webnovel

about is love

Apa jadinya??? Ketika seseorang yang bertolak belakang di satukan dalam perjodohan, membuat awal konflik dimulai. Sementara seorang perempun yang memang sudah berulang kali di jodohkan selalu berhasil meloloskan diri dari perjodohan. Sementara yang lelaki, memang tidak percaya akan adanya cinta karena cintanya sudah mati bersamaan dengan perginya masa lalunya. ****************** "Lisaaa,,,, " teriak jamson ayah dari lisa saat mendapatkan kamar anaknya, tak ada dirinya, semua padangan pun menatap heran padanya. "Kau kenapa berteriak jamson"tanya david ayah dari zayn. "Kau mau tau sambungan cerita ku tadi?"balas jamson seketika, sementara clara yang faham langsung menyenderkan tubuhnya di dinding ranjang. "Dia, selalu berhasil kabur dan mengerjai orang yang ingin di jodohkan dengan di rinya, dia itu belut dav, belut"sambung jamson frustasi. Sementara zayn yang dari tadi menyimak ucapan mereka tersenyum miring, ia merasa tertantang 'menarik'batin nya "Aku menerima perjodohan ini"ucap zayn tiba tiba membuat semua perhatian tertuju padanya. "Eh"ucap mely. "Ya aku meneriman nya, aku akan menaklukan belut itu om"sambung zayn lagi, kemudian matanya menatap pada manekin yang menggunakan dress hitam dan sepatu tersebut, secarik seringainya pun tercetak jelas.

inda_29 · General
Not enough ratings
51 Chs

bab 34 : jadi dia prince mu?

"maaf saya terlambat varya" daylane menunduk sedikit guna memberikan salam kepada istri kakak suaminya lewis itu

"Tidak masalah lane, kehadiran mu saja sudah cukup"balas varya cepat mereka pun mulai kembali duduk di tempat masing masing.

william yang awalnya berniat pergi memutuskan untuk tinggal.

"Aku dengar anakmu melarikan diri dari rumah?" baru saja tangan daylane berniat kembali menyulam terhenti seketika menatap kearah asal suara.

"ups! aku hanya asal berbicara saja atau memang itulah yang terjadi"sambung suara itu lagi menutup bibirnya seakan dia bersalah akan kalimat itu, tak ada niat sedikitpun untuk melerai percakapan tidak penting itu, baik varya ataupun william.

Bagi varya sudah cukup mereka di permalukan karena terlalu berharap untuk menjadikan lisya anak dari daylane sebagai istri dari william.

Tangan daylane menghentikan langkah scarla yang berniat untuk maju dan menentang, walupun keluarga mereka tidak terlalu terikat peraturan karena sesama bangsawan adik langsung dari lewis, bukan berarti daylane mau mempergunakan hal itu sesukanya.

"Kalau kau memang begitu penasaran akan hal ini, kenapa tidak mencari tahunya langsung" balas daylane dengan tenang, membuat tiera mau tak mau mengepalkan tangan kuat di balik gaun indahnya.

"Dan juga ini bukan hal yang pantas, bagi keluarga masukan yang ingin mengetahui isi dalam keluarga bangsawan secara dalam" sambung daylane lagi secara tidak langsung mendepak mundur kalimat yang tiera berikan.

hal ini secara tidak langsung menyadarkan posisi tiera siapa sebenarnya dia itu, orang yang tidak ada hubungannya bangsawan sama sekali orang luar yang tiba tiba mengaku membawa kelahiran keturunan afrodith, walaupun sejak awal daylane tahu kalau itu hanya tipuan muslihat yang tiera lakukan tapi dia tidak berniat untuk menghancurkan kebahagiaan orang lain.

"Biar bagaimanapun juga, bukan berarti tiera dan kedua putrinya tidak akan pernah menjadi bagian keluarga bangsawan di masa mendatang bukan?" bukan tiera yang berucap melainkan varya.

yang sudah ikut berdiri dan meninggalkan sulaman nya, mendekati daylane dengan langkah yang tenang dan anggun.

"ibunda" tegur william.

"Hentikan william kau tidak usah ikut campur" perintah tegas varya kepada anak lelakinya itu tanpa kontrol suara.

melihat hal itu membuat tiera menjadi puas dan senang, varya lebih memilih nya ketimbang daylane hal itu saja sudah cukup membuktikan bahkan dia yang menjadi pemenang nya.

"Kalau begitu baguslah, aku mengucapkan selamat jika memang itu terjadi" balas daylane dengan raut tenang tak ada gelisah sedukitpun di wajahnya dangat tenang tak tersentuh.

membuat varya yang awalnya berniat untuk memanasi keadaan menjadi memaku, harusnya dia sadar orang seperti apa daylane sebenarnya, yang sama sekali tidak mengharapkan posisi keluarga mahkota di dalam kerajaan sabero ini, tapi.

"Daylane" kesal tiera memandang daylane dengan amarah yang kuat.

"Maaf lady jaga sopan santunmu, biar bagaimanapun juga jabatan lady saya adalah bangsawan murni" tegas scarla tak ingin melihat sikap tiera yang lebih kurang ajar.

pandangan daylane menatap kedua anak tiera yang satunya keras dan kejam, menatap mata daylane dangan menantang seakan tidak ingin kalah padahal dia ada lah seorang belia, sementara yang satunya menatap dengan lembut seakan merasa bersalah, anak daylane terlalu baik padanya dan tidak menyimpan dendam sama sekali, dia merasa sangat bersalah saat ini.

Daylane hanya tersenyum lembut menatap anak tersebut ada lah gina seakan menjelaskan semua akan baik baik saja, dirinya tidak marah sama sekali, daylane tau beberapa hari belakangan ini gina selalu datang menjenguk guna bertanya keberadaan lisya ataupun lisa.

"Terus?" bukan suara dari varya ataupun tiera melainkan.

"Kenapa kalau bibi tiera memanggil nama langsung, apa ada masalah jika calon anggota keluarga mahkota bersikap demikian" william berniat kembali mengetes keadaan berharap daylane terpancing.

Bahkan kini tiera sudah merasa mendapat kan kartu hijau saat mendengar kalimat tersebut dari bibir william dirinya sangat merasa senang.

"Kalau begitu maafkan saya, young lord, mulai sekarang saya tidak mempermasalahkan jika lady tiera ingin memanggil langsung nama saya" balas daylane lagi berniat pergi.

"Sampai kapan" teriak william lagi, menghentikan langkah daylane membuat perempuan paruh baya itu berbalik.

"Kau akan membohongi kami, dengan berita hilangnya lisya, kau pasti sengaja kan melakukan ini agar aku membatalkan niat untuk menikahinya" oceh william panjang lebar.

sempat terlihat perubahan raut wajah terkejut dari wajah daylane yang tidak menyangkah bahwa william akan berfikiran demi kian.

"itu hak anda young lord, ingin mengambil kesimpulan seperti apa, tapi yang jelas saya tidak pernah berniat untuk memasukan hal itu sama sekali" balas daylane lagi dengan logat yang kembali tenang berniat melangkah.

"Bohong!" bantah william.

"Satu hal yang perlu kau ingat, aku tidak akan pernah menyerah ingat itu, terserah cara apa yang kau ingin lakukan untuk menjauhkan ku dari lisya tapi aku tidak akan pernah menyerah sedikit pun" lanjutnya lagi sebelum pergi meninggalkan daylane dan juga yang lainnya.

semua masih terdiam dengan fikiran kosong mengingat ucapan yang william tegaskan termaksud juga varya, dia merasa bersalah karena perasaan anaknya yang sudah terlalu besar itu.

"ayo scarla kita kembali" ajak daylane lembut pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan cangung.

********************

"Lagi lagi kau bertingkah seperti anak kecil zayn" oceh ketiga temanya saat mengikuti kemauan zayn yang kembali pergi ke taman bermain di mana tempat dia bertemu dengan si kecil pujaan hatinya itu.

"oh ayolah, umurmu sudah dewasa dan kau ingin mengajak kami bermain kuda kudaan itu lagi"ucap Louis tak terima dirjnya melihat ke sekeliling beberapa orang yang menahan tawa melihat kostum yang mereka gunakan terlalu mencolok, sesuai dengan keinginan zayn.

"Apa kau ingin menghancurkan, status playboy terkeren ku dengan mengunakan benda benda seperti ini" gerutuk Harry style menarik bando kuping di kepalanya.

beberapa kali wajah harry memelas saat melihat perempuan cantik berlalu lalang lewat secara bergantian, dirinya merasa sangat malu saat ini.

sementara si pelaku zayn jangan di tanya, dengan tampang tak berdosa dia kini sudah memesan empat tiket kuda ponny itu untung saja, kuda di sini berukuran lumayan besar jadi tidak masalah jika orang dewasa menaikinya.

"oh ayolah aku begitu malu" keluh Liam sekali lagi berharap di mengerti.

pandangan tajam zayn menghentikan segala alasan tersebut.

"bolehkan aku tidak ikut menaikinya" Louis mencoba mereques tapi tak berhasil sama sekali.

selang beberapa menit mereka menaiki wahana tersebut.

hanya zayn yang menikmatinya, berulangkali matanya menatap sekeliling mencari keberadaan seseorang beharap jika orang yabg di carinya juga datang saat ini tapi.

nihil, tak ada yang datang sama sekali.

Louis,liam dan Harry kini sudah menyingkir di antara semak semak kepala mereka langsung merasa pusing dan ingin muntah.

mau tak mau walaupun dengan kesal zayn akhirnya memutuskan untuk merewangi mereka untuk pergi ke toilet.

"Aw, kalau jalan itu matanya di pasang, jadi menabrakan" suara perempuan mendumel tersebut datang pertama kali, saat zayn tak sengaja menabrak seseorang.

dirinya sangat tidak ingin di salahkan saat ini, bahkan kini ketiga temanya sudah memasuki toilet melepaskan rasa pusing.

"bukankah anda yang menabrak saya terlebih dahulu"balas zayn lagi tak ingin kalah.

"siapa yang menabrak siapa di sini, lagian kau adalah orang yang salah kemudian menyalahkan orang lain"oceh perempuan itu lagi dengan kesal, kembali membenarkan rambutnya.

"sudah aku bil__" Pandangan mata zayn pun menatap, tepat bersamaan dengan bola mata perempuan itu menengadah ke atas.

"KAMU!" seru mereka secara berbarengan.

"KENAPA BISA ADA DI SINI!" kalimat yang sama pun ikut kembali terucap.

"berhenti mencopy ku"kesal perempuan itu lagi.

"kau yang mengikuti pertanyaan ku" zayn tak mau kalah.

tak lama setelah perdebatan mereka bedua di sini, tanpa mereka sadari masing masing orang yang mereka tunggu telah selesai.

"kakak" panggil perempuan kecil itu mendekat kearah wanita yang berdebat dengan zayn.

"siapa dia" kali ini ketiga temannya lah yang telah selesai dan datang mendekat.

wanita itu segera mengelus pelan kepala adiknya berharap menenangkan, dan dia tidak perlu tau, sang adik yang awalnya berniat marah ikut menengok kearah orang yang ribut dengan sang kakak.

"PRINCE!" serunya dengan semangat tak terkendali.

"heh, prince" ulang ketiga temannya tak terkecuali dengan wanita yang berdebat dengannya tadi merasa heran, sangat heran.

kapan mereka bertemu?