#45 terkuaknya pengkhianat dan rencananya

Ke esokan harinya aku mengajak Adam, brendi, topan, Sigit dan Adi untuk menjalan kan rencana ku.

Adam yang menjadi teman lama mereka membuat rencana agak sedikit mudah. Adam mengetahui tentang semua informasi dari Riski dan Rizal

"Aku masih tidak percaya dengan semua ini dek."

"Namun bukti mu sangat menyudutkan mereka."

Ujar Adam dengan expresi sangat tidak percaya dan heran.

aku "Sudah lah lakukan apa yang ku katakan. "

Pertama adalah riski.

Adam mengajak nya keluar untuk makan siang.

Namun dia di bawa ke sebuah gedung kosong.

Gedung ini di siapkan oleh Wanda.

Sesampainya di sana Wanda menyambutnya dengan setrum kejutnya.

Kemudian Riski di ikat oleh topan dan brendi.

"Apa permintaan terakhir mu?."

Ujar ku sambil menodongkan pistol di kepalanya.

"Maksutnya apa dek?."

kemudian.....

Ak memperlihatkan adik nya yang sedang makan siang bersama Sigit dan Adi.

dan ku katakan

"Sangat mudah untuk menghabisi adik mu."

"Jika samapai adik ku terluka. Ku bunuh kau."

ujar Riski dengan kemarahannya

Aku "kau kira kau masih hidup setelah ini."

"Lebih baik katakan saja."

"Atau kau lebih memilih menjadi bangkai bersama adik mu."

"ANJING.!!! MAKSUTNYA APA.???"

"Jika kau ada masalah dengan ku ayo kita duel sampai mati."

"Jangan libatkan adik ku. Anjingg kau dek!!"

"Dan kau dam!!!! kau sudah ku anggap adik ku sendiri."

"Kenapa kau tega melakukan ini pada ku?"

Hal yang sama juga di lakukan vino dan Fiki.

Tak lama berselang.

Kring* kring* kring*

'roger Roger bajingan sudah di temukan'

Uajr Ando melalui telfon.

Setelah itu kami bersujud meminta maaf kepada Riski. Dan menjelaskan apa yang terjadi.

" Aku percaya pada mu dek."

"Ak sangat mengagumi mu dan pak Hasan."

"Jadi tak mungkin aku mengkhianati mu."

Ucap Riski dengan kondisi agak lemas karena penyiksaan ku.

Aku "aku minta maaf ris. Sangat minta maaf."

Riski "sebenarnya aku juga agak curiga dengan Rizal beberapa bulan ini."

"Aku pernah tak sengaja melihatnya masuk cafe di daerah jalan Magelang, padahal itu bukan wilayah kita."

"Itu sebelum Elang Merah meneror kita."

"Ketika itu ak tak punya firasat dia mengkhianati kita."

"Aku masih berfikir positif tentang dia."

Kami melakukan percakapan ini sembari perjalanan menuju lokasi vino

Setelah sampai Riski tak kuasa menahan emosinya dan langsung memukul Rizal.

"Kau gila ya."

"Kau sudah menjual saudara mu."

Ujar Riski

"Maaf kan aku ris."

"Ak minta maaf. Jangan sakiti aku."

"Tolong jangan bunuh anak dan istri ku."

Sebenarnya ak ingin sekali membunuh nya.

Namun kebersamaan kami tiba-tiba muncul di ingatan ku.

Dia menceritakan semua hal tentang pengkhianatan nya.

Dan dia dibayar mahal oleh Edi.

Kini musuh mempunyai semua informasi tentang strategi kita.

Bukan hanya itu, musuh juga mempunyai semua informasi karakter, kepribadian dan watak dari kami.

Dan satu lagi. Kami juga tau bahwa Yosep juga kaki tangan dari Anwar.

Dia juga pengkianat untuk mengetahui segala informasi tentang JC

Aku sebenarnya juga curiga dengan yosep.

Karna tak mungkin sebuah klompok besar seperti Giwangan akan bergabung dengan mudahnya bersama kita.

Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah strategi mereka.

Mereka mengajak perang besar hanya untuk sebuah pengalihan.

Tujuannya sebenarnya adalah.

Saat kami sedang fokus dengan pertarungan besar-besaran yang mereka rencanakan.

Maka rencana sebenarnya di jalan kan.

mereka akan membagi dua regu.

Regu pertama adalah klompok untuk menahan kami di ring road Monjali.

Dan klompok kedua terbagi beberapa klompok untuk menyerang rumah para petinggi aliansi.

Klompok kedua berencana membunuh semua keluarga dari para petinggi .

Kemudian membakar rumah para petinggi untuk menghilangkan jejak.

kehilangan keluarga akan membuat goncangan berat dalam diri seseorang.

dan ketika para petinggi tak bisa berfikir jernih karena kehilangan keluarga.

Aliansi akan terombang ambing karena tak ada yang memberi perintah dan mengorganisir.

Saat itu penghancuran berkala akan terjadi.

Wilayah yang sedang dalam keadaan berkabung akan mudah untuk dihancurkan.

Rencana gila yang kami dengar ini membuat kami tercengang dan marah.

Namun sebelum semua sempat kami ungkap.....

ada pesan masuk dari bang Tigor.

bersambung....