bab 27 : jangan berpura pura baik!

sudah 2 bulan berlalu semenjak kejadian naas yang hampir menimpanya waktu itu.

membuat lisya dan keluarga nya kini sudah hidup damai tak ada gangguan ataupun tekanan lord lewis atau negri sabero yang lainnya, bahkan kini malah sebaliknya berulangkali lewis selalu menganggil lisya dan menyuruh dia untuk sekedar berbincang bersama William anaknya membuat lisya muak akan hal itu.

tepat setelah lisya sadar dari pingsan nya waktu dua bulan yang lalu.

tak ada lagi lisya yang lemah lembut bahkan anggun, kini seluruh sifat ketegasan afrodith telah diwarisinnya membuat yang lain hanya mampu terdiam bahkan sesekali menggelengkan kepalanya akan kelakuan tindakan kurang ajar nya lisya, karena memang mereka yang salah selama ini mereka selalu ingin menyingkirkan sosok lisya di karenakan ada kesalahpahaman akaj bentuk figur rupawan dirinya selama ini.

bagaimana dengan gina??

setelah semua kebenaran itu terungkap, membuat nyali gina kembali menciut ia bahkan mengurung diri di kamarnya karena merasa malu ia sungguh tidak punya muka lagi untuk sekedar berjalan keluar dari kediaman bahkan untuk sejenak, william tentu saja mencampakkan nya tanpa perlu di tanya, walaupun juga seandainya insiden yang terjadi pada lisya waktu itu tidak terjadi william akan tetap mengabaikannya apalagi kalau sudah seperti sekarang.

memang tepat hari itu di mana kelahiran nya seorang gadis cantik bayi perempuan yang akan menjadi penghangat keluarga jamson dan juga daylane sekaligus keceriaan nya lisya hadir membuat yang lainnya mau tak mau ikut tersenyum dan bayi itu di beri nama

lisa

membuat lisya antusias dan bahagia karena mereka hanya memiliki perbedaan satu huruf di mana dia ada 'y' sedangkan lisa tidak.

"lisya apa kau memiliki waktu? malam ini aku ingin mengajakmu berkeliling kota sekaligus kita makan malam di luar"siapa lagi kalau bukan william yang saat ini masih gencar sekali menganggu lisya bahkan dengan wajah tak tau malunya masih tersenyum berharap akan di terima oleh lisya.

"tidak!"balas lisya singkat hanya satu kalimat mampu melunturkan segalannya, dulu andikan saja william bersikap semanis ini dulu maka lisya tidak akan segan segan untuk mengabulkan nya tapi sekarang sudah berbeda, ia sudah terlanjur sakit hati.

"kenapa? "tanya william lagi membuat lisya kesal memutar bola matanya.

"aku mau mengajak baby saa main"balas lisya lagi kali ini tanpa menunggu jawaban dari william dia terus berlalu meninggalkan nya tanpa berbalik sedikitpun.

'i never let you go' pandangan tajam terus tertuju pada bahu cantik milik lisya.

*********

"lisaaa, main yuk sama kakak"teriakan mengemah langsung menyambut di kediaman jamson.

membuat daylane dan juga scarla kini berada di kediaman taman langsung mengeleng kepala gemas.

'hust' daylane berusaha memberikan kode meniup telunjuknya isyarat agar lisya mengerti untuk tidak ribut.

sementara lisya melihat itu hanya mampu mengerucutkan bibirnya sebal

"ah bunda memonopoli dedex lisa sendirian"kesal lisya tak terima sementara daylane hanya mengendikan bahu kemudian kembali asyik untuk menidurkan lisa kecil.

merasa sangat merindukan adik kecilnya lisya segera melakukan satu hal sehingga menyebab kan lisa tak jadi tidur dan malah menangis kencang.

"huaaaa huaaaa" tangis lisa begitu kencang membuat daylane hendak memarahi lisya tapi tepat sebelum daylane memarahinya lisa sudah berpindah alih.

"adex nya kak lisya cantik, janganlah tidur terus kita main aja yuk"ucap lisya bersemangay membawa tubuh bayi mungil itu pergi menjauh

daylane hanya menatap sedih punggung lisaya anaknya, sementara scarla di sampingku juga ikut tersenyum lembut.

"lady, apakah kita tidak memberi tahukan rencana ini kepada lady lisya"scarla membuka percakapan membuat daylane menoleh meminta penjelasa.

"biar bagaimanapun ini juga menyangkut akan kebahagiaan nya lady, mungkin lady lisya harus mengetahui hal ini supaya ia dapat memutuskan nya"lanjut scarla lagi membuat daylane menghela nafas berat, ja bukannya tidak tahu ke arah mana jalan bicara scarla saat ini.

"tidak ini belum saat nya, saat ini lisya masih seorang anak labil, ia masih belum mengerti kalau semua ini demi kebaikan nya"balas daylane kemudian terdengar tenang dan tegas.

"benar lady, saya hanya menghawatirkan keadaan lady lisya saja"

"tidak ada yang perlu di khawatirkan scarla selagi, kandidat perjodohan itu bisa melebihi kekuasaan sabero, maka semua kan berjalan sebagai mana mestinya"jelas daylane lagi membuat scarla menganguk angguk faham

"maaf kan bunda sayang"