terus apa? kakak sudah bilang kan jangan pernah malas untuk belajar hal apa pun, kalau begitu ayok kita kembali" ucap lisya menasehati adiknya seakan hanya ada mereka berdua di sini dan memeluk lisa sekilas sebelum berniat pergi.

"Zayn aku rasa tindak kan mu tadi benar-benar sudah keterlaluan" liam berucap dengan binggung.

"MAAF" kalimat itulah yang menghentikan langkah lisya, membuat dia berbalik menatap zayn dengan pandangan mengintimidasi, begitu juga dengan lisa kecil berbeda melainkan menatap ketiga teman zayn.

Reaksi tubuh Harry berubah seketika melihat wajah imut bersih ucul dan sangat cute itu menatap dengan pandangan sembab dan senduh sehabis menangis, apakah ini wajah perempuan kecil ini? pantas saja zayn terpesona pada pandangan pertama.

Bahkan kini dia sudah sangat yakin kini debaran jantungnya berbicara lain.

Alis lisya bertaut tanda meminta penjelasan akan kalimat zayn selanjutnya.

"Aku minta maaf mengenai kesalahpahaman tadi,"ucap zayn lagi, sesekalu menatap ke arah lisa kecil yang mengedip binggung, dan hal itu membuat rasa cemasnya semakin bertambah.

"Aku mohon jangan pisahkan aku dan dia" kalimat zayn kali ini membuat semua orang yang di sana terkejut tak percaya akan ucapan zayn kali ini.

memohon.

untuk tidak di pisahkan, bukan kah hal ini sangat mustahil.

"Kakak ipar" detik selanjutnya lisya yang tersedak akan ludahnya sendiri memasang pandangan tak percaya.

hendak pergi dan mengabaikan seorang zayn tapi.

"Kau akan mengalami kerugian jika memisahkan kami, bukankah kalian wanita bangsawan sangat menjunjung harga diri, dan apakah kau yakin kalau aku tidak pernah mengambil keuntungan dari si kecil ini" celoteh zayn lagi panjang, dan begitu berhasil menyita perhatian lisya bahkan kini sorotan matanya mengisyaratkan untuk menuntuk penjelasan lebih, adiknya yang masih polos.

dia apakan?

"Dan aku yakin hal itu juga termaksud dalam harga diri kalian, dan apabila kau memisahkan kami bukankah hal ini akan menjadi kerugian untuk dia" lanjut zayn lagi dengan tidak tahu malunya, wajah dan mimik lisya kini sudah semerah karena kesal dan puncak kemarahan berada di ubun-ubun saat ini.

berurusan dengan dirinya boleh, mencari masalah dengan dirinya boleh tapi,

tidak dengan adiknya.

"KAU!" pegangan tangan lisya dan lisa pun terlepas sepenuhnya dengan kekuatan ekstra dia segera mendekati zayn dan.

"Awwwww, sakit sakit aku janji akan menjelaskan semuanya tapi tidak seperti ini" masih dengan langkah bejalan lisya menarik kuping zayn, untuk memberinya pelajaran akan perkataan nya tadi.

lisa?.

melihat hal itu lisa tertawa bebas dan lepas, ingin mengikuti langkah kakaknya, tapi dia tertinggal.

"Ayok kita pergi bersama" tawaran itu datang secara lembut dan gantel, lisa hanya diam dan mengangguk dia tahu orang ini tadi bersama mereka.

tanpa banyak bicara Harry segera menggendong tubuh lisa dalam pelukannya dan menyusul yang lainnya.

lisa yang terlihat santai, dan biasa saja hanya lisa yang tampak tenang di gendong, aneh bukan?

berbeda dengan Harry kini jantungnya berdetak dengan kencang dan debaran yang tak dapat di jelaskan bahkan kini wajahnya pun sudah semerah kepiting rebus.

mengendong lisa kecil membuat dirinya salah tingkah.

"kenapa wajahmu memerah" sahut lisa kecil polos.

dengan merasa kan malu, Harry terbatuk tersedak akan pertanyaan tanpa dosa itu.

"Itu cuacanya begitu panas, dan aku tidak tahan" alasan itu yang dia gunakan, ia fikir lisa akan curiga tetapi

dia hanya tersenyum dan mengusap wajah Harry lembut berniat mengelap kembali keringat yang jelas tidak ada.

perubahan mimik wajah itu karena dia malu.

dan kini dengan lisa melakukan hal ini, apakah jantungnya akan baik baik saja?

oh tentu tidak.

ya tuhan dia sangat lucu dan polos.

wajah Harry tersenyum menawan menatap lisa kecil.

hei! apa yang kau fikirkan harry, ingat dia ada hubungannya dengan zayn.

kalimat itu ia usaha kan untuk menahal gejolak rasa ingin memiliki dalam dirinya.